IBU HAMIL DENGAN HIV/AIDS
Elsa Budi S. R., SST., M. Kes
PENJELASAN KOMIK
Komik kekebalan tubuh menggambarkan tentang fungsi darah putih dalam tubuh seseorang sebagai sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan kuman, virus, dan lainnya HIV adalah kuman namun tidak seperti kuman lainnya (diare, influenza dan lain-lain) yang mudah dilumpuhkan oleh sel darah putih. Bila HIV masuk ke dalam tubuh justru akan melumpuhkan sel darah putih Jumlah sel darah putih yang sehat 400-1500 menunjukkan bahwa seseorang masih memiliki kekebalan tubuh cukup baik Jika di bawah 350 berpotensi menunjukkan sistem kekebalan tubuh telah melemah sehingga orang yang telah HIV positif HIV mengurangi jumlah sel darah putih (CD4) yang pada akhirnya membuat tubuh seseorang rentan terkena penyakit
SIKLUS HIDUP VIRUS HIV :
1. 2. 3. 4.
Virus bebas beredar dalam aliran darah. HIV mengikatkan diri pada sel CD4. HIV menembus sel dan mengosongkan isinya dalam sel CD4 . Kode genetik HIV (RNA) dipakai oleh enzim reverse transcriptase untuk membentuk DNA HIV. (1) 5. DNA HIV dipadukan dengan DNA sel oleh enzim integrase. Dengan pemaduan ini, sel tersebut menjadi terinfeksi HIV.(2) 6. Waktu sel yang terinfeksi menggandakan diri, DNA HIV diaktifkan, dan membuat bahan baku untuk virus baru.(3) 7. Kumpulan bahan untuk membuat virus baru dikelompokkan.(4) 8. Virus yang belum matang mendesak ke luar sel yang terinfeksi dengan proses yang disebut ‘budding (tonjolan)’(5) 9. Jutaan virus yang belum matang dilepas dari sel yang terinfeksi.(6) 10. Virus baru menjadi matang: bahan baku dipotong oleh (7)enzimprotease dan dirakit menjadi virus yang siap bekerja.
Mengapa Odha masih tampak sehat……. Karena perjalanan penyakit HIV dalam tubuh seseorang tergolong unik, memiliki masa inkubasi yang sangat panjang
STADIUM 1
Window period
1 – 3, bahkan 6 bulan
STADIUM 2
HIV + Asimptomatik 5 – 10 tahun
STADIUM 3
STADIUM 4
HIV+ dengan gejala penyakit
CD4 < 200
> 1 bulan
1 – 2 th.
AIDS
HIV + PENICILLIOSIS MARNEFFEIA
HIV + HERPES SIMPLEKS
HIV + KAPOSI’S SARCOMA
PRINSIP PENULARAN HIV
Dikenal dengan ESSE : EXIT: keluar. SUFFICIENT: cukup SURVIVE: virusnya hidup ENTER: masuk.
HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup dan dalam keadaan hidup masuk ke dalam tubuh lain.
CEGAH HIV DENGAN B C
D
A
A: Abstinence B: Be Faithfull
E
C: Condom D: No Drugs E: Education
EFEK INFEKSI HIV PADA KEHAMILAN Tidak ada efek pada progresi HIV Penurunan ringan pada Hitung CD4 absolut (% sel CD4 tetap) Secara keseluruhan tidak ada perubahan angka kematian yang bermakna
PENULARAN DARI IBU KE ANAK
Merupakan 15 % dari seluruh jalur penularan di Uganda Merupakan > 90% infeksi pada anak-anak Di Afrika penularan dari ibu ke anak : 20 -40% Resiko keseluruhan pada perkiraan penularan
Selama kehamilan: 5 -10% Persalinan: 15 -20% Menyusui: 10-15%
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENULARAN
Faktor Virus: (Load,variasi strain)* Maternal: hitung CD4 Infeksi PMS* Pengguna Narkoba Perilaku seksual* Kelainan plasenta
Persalinan preterm Lama ketuban pecah.* Prosedur invasif saat persalinan (alat-alat persalinan pervaginam, episiotomi* Cara persalinan Faktor fetal/neonatal Menyusui*
TOT PMTCT Komprehensif
Modul 4
Slide 19
Mechanisms of Mother-Infant HIV Transmission •Transplacental infection •Microtransfusion •"Ascending infection“ •Direct by infant
Sources of infection
Routes of Entry
•Maternal blood •Placenta •Amniotic fluid •Cervicovaginal secretions •Breastmilk
•Umbilical circulation •Skin •Mucous membranes –GI tract –Respiratory tract
TOT PMTCT Komprehensif
Modul 4
IMPACT OF MODES OF DELIVERY
Slide 20
California Cohort Mode of delivery
No. of Transmission mothers
Bloodless C-section
53
5.7%
Vaginal or routine C-section
55
20.0% P = 0.02
30-40% of the subjects received ZDV regimen. Towers CV, et al. J Obstet Gynecol 1998;179:708
TOT PMTCT Komprehensif
Modul 4
Slide 21
Sebagian besar penularan HIV dari ibu ke bayi terjadi pada saat persalinan. Tekanan pada plasenta meningkat terjadinya sedikit percampuran antara darah ibu dan darah bayi. Lebih sering terjadi jika plasenta meradang atau terinfeksi. Bayi terpapar darah dan lendir ibu di jalan lahir.
Bayi mungkin juga terinfeksi karena menelan darah ataupun lendir ibu.
TOT PMTCT Komprehensif
RECOMMENDATION ON FEEDING BY HIV-POSITIVE MOTHERS: Modul 4
WHO/UNICEF/UNAIDS INFANT FEEDING GUIDELINES (OCTOBER 2000)
Slide 22
When replacement feeding is affordable, feasible, acceptable, sustainable and safe, avoidance of all breastfeeding is recommended. Where breastfeeding is the only option, this should be exclusive breastfeeding for 4-6 months At 4-6 months, cessation of breastfeeding should be as rapid as possible
Alasan melakukan penapisan HIV pada wanita hamil Diagnosis dini Memulai terapi dini Menilai risiko yang akan dihadapi Melakukan konseling untuk menghentikan semua perbuatan yang dapat memper berat penyakitnya sehingga risiko kehamilan dan transmisi vertikal menurun Memungkinkan melakukan rujukan pada sentra yang lebih siap
Alasan melakukan penapisan HIV pada wanita hamil Menginformasikan kepada pasien tentang risiko kehamilan dengan HIV Mencegah penularan tersembunyi kepada orang lain Mencarikan dukungan sosial dan psikologis bagi pasien Mencegah transmisi vertikal
Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) • Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang komprehensif ( antenatal, intrapartum, postnatal) • Voluntary Counseling and Testing (VCT) • Terapi antiretroviral jangka pendek • Praktek obstetri yang dimodifikasi dan optimal • Pemberian nutrisi yang aman pada bayi • Pelayanan Keluarga Berencana dan Konseling
Strategi Pencegahan Transmisi Maternal ke Janin • Kurangi jumlah Ibu Hamil dengan HIV+ ▫ Kontrasepsi ▫ Pilih pasangan ? / Pencegahan primer
• Turunkan Viral Load serendah-rendahnya ▫ Pemberian Anti Retro Virus (arv) ▫ Hidup sehat (Tobat) ▫ Jika suami + Gunakan kondom
• Minimalkan paparan janin – bayi dengan cairan tubuh maternal ▫ SC atau minimalkan obstetrik operatif ▫ PASI ?
• Optimalkan kesehatan bayi dengan ibu HIV + ▫ Pemberian Anti Retro Virus ▫ Pemantauan Baby at risk
Protokol PMTCT (prevention of mother-to-child transmission)
Skenario 1 mg 14 - 34 Ibu bayi
6 jam AP
6 mg
IP PP
ZDV 2x300 mg/hari (zidovudine)
ZDV 300 mg tiap 3 jam
ZDV 2 mg/kg/6 jam Sirup ASI (-)
Tanpa SC Kesulitan: rumit, perlu kepatuhan yang baik, biaya besar Wade, dkk: kepatuhan ? Jika dimulai antepartum 6,1% intrapartum 10%, bayi (12 jam) 15,9%, bayi (48 jam)18,4%
Skenario 2 mg 14 - 34 Ibu bayi
6 jam AP
6 mg
IP PP
ZDV 2x300 mg/hari po (zidovudine)
ZDV 300 mg tiap 3 jam
ZDV 2 mg/kg/6 jam Sirup ASI (-)
(+ SC) Kesulitan: rumit, perlu kepatuhan yang baik, biaya besar Wade, dkk: kepatuhan ? Jika dimulai antepartum 6,1% intrapartum 10%, bayi (12 jam) 15,9%, bayi (48 jam)18,4%
Skenario 3 (Regimen singkat HIVNET 012) hari 2-3 Ibu bayi
AP
IP PP NVP (nevirapine ) 200 mg po onset melahirkan
Transmisi
NVP 2 mg/kg sirup ASI (+)
11,9% vs 21,3% penurunan 44% (2 bulan) 13,1% vs 25,1% penurunan 47% (4 bulan)
Skenario 4 mg 36
Ibu bayi
A
7 hari
AP
IP
PP
% penurunan 52%
PP
ZDV 2x300 mg 3TC 2x150 mg (lamivudine, Epivir)
ZDV 300 mg/3 jam (zidovudine)
ZDV 2x300 mg ibu 3TC 2x150 mg ZDV 4mg/kg/12j bayi 3TC 150 mg/12 3TC 2mg/kg/12j ASI (+) jam
Penapisan HIV bagi ibu hamil risiko tinggi, al: PMS Pasangan seks risiko tinggi Pasangan seks > 1 Narkoba
Konseling sebelum dan sesudah tes
Ibu hamil HIV (+)
Pemeriksaan fisik Lab : DPL, SGOT, SGPT, GDS, Ureum, Kreatinin, VDRL, TPHA, Anti VHC, HbsAg, CD4, viral load
Asuhan antenatal : Frekuensi sesuai usia kehamilan Konseling : motivasi, pemberian TAR, coitus Evaluasi status HIV, PMS, inf. Oportunistik TAR: ZDV + 3TC + Nevirapine mulai usia kehamilan 14 minggu Evaluasi fungsi hati, CD4, VL setiap 6 bulan
Tidak mampu periksa CD4, VL. Kepatuhan diragukan
Usia kehamilan 36 minggu VL tak terdeteksi
Persalinan pervaginam
VL 1000 kopi/ml
SC elektif pada usia kehamilan 38 minggu
Pemberian ART intrapartum : ZDV iv 2 mg/kgBB sebagai dosis inisial diberikan selama 1 jam dilanjutkan 1 mg/kgBB/jam sampai melahirkan. Pemberian minimal 3 jam sebelum partus atau niverapin 200 mg dosis tunggal
Post Partum : ZDV oral sirup 2 mg/kgBB/dosis setiap 6 jam selama seminggu mulai saat usia 8-12 jam. Dosis ZDV iv untuk bayi yang tidak toleransi terhadap pemberian oral adalah 1,5 mg/kgBB setiap 6 jam ( lihat prosedur bagian anak) Monitor status HIV : CD4, VL Bayi diberikan PASI Konseling: emosi, alat kontrasepsi, perawatan bayi Syarat utama kelahiran pervaginam bila RS tsb. Telah melaksanakan progam pencegahan infeksi
Simpulan • Transmisi ibu ke anak dapat dikurangi hingga 50 % • Konseling yang efektif, dukungan, terapi infeksi oportunis dan terapi antiretroviral dapat memperbaiki kualitas hidup
TOT PMTCT Komprehensif
Modul 4
Slide 38