PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
SUB SEKTOR TRANSPORTASI LAUT DI SULAWESI TENGGARA
PROGRAM DAN KEGIATAN TRANSPORTASI LAUT 1) Program Pembangunan Prasarana Transportasi Laut • Pembangunan dermaga Pelabuhan Laut di Sultra • Pembangunan pelabuhan peti kemas di Pelabuhan Bungkutoko • Pelayanan Pelayaran Perintis. • Pengembangan Kawasan Pelabuhan Umum, khusus untuk komoditi pertambangan dan perkebunan. 2). Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana transportasi laut. • Rehabilitasi dermaga pelabuhan laut di Sultra • Rehabilitas Sarana Bantu Navigasi. 3) Program pembangunan dan rehabilitasi prasarana keselamatan pelayaran. • Pembangunan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) dan Sarana Telekomunikasi Pelayaran (STP). • Rehabilitasi SBNP dan STP
RUTE TOL LAUT
24 PELABUHAN STRATEGIS PENDUKUNG TOL LAUT
PELABUHAN LAUT DI SULAWESI TENGGARA Secara geografis wilayah Sulawesi Tenggara terdiri dari pulau dan perairan. Ini menjadikan kegiatan angkutan laut memegang peranan penting dan strategis Untuk mendukung proses kegiatan angkutan laut tersebut perlu suatu sarana yang berfungsi sebagai wadah bagi pelaku kegiatan angkutan laut berupa pelabuhan
Di Sulawesi Tenggara terdapat 1 KSOP dan 5 UPP yaitu : 1. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari 2. Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Baubau 3. Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Raha 4. Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kolaka 5. Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Pomalaa 6. Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Langara
PELABUHAN LAUT DI SULAWESI TENGGARA Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KP. 414 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) di Sulawesi Tenggara terdapat 7 (tujuh) Pelabuhan Pengumpul yaitu :
1. Pelabuhan Kendari 2. Pelabuhan Bungkutoko 3. Pelabuhan Baubau 4. Pelabuhan Raha 5. Pelabuhan Kolaka 6. Pelabuhan Wanci 7. Pelabuhan Watunohu Dua dari Tujuh Pelabuhan Pengumpul di atas adalah pintu gerbang dari dan ke Sulawesi Tenggara yaitu : Pelabuhan Kendari dan Pelabuhan Baubau. Di Sulawesi Tenggara juga terdapat 7 (tujuh) Pelabuhan Pengumpan Regional 1. Pelabuhan Banabungi 2. Pelabuhan Ereke 3. Pelabuhan Pomalaa 4. Pelabuhan Rante Angin 5. Pelabuhan Olo-oloho 6. Pelabuhan Lapuko 7. Pelabuhan Kaledupa
PELABUHAN LAUT DI SULAWESI TENGGARA UPP BAUBAU •Pelabuhan Baubau (PP) •Pelabuhan Banabungi (PR) •Pelabuhan Talaga •Pelabuhan Binongko •Pelabuhan Sikeli •Pelabuhan Tomia •Pelabuhan Wanci (PP) • Pelabuhan Lasalimu •Pelabuhan Kaledupa (PR) •Pelabuhan Batu Atas •Pelabuhan Liana Banggai UPP Kelas I Baubau •Pelabuhan Lawele •Pelabuhan Kadatua •Pelabuhan Siompu •Pelabuhan Wamengkoli
UPP RAHA Pelabuhan Raha (PP) Pelabuhan Ereke (PR)
Pelabuhan Labuhan Belanda Pelabuhan Maligano Pelabuhan Tampo Pelabuhan Buranga Pelabuhan Lelamo
Pelabuhan Tondasi
UPP POMALAA Pelabuhan Pomalaa (PR) Pelabuhan Dawi Dawi Pelabuhan Tangketada Pelabuhan Toari Pelabuhan Kasipute Pelabuhan Boepinang
PELABUHAN LAUT DI SULAWESI TENGGARA
UPP KOLAKA • Pelabuhan Kolaka (PP) • Pelabuhan Lasusua • Pelabuhan Malombo • Pelabuhan Olo-oloho (PR) • Pelabuhan Rante Angin (PR) • Pelabuhan Watunohu (PP) • Pelabuhan Wolo
UPP LANGARA • Pelabuhan Langara (PP) • Pelabuhan Molawe • Pelabuhan Munse • Pelabuhan Lapuko (PR) • Pelabuhan Torobulu • Pelabuhan Lameruru • Pelabuhan Matarape
BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KEPELABUHANAN NOMOR 61 TAHUN 2009 PELABUHAN UTAMA
•pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi.
PELABUHAN PENGUMPUL
•pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri,alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi.
PELABUHAN PENGUMPAN
•pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi.
HIERARKI PELABUHAN LAUT
KRITERIA HIERARKI PELABUHAN BERDASARKAN PP 61 TAHUN 2009 KRITERIA
PELABUHAN
PELABUHAN
PELABUHAN
UTAMA
PENGUMPUL
PENGUMPAN
REGIONAL
SKALA PELAYANAN JANGKAUAN
PELAYANAN VOLUME ALIH
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL
Dalam negeri dan Internasional
Dalam Negeri
Dalam Negeri
Dalam Negeri
Antar negara dan antar provinsi
Antar provinsi
Dalam Provinsi
Dalam Kabupaten/Kota
jumlah besar
jumlah menengah
jumlah terbatas
jumlah terbatas
-
-
merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul
merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul
MUAT FUNGSI PENGUMPAN
KRITERIA HIERARKI PELABUHAN BERDASARKAN PP 61 TAHUN 2009 KRITERIA
PELABUHAN
PELABUHAN
PELABUHAN
UTAMA
PENGUMPUL
PENGUMPAN REGIONAL
PEDOMAN LOKASI PELABUHAN
- Kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar internasional;
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL
- Kebijakan pemerintah yang meliputi pemerataan pembangunan nasional dan meningkatkan petumbuhan wilayah;
- Kesesuaian dengan Tata ruang wilayah propinsi dan pemerataan pembangunan antar propinsi; - Kesesuaian dengan Tata ruang wilayah kabupaten/kota serta pemerataan dan peningkatan pembangunan kabupaten/kota;
• Kesesuaian dengan Tata Ruang wilayah kabupaten/kota dan pemerataan serta peningkatan pembangunan kabupaten/kota;
- Berdekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota propinsi dan kawasan pertumbuhan nasional;
- Pusat pertumbuhan ekonomi daerah;
₋ Pusat pertumbuhan ekonomi daerah;
KRITERIA HIERARKI PELABUHAN BERDASARKAN PP 61 TAHUN 2009 KRITERIA
PELABUHAN
PELABUHAN
PELABUHAN
UTAMA
PENGUMPUL
PENGUMPAN REGIONAL
JARAK DENGAN PELABUHAN LAINNYA
JARAK DENGAN RUTE ANGKUTAN LAUT LAINNYA
- Memiliki jarak - Mempunyai jarak - Jarak dengan tertentu dengan tertentu dengan pelabuhan pelabuhan pelabuhan pengumpan utama lainnya; pengumpul lainnya; lainnya; - Kedekatan - Mempunyai jarak dengan jalur tertentu terhadap pelayaran jalur/rute Internasional; angkutan laut dalam negeri;
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL
- Jarak dengan pelabuhan pengumpan lainnya;
KRITERIA HIERARKI PELABUHAN BERDASARKAN PP 61 TAHUN 2009 KRITERIA
PELABUHAN UTAMA
PELABUHAN
PELABUHAN
PENGUMPUL
PENGUMPAN REGIONAL
FASILITAS
-
KAPASITAS KAPAL YANG DILAYANI
- Mampu melayani kapal dengan kapasitas tertentu;
PANJANG DERMAGA
KEDALAMAN
Memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang;
- Memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang; - Mampu melayani kapal dengan kapasitas tertentu;
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL
- Luas daratan dan perairan;
- Luas daratan dan perairan;
- Kemampuan pelabuhan dalam melayani kapal;
- Kemampuan Pelabuhan dalam melayani kapal.
KRITERIA HIERARKI PELABUHAN BERDASARKAN PP 61 TAHUN 2009
KRITERIA
PELABUHAN
PELABUHAN
PELABUHAN
UTAMA
PENGUMPUL
PENGUMPAN
PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL
REGIONAL PEDOMAN
Jaringan Jalan Nasional dan/atau
Jaringan Jalan Nasional dan/atau
Jaringan Jalan Propinsi dan/atau
Jaringan jalan Kabupaten/kota dan/atau
Jaringan Jalur Kereta Api Nasional
Jaringan Jalur Kereta Api Nasional
Jaringan Jalur Kereta Api Propinsi..
Jaringan Jalur Kereta Api Kabupaten/Kota
PENGEMBANGAN
PELABUHAN LAUT DI SULAWESI TENGGARA
LOKASI PELABUHAN LAUT DI SULAWESI TENGGARA
LOKASI PELABUHAN LAUT DI SULAWESI TENGGARA
LOKASI PELABUHAN LAUT DI SULAWESI TENGGARA
USUL TAMBAHAN PENETAPAN HIERARKI PELABUHAN LAUT DI SULAWESI TENGGARA Lokasi pelabuhan baru yang diusulkan antara lain : 1. 2.
Kab. Buton Kab. Buton Selatan
(Dongkala Pasar Wajo) (Sampolawa, Batauga, Batu Atas, Kadatua Timur, Kadatua Barat, Siompu Barat) 3. Kab. Buton Utara (Waodeburi/Lelamo) 4. Kab. Buton Tengah (Liana Banggai, Lombe, Wongko lakudo, Talaga Besar, Mawasangka Induk) 5. Kota Baubau (Lakologou, Jembatan Batu) 6. Kab. Konawe Selatan (Lakara, Lainea) 7. Kab. Konawe Utara (Mandiodo) 8. Kab. Muna ( Oempu/Walengkabola) 9. Kab. Muna Barat (Pajala, Tanjung Batu) 10. Kab. Bombana (Paria, Malandahi, Pulau Sagori, Larete, Batuawu) 11. Kab. Wakatobi ( Pulau Kapota, Pulau Runduma )
USUL TAMBAHAN PENETAPAN HIERARKI PELABUHAN LAUT DI SULAWESI TENGGARA Berdasarkan PERMENHUB No. 414 Tahun 2013 tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional →→masih terdapat pelabuhan baik yang telah dibangun melalui APBN maupun yang telah diusulkan Pemprov. Sultra yang belum masuk Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) Usulan tersebut sesuai Surat Gubernur Sultra kepada Menteri Perhubungan Nomor : 552.3/4136 tanggal 18 September 2014 perihal Usul Tambahan Penetapan Hirarki Pelabuhan / Terminal di Sultra
ANGKUTAN LAUT PERINTIS Angkutan Laut Perintis adalah kegiatan angkutan laut yang menghubungkan daerah-daerah terpencil serta daerah yang potensial namun belum berkembang serta belum menguntungkan untuk dilayani secara komersial ke daerah daeran yang telah berkembang. Sejak 1974 pemerintah melaksanakan program angkutan laut perintis. Ini bertujuan memfasilitasi daerah-daerah terpencil, daerah di pelosok, ataupun daerah di pulau terdepan dengan layanan moda kapal. Hal ini dilakukan karena pihak swasta enggan melayani jalur yang sepi penumpang.
PETA TRAYEK ANGKUTAN LAUT PERINTIS R-37
PETA TRAYEK ANGKUTAN LAUT PERINTIS R-38
PETA TRAYEK ANGKUTAN LAUT PERINTIS R-39