KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PROGRAM TB PARU 2017
DISUSUN OLEH DEBY AL IMRON S.KEP. NS
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANTARAN
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANTARAN Jln. Raya Bantaran No.43 Telp.(0335) 682862 BANTARAN email :
[email protected] 67261
PROBOLINGGO KERANGKA ACUAN KEGIATAN TB PARU A. Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyaki menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapa juga mengenai organ tubuh lainya .TB disebarkan melalui droplet pernafasan transmisi timbul akibat kontak erat dengan individu yang terinfeksi. Kontak dengan pasien yang telah terbukt imemiliki TB dalam sputumnya memiliki resiko 25% untuk tertular TB. Sekali batuk dapat dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika bersin menyebarkan 4.5001.000.000 kuman yang terkandung dalam percikan dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab. Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis. Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu 6-8 bulan sehingga dimungkinkan pasien tidak patuh dalam menelan obat.Untuk menanggulangi masalah tersebut peran masyarakat sebagai Pengawas Menelan Obat sangatlah penting. Diharapkan dengan peran aktif Pengawas Menelan Obat dalam pendampingan di Masyarakat akan menurunkan angka droup out/Default dan meningkatkan
kesembuhan.
out/default.Peran
PMO
adalah
memastikan
penderita menelan obat sesuai aturan, mendampingi dan memberikan dukungan moral, mengingatkan pasien, menemukan dan mengenali gejala efek samping obat, mengisi kartu kontrol, serta memberikan penyuluhan.
PMO diperlukan untuk menjamin keteraturan pengobatan sehingga Penderita TB Paru sembuh, pengobatan lengkap, tidak droup out/default, dan tidak
gagal.Kegagalan
pengobatan
TB
Paru
mengakibatkan
Penderita
mengalami TB MDR yaitu Penderita menjadi resisten dengan OAT.Pengobatan TB MDR membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang cukup besar.Untuk mencegah terjadinya kegagalan pengobatan Penderita memerlukan pengawasan langsung dalam menelan Obat yang dilakukan oleh PMO. B. Visi Dan Misi Puskesmas Bantaran VISI “Terciptanya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Dan Berkualitas Demi Terwujudnya Kecamatan Bantaran Sehat Sejahtera” MISI 1.Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan 2.Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan 3.Mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat 4.Mewujudkan
upaya
kesehatan
yang
menyeluruh
meliputi
promotif,
preventif,dan rehabilitatif C. Tata Nilai SERASI (Semangat, Empati, Ramah, Aman, Sabar, Ikhlas) D. Tujuan Jangka panjang Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TBC, dengan cara memutuskan rantai penularan sehingga penyakit TBC tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kecamatan Bantaran.
Jangka pendek
Tercapainya angka kesembuhan minimal 90 % dari semua penderita baru BTA positif yang ditemukan. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga pada tahun 2019 dapat mencapai 75% dari perkiraan semua penderita baru BTA positif. Mengurangi pasien TB mangkir. E. Sasaran Semua penderita TBC paru yang BTA positif maupun penderita TBC yang negative dengan Rogten positif di wilayah kerja Puskesmas Bantaran. F. Kegiatan -
Melakukan kunjungan rumah pada semua pasien TBC paru BTA positif
-
Penyuluhan tentang TB Paru di masyarakat melalui kelompok masyarakat maupun perorangan berkoordinasi dengan promkes.
-
Memberikan leaflet maupun pemasangan poster TB Paru pada tempat – tempat layanan kesehatan.
-
Kunjungan rumah pada pasien TB BTA positif.
-
Koordinasi dengan petugas BP untuk mengirimkan BTA pasien dengan gejala batuk 3 minggu atau dengan gejala lainnya.
-
Melakukan dokumentasi sebagai bukti dari kegiatan
G. Jenis Kegiatan NO 1.
2.
JENIS KEGIATAN Kunjungan pasien
Waktu Maret, Mei, Juli,
Sasaran Pasien TBC BTA
( kontak traicing TBC)
September dan
positif
Penyuluhan kelompok
Oktober 2017 Oktober 2017
Kelompok, kader,
masyarakat tentang TBC dan Pneumonia
masyarakat
Dana BOK
BOK
HASIL CAPAIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS BANTARAN TAHUN 2016 NO 1
JENIS KEGIATAN Penemuan penderita baru
HASIL CAPAIAN Hasil capaian 34 penderita baru BTA
RENCANA RTL
JADWAL
Mengoptimalkan pustu,polindes dengan menjaring Setiap hari dan mengirimkan pasien batuk lebih dari 3 minggu
BTA positif (CDR)
2
Proporsi pasien TB Paru BTA
positif
Jumlah suspeck 341, pasien TB BTA
ke puskesmas untuk diperiksa dahaknya Promosi atau penyuluhan kesehatan di masyarakat atau kelompok masyarakat. Menjalin kerjasama dengan BP untuk penjaringan Setiap hari semua pasien yang batuk lebih dari 3 minggu
positif diantara Suspeck TB
positif 38 yang di
agar diperiksa dahaknya Pemeriksaan dahak 100% dari semua kunjungan
temukan 3
Angka Keberhasilan
Penderita BTA
BP agar diperiksa dahaknya. Melakukan kunjungan rumah atau kontak traicing TB
positif 72 orang dari
supaya penderita TBC mengerti tentang penyakit
341 yang diperiksa
menular dan pencegahannya
pengobatan TB
Setiap hari
H. Rencana Evaluasi - Membuat jadwal pemeriksaan dahak pada akhir tahap intensif untuk mengetahui apakah telah terjadi konversi dahak dari BTA positif menjadi -
negatif. Membuat jadwal pemeriksaan BTA sebulan sebelum akhir pengobatan. Membuat jadwal pemeriksaan BTA pada akhir pengobatan. Membuat kesepakatan mengadakan kunjungan ulang untuk mengetahui perkembangan kesehatan penderita serta kepatuhan penderita dan keluarganya tentang apa yang telah disarankan oleh nakes
I. Pencatatan dan Pelaporan -
Pencatatan di unit pelayanan kesehatan
-
Pencatatan di laboratorium PRM
-
Pencatatan pelaporan di kabupaten/ kota
-
Pencatatan dan pelaporan di provinsi
-
Pasien baru dicatat pada TB 01 dan TB 03
-
Pelaporan tiap Tribulan
Mengetahui, Kepala Puskesmas Bantaran
dr. Moh. Erfan Kafiluddin NIP. 19820803 200903 1 003