Konsep Map Tb Mdr 6p736g

KONSEP MAP TUBERCULOSIS PARU

Mycobacterium Tuberculosis Airborne droplets

Masuk Jalan Nafas Barier mukosilier sal. nafar

Imunologis non spesifik  makrofag alveolus akan menfagosit kuman TB Makrofag tdk mampu memfagosit  akan berreplekasi dlama makrofag berkembang biak  membentuk koloni  Fokus Primer Gohn

Alveoli Menurun

Inflamasi Bronkus Batuk

Pleuritis Efusi pleura

Baik Sistem Imun

Multiplikasi (Focus Ghon)

Infeksi Primer Demam

Penyebaran melalui aliran limfe ke kelenjar limfe hilus

Takipnea, takikardi, Sianosis, gallop, murmur, peningkatan JVP, hepatomegali, edema Kelebihan volume cairan

Limfagitiis ( disaluran) dan klj limfe ( limfadenitis)

Komplek Primer Infiltrasi ke pleura Reaktivasi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Tidak Infeksi/ dorman

Infeksi sistemik Demam Anoreksia Malaise Keringat malam BB menurun

Cor Pulmonal Tarikan dinding dada

Biasanya 2 tahun post infeksi Putus obat Kurang informasi

Kurang pengetahuan; kebutuhan belajar tentang regimen terapiutik

TBC Post Primer Direabsorpsi kembali/ sembuh

Necrosis Paru

Exudasi

Perkijuan

Kavitasi

Batuk darah

Fibrosis

Elastisitas

Batuk sputum purulen Bersihan jalan nafas tidak efektif

Hipertensi pulmonal

Atropi paru Pola nafas tidak efektif

Gangguan pertukaran gas

Penyebab resistensi ada 3 faktor : Kuman, Klinis , program

Resistensi obat TB lini pertama ( Poliresisten)  Rifamisin dan Isoniazid  merupakan pilihan utama  krn kombinasi mempunyai sifat yang kuat OAT  bakterisid lini, aaktivitas sterilisasi dan kemampuan mencegah terjadinya resistensi terhadap obat penyerta

MDR TB ( Multi drug resistant tuberculosis)  menjadi penyulit dlm penyembuhan  dibutuhkan efort yg besar dari sisi pasien, keluarga dan pelayanan kesehatan TB XDR ( Extensively drug resistant / extreemly drug resistant )  lini pertama dan kedua  resisten terhadap kuinolon salah satu obat injeksi ( kanamisin,kapremisin, amikisin)

Faktor kuman krn adanya mutasi genetik  obat tidak efektif Klinis dan program  krn terapi yang tdk memadai / adekuat

Awal resistensi krn  human error  kesalahan tatalaksana kasus, manajemen logistik, peresepean obat.diaantaranya : a) pemakaian obat tunggal dalam pengobatan, b) pemakaian obat yang tidak adekuat ( tidak teratur, dosis kurang, waktu yang tidak tepat ) ,c) penggunaan obat kombinasi yg pencampurannya dilakukan tidak baik  mengganggu biovalibilitas obat , d) penyediaan obat yang tidak teratur, e) pengetahuan penderita yang minimal tentang TB (KIE)

Resiko resisten meningkat  Pasien TB kronik, TB gagal pengobatan, TB kambuh, dan TB riwayat drop out  perlu melakukan identifikasi riwayat pengobatan sebelum melakukan monitoring respon pengobatan tujuan untuk mengidentifiksi ada tidaknya ko versi setelah pengobatan intensif ataupun setelah sisipan. Sebagian Besar TB paru BTA positif akan konversi setelah 8 minggu pengobatan Diagnosis TB MDR  pemeriksaan uji sensitivitas obat  6-12 minggu Dasar diagnosis MDR : pemeriksaan mikrobiologi