Dasar-Dasar Jurnalistik Mengenal Dunia Jurnalistik (Materi 1)
PENGERTIAN JURNALISTIK Secara etimologi, jurnalistik berasal dari kata journ (bahasa prancis) berarti catatan atau laporan harian. Dalam kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala lainnya (Assegaf, 1983:9) Dalam Ensiklopedi Indonesia, jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari secara berkala dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada (Suhandang, 2004:22) Dalam leksikon komunikasi dirumuskan, jurnalistik adalah pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting, dan menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah, dan media massa lainnya seperti radio dan televisi (Kridalaksana, 1977:44) Secara sederhana jurnalistik dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari.
Lanjutan...
Pendapat para ahli: F. Fraser Bond dalam An Introduction to Journalism (1961:1) menjelaskan: jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai pada kelompok pemerhati. Roland E. Wolseley dalam Understanding Magazines (1969:3) menjelaskan: jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematik dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran (Mappatoto, 1993:69-70). Adinegoro menjelaskan, jurnalistik adalah semacam kepandaian mengarang yang pokoknya memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya (Amar, 1984:30). Astrid S. Susanto (1986:73) menjelaskan, jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejasian seharihari. Onong Uchjana menjelaskan, jurnalistik adalah sebagai teknik mengelola berita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarkannya kepada masyarakat (2003:95). dll
BENTUK DAN RUANG LINGKUP JURNALISTIK Bentuk dan Pengelolaan Jurnalistik dibagi tiga bagian: 1) Jurnalistik Media Cetak (newspaper and magazine journalism) 2) Jurnalistik Media Elektronik Auditif (radio broadcast journalism) 3) Jurnalistik Media Elektronik Audiovisual (television journalism) Ruang Lingkup Jurnalistik: Kegiatan mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
PRODUK JURNALISTIK Produk Jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau berkala lainnya seperti radio, televisi, dan media massa online internet. Surat kabar, tabloid, majalah, dan buletin dapat digolongkan pada tiga kelompok besar; 1) berita (news), 2) opini (views), dan 3) iklan (advertising). Dari ketiga kelompok besar itu hanya berita dan opini saja yang disebut produk jurnalistik, dan iklan bukanlah produk jurnalistik. Kelompok berita (news) meliputi antara lain; berita langsung (straight news), berita menyeluruh (comprehensive), merita mendalam (depth news), pelaporan mendalam (depth reporting), berita penyelidikan (investigative news), berita khas bercerita (feature news), berita gambar (photo news). Sifat berita adalah objektif. Kelompok opini (views) meliputi; tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, esai, dan surat pembaca. Sifat opini adalah subjektif.
FUNGSI UTAMA PERS Lima fungsi utama pers sesuai dengan UU NO. 40 tahun 1999 Tentang Pers, Pasal 3 ayat 1: 1. Informasi (to inform) 2. Edukasi (to educate) 3. Hiburan (to entertain) 4. Sosial Kontrol (Social control)
KARAKTERISTIK PERS Kaakteristik pers terdapat lima, yaitu: 1. Periodesitas 2. Publisitas 3. Aktualitas 4. Universalitas 5. Objektivitas
TIPOLOGI PERS Tipologi Pers dapat disebutkan sebagai berikut: 1. Pers berkualitas (quality newspaper) 2. Pers populer (populer newspaper) 3. Pers kuning (yellow newspaper)
PRINSIP KERJA PERS Pers bisa berdiri dengan sangan baik apabila bertumpu pada tiga pilar (prinsip), yaitu: 1. Idealisme 2. Komersialisme 3. Profesionalisme
10 Elemen Jurnalisme Ada sejumlah prinsip dalam jurnalisme, yang sepatutnya menjadi pegangan setiap jurnalis. Prinsipprinsip ini telah melalui masa pasang dan surut. Namun, dalam perjalanan waktu, terbukti prinsip-prinsip itu tetap bertahan.
Bill Kovach dan Tom Rosenstiel (2001), dalam bukunya The Elements of Journalism, What Newspeople Should Know and the Public Should Expect (New York: Crown Publishers), merumuskan prinsip-prinsip itu dalam Sembilan Elemen Jurnalisme + 1 elemen. Kesepuluh elemen tersebut adalah:
1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran Tugas utama praktisi jurnalisme adalah memberitakan kebenaran. Kebenaran yang dimaksud bukan perdebatan filsafat atau agama, tapi kebenaran fungsional yang seharihari diperlukan masyarakat.
2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga (citizens) • Loyalitas utama wartawan pada masyarakat, bukan pada perusahaan tempatnya bekerja, pembaca, atau pengiklan. Wartawan harus berpihak pada kepentingan umum.
3. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi • Esensi jurnalisme adalah verifikasi, memastikan bahwa data dan fakta yang digunakan sebagai dasar penulisan bukan fiksi, bukan khayalan, tetapi berdasarkan fakta dan pernyataan narasumber di lapangan.
4. Jurnalis harus tetap independen dari pihak yang mereka liput • Wartawan harus independen, artinya tak masalah untuk menulis apapun (baik/buruk) tentang seseorang sepanjang sesuai dengan temuan/fakta yang dimilikinya. Independensi harus dijunjung tinggi di atas identitas lain seorang wartawan.
5. Jurnalis harus melayani sebagai pemantau independen terhadap kekuasaan
• Jurnalisme harus memantau kekuasaan, menyambung lidah yang tertindas. Ada tiga macam liputan investigasi: investigasi orisinal, investigation on investigation, interpretative investigation.
6. Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik maupun komentar dari publik
• Jurnalisme sebagai forum publik, bukan sebuah ruang privat bagi penulis. Penulis harus bertanggung jawab atas liputan yang dibuatnya. Partisipasi publik melalui komentar dan tanggapan merupakan bagian yang melekat dari proses jurnalisme.
7. Jurnalisme harus berupaya membuat hal yang penting itu menarik dan relevan
• Jurnalisme harus memikat dan relevan. Ada adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh wartawan. Mereka tak hanya membuat artikel yang memikat pembaca karena sensasional, tetapi bisa menyajikan artikel penting dan relevan dengan cara yang menarik bagi pembaca.
8. Jurnalis harus menjaga agar beritanya komprehensif dan proporsional
• Berita harus proporsional dan komprehensif. Pemilihan berita sangat subjektif. Justru karena subjektif wartawan harus ingat agar proporsional dalam menyajikan berita. Ibarat sebuah peta, ada detail suatu blok, tapi juga gambaran lengkap sebuah kota.
9. Jurnalis memiliki kewajiban untuk mengikuti suara nurani mereka • Mendengarkan hati nurani. Karena deadline, harus ada seseorang di puncak organisasi berita yang mengambil keputusan redaksional. Editor harus bertanggungjawab terhadap produk newsroom, tapi pintu diskusi harus senantiasa terbuka.
10. Warga juga memiliki hak dan tanggung jawab dalam hal-hal yang terkait dengan berita.
• Hak dan Kewajiban terhadap Berita. Kita sedang berada dalam Revolusi Komunikasi. Jurnalisme bukan sekedar informasi. Demokrasi dan jurnalisme lahir bersama-sama dan mereka juga akan jatuh bersama-sama.