STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI
011/OK/RSUAH/2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGERTIAN TUJUAN
PROSEDUR
Revisi : 01
Halaman: 1 dari 2 Ditetapkan, Direktur RS Asyifa Husada
Tanggal Diterbitkan : 2 Februari 2013 (dr. Sulistiawan, Sp.OT) Pemeliharaan kamar operasi merupakan proses pembersihan ruang beserta alat-alat standar yang ada dikamar operasi. Dilakukan teratur sesuai jadwal. Untuk mencegah infeksi silang dari atau kepada pasien serta mempertahankan sterilitas. 1. Cara Pembersihan Harian Pembersihan rutin yaitu pembersihan sebelum dan sesudah penggunaan kamar operasi agar siap pakai dengan ketentuan sebagai berikut : a. Semua permukaaan peralatan yang terdapat didalam kamar operasi harus dibersihkan dengan menggunakan desinfektan atau dapat juga menggunakan air sabun. b. Permukaan meja operasi dan matras harus diperiksa dan dibersihkan. c. Ember tempat sampah harus dibersihkan setiap selesai dipakai, kemudian pasang plastic yang baru. d. Semua peralatan yang digunakan untuk pembedahan dibersihkan, antara lain : 1) Slang suction dibilas. 2) Cairan yang ada dalam botol suction dibuang bak penampung tidak boleh dibuang di ember agar sampah yang ada tidak tercampur dengan cairan yang berasal dari pasien. 3) Alat anestesi dibersihkan, alat yang terbuat dari karet setelah dibersihkan direndam dalam cairan desinfektan. e. Noda-noda yang ada pada dinding harus dibersihkan. f. Lantai dibersihkan kemudian dipel dengan menggunakan cairan desinfektan. Air pembilas dalam ember setiap kotor harus diganti dan tidak boleh untuk kamar operasi yang lain. g. Lubang angin, kaca jendela dan kusen, harus dibersihkan. h. Alat tenun bekas pasien dikeluarkan dari kamar operasi. Jika alat tenun tersebut bekas pasien infeksi, maka penanganannya sesuai prosedur yang berlaku. i. Lampu operasi harus dibersihkan setiap hari. Pada waktu ihkan, lampu harus dalam keadaan dingin. j. Alas kaki (sandal) khusus kamar operasi harus dibersihkan setiap hari. 2. Pembersihan Mingguan a. Dilakukan secara teratur setiap minggu sekali. b. Semua peralatan yang ada di dalam kamar bedah dikeluarkan dan diletakkan di koridor/didepan kamar bedah. c. Peralatan kamar bedah harus dibersihkan /dicuci dengan memakai cairan desinfektan atau cairan sabun. Perhatian harus ditujukan pada bagian peralatan yang dapat menjadi tempat berakumulasinya sisa organis, seperti bagian dari meja operasi, dibawah matras. d. Permukaan dinding dicuci dengan menggunakan air mengalir. e. Lantai disemprot dengan menggunakan deterjen, kemudian permukaan lantai disikat. Setelah bersih dikeringkan. f. Setelah lantai bersih dan kering, peralatan yang sudah dibersihkan dapat dipindahkan kembali dan diatur kedalam kamar operasi.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SOP PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI
011/OK/RSUAH/2013
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PROSEDUR
UNIT KERJA
Revisi : 01
Halaman: 2 dari 2 Ditetapkan, Direktur RS Asyifa Husada
Tanggal Diterbitkan : 2 Februari 2013 (dr. Sulistiawan, Sp.OT) 3. Pembersihan Sewaktu. Pembersihan sewaktu dilakukan bila kamar operasi digunakan untuk tindakan pembedahan pada kasus infeksi, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pembersihan kamar operasi secara menyeluruh, meliputi dinding, meja operasi, meja instrument dan semua peralatan yang ada di kamar operasi. b. Instruemen dan alat bekas pakai harus dipindahkan/tidak boleh campur dengan alat yang lain sebelum didesinfektan. c. Pemakaian kamar operasi untuk pasien berikutnya diijinkan setelah pembersihan secara menyeluruh dan sterilisasi ruangan selesai. Sterilisasi kamar operasi dapat dengan cara : 1) Pemakaian sinar ultra violet, yang dinyalakan selama 24 jam. 2) Memakai desinfektan yang disemprotkan dengan memakai alat (foging). Waktu yang dibutuhkan lebih pendek dibandingkan dengan pemakaian ultra violet, yaitu kurang lebih 1 jam untuk menyemprotkan cairan, dan 1 jam kemudian baru dapat dipakai. d. Hal-hal yang harus diperhatikan pada penanganan pada kasus infeksi dan penyakit menular adalah : 1) Keluarga pasien diberi tahu tentang penyakit pasien dan perawatan yang harus dilaksanakan terhadap pasien tersebut. 2) Petugas yang menolong pasien harus : a) memakai sarung tangan b) Tidak luka atau goresan dikulit atau tergores alat bekas pasien (seperti jarum suntik dsb.) c) Memahamai cara penularan penyakit tersebut. d) Memperhatikan teknik isolasi dan tekhnik aseptic. e) Jumlah tenaga yang kontak dengan pasien dibatasi/tertentu dan selama menangani pasien tidak boleh menolong pasien lain dalam waktu bersamaan. 3) Pasang pengumuman didepan kamar operasi yang sedang dipakai yang menyatakan bahwa dilarang masuk karena ada kasus infeksi. 4) Bagian anggota tubuh yang akan dan sudah diamputasi dibungkus rapat dengan kantong plastic tebal yang cukup besar agar bau tidak menyebar dan menimbulkan infeksi silang. 5) Ruang tindakan secara periodic dan teratur dilakukan uji mikrobiologi terhadap debu, maupun terhadap kesehatan yang ada. Petugas kamar operasi