HYPNOBIRTHING Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Biostatistik Program Studi D IV Kebidanan Alih Jenjang Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Disusun Oleh :
EVA ALVIONITA MALIDA SEPTIAN D AYI ZAKIYAH ETI NURBAETI HANI HANDAYANI IIS NAFISAH A IIS SUGIYARTI
IRMA RAHAYU R LILIS LESTIA RAHAYU UTAMA W SANTI SUMARLI TITIN MARYATI YANTI NURMAYANTI YULIA SURYANTINI
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA JURUSAN KEBIDANAN 2017
A. DEFINISI HYPNOBIERTHING Hypnobirthing berasal dari bahasa Yunani hypnos yang berarti tidur atau pikiran tenang dan birthing yang berarti proses kehamilan sampai melahirkan. Hypnobirthing adalah upaya alami menanamkan niat ke-pikiran bawah sadar untuk
menngahadapi
persalinan
dengan
tenang
dan
sadar.
Definisi
Hypnobirthing sering disebut juga dengan hipnosis persalinan, yaitu upaya penggunaan hipnosis untuk memperoleh persalinan yang lancar, aman dan nyaman. Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui insting dan memberikan sugesti bahawa melahirkan itu nikmat. Metode hypnobirthing merupakan suatu cara yang diciptakan dengan penggabungan antara metode hypnosis yang dilakukan sendiri (selfhypnosis) dengan panduan dari hypnotherapis untuk mencapai relaksasi mendalam agar proses kehamilan sampai kelahiran alami, dengan kata lain hypnobirthing digunakan untuk menciptakan proses kehamilan sampai persalinan yang alamiah dimana ibu hamil akan dibantu untuk rileks, fokus, tenang dan dalam keadaan sadar sepenuhnya. Hypnobirthing mampu memicu hormon endorphin yang merupakan hormon penghilang rasa sakit, sehingga cara ini efektif untuk menghilangkan seluruh keluhan maupun perasaan tidak nyaman selama kehamilan. Hypnobirthing
merupakan
perkembangan
dari
hipnosis.
Hipnosis
merupakan bagian dari ilmu kedokteran dan bahkan yang menemukannya adalah seorang dokter bernama Dr Frans Anton Mesmer berkebangsaan Austria. Sedangkan hipnosis adalah upaya pemberdayaan pikiran bawah sadar dengan mengistirahatkan pikiran sadar. Kini, pengertian hypnosis adalah santainya otak, yang dapat diperhatikan dari dominannya irama alfa 8-12 Hz pada EEG (Elektro-Ensefalo-Grafi). Jadi hypnobirthing adalah upaya alami untuk menanamkan niat positif ke pikiran bawah sadar agar ibu dapat menjalani kehamilan dengan sehat dan menghadapi persalinan dengan tenang, alami, nyaman, dan lancar.
B. MANFAAT HYPNOBIRTHING 1. Untuk Ibu Mengurangi rasa sakit, mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan, proses persalinan akan berjalan aman dan lancar dan relatif lebih cepat, mengurangi kemungkinan dilakukan episiotomi, ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin, ibu merasakan ketenangan dan kenyamanan proses melahirkan, ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaannya, mencegah kelelahan yang berlebih saat melakukan proses persalinan, bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi lebih. 2. Untuk Janin Ada dua keuntungan yang dapat dirasakan oleh janin ketika ibu hamil mengikuti proses hypnobirthing, yaitu: getaran tenang dan damai juga akan dirasakan oleh janin yang merupakan dasar dari perkembangan jiwanya (spiritual quotient), pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon-hormon yang seimbang kejanin melalui plasenta. 3. Untuk Suami Ada pun manfaat hypnobirthing, bagi suami adalah: menjadi lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan, emosi suami akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-hari, memperbaiki dan memperkuat hubungan dan ikatan batin antara istri, suami, serta janin yang dikandung, aura positif dan tenang yang dimiliki suami atau pendamping persalinan akan mempengaruhi aura ibu yang bersalin dan orang-orang disekitarnya. 4. Untuk Bidan dan Dokter. Hypnobirthing juga mempunyai keuntungan bagi para tenaga kesehatan terlebih bidan atau dokter, diantaranya: dapat lebih fokus dan tenang dalam menghadapi ibu bersalin yang emosinya labil, bidan dan dokter menjadi lebih tenang dalam membantu pertolongan proses persalinan, emosi bidan/dokter menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-hari, aura positif dan tenang yang dimiliki oleh bidan dan dokter
sangat mempengaruhi aura ibu bersalin dan orang-orang disekitarnya, dapat menjadi program unggulan dari pelayanan BPS, RS atau RB, bidan dan dokter memiliki kompetensi, serta bidan dan dokter dapat melakukan tindakan medis ringan atau sedang kepada klien tanpa mengurangi rasa nyaman klien. C. KEBARUAN Metode Hypnobirthing ini dikembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa dengan persiapan melahirkan yang menyeluruh ( body, mind and soul ), calon ibu dan pendampingnya saat persalinan akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, tenang, dan memuaskan, jauh dari rasa takut yang menimbulkan ketegangan dan rasa sakit. Jika pikiran dan tubuh mencapai harmoni, alam akan bisa berfungsi dengan cara yang sama seperti pada semua makhluk lainnya. Jika dulu untuk menguramgi rasa sakit saat persalinan menggunakan terapi secara farmakologis misalnya menggunakan Epidural dan ILA (Intrathecal Labor Analgesia) yang memiliki efek samping seperti sakit kepala, mual, telinga berdengin dan sakit dibagian tubuh yang disuntik. Gagasan hypnosis dalam persalinan sudah ada sejak tahun 1920-an diangkat oleh Dr. Grantly Dick-Read, seorang dokter ahli kebidanan dari Inggris. Lalu sejak itu mulai dikembangkan lebih lanjut hingga Marie F. Mongan pada tahun 1959 memperkenalkan hypnobirthing hingga saat ini yang lebih dikenal dengan "The Mongan Method". Pada tahun 2002, seorang bidan berpengalaman, Lanny Kuswandi membawa hypnobirthing ke Indonesia dan terus berkembang hingga saat ini, di mana ia ingin membagikan pengalamannya demi menciptakan generasi yang lebih baik.
D. ASPEK LEGAL
Di Indonesia, belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur secara khusus tentang penyelenggaraan praktik hipnoterapi sebagai terapi kedokteran komplementer atau pengobatan alternatif. Dengan demikian, hipnoterapi diselenggarakan berdasarkan pada : 1.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1109/MENKES/PER/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam Pasal 1 bahwa “Pengobatan komplementer alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi yang berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik, yang belum diterima dalam kedokteran konvensional”. Selanjutnya dalam Pasal 2 dijelaskan bahwa penyelenggaraan pengobatan komplementer alternatif bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pasien, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan serta memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan tenaga pengobatan komplementer alternatif. Kemudian dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1109/MENKES/PER/IX/2007 dijelaskan bahwa salah satu ruang lingkup pengobatan komplementer alternatif adalah intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) yang merupakan kriteria dari ruang lingkup hipnoterapi.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 Tentang
Standar Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit
Khusus. Tindakan yang dilakukan pada ibu masa persalinan untuk mengurangi nyeri persalinan, dengan menggunakan metode farmakologi dan non farmakologi. Indikator : a. Tersedia format pengkajian nyeri.
b. Pengkajian nyeri untuk menentukan skala nyeri. c. Pelaksanaan manajemen nyeri dengan terapi non farmakologi: berbagai teknik sesuai dengan kesepakatan atau kemampuan pasien; tehnik pernapasan, distraksi, aromatherapy, penggunaan herbal, hidrotherapi, hypnobirthing, self massage, TENS, akupuntur. d. Pasien menerima manajemen nyeri persalinan. e. Tata laksana nyeri dilakukan oleh perawat klinik maternitas II. f. Kolaborasi pemberian terapi medik. g. Evaluasi tingkat kepuasan pasien terhadap penurunan nyeri. h. Ada dokumentasi pelaksanaan manajemen nyeri persalinan.