Etos Kerja Dalam Pandangan Kristen (2) z171j

Etos Kerja dalam Pandangan Kristen Oleh Advento R.S.P Silaban, 0906558003 Judul

: Etos Kerja dalam Kristen

Nama Pengarang

: Edward E. Hanock

Data Publikasi

: Website Sabdaspace.

Etos kerja erat hubungannya dengan sikap kita dalam mengerjakan suatu pekerjaan dan bagaimana sikap kita dalam memimpin suatu pekerjaan. Etos kerja menurut Jansen Sinamo adalah perilaku kerja positif yang lahir sebagai buah dari keyakinan dan komitmen total pada paradigma kerja tertentu. Dengan kata lain etos kerja merupakan manifestasi dari keyakinan yang mendalam serta komitmen yang kuat pada nilai-nilai kerja tertentu yang tampak keluar sebagai perilaku kerja yang positif. Dalam bukunya Etos21: Delapan Etos Kerja Profesional, Jansen Sinamo membeberkan 8 (delapan) etos kerja profesional: (1) kerja adalah rahmat (anugrah, penulis): aku harus bekerja penuh syukur; (2) kerja adalah amanat: aku harus bekerja tuntas penuh integritas; (3) kerja adalah panggilan: aku bekerja benar penuh tanggung jawab; (4) kerja adalah aktualisasi: aku bekerja penuh semangat; (5) kerja adalah ibadah: aku bekerja serius penuh kecintaan; (6) kerja adalah seni: aku bekerja kreatif penuh sukacita; (7) kerja adalah kehormatan: aku bekerja unggul penuh ketekukan; (8) kerja adalah pelayanan: aku bekerja sempurna penuh kerendahan hati. Alkitab memberikan 2 etos kerja sebagai orang kristen dalam 1 Korintus 15:10 yaitu : 1. Kerja merupakan sebuah anugerah Paulus mampu melihat sisi lain dari sebuah pekerjaan. Menurut Paulus pekerjaan yang kita terima merupakan sebuah anugerah yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita. Melalui pekerjaan tersebut berarti Yesus telah memberikan kepercayaan yang besar yang harus kita jaga. Pekerjaan yang kita kerjakan juga harus dapat menyenangkan hati Tuhan. Dalam Korintus 15:9, Paulus memberikan teladan yang baik dalam bekerja. Paulus menyatakan bahwa dirinya adalah yang paling hina dan dia melakukan pekerjaan bukan karena dirinya, melainkan karena kasih karunia Tuhan. Dari ayat 10 ini kita bisa menilai sosok Paulus yang adalah tipikal pekerja keras sekaligus adalah seorang yang rendah hati.

2. Kerja dengan Sepenuh Hati dan Hingga Tuntas Dalam 2 Tesalonika 3:6-15 Paulus sangat prihatin dengan sebagian jemaat yang meninggalkan pekerjaannya. Pekerjaan yang mestinya dituntaskan, malah dibiarkan menggantung dan tidak selesai. Jemaat tersebut hanya mondar-mandir dan melakukan hal-hal yang tidak semestinya dikerjakan. Dalam hal mengerjakan pekerjaan dengan sepenuh hati dan hingga tuntas, kita dapat mengambil contoh yaitu Yesus Kristus. Ia menuntaskan pekerjaan yang ditugaskan Bapa-Nya. Ia berkata “Sudah selesai—tetelestai” (Yoh. 19:30). Ia menyelesaikan tugas yang maha berat itu dengan baik, hingga tuntas. Inilah yang mengispirasi Paulus. Ia pun bekerja tidak tanggung-tanggung dan mengerjakan pekerjaanNya hingga tuntas. Syarat-syarat untuk bekerja dengan baik dan meneladani etos kerja Yesus adalah: 1. Melakukan pekejaan yang berpusat dalam Allah. Oleh kedaulatan-Nya, Allah menetapkan dan memanggil setiap pemimpin kepada tugas dan tanggung jawab kepemimpinan (Matius 20:23b, Markus 10:40) 2. Suatu pekerjaan harus dibangun di atas hubungan-hubungan sebagai landasan kerja dan keberhasilan kepemimpinan Yesus Kristus. 3. Dalam melakukan pekerjaan sebaiknya kita harus berfokus kepada "melayani" yaitu dengan memberikan yang terbaik (Ibrani 13:17-21). 4. Segala pekerjaan yang kita lakukan harus mencerminkan kasih Yesus Kristus. Keadaan dunia sekarang sedang memasuki masa-masa yang sangat memprihatinkan. Kerusakan alam banyak terjadi di berbagai negara. Kerusakan alam ini tidak lepas dari ulah manusia yang tidak pernah peduli akan nasib alam yang ditempatinya. Manusia bukannya semakin menjaga alam malahan semakin merusaknya. Contoh yang paling simpel yang dilakukan manusia dalam menyumbang kerusakan alam adalah membuang sampah sembarangan. Manusia tidak pernah memikirkan berbagai hal yang akan terjadi apabila mereka membuang sampah tidak pada tempatnya. Mungkin dampaknya tidak akan terjadi secara langsung melainkan dampaknya dapat dirasakan di kemudian hari. Permasalahan tentang keadaan alam dapat terselesaikan apabila manusia mempunyai etos kerja yang baik. Etos kerja mempunyai peran yang besar dalam menyelesaikan permasalahan alam tersebut.

Seperti yang disebutkan di atas kerja merupakan sebuah anugerah yang dipercayakan oleh Yesus kepada manusia dan pekerjaan kita haruslah menyenangkan hati Tuhan. Contohnya adalah jika kita bekerja sebagai pemimpin sebuah industri. Sebagai pengemban kepercayaan dari Tuhan, kita harus mampu membuat industri yang kita pimpin sebagai industri yang ramah akan lingkungan. Kita harus mampu membuat industri tersebut berguna bagi lingkungan. Bentuk kepercayaan yang diberikan oleh Tuhan melaui pekerjaan kita, dapat kita aktualisasikan menjadi sesuatu yang berguna bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat.

Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, karena itu Akupun bekerja”(Yoh. 5:17).