YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DAERAH RIAU UNIVERSITAS ISLAM RIAU FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROPOSAL ANALISIS ISI PESAN MORAL DALAM DRAMA KOREA PINOCCHIO
Disusun oleh: Puti Hasanah(139110126)
DOSEN PEMBIMBING : CHELSY YESSICA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan PROPOSAL tentang ANALISIS ISIS PESAN MORAL DALAM DRAMA PINNOCHIO
ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu CHELSY YESSICA KOMUNIKASI
II
selaku Dosen mata kuliah yang
telah
memberikan
METEDOLOGI PENELITIAN tugas
inin
kepada
kami.
Kami sangat berharap PROPOSAL ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai PESAN MORAL Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Pekanbaru, Desember 2015
Puti Hasanah
I
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
…………………………………………...............
i
DAFTAR ISI
…………………………………………. ..............
ii
1.1 Latar Belakang
…………………………............……………………
1
1.2 Rumusan masalah
………………………........…………………………
1
1.3 Tujuan
…….…………............……………………………...
1
1.4 Manfaat
....................................................................................
2
....................................................................................
1
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel dan Desain Penelitian............................................................................
8
3.2 Definisi Operasional Variabel...............................................................................
9
3.3 Data dan Sumber Data
.....................................................................................
10
3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................
10
3.5 Teknik Analisis Data
11
....................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Hasil Analisis Data...............................................................................
12
4.2 Pandangan Penelitian
....................................................................................
12
5.1 Kesimpulan
....................................................................................
15
5.2 Saran
....................................................................................
15
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Drama ini yaitu drama korea yang berjumlah 1-20 episode yang di tulis oleh park hye ryun dengan cerita seorang pria yang benci dengan dunia reporter. Dimana dia harus masuk kedalam dunia tersebut untuk mencari tahu kebenaran yang tersembunyi. Drama ini banyak di minati bagi kalangan pecinta drama korea terlebih lagi isi pesan moral yang di sampaikan dalam ceritanya. Sehingga bisa membuat kita berfikir untuk melakukan sebuah tindakan. Seperti judulnya yaitu pinocchio dalam cerita tersebut adanya seorang yang tidak bisa berbohong. Jika dia berbohong maka dia akan cekukan sampai dia jujur. Dan dimana dia mempunyai cita cita menjadi reporter. Tetapi setelah itu tidak seperti yang dia inginkan. Dalam ceritanya setiap episode membuat para penonton ingin menontonya karna isi pesan moral dalam cerita yang menarik. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini dirumuskan permasalahan untuk mengarahkan keseluruhan proses penelitian. Sesuai dengan judul penelitian, maka yang menjadi permasalahan, yakni “Bagaimanakah Pesan Moral yang terdapat dalam drama pinocchio karya park hye ryun 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengungkapkan Pesan Moral yang terdapat dalam drama pinocchio karya park hye ryun.
1
1.4 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan tujuan penelitian ini, maka diharapkan dapat:
Memberikan pedoman bagi pembaca agar mengambil pesan moral yang baik dan menghindari pesan moral yang tidak sesuai dengan adat yang belaku lewat cerita yang
dibacanya. Bermanfaat sebagai bahan perbandingan dengan karya-karya ilmiah lainnya. Memberikan sumbangsi pembina bahasa indonesia pada umumnya dan sastra pada khususnya.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Drama Drama adalah karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak. Seni drama sering disebut seni teater. Sejarah drama sebagai tontonan sudah ada sejak zaman dahulu. Nenek moyang kita sudah memainkan drama sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti tertulis yang bisa dipertanggung jawabkan mengungkapkan bahwa drama sudah ada sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa. Sejarah lahirnya drama di Indonesia tidak jauh berbeda dengan kelahiran drama di Yunani. Keberadaan drama di negara kita juga diawali dengan adanya upacara keagamaan yang diselenggarakan oleh para pemuka agama. Intinya, mereka mengucapkan mantra dan doa. Ada beberapa jenis drama tergantung dasar yang digunakannya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan. Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi. Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik. Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan. Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan
dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan. Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari. 3
Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi antara lain:
Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung. Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan
oleh penikmat. Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi
tak dapat diraba. Drama Film: drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di
bioskop. Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang. Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.
Jenis drama selanjutnya adalah, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ini, antara lain:
Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah. Drama Modern: tontonan drama menggunakan naskah.
2.1.2 Unsur-Unsur drama (tokoh,latar dan amanat drama) Indikator : Disajikan teks drama, siswa dapat :
Menentukan tokoh utama Menentukan latar Menentukan amanat
Unsur-unsur drama A. Intrinsik Dalam pendekatan aspek intrinsik merupakan suatu segi yang membangun karya sastra itu dari dalam misalnya yang berhubungan dengan struktur, alur, tokoh, latar dan pengungkapan tema dan amanat.
4 Tema Tema adalah karya inti sari atau pokok bahasan karya sastra yang secara keseluruhan sehingga di dalam novel, tema menetukan panjang waktu yang diperlukan untuk mengungkapkan isi cerita, atau tema adalah gagasan utama/ pokok pikiran. Menurut Aminuddin (1991: 91) istilah tema berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat meletakkan sesuatu perangkat”.
Tarigan (1985: 125) mengatakan bahwa tema pandangan-pandangan hidup yang terentu atau perasan tertentu mengenai kehidupan yang membentuk gagasan utama dari suatu karya sastra. Tema adalah kaitan hubungan antara makna dan tujuan pemaparan prosa fiksi oleh pengarangnya, maka untuk memahami tema, seperti telah disinggung di atas, pembaca
terlebih
dahulu
harus
memehami
unsur-unsur
signifikan
yang
menghubungkan dengan tujuan penciptaan pengarangnya. Tema tidak perlu berwujud moral, atau ajaran moral. Tema biasanya hanya berwujud pengamatan pengarang terhadap kehidupan. Kesimpulannya, bahkan bahan mentah pengamatan saja. Pengarang bisa saja mengungkapkan suatu masalah kehidupan, dan
problema tersebut tidak perlu dipecahkan. Alur Alur adalah urutan peristiwa dalam sebuah cerita yang sambung menyambung berdasarkan hubungan sebab-akibat. Pemahaman alur akan memudahkan kita memahami peristiwa dalam sebuah cerita, misalnya drama. Unsur penting dalam sebuah alur adalah peristiwa, konflik, dan klimaks. Unsur-unsur tersebut akan membuat cerita rekaan menjadi lebih hidup. Alur tidak hanya berkaitan dengan apa yang terjadi, tetapi juga mengungkap mengapa dan bagaimana suatu peristiwa dan konflik dalam cerita bisa terjadi. Secara umum, alur dalam sebuah cerita terbagi menjadi tiga jenis, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
Berikut ini penjelasan jenis-jenis alur cerita tersebut: Alur Maju: Tahapan peristiwa dalam alur ini diawali dengan pengenalan cerita, awal perselisihan, menuju konflik, konflik memuncak, dan diakhiri dengan penyelesaian konflik.
5 Alur Mundur: Tahapan peristiwa dimulai dari konflik dan di akhir cerita diungkapkan latar belakang terjadinya konflik. Alur Campuran: Alur jenis ini merupakan gabungan antara alur maju dengan alur mundur. Satu saat cerita berjalan maju namun pada saat yang lain cerita berjalan mundur. Alur jenis ini memang tidak mudah untuk dipahami karena tahapan peristiwa dalam cerita melompat-lompat. Cerita jenis ini membutuhkan konsentrasi tinggi untuk
memahami jalan ceritanya. Tokoh
Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh
utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya
: sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya Latar atau setting Latar adalah latar belakang fiksi, unsur tempat dan ruang dalam cerita, (Tarigan, 1985: 136). Pengertian latar atau setting dalam karya fiksi adalah tempat peristiwa dalam karya fisi serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis (Aminuddin, 1999: 67). Sebuah cerita akan senantiasa berlangsung pada ruang dan waktu tertentu, ruang dapat terwujud tempat tinggal desa, kota atau wilayah yang lebih luas. Waktu dapat tewujud siang, malam, hari, bulan atau tahun. Bahkan waktu dapat menunjukkan lamanya cerita berlangsung, sejam, sehari, sebulan, dan beberapa tahun. Sehubungan dengan hal tersebut, Suroto (1989: 94) mengatakan yang dimaksud dengan latar atau setting adalah penggambaran sutuasi tempat dan waktu serta terjadinya suatu peristiwa. Latar atau setting dapat memberikan gambaran kapan dan dimana peristiwa itu terjadi, latar dapat diketahui melalui lima unsur, yaitu: (1) lokasi geografis yang aktual yang meliputi tipografi, cadangan (2) pekerjaan dan cara hidup sehari-hari, 6 (3) waktu peristiwa itu berlangsung, (4) lingkungan religius, moral, intelektual dan sosial dan (5) alat yang digunakan sang tokoh. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa latar atau setting adalah segala keterangan mengenai waktu, tempat-tempat suasana terjadinya peristiwa srta
memiliki fisikal dan fungsi psikologis yang dituliskan dalam suatu karya sastra. Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama.
B. Ekstrinsik Pendekatan esktrinsik adalah pendekatan yang menganalisis karya sastra dari aspek luar atau unsur yang membangun novel dari luar yang di dalamnya mencakup sosial,
Aspek Moral Pengertian Moral
Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok masyarakat dalam mengatur tingkah laku. Moral berasal dari bahasa latin yaitu mores yang merupakan bentuk jamak dari perkataan mos yang berarti adab atau kebiasaan. Moral dalam kamus bahasa indonesia diartikan sebagai
penentuan terhadap perbuatan baik buruk dan kelakuan. Moral sosial adalah tindakan kita terhadap manusia lain, dimana perbuatan itu berdampak langsung dengan kehidupan antar sesama manusianya. Tanggung jawab kita terhadap lingkungan sekitar. Dimana tindakan bermoral atau amoral akan berdampak langsung dengan kehidupan sekitar. Berbuat baik karena kita menginginkan kebaikan ada di dunia ini, atau berbuat tindakan amoral / kesalahan, namun dengan meninggalkan sudut pandang pembenaran ( membenarkan kesalahan, menjadi sikap yang umum saja ) dengan sudut pandang moral, kesalahan tidak bias dengan pembenaran, kita menyadari bahwa perbuatan tersebut adalah amoral, sehingga kesadaran tersebut akan mulai kita perbaiki perlahan.
7 BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel dan Desain Penelitian 3.1.1
Variabel Penelitian Sebelum diuraikan mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian, terlebih
dahulu akan diuraikan pengertian variabel dalam suatu penelitian. Variabel tidak pernah lepas dari suatu penelitian, dan boleh dikatakan bahwa variabel merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian. Arikunto (1992: 89) mendefinisikan variabel adalah sebagai karakteristik tertentu yang mempunyai nilai atau ukuran yang berbeda untuk unit observasi atau individu yang berbeda. Variabel adalah objek penelitian, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitas. Variabel dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu bariabel kuantitatif dan kualitatif. Variabel
kuantitatif misalnya luasnya kota, umur, banyaknya dan jam dalam sehari dan sebagainya. Contohnya variabel kualitatif adalah kemakmuran, kepandaian dan lain-lain. Setelah memperhatikan uraian di atas, maka dapatlah ditentukan variabel sebuah penelitian yang digunakan untuk direncanakan, sehingga dengan itu pula maka jelaslah penelitian ini merupakan penelitian yang harus dibatasi variabelnya, agar data yang dikumpulkan dapat mengarah pada tujuan. Pesan Moral novell tersebut. Subvariabel adalah tuturan, gambaran, perilaku, bahasa, jalan pikiran, reaksi pelaku, reaksi tokoh. 3.1.2
Desain Penelitian
Desain penelitian pada hakekatnya merupakan strategi yang mengatur ruang atau teknis penelitian agar memperoleh data maupun kesimpulan penelitian. Menurut jenisnya, penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Oleh karena itu, dalam penyusunan desain harus dirancang berdasarkan pada prinsip metode deskriptif kualitatif, yang mengumpulkan, mengolah, mereduksi, menganalisis dan menyajikan data secara objekti atau sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan untuk memperoleh data. 8 Untuk itu, peneliti dalam menjaring data mendeskriftifkan Pesan Moral yang ada dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata sebagaimana adanya. 3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional pada hakikatnya merupakan pendefinisian variabel dalam bentuk yang dapat diukur, agar lebih lugas dan tidak menimbulkan bias atau membingungkan. Penelitian bebas merumuskan, menentukan definisi operasional sesuai dengan tujuan penelitinya, dan tatanan teoriti dari variabel yang ditelitinya (Adi, 1993: 17). Pesan moral pada drama pinocchio adalah salah satu unsur penentu terciptanya suatu cerita dalam drama tersebut. Karakter ini mencerminkan watak, sifat, pribadi dan tingkah laku sebagai pengembang amanah yang dipaparkan lewat peran yang dimainkan. Oleh karena itu, pesan moral diperankan diibaratkan sebagai “juru kunci” amanah pengarang. Untuk memperoleh pemaknaan yang sama terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis merasa perlu mengemukakan definisi berikut ini. 1. Pengertian Analisis
Analisis adalah pengamatan yang dilakukan untuk memperoleh data yang lebih akurat misalnya agama, budaya, pendidikan dan lain-lain. 2.Pengertian Pesan Pesan adalah amanat yang terkandung dalam cerita baik secara tersirat maupun tersurat 3.pengertian moral Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang dalam mengatur tingkah laku.
9 3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data Data dalam penelitian ini adalah keterangan yang dijadikan objek kajian, yakni setiap kata, kalimat/ungkapan yang mendukung karakter tokoh atau perwatakan dalam Drama korea pinocchio. Studi pustaka mencoba sejumlah buku dan tulisan yang relevan atau objek kajian. 3.3.2 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini drama ini berjudul Pinocchio yang 20 Episode ditayangkan oleh stasiun tv SBS pada tahun 2015-12-17 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi dengan jalan mengumpulkan data melalui sumber tertulis. Dengan cara penelitian pustaka yaitu:
Membaca teks atau menonton berulang-ulang drama korea pinocchio Mencatat data yang termasuk Pesan moral, misalnya karakter dari watak, sifat,
tingkah laku dan lain-lain serta berapa banyak dalam kartu pencatatan data. Mengklasifikasikan data yang termasuk Pesan moral misalnya karakter, sifat, tingkah laku dan lain-lain di dalm novel tersebut.
3.5 Teknik Analisis Data Berdasarkan teknik pengumpulan data yang dipergunakan, maka pesan moral dapat dicocokkan dengan tokoh yang dimaksud, kemudian diseleksi kutipan atau data yang mana lebih spesifik itulah yang akan diambil. Selanjutnya, menentukan watak, sifat, karakter sesuai dengan bukti atau penunjuk yang telah dipilih dalam novel tersebut. Sebagai hasil akhir, memaparkan watak, sifat, karakter, dan kebiasaan tokoh dengan senantiasa mengutip bagian cerita yang menunjukkan kebenaran analisis yang dimaksud,
10 selanjutnya dideskripsikan berdasarkan fenomena sosial yang dijadikan acuan penelitian meliputi:
Menelaah/ menganalisis seluruh data yang telah diperoleh berupa pesan moral
dalam drama korea pinocchio Mendeskripsi unsur yang membangun komunikasi khususnya menyangkut
pesan moral dalam novel Laskar Pelangi karya Anrea Hirata Mendeskripsikan karakter tokoh yang terdapat pada drama pinocchio
11 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Hasil Analisis Data Ada beberapa Pesan moral yang dimaksudkan dalam penelitian ini
Jika mendapat berita, konfirmasi dulu, cari dulu kebenaran berita itu, jangan ujugujung asal ditelan saja. Iya kalo hanya ditelan sendiri, kalau dibagiin ke orang lain lagi? Jatuhnya fitnah. Kita tidak selalu bisa mengukur dampak dari apa yang telah kita
perbuat/katakan. Dalam Islam kroscek berita seperti ini namanya Tabayyun Lepaskan dendammu karna dendam adalah seburuk-buruk belenggu jiwa (Pencipta belenggunya diri sendiri, yang sakit diri sendiri..ehh..yang menderita diri sendiri
juga). Let it go..walau tentu butuh waktu :) kita harus menggunakan mulut kita dengan baik.dalam ceritanya berceritakan seorang reporter yang mempunyai mulut yang sangat tajam. Ia menanyakan hal yang tidak
pernah terjadi dan mengatakan itu sebaliknya. Siapapun bisa menjadi keluarga. Saya
sering
menonton
drama
Korea,
bahwa,”keluarga bukan hanya tentang darah yang mengalir dalam diri kita, tetapi
adalah hubungan antara orang yang saling menyayangi, mengasihi, dan melindungi”.
meskipun Ki Ha Myung diadopsi, dia diperlakukan dengan sangat baik oleh ayahnya Bagaimanapun pahit dan berat konsekuensinya, kebenaran harus diungkapkan dengan cara yang terbaik.Saya sangat ingat dengan kalimat Choi Dal Po.”Kebahagian yang diperoleh dari rasa takut mengungkapkan kebenaran, suatu saat nanti pasti akan berakhir"
4.2 Pandangan penelitian
Dedikasi pada pekerjaan Ketika pekerjaan yang menuntut obyektivitas di atas segalanya sedangkan diri kita
menuntut subyektif, apa yang akan terjadi? Drama ini mengajarkan hal itu. 12 Bahwa bagaimanapun terlukanya jiwa, dalamnya emosi, dan panasnya hati, pikiran harus tetap dingin dan obyektif. Berpikir dari segala sisi dan mempertimbangkan setiap konsekuensi. Kakak Ki Ha Myung yang pernah melewati batas dan akhirnya menjadi pembunuh memuji adiknya yang punya pengendalian diri yang sangat tinggi, ”Kau panas di sini (hati), tapi dingin di sini (pikiran)” sambil mengungkapkannya di balik kaca temu di penjara. Karakter Choi Dal Po di sini benar-benar dapat dijadikan panutan, bagaimana dia mengolah rasa dendamnya menjadi sesuatu yang justru memberi inspirasi dan membuat orang-orang di sekitarnya yang semula menjalani hidup dengan mengingkari nurani, kembali berani untuk bersikap jujur pada dirinya sendiri.
Belajar dari orang tua
Choi In Ha mengundurkan diri setelah berusaha mengungkapkan kebenaran. Dia merasa sebagai penyebar isu sehingga memutuskan untuk pergi, sama seperti yang ayahnya lakukan dahulu. Akan tetapi, hal ini membuat Dal Po marah dan menyuruh In Ha membatalkan pengunduran dirinya. Dia kemudian bertanya pada ayahnya apakah beliau menyesal telah mengatakan kebenaran.Ayahnya menjawab,
”Ya, aku menyesal, bukan karena aku telah mengatakan kebenaran, tapi karena aku tidak lebih lama bertahan. Sebusuk apa pun tempat itu, aku seharusnya bisa bertahan. Aku menyesal kenapa dulu tidak melakukannya”. In Ha mendapat pencerahan dan langsung kembali bekerja. Hal ini mengajarkan, bahwa belajar dari pengalaman orang tua sangat penting karena hal itu dapat merubah arah hidup kita. Saya menjadi ingat sebuah kalimat bijak,”kita tidak punya cukup waktu untuk mengalami semua kesalahan kemudian belajar darinya, maka belajarlah dari pengalaman kesalahan orang lain”.
Perkembangan karakter
seseorang yang dianggap sebagai musuhnya, bukanlah musuh yang sebenarnya melainkan justru pihak yang dimanfaatkan. Karakter Song Cha Ok – wanita yang terlihat menjadi musuh besar di awal cerita, ternyata hanyalah sebuah boneka. 13 Seseorang yang memiliki talenta yang hebat dalam menjadi seorang wartawan, selama bertahun-tahun memilih hidup dalam bayang-bayang dan mengabaikan nuraninya. Kehadiran In Ha dan Dal Po membuatnya sadar dan kembali berani mengikuti kata hatinya. Perlahan, karakter ini berubah dari sosok yang kejam dan menyebalkan, menjadi seseorang karismatik yang berjiwa besar. Sebuah contoh perkembangan karakter yang baik dalam sebuah drama.
14 BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Setelah memperhatikan uraian di depan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan moral yang terdapat dalam drama pinocchio adalah pesan moral sosial Pesan moral merupakan sebuah bentuk atau wujud tingkah laku yang menuju kepada kepribadian yang mencakup etika baik dan buruk.yang mengandung pesan moral dari segi sosial. berdampak langsung dengan kehidupan antar sesama manusianya. Tanggung jawab kita terhadap lingkungan sekitar. Dimana tindakan bermoral atau amoral akan berdampak langsung dengan kehidupan sekitar
5.2 Saran Berdasarkan peneliti yang telah dicapai, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
Dalam memahami pesan moral dalam drama perlu dibaca atau menonton berulang agar dapat mengambil hikmahnya yang terdapat di dalamnya.Pada dasarnya drama mengandung pesan moral yang perlu dibaca oleh mahasiswa agar dapat mengambil hikmahnya.Kegiatan menganalisis pesan moral, bermanfaat dalam sosial atau kehidupan bermasyarakat.
15