LAPORAN RESMI PERANCANGAN SISTEM INDUSTRI TERPADU
Disusun Oleh : Hendi Dwi Pramadhan
(08 522 008)
Fauzi Tri Rahmanto
(08 522 020)
Arif Rakhmanto
(08 522 200)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2011
LEMBAR PENGESAHAAN PENGUJI
Laporan akhir praktikum Perancangan Sistem Industri Terpadu telah disetujui dan disahkan oleh asisten penguji pada tanggal 23 Desember 2011.
Mengetahui, Dosen Pengampu Perancangan Sistem Industri Terpadu
Joko Sulistio, ST., M.Sc.
Asisten Laboratorium Perancangan Sistem Industri Terpadu
Penguji 1
Penguji 2
Atlit Aristriandani
Arie Nugraha Rahman
(P-22)
(P-23)
ii
Pen guji 3
Rifqi Galih Adinata 12/2 (P-24)
LEMBAR PENGESAHAAN PENGUJI
Laporan akhir praktikum Perancangan Sistem Industri Terpadu telah disetujui dan disahkan oleh asisten penguji pada tanggal 23 Desember 2011
Mengetahui, Asisten Pembimbing
Hendia Ventri R (P-20)
Praktikan 1
Hendi Dwi Pramadhan (08 522 008)
Praktikan 2
Praktikan 3
Fauzi Tri Rahmanto
Arif Rakhmanto
(08 522 120)
iii
(08 522 200)
KATA PENGANTAR Asslamu’alaikum Wr.Wb Alhamdulillahi robbilalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga praktikan dapat menyelesaikan Laporan akhir Praktikum Perancangan Sistem Industri Terpadu. Laporan akhir ini disusun sebagai syarat menyelesaikan mata kuliah Praktikum Perancangan Sistem Industri Terpadu. Mata kuliah Praktikum Perancangan Sistem Industri Terpadu merupakan mata kuliah dengan bobot 1 (satu) SKS yang wajib diambil oleh
mahasiswa
Jurusan
Teknik
Industri Fakultas
Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia. Penulisan laporan akhir Praktikum Perancangan Sistem Industri Terpadu tentu saja bukan kemampuan penulis semata-mata, penyusunan laporan ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Praktikum Perancangan Sistem Industri Terpadu ini. Dalam menyusun laporan akhir Praktikum Perancangan Sistem Industri Terpadu, Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak diharapkan untuk kesempurnaan laporan akhir Praktikum Perancangan Sistem Industri Terpadu ini. Akhir kata semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak tersebut diatas kiranya mendapat berkah dan anugerah dari Allah SWT.
Yogyakarta, 23 Desember 2011
Praktikan
iv
DAFTAR ISI
Cover .................................................................................................................i Lembar Pengesahan Penguji ..............................................................................ii Lembar Pengesahan Pembimbing ......................................................................iii Kata Pengantar .................................................................................................iv Daftar Isi............................................................................................................v Studi Kasus ......................................................................................................vii
Bab I
Perencanaan Proses 1.1
Tugas Praktikum ......................................................................1
1.2
Output .......................................................................................1
Bab II
Perancangan Stasiun Kerja 2.1
Tugas Praktikum ......................................................................8
2.2
Output .......................................................................................8
Bab III
Spreadsheet Modeling 3.1
Tugas Praktikum ......................................................................37
3.2
Output ........................................................................................37
Bab IV
Analisa dan Optimasi Sistem 4.1
Tugas Praktikum ........................................................................47
4.2
Output ........................................................................................47
Bab V
Perancangan Organisasi 5.1
Tugas Praktikum ........................................................................66
5.2
Output .......................................................................................66
Bab VI
Konsep Dasar Database 6.1
Tugas Praktikum ........................................................................93
6.2
Output .......................................................................................93
v
Bab VII
Ms. Access – Dasar Query dan Form
7.1
Tugas Praktikum ......................................................................103
7.2
Output .......................................................................................103
Bab VIII
Kesimpulan dan Rekomendasi
8.1
Kesimpulan ..............................................................................121
8.2
Rekomendasi ..............................................................................122
Lampiran
vi
STUDI KASUS PRAKTIKUM PSIT (2011/2012)
Perusahaan X ingin memperbanyak jenis produknya dengan melakukan perakitan produk baru. Dari hasil analisa permintaan pasar diperoleh kesimpulan bahwa produk“Mousetrap
Racer”
yang menjadi pilihan. Hanya saja produk
“Mousetrap Racer” ini membutuhkan fasilitas perakitan yang benar-benar baru karena tidak dapat dimasukkan ke dalam fasilitas perakitan yang sudah ada saat ini. Oleh
karena
“Mousetrap
itu,
perusahaan
Racer”.
membutuhkan
divisi
baru
untuk
memproduksi
Karena divisi ini baru, maka perusahaan membutuhkan
pengaturan proses bisnis yang baru, struktur organisasi unit perakitan, manajemen sistem informasi, perencanaan dan optimasi produksi, desain sistem kerja dan juga sistem pendukung keputusan. Pada pembentukan divisi tersebut, melalui proses yang sangat panjang. Mulai dari merancang Bill of Material (BOM), Operation Procces Chart (OPC), Assembly Chart (AC), juga gambar teknik dari masing – masing part dalam produk “Mousetrap Racer”. Antara lain Front baseplate (narrow), Rear baseplate (wide), Adhesive foam, Screws, Arm cap case, Arm holder case, Short axle, String, Small wheels, Large wheels, connecting rods, dan winding arm. Selain itu, perusahaan juga mulai mendata part – part apa saja yang di butuhkan dalam pembuatan “Mousetrap Racer” dan melalui proses apa saja tiap partnya.
Sehingga terbentuk sebuah database material yang lengkap dan mendetail. Setelah segala material terdata dengan rapi, dan segala proses dalam pembuatan “Mousetrap Racer” berhasil dibuat. Maka berikutnya mendesain sebuah stasiun kerja yang mana akan digunakan untuk merakit produk “Mousetrap Racer”. Stasiun kerja yang dimaksud adalah sebuah meja kerja beserta kursi yang pada perancangannya diperhitungkan aspek – aspek ergonomis. Sehingga hasil rancangan tersebut akan nyaman digunakan oleh pekerja dalam menyelesaikan aktivitas perakitan “Mousetrap Racer”. Setelah stasiun kerja siap digunakan, perusahaan juga menginginkan analisis gerakan yang nantinya akan diterapkan pada saat proses perakitan “Mousetrap Racer”. Dengan begitu, akan menghasilkan sebuah prosedur operasional standar (SOP) untuk perakitan “Mousetrap Racer” termasuk waktu bakunya. Selain itu, vii
diperhitungkan pula, apakah penggunaan jumlah stasiun kerja yang diterapkan pada keadaan sekarang sudah merupakan jumlah yang paling optimal dengan jumlah elemen kerja tertntu pada tiap stasiun kerjanya. Oleh kerena itu akan dilakukan studi efisiensi lini perakitan dengan bantuan Ms. Excel sehingga diperoleh jenis perakitan atau elemen kerja apa saja yang cocok menenpati suatu stasiun kerja. Yang sudah barang tentu SOP yang semula akan di lakukan perbaikan.
Dengan bantuan metode simulasi dan software ProModel, akan disimulasikan proses perakitan “Mousetrap Racer” untuk menganalisa apakah sistem yang disimulasikan sudah baik ataukah masih perlu adanya perbaikan melalui hasil report yang ditunjukan oleh software ProModel. Selain itu dilakukan pula optimalisasi jumlah tenaga kerja yang paling baik untuk dipekerjakan pada tiap stasiun kerja. Selain merancang pendukung dalam pembuatan produk, pendukung yang lainnya pun harus diperhitungkan. Antara lain personil yang akan bekerja dan terkait dalam divisi tersebut. Juga merancang akan seperti apa divisi yang akan di buat. Misalnya visi dan misi divisi, posisi divisi dalam struktur organisasi perusahaan, dan data flow diagram (DFD) dari “Mousetrap Racer”. Sehingga seperti halnya material, akan terbentuk pula sebuah database yang berisi data pekerja yang ada dalam divisi “Mousetrap Racer”. Setelah semua database yang terkait perancangan divisi “Mousetrap Racer” terpenuhi, seluruh data, baik data material, maupun data pekerja di gabungkan sehingga terbentuk suatu kumpulan data divisi yang utuh yang nantinya akan memudahkan dalam kebutuhan jalannya divisi. Sehingga dibuat pula query dan form interface yang memudahkan .
viii
BAB I PERENCANAAN PROSES 1.1
Tugas Praktikum 1. Merancang Bill of Material dari Mousetrap Racer 2. Merancang Operation Process Chart dari Mousetrap Racer 3. Merancang Assembly Chart dari Mousetrap Racer 4. Menggambar volume decomposition dari komponen yang telah ditentukan.
1.2
Output
1.1.1
BOM Mouse Trap Racer (1)
Badan Mouse Trap (1)
Rangka Mouse Trap (1)
Rangka Belakang (1)
Screw (2)
String (1)
Rangka Depan (1)
Level 0
Set Wheels (1)
Short Axle (1)
Screw (4)
Set Arm Cap Case (1)
Base Arm (1)
Large Wheels (4)
Cover Arm (1)Mouse Trap Racer (1)
Connecting Rods (2)
Rear Base Plate (1)
Screw (2)
Winding Arm (1)
Front Base Plate (1)
Screw (4)
Set Arm Holder Case (1)
Wide (1)
Axle (1)
Winding Drum Installed (1)
Narrow (1)
Spring (1)
Wire Frame Installed (1)
Base Arm (1)
Gambar 1.1 BOM (Bill of Material)
Small Wheels (4)
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Cover Arm (1)
Level 5
2
1.1.2
Lembar Kerja Mahasiswa Lembar Kerja Mahasiswa Process Planning
Nama Anggota kelompok : 1. Hendi Dwi Pramadhan 2. Fauzi Tri Rahmanto 3. Arip Rahmanto Tabel 1.1 Lembar Kerja Mahasiswa Kelompok B-14 No Part
Nama Komponen
Material
Buy or Produce
Jumlah
MT1
Connecting Rods
Besi
Produce
2
MT2
Rear Baseplate
Besi dan Plastik
Buy
1
MT3
Screw
Besi
Buy
12
MT4
Winding Arm
Besi
Produce
1
MT5
Front Baseplate
Besi dan Plastik
Produce
1
MT6
Set Arm Cap Case
Plastik
Buy
1
MT7
String
Benang
Buy
1
MT8
Set Arm Holder Case
Plastik
Buy
1
MT9
Short Axle
Besi
Buy
1
MT10
Large Wheel
Plastik
Buy
4
MT11
Small Wheel
Plastik
Buy
4
3
1.1.3
OPC MT4 – Winding Arm Besi
1"
MT4-1
Pengukuran (Mistar)
3"
MT4-2
Pemotongan (Mesin potong)
6"
MT4-3
Pembengkokan (Mesin pembengkok)
4"
MT4-4
Penghalusan (Amplas)
1"
MT4-I1
Inspeksi
Gambar 1.2 OPC MT4 Winding Arm
4
MT1 – Connecting Rods Besi
1"
MT1-1
Pengukuran (Mistar)
3"
MT1-2
Pemotongan (Mesin potong)
4"
MT1-4
Penghalusan (Amplas)
1"
MT1-I1
Inspeksi
2x
Gambar 1.3 OPC MT1 Connecting Rods
5
MT5 – Wire Frame Installed Besi
MT5 – Spring Besi
MT5 – Narrow Plastik
1"
MT5-1
Pengukuran (Mistar)
1"
MT5-1
Pengukuran (Mistar)
3"
MT5-2
Pemotongan (Mesin potong)
3"
MT5-2
Pemotongan (Mesin potong)
4"
MT5-3
Pembengkokan (Mesin pembengkok)
6"
MT5-3
Pembengkokan (Mesin pembengkok)
4"
MT5-4
Penghalusan (Amplas)
4"
MT5-4
1"
MT5-I1
Inspeksi
1"
MT5-I1
2"
MT5-2
Pengukuran (Mistar)
10"
MT5-3
Pemotongan (Mesin potong)
4"
MT5-4
Pembentukan (Cetakan)
Penghalusan (Amplas)
5"
MT5-5
Pelubangan (Bor)
Inspeksi
1"
MT5-I1
Inspeksi
1"
1"
MT5-6
Perakitan 1
MT5-I2
Inspeksi
MT5-7
Perakitan 2
MT5-I3
Inspeksi
1"
1"
Gambar 1.4 OPC MT5 Front Baseplate
6 1.1.4 Assembly Chart
Connecting Rods
MT1
Rangka belakang S5-A1
Rear Baseplate
MT2
Rangka mousetrap
Winding Arm
S3A MT4
S5-A2
Front Baseplate
Rangka depan MT5
S2A S4-A1
Set Arm Holder Case
Badan mousetrap
MT8
SA
String
Set Arm Cap Case
MT7
MT6
A
Short Axle
MT9
Large Wheels
MT10
S4-A2
S5-A3
Small Wheels
MT11
Gambar 1.5 Assembly Chart Mousetrap Racer
7 1.1.5 Volume Decomosition (Terlampir)
BAB II PERANCANGAN STASIUN KERJA 2.1
Tugas Praktikum 1. Membuat desain stasiun kerja bagi operator untuk proses perakitan Mousetrap Racer. Desain merupakan produk rancangan meja dan kursi untuk proses perakitan Mousetrap Racer dengan memperhatikan data antropometri pekerja dan dibuat dalam bentuk AutoCAD. 2. Mengamati dan menganalisa rekaman video perakitan Mousetrap Racer dan menganalisa elemen elemen gerakan yang ada pada 4 stasiun kerja lalu dibuat perhitungan waktu baku dari keempat stasiun kerja dengan menggunakan tabel elemen gerakan. 3. Membuat Standart Operation Prosedure (SOP) dari hasil pengamatan elemen elemen gerakan perakitan Moutrap Racer yang ada pada setiap stasiun kerja.
2.2
Output
2.2.1
Desain Kursi
2.2.1.1 Dimensi Yang Digunakan Dalam mendesain sebuah kursi dimensi yang digunakan yaitu: a. Lebar Pinggul (LP) b. Lebar Bahu (LB) c. Tinggi Bahu Duduk (TBD) d. Tinggi Popliteal (TPO) e. Tinggi Siku Duduk (TSD) f.
Pantat Popliteal (PPO)
2.2.1.2 Data Dimensi Tabel 2.1 Data Dimensi Tubuh Nama Ibnu Hidayat Hendra Magfury
TBD
LB
TSD
TPO
PPO
LP
60.6
43.5
26
47
46
36.5
62
43
71
55.2
46
42
9
Nama
TBD
LB
TSD
TPO
PPO
LP
Teuku Rifki Z
82.5
26.5
12.8
50
50
32.5
Haryda Yogi Septia
60.5
51
26.5
41
49.5
44
muhammad fadli
66.5
47
25
45
46
30.5
Roy Rizki Bugiawan
59
42.8
33
44.7
48.5
34.4
Agung Budi Hartono
60
43
23
42
45.5
34.5
Ichsan Hndri Dwi P
60
36
25
42
46.5
36.5
Adya Bagus
62
47
24
41
48
33
Muhammad K I
59
41
23
41.5
47
35.5
Galih
61
41.7
33
41.9
47
37.5
Ardiles
68.8
49
24.9
45.3
52.2
38.3
Ariyan Noviyanto
60.5
39
60
39.2
42.4
33.6
62
44
70.6
44
46.5
32
56.8
44.2
58
42
49.2
40.2
Nungki Ifham
62
43
21
32.8
42
45.5
Hendia Ventri
56
47
22
41
46
40
Amalia Ramadana M
58
40
24
44
45.5
38
Diyah Ratna W
59
41
69.3
44.6
48.1
36.5
55.5
40.5
67.8
41.5
48
37
Lenny Ocktaviani
54
41
68
43
49
34.6
Syifa Fitriani
61
68
72.2
47.6
47
41
58.1
36.1
23.8
42.3
45.4
37.5
Raudhatul jannah
54
31.8
25.8
32.7
40.1
30
Anizha Destin W
61.5
36
24.1
41.5
46.5
54
Reny Lituhayu
54
35
20
40
47.8
35.6
Tience ricca Astari
56
37
25.5
38
49
30.8
Nurul Luklu
58
30.5
21
40
51
34.8
Hanayuki
56
28.5
27
40
43.5
34
55.7
32.8
22
37.5
47
28
Herdy Juni Ansyah Ikhsan H.
Vivialita Septiani P
Lintang Kinanti
Octaviana P
10
2.2.1.3 Processing Data 1. Uji Kecukupan Data
k N’ = s
N X X
2
2
X
2
Tabel 2.2 Uji Kecukupan Data Dimensi Tubuh TBD
LB
TSD
TPO
PPO
LP
X
1781.1
1198.5
737.9
1241.6
1393.8
1049
X2
106065
48687.4
18423.6
51682.2
65019.4
37140.3
(X)2
3172317
1436402
544496
1541571 1942678 1100401
N
30
30
30
30
30
30
N'
4.85706
26.9792
24.1288
9.23322
6.50941
20.0779
2. Uji keseragaman Data BKA = X k BKB = X k
( x x)
2
n 1
= standar
deviasi
Tabel 2.3 Keseragaman Data Dimensi Tubuh TBD
LB
TSD
TPO
PPO
LP
σ
3.32702
5.27635
3.07218
3.19771 3.01406 3.98396
𝑥̅
59.37
39.95
24.5967
41.3867
BKA
69.3511
55.779
33.8132
50.9798 55.5022 46.9186
BKB
49.3889
24.121
15.3801
31.7935 37.4178 23.0148
46.46 34.9667
11
3. Percentile P5 = X 1,645 P50 = X P95 = X 1,645 Tabel 2.4Percentile Dimensi Tubuh TBD
LB
TSD
TPO
PPO
LP
P5
53.8971
31.2704
19.5429
36.1264
41.5019
28.413
P50
59.37
39.95
24.5967
41.3867
46.46
34.9667
P 95
64.8429
48.6296
29.6504
46.6469
51.4181
41.5203
2.2.1.4 Analisis Data 1. Uji Kecukupan Data a. Tinggi Bahu Duduk (TBD) Dari pengolahan data di atas di dapatkan hasil N’= 4.85. Karena N’ < N, maka data dinyatakan cukup b. Lebar Bahu (LB) Dari pengolahan datadi atas di dapatkan hasil N’= 26.97. Karena N’ < N, maka data dinyatakancukup c. Tinggi Siku Duduk (TSD) Dari pengolahan data di atas di dapatkan hasil N’= 24.13. Karena N’ < N, maka data dinyatakancukup d. Tinggi Popliteal (TPO) Dari pengolahan data di atas di dapatkan hasil N’= 9.23. Karena N’ < N, maka data dinyatakan cukup e. Pantat Popliteal (PPO) Dari pengolahan data di atas di dapatkan hasil N’= 6.5. Karena N’ < N, maka data dinyatakan cukup. f.
Lebar Pinggul (LP) Dari pengolahan data di atas di dapatkan hasil N’= 20.07. Karena N’ < N, maka data dinyatakancukup.
12
2. Uji Keseragaman Data a. Tinggi bahu Duduk (TBD) Didapatkan 0data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam. b. Lebar bahu (LB) Didapatkan 0 data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam. c. Tinggi Siku Duduk (TSD) Didapatkan 0 data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam d. Tinggi Popliteal (TPO) Didapatkan 0 data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam. e. Pantat Popliteal (PPO) Didapatkan 0 data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam. f.
Lebar Pinggul (LP) Didapatkan 0 data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam
13
3. Percentile a. Tinggi BahuDuduk (TBD) Menggunakan dimensi menjangkauan dengan P95 yaitu 64.84 cm, sehingga orang yang tertinggi dalam populasi dapat bersandar. b. Lebar Bahu (LB) Menggunakan dimensi menjangkauan dengan P 95 yaitu 48.62 cm, sehingga orang yang terbesar dapat bersandar. Ini untuk menentukan lebar sandaran. c. Tinggi Siku Duduk (TST) Menggunakan dimensi menjangkauan dengan P 50 yaitu 24,6 cm, sehingga tinggi rata-rata dari populasi dapat mennyandarkan tangan nya. d. Tinggi Popliteal (TPO) Menggunakan dimensi menjangkauan dengan P 5 yaitu 41.38 cm, sehingga orang terpendek dari populasi kaki dapat menjangkau lantai. e. Pantat Popliteal (PPO) Menggunakan dimensi menjangkauan dengan P 95 yaitu 51.41 cm, sehingga orang yang besar dapat menggunakan panjang dudukan. f.
Lebar Pinggul (LP) Menggunakan dimensi menjangkauan dengan P 95 yaitu 41.52 cm, sehingga orang yang besar dapat menggunakan lebar dudukan..
2.2.2
Desain Meja
2.2.2.1 Dimensi Yang Digunakan Dalam mendesain sebuah meja dimensi yang digunakan yaitu: a. Tinggi Popliteal (TPO) b. Menjangkauan Tangan (JT) c. Tinggi Siku Duduk (TSD) d. Pantat ke Lutut (PKL) e. Tebal Paha (TP) f.
Lebar Paha (LP)
14
2.2.2.2 Data Dimensi Tabel 2.5 Data Dimensi Tubuh Nama Ibnu Hidayat muhammad fadli rohma Roy Rizki Bugiawan Agung Budi Hartono Ichsan Hndri Dwi P Adya Bagus Muhammad Khairi I Galih Nurul Luklu Ardi Wahyu Utama Gilang Jesi Ananda Fantomy Eka Agaskara Shofa Reza Chusnufan Hendi Dwi Pramadhan Rio Ade Rakhmanto Hendia Ventri Amalia Ramadana M Lintang Kinanti Raudhatul jannah Tience ricca Astari Atlit Aristriandani Arfiana Fajar noviana dwi harsiwi Yuana Valdy Galih Saputra Agung Budi Hartono Aditya Murti Aji P Dwi Eka Purnomo Sari Catur Hermawanto Albert Sitompul
JT 85 81 82 71.5 68.5 81 75.5 82.5 71.8 83.5 84 76.5 80 74 69 71.5 78.5 78.5 72.5 72 70.5 73.5 84 64.5 78 71.5 76 77.7 81.4 78.5
Tpo 47 45 44.7 42 42 41 41.5 41.9 40 41.3 46.8 44.7 43.5 42.5 37.8 41 44 42.3 32.7 38 40.5 42 40.5 38.5 43.5 42 41.9 41.9 45 42.6
2.2.2.3 Pengolahan Data 1. Uji Kecukupan Data k N’ = s
N X 2 X
2
X
2
Tsd 26 25 33 23 25 24 23 33 21 24.9 25.8 23.6 25 25 26.8 22 24 23.8 25.8 25.5 23.3 23 26.7 29 27.8 23 24.3 24.2 20.1 28
TP 15 17 16.1 14.5 13.5 15 12.5 14.4 14 17.8 12.1 13.6 12 13 12 14 12 15.9 11 12.8 12.7 11 12.6 13 17.4 14.5 13 15.9 11.3 13
PKL 60 56.5 55.6 56.5 59 62 58 58 60 57.3 55.2 57.8 57 51.5 53.1 58 57 55 51.9 58 57 60 56.5 50.5 58.2 56.5 52.8 57.1 52.6 57
Lp 36.5 30.5 34.4 34.5 36.5 33 35.5 37.5 34.8 34 36 34.2 37 32.5 33.1 40 38 37.5 30 30.8 38.7 30 36 36 41.1 34.5 30.6 33.6 33.2 30.8
15
Tabel 2.6 Uji Kecukupan Data Dimensi Tubuh JT
Tpo
Tsd
Tp
Pkl
Lp
X
2294.4
1258.1
754.6
412.6
1695.6
1040.8
X2
176318
52993.9
19223.9
5774.74
96051.5
34.6933
569421
170238.76
2875059.36
1083265
30
30
30
30
(X)2 N N'
5264271.36 1582815.61 30
30
7.68223012 7.07649326 20.50374103
28.228
3.609325131 11.202522
2. Uji keseragaman Data BKA = X k BKB = X k
( x x)
2
n 1
= standar
deviasi
Tabel 2.7 Uji Keseragaman Data Dimensi Tubuh Jt
Tpo
Tsd
Tp
Pkl
Lp
5.390054699 2.83664242 2.896101224 1.85802 2.730340385 2.952606485
𝑥̅
76.48
41.9367
25.1533333
13.7533
56.52
34.69333
BKA
92.6502
50.4466
33.8416
19.3274
64.711
43.5511528
BKB
60.30984
33.42674
16.46503
8.17928
48.32898
25.83551
3. Percentile P5 = X 1,645 P50 = X P95 = X 1,645
16
Tabel 2.8 Percentile Dimensi Tubuh Jt P5
Tpo
Tsd
Tp
Pkl
Lp
67.6134 37.2704 20.3892 10.6969 52.0286 29.83629566
P50 P 95
76.48
41.94
25.15
13.75
56.52
85.3466 46.6029 29.9174 16.8098 61.0114
34.69 39.55037
2.2.2.4 Analisis Data 1. Uji Kecukupan Data a. Jangkauan Tangan (Jt) Dari pengolahan data di atas di dapatkan hasil N’= 7.6822. Karena N’ < N, maka data dinyatakan cukup b. Tinggi Popliteal (Tpo) Dari pengolahan data di atas di dapatkan hasil N’= 7.0764. Karena N’ < N, maka data dinyatakan cukup c. Tinggi Siku Duduk (TSD) Dari pengolahan data di atas di dapatkan hasil N’= 20.5037. Karena N’ < N, maka data dinyatakan cukup d. Tebal Paha (Tp) Dari pengolahan data di atas di dapatkan hasil N’= 28.228. Karena N’ < N, maka data dinyatakan cukup e. Panjang kaki ke lutut (Pkl) Dari pengolahan data di atas di dapatkan hasil N’=3.60932. Karena N’ < N, maka data dinyatakan cukup. f.
Lebar Paha (Lp) Dari pengolahan data di atas di dapatkan hasil N’= 20.07. Karena N’ < N, maka data dinyatakan cukup.
2. Uji Keseragaman Data a. Jangkauan Tangan (Jt) Didapatkan 0 data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam.
17
b. Tinggi Popliteal (Tpo) Didapatkan 0 data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam. c. Tinggi Siku Duduk (Tsd) Didapatkan 0 data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam d. Tebal Paha (Tp) Didapatkan 0 data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam. e. Panjang Kaki ke Lutut(Pkl) Didapatkan 0 data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam. f.
Lebar Paha (Lp) Didapatkan 0 data yang keluar dari batas kontrol sehingga data tersebut dinyatakan seragam
3. Percentile a. Jangkauan Tangan (Jt) Menggunakan
dimensi menjangkauan
dengan
P 5 yaitu 85.3466cm,
sehingga orang yang tertinggi dalam populasi dapat bersandar. b. Tinggi Popliteal (Tpo) Menggunakan dimensi menjangkauan dengan P 95 yaitu 46.6029 cm, sehingga orang yang terbesar dapat bersandar. Ini untuk menentukan lebar sandaran. c. Tinggi Siku Duduk (Tsd) Menggunakan dimensi menjangkauan dengan P 50 yaitu 25.15 cm, sehingga tinggi rata-rata dari populasi dapat mennyandarkan tangan nya. d. Tebal Paha (Tp) Menggunakan dimensi menjangkauan dengan P 95 yaitu 16.8098 cm, sehingga orang terpendek dari populasi kaki dapat menjangkau lantai.
18
e. Panjang Kaki ke Lutut (Pkl) Menggunakan dimensi menjangkauan dengan P 95 yaitu 61.0114 cm, sehingga orang yang besar dapat menggunakan panjang dudukan. f.
Lebar Paha (Lp) Menggunakan dimensi menjangkauan dengan P 95 yaitu 39.55037 cm, sehingga orang yang besar dapat menggunakan lebar dudukan.
2.2.3
Layout (Terlampir) Kami menggunakan layout berbentuk U karena lebih efisien dan tidak
memenuhi tempat dalam proses perangkaian. Selain itu juga efektif, karena operator pada stasiun 1, 2, 3, dan 4 dapat berurutan sesuai stasiun yang dibutuhkan. Untuk itu kami menggunakan
layout U berdasarkan analisa yang kami dapatkan pada
merangkai mousetrap racer
2.2.4
Analisa Video
2.2.4.1 Stasiun Kerja 1 Tabel 2.9 Micromotion Study Stasiun Kerja 1 Tangan
Jarak
Kiri
(inchi)
Kode
TMU
12
R12A
9.6
G1A
2
Menjangkau (rear base plate) di kotak 1 Memegang (rear base plate)
Membawa (rear base plate)
M12C
15.2
TMU
Kode
Jarak
Tangan
(inchi)
Kanan
19
Tangan
Jarak
Kiri
(inchi)
Kode
TMU
TMU
Kode
Jarak
Tangan
(inchi)
Kanan Menjangkau (connecting rods)
8.7
R10A
10 kotak 2
Memegang 2
G1A
(connecting rods) Membawa
13.5
M10C
(connecting rods) Mengarahkan
9.1
P1SSE
(connecting rods) Melepas (connecting
2
RL1
rods)
Menjangkau (screw) 10.05
R13A
13 kotak 3
2
G1A
Memegang (screw)
17.8
M13C
Membawa (screw) Mengarahkan
9.1 2
P1SSE RL1
(screw) Melepas (screw) Menjangkau (obeng)
10.05
R13A
kotak 3
2
G1A
Memegang (obeng)
17.8
M13C
Membawa(obeng)
9.1
P1SSE
Mengarahkan(obeng)
3.0 RLF
Menekan (obeng)
54 TS90°'10
Memutar (obeng)
17.8 2
M13C RL1
Membawa (obeng) Melepas (obeng)
20
Tangan
Jarak
Kiri
(inchi)
Kode
TMU
TMU
Kode
Jarak
Tangan
(inchi)
Kanan Menjangkau (connecting rods)
8.7
R10A
10 kotak 2 Memegang
2
G1A
(connecting rods) Membawa
13.5
M10C
(connecting rods) Mengarahkan
9.1
P1SSE
(connecting rods) Melepas (connecting
2
RL1
rods) Menjangkau (screw)
10.05
R13A
13 kotak 3
2
G1A
Memegang (screw)
17.8
M13C
Membawa (screw) Mengarahkan
9.1 2
P1SSE RL1
(screw) Melepas (screw) Menjangkau (obeng)
10.05
R13A
kotak 3
2
G1A
Memegang (obeng)
17.8
M13C
Membawa(obeng)
9.1
P1SSE
Mengarahkan(obeng)
3.0 RLF
Menekan (obeng)
54 TS90°'10
Memutar (obeng)
17.8 2
M13C RL1
Membawa (obeng) Melepas (obeng) Membawa (pindah
11.3
M10A
tangan)
21
Tangan
Jarak
Kiri
(inchi)
Kode
TMU
14
R14A
10.5
G1A
2
TMU
Kode
Jarak
Tangan
(inchi)
Kanan
Menjangkau (konveyor) Memegang (rangka depan) Membawa (rangka depan)
M14C
16.9 Mengarahkan 9.1
P1SSE
(rangka depan) Melepas (rangka
2
RL1
depan)
Menjangkau (screw) 10.05
R13A
13 kotak 3
2
G1A
Memegang (screw)
17.8
M13C
Membawa (screw) Mengarahkan
9.1 2
P1SSE RL1
(screw) Melepas (screw) Menjangkau (obeng)
10.05
R13A
kotak 3
2
G1A
Memegang (obeng)
17.8
M13C
Membawa(obeng)
9.1
P1SSE
Mengarahkan(obeng)
3.0 RLF
Menekan (obeng)
54 TS90°'10
Memutar (obeng)
17.8 2
M13C RL1
Membawa (obeng) Melepas (obeng)
22
Tangan
Jarak
Kiri
(inchi)
Kode
TMU
TMU
Kode
Jarak
Tangan
(inchi)
Kanan Menjangkau (screw)
10.05
R13A
13 kotak 3
2
G1A
Memegang (screw)
17.8
M13C
Membawa (screw) Mengarahkan
9.1 2
P1SSE RL1
(screw) Melepas (screw) Menjangkau (obeng)
10.05
R13A
kotak 3
2
G1A
Memegang (obeng)
17.8
M13C
Membawa(obeng)
9.1
P1SSE
Mengarahkan(obeng)
3.0 RLF
Menekan (obeng)
54 TS90°'10
Memutar (obeng)
17.8 2
M13C RL1
Membawa (obeng) Melepas (obeng)
Membawa (Konveyor)
14
R14A
16.9
Melepas (Konveyor)
RL1
2 75.1
Total TMU
719.8
794.9
Total TMU
Waktu Baku = 794.9 TMU = 0.47694 menit = 28.6164 detik
23
2.2.4.2 Stasiun Kerja 2 Tabel 2.10 Micromotion Study Stasiun Kerja 2 Jarak Tangan Kiri
(inchi)
Jarak Kode
TMU
TMU
Kode
(inchi)
Tangan Kanan
Menjangkau (rear base plate) kotak 1
9.6 12
R12A
Memegang (rear base plate)
G1A
2
M12C
15.2
Membawa (rear base plate)
Menjangkau (connecting rods) 8.7
R10A
10 kotak 3 Memegang
2
G1A
(connecting rods) Membawa
13.5
M10C
(connecting rods) Mengarahkan
9.1
P1SSE
(connecting rods) Melepas (connecting
2
RL1
rods)
Menjangkau (screw) 10.05
R13A
13 kotak 2
2
G1A
Memegang (screw)
17.8
M13C
Membawa (screw) Mengarahkan
9.1 2
P1SSE RL1
(screw) Melepas (screw) Menjangkau (obeng)
10.05
R13A
kotak 2
2
G1A
Memegang (obeng)
24
Jarak Tangan Kiri
(inchi)
Jarak Kode
TMU
TMU
Kode
(inchi)
Tangan Kanan
17.8
M13C
Membawa(obeng)
9.1
P1SSE
Mengarahkan(obeng)
3.0 RLF
Menekan (obeng)
54 TS90°'10
Memutar (obeng)
17.8 2
M13C RL1
Membawa (obeng) Melepas (obeng)
Menjangkau (connecting rods) 8.7
R10A
10 kotak 3 Memegang
2
G1A
(connecting rods) Membawa
13.5
M10C
(connecting rods) Mengarahkan
9.1
P1SSE
(connecting rods) Melepas (connecting
2
RL1
rods)
Menjangkau (screw) 10.05
R13A
13 kotak 2
2
G1A
Memegang (screw)
17.8
M13C
Membawa (screw) Mengarahkan
9.1 2
P1SSE RL1
(screw) Melepas (screw) Menjangkau (obeng)
10.05
R13A
kotak 2
2
G1A
Memegang (obeng)
17.8
M13C
Membawa(obeng)
25
Jarak Tangan Kiri
(inchi)
Jarak Kode
TMU
TMU 9.1
Kode P1SSE
(inchi)
Tangan Kanan Mengarahkan(obeng)
3.0 RLF
Menekan (obeng)
54 TS90°'10
Memutar (obeng)
17.8 2
M13C RL1
Membawa (obeng) Melepas (obeng) Membawa (pindah
11.3
M10A
tangan)
Menjangkau (konveyor)
14
R14A
10.5
G1A
2
M14C
16.9
Memegang (rangka depan) Membawa (rangka depan)
Mengarahkan 9.1
P1SSE
(rangka depan) Melepas (rangka
2
RL1
depan)
Menjangkau (screw) 10.05
R13A
13 kotak 2
2
G1A
Memegang (screw)
17.8
M13C
Membawa (screw) Mengarahkan
9.1 2
P1SSE RL1
(screw) Melepas (screw) Menjangkau (obeng)
10.05
R13A
kotak 2
2
G1A
Memegang (obeng)
17.8
M13C
Membawa(obeng)
9.1
P1SSE
Mengarahkan(obeng)
26
Jarak Tangan Kiri
(inchi)
Jarak Kode
TMU
TMU
Kode
(inchi)
Tangan Kanan
3.0 RLF
Menekan (obeng)
54 TS90°'10
Memutar (obeng)
17.8 2
M13C RL1
Membawa (obeng) Melepas (obeng)
Menjangkau (screw) 10.05
R13A
13 kotak 2
2
G1A
Memegang (screw)
17.8
M13C
Membawa (screw) Mengarahkan
9.1 2
P1SSE RL1
(screw) Melepas (screw) Menjangkau (obeng)
10.05
R13A
kotak 2
2
G1A
Memegang (obeng)
17.8
M13C
Membawa(obeng)
9.1
P1SSE
Mengarahkan(obeng)
3.0 RLF
Menekan (obeng)
54 TS90°'10
Memutar (obeng)
17.8 2
M13C RL1
Membawa (obeng) Melepas (obeng)
Membawa (Konveyor)
14
R14A
16.9
Melepas (Konveyor)
RL1
2 75.1
Total TMU
719.8
794.9
Total TMU
Waktu Baku = 794.9 TMU = 0.47694 menit = 28.6164 detik
27
2.2.4.3 Stasiun Kerja 3 Tabel 2.11 Micromotion Study Stasiun Kerja 3 Tangan Kiri
Jarak
Kode
TMU
TMU
Kode
(inch)
Jarak
Tangan Kanan
(inch) 10.5
R14A
14
Menjangkau (rangka mouse trap)
2
G1A
Memegang (rangka mouse trap)
16.9
M14C
Membawa (rangka mouse trap)
Menjangkau
14
R14A
10.5
G1A
2
M14C
16.9
P1SSE
9.1
RL1
2
(set arm cap case) Memegang (set arm cap case) Membawa (set arm cap case) Mengarahkan (set arm cap case) Melepas(set arm cap case) 10.5
R14A
14
Menjangkau (set arm cap case) kotak 1
2
G1A
Memegang (set arm cap case)
16.9
M14C
Membawa (set arm cap case)
28
Tangan Kiri
Jarak
Kode
TMU
TMU
Kode
(inch)
Jarak
Tangan Kanan
(inch) 9.1
P1SSE
Mengarahkan (set arm cap case)
2
RL1
Melepas(set arm cap case)
9.8
R13A
13
Menjangkau (screw) kotak 3
2
G1A
Memegang (screw)
16.05
M13C
Membawa (screw)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (screw)
2
RL1
9.8
R13A
Melepas (screw)
13
Menjangkau (obeng) kotak 3
2
G1A
Memegang (obeng)
16.05
M13C
Membawa (obeng)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (obeng)
3
RLF
Menekan (obeng)
37.8
TS900 ’7
Memutar (obeng)
2
RL1
Melepas (obeng)
9.8
R13A
13
Menjangkau (screw) kotak 3
2
G1A
Memegang (screw)
16.05
M13C
Membawa (screw)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (screw)
2
RL1
Melepas (screw)
29
Tangan Kiri
Jarak
Kode
TMU
TMU
Kode
(inch)
Jarak
Tangan Kanan
(inch) 9.8
R13A
13
Menjangkau (obeng) kotak 3
2
G1A
Memegang (obeng)
16.05
M13C
Membawa (obeng)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (obeng)
3
RLF
Menekan (obeng)
37.8
TS900 ’7
Memutar (obeng)
2
RL1
Melepas (obeng)
9.8
R13A
13
Menjangkau (screw) kotak 3
2
G1A
Memegang (screw)
16.05
M13C
Membawa (screw)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (screw)
2
RL1
9.8
R13A
Melepas (screw)
13
Menjangkau (obeng) kotak 3
2
G1A
Memegang (obeng)
16.05
M13C
Membawa (obeng)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (obeng)
3
RLF
Menekan (obeng)
37.8
TS900 ’7
Memutar (obeng)
2
RL1
Melepas (obeng)
9.8
R13A
13
Menjangkau (screw) kotak 3
2
G1A
Memegang (screw)
30
Tangan Kiri
Jarak
Kode
TMU
TMU
Kode
(inch)
Jarak
Tangan Kanan
(inch) 16.05
M13C
Membawa (screw)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (screw)
2
RL1
9.8
R13A
Melepas (screw) 13
Menjangkau (obeng) kotak 3
2
G1A
Memegang (obeng)
16.05
M13C
Membawa (obeng)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (obeng)
3
RLF
Menekan (obeng)
37.8
TS900 ’7
Memutar (obeng)
2
RL1
Melepas (obeng)
8.7
R10A
10
Menjangkau (string) kotak 2
2
G1A
Memegang (string)
13.5
M10C
Membawa (string)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (string)
2
RL1
8.7
R10A
Melepas (string)
10
Menjangkau (string) kotak 2
657.8
40.5 Total TMU
2
G1A
Memegang (string)
13.5
M10C
Membawa (string)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (string)
2
RL1
Melepas (string)
2
RL1
Melepas Beban
617.3
657.8
Total TMU
Waktu Baku = 657.8 TMU = 0.39468 menit = 23.6808 detik
31
2.2.4.4 Stasiun Kerja 4 Tabel 2.12 Micromotion Study Stasiun Kerja 4 Tangan Kiri
Jarak
Kode
TMU
TMU
Kode
(inch) Menjangkau
15
R15A
10.95
11.4
R16A
Jarak
Tangan
(inch)
Kanan
16
Menjangkau
(small wheels)
(large wheels)
kotak 2
kotak 3
Memegang
G1A
2
2
G1A
Memegang
(small wheels)
(large wheels)
Membawa
M15C
17.8
18.7
M16C
Membawa
(small wheels)
(large wheels)
Mengarahkan
P1SSE
9.1
9.1
P1SSE
Mengarahkan
(small wheels)
(large wheels)
Menekan
APRLF
3
3
APRLF
Menekan
(small wheels)
(large wheels)
Melepas
RL1
2
2
RL1
Melepas
(small wheels)
Menjangkau
(large wheels)
15
R15A
10.95
11.4
R16A
16
Menjangkau
(small wheels)
(large wheels)
kotak 2
kotak 3
Memegang
G1A
2
2
G1A
(small wheels) Membawa
(large wheels) M15C
17.8
18.7
M16C
(small wheels) Mengarahkan
P1SSE
9.1
9.1
P1SSE
(small wheels)
Mengarahkan (large wheels)
APRLF
3
3
APRLF
(small wheels) Melepas
Membawa (large wheels)
(small wheels) Menekan
Memegang
Menekan (large wheels)
RL1
2
2
RL1
Melepas (large wheels)
32
Tangan Kiri
Jarak
Kode
TMU
TMU
Kode
(inch) Menjangkau
15
R15A
10.95
11.4
R16A
Jarak
Tangan
(inch)
Kanan
16
Menjangkau
(small wheels)
(large wheels)
kotak 2
kotak 3
Memegang
G1A
2
2
G1A
Memegang
(small wheels)
(large wheels)
Membawa
M15C
17.8
18.7
M16C
Membawa
(small wheels)
(large wheels)
Mengarahkan
P1SSE
9.1
9.1
P1SSE
Mengarahkan
(small wheels)
(large wheels)
Menekan
APRLF
3
3
APRLF
Menekan
(small wheels)
(large wheels)
Melepas
RL1
2
2
RL1
Melepas
(small wheels)
Menjangkau
(large wheels)
15
R15A
10.95
11.4
R16A
16
Menjangkau
(small wheels)
(large wheels)
kotak 2
kotak 3
Memegang
G1A
2
2
G1A
Memegang
(small wheels) Membawa
(large wheels) M15C
17.8
18.7
M16C
Membawa
(small wheels) Mengarahkan
(large wheels) P1SSE
9.1
9.1
P1SSE
Mengarahkan
(small wheels) Menekan
(large wheels) APRLF
3
3
RLF
Menekan
(small wheels) Melepas
(large wheels) RL1
2
2
RL1
Melepas
(small wheels)
(large wheels) 10.5
R16A
14
Menjangkau (badan mouse trap)
33
Tangan Kiri
Jarak
Kode
TMU
TMU
Kode
(inch) 2
Jarak
Tangan
(inch)
Kanan
G1A
Memegang (badan mouse trap)
16.9
M16C
Membawa (badan mouse trap)
11.85
R17A
17
Menjangkau (set wheels) kotak 1
2
G1A
Memegang (set wheels)
19.55
M17C
Membawa (set wheels)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (set wheels)
3
RLF
Menekan (set wheels)
2
RL1
Melepas (set wheels)
11.85
R17A
17
Menjangkau (set wheels) kotak 1
2
G1A
Memegang (set wheels)
19.55
M17C
Membawa (set wheels)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (set wheels)
34
Tangan Kiri
Jarak
Kode
TMU
TMU
Kode
(inch) 3
Jarak
Tangan
(inch)
Kanan
APRLF
Menekan (set wheels)
2
RL1
Melepas (set wheels)
10.95
R15A
15
Menjangkau (short axle) kotak 2
2
G1A
Memegang (short axle)
17.8
M15C
Membawa (short axle)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (short axle)
2
RL1
Melepas (short axle)
11.85
R17A
17
Menjangkau (set wheels) kotak 1
2
G1A
Memegang (set wheels)
19.55
M17C
Membawa (set wheels)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (set wheels)
3
APRLF
Menekan (set wheels)
2
RL1
Melepas (set wheels)
35
Tangan Kiri
Jarak
Kode
TMU
TMU
Kode
(inch) 11.85
R17A
Jarak
Tangan
(inch)
Kanan
17
Menjangkau (set wheels) kotak 1
2
G1A
Memegang (set wheels)
19.55
M17C
Membawa (set wheels)
9.1
P1SSE
Mengarahkan (set wheels)
3
APRLF
Menekan (set wheels)
2
RL1
Melepas (set wheels)
2 179.4 Total TMU
RL1
Melepas Z
448.05
448.05
Total TMU
Waktu Baku = 448.05 TMU = 0.26883 menit = 16.1298 detik
36
2.3
STANDART OPERATIONAL PROSEDURE ( SOP ) MOUSETRAP RACER
Tabel 2.13 SOP Produk Perakitan Mousetrap Racer TMU No
1
Elemen Kerja
Waktu
Waktu
Stasiun
Baku
Stasiun
Kerja
(detik)
MerakitFront baseplate, set arm holder case.
2
Memasang winding arm dengan gabungan front baseplate dengan set arm holder case.
3
Memasang rear baseplate dengan connecting rods
4
Merakit rangka depan dengan rangka belakang
5
Memasang rangka mouse trap dengan set arm cap case
6
Memasang tali string pada set arm cap case
7
Memasang large wheels pada small wheels
8
Merakit badan mouse trap dengan set wheels
1
2
3
4
140.3
5.0508
702.0
23.4396
422.1
15.1956
372.8
13.4208
585.2
21.0672
72.6
2.6136
184.8
6.6528
263.25
9.477
28.4904
28.6164
23.6808
16.1298
BAB III SPREADSHEET MODELING 3.1
Tugas Praktikum 1.
Membuat presedence diagram
2.
Menentukan line efficiency dari perakitan Mousetrap Racer
3.
Memperbaiki Standart Operation Procedure
3.2
Output
3.2.1
Standart Operation Procedure Tabel 3.1 SOP Mousetrap Racer No Elemen Kerja
Stasiun
Waktu
Kerja
Baku
Merakit Front baseplate 1
dengan set arm holder case
dengan connecting rods
dengan set arm cap case
small wheels Merakit badan mouse trap
8
25.272
410.8
14.7888 27.5292
353.9
12.7404
585.2
21.0672 23.6088
70.6
2.5416
184.8
6.6528
cap case Memasang large wheels pada
7
702.0
2
3
Memasang tali pada set arm 6
27.81
rangka belakang Memasang rangka mouse trap
5
2.5328
2
Merakit rangka depan dengan 4
70.5
dengan rangka depan Memasang rear baseplate
3
ST
1
Memasang winding arm 2
Detik
dengan set wheels
4 261.25 9.40
16.0578
38
3.2.2
Presedence Diagram sebelum dioptimalkan
WS 1
1
2
WS 2
3
4
5
6
WS 3
7
8
WS 4
Gambar 3.1. Presedence Diagram sebelum Optimal
3.2.3
Step Spreadsheet Modelling
3.2.3.1 Input Data ke Tabel Tabel 3.2 Input Perhitungan Line Efficiency No Elemen Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8
Merakit Front baseplate dengan set arm holder case Memasang winding arm dengan rangka depan Memasang rear baseplate dengan connecting rods Merakit rangka depan dengan rangka belakang Memasang rangka mouse trap dengan set arm cap case Memasang tali pada set arm cap case Memasang large wheels pada small wheels Merakit badan mouse trap dengan set wheels Station Time Line Efficiency
Task Time
WS 1
WS 2
WS 3
WS 4
5.0508
1
1
23.4396
1
1
CT
Sum
15.1956
1
1
13.4208
1
1 28.616
21.0672
1
2.6136
1
1 0
1
6.6528
1
1
9.477
1
1
28.5 0.846695
28.6
23.7 16.1
39
3.2.3.2 Langkah Spreadsheet 1.
Buka MS Excel
2.
Membuat precedence diagram dari SOP Mousetrap Racer.
3.
Dari precedence diagram, menentukan jumlah dan waktu dari masingmasing tugas (dari waktu standar dalam SOP).
4.
Menentukan elemen yang diproses dalam setiap workstation (masingmasing elemen dapat diletakkan hanya pada 1 workstation). Elemenelemen kerja dijelaskan menggunakan angka biner. "1" jika elemen diproses di workstation terkait dan "0" jika diproses di workstation lain.
5.
Menentukan nilai dari waktu stasiun di setiap workstation dengan menggunakan fungsi “SUMIF”.
Range diisi untuk semua biner di
workstation terkait, criteria diisi dengan ">0", berarti bahwa nilai yang dihitung adalah nilai yang “>0” dari jumlah rentang yang diisi dengan semua waktu siklus.
Gambar 3.2 Fungsi SUMIF
6.
Menjelaskan waktu siklus dengan menggunakan fungsi “MAX”
7.
Menentukan Line Efficiency dengan menggunakan fungsi “SUM” (jumlah semua waktu stasiun) dibagi dengan jumlah semua waktu stasiun sebagai Range menggunakan fungsi “COUNTIF” dan ">0" untuk Criteria, kalikan dengan waktu siklus terpanjang (CT).
40
Gambar 3.3 Fungsi COUNTIF
8.
Untuk
mengoptimalkan
Line
Efficiency
dapat
menggunakan
fungsi
“Solver” (Data-Solver). Jika belum terinstal pada MS. Office Excel, buka File-Excel Options-Add Ins-Go beri tanda centang untuk Analysis Toolpak, Analysis Toolpak-VBA and Solver Add-In.
Gambar 3.4 Add ins Fungsi Solver
9.
Klik Solver-Equal kemudian Max-By Changing Cells, kemudian pilih Binary
dalam setiap
workstation.
Subject
to
Constrain-add-Cell
References (pilih kolom di workstation 1) dan Constrain diisi dengan Binary, add sampai workstation terakhir, kemudian add lagi untuk Cell References dari semua binari di setiap elemen kerja dengan constrain = 1. Kemudian pilih option, pada estimates pilih tangent, pilih Central pada Derivatives pusat,
dan Search
pilih Conjugate.
Jika kita sudah
41
menginputkan semua workstation, kemudian klik Solver. Kemudian secara otomatis MS Office Excel akan menunjukkan efisiensi garis optimal sampai muncul pernyataan: Solver cannot improve the current solution. All constrain are satisfied bahwa Solver sudah mendapatkan Line Efficiency yang optimal. Kemudian klik tetap pemecah solusi-OK.
Gambar 3.5 Solver Parameters
3.2.4 Tabel Spreadsheet Optimal Tabel 3.3 Spreadsheet Optimal No Elemen Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8
Merakit Front baseplate dengan set arm holder case Memasang winding arm dengan rangka depan Memasang rear baseplate dengan connecting rods Merakit rangka depan dengan rangka belakang Memasang rangka mouse trap dengan set arm cap case Memasang tali pada set arm cap case Memasang large wheels pada small wheels Merakit badan mouse trap dengan set wheels Station Time Line Efficiency
Task Time
WS 1
WS 2
WS 3
WS 4
5.0508
1
1
23.4396
1
1
CT
Sum
15.1956
1
1
13.4208
1
1 28.616
21.0672
1
2.6136
1
1 0
1
6.6528
1
1
9.477
1
1
28.5 0.846695
28.6
23.7 16.1
42
3.2.5 Tabel Iterasi Tabel 3.4 Iterasi Answer Report 1 Target Cell (Max) Original Cell
Name
Value
Final Value
Line Efficiency Task $D$15 Time
0.846694553
0.846694553
Adjustable Cells Original Cell
Name
Value
Final Value
Merakit Front baseplate dengan set arm holder $E$4
case. WS 1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
Memasang winding arm pada gabungan front baseplate dengan set arm holder case. $E$5
WS 1 Memasang rear baseplate dengan
$F$6
connecting rods WS 2 Merakit rangka depan dengan rangka
$F$7
belakang WS 2 Memasang rangka mouse trap dengan set
$F$8
arm cap case WS 2 Memasang rangka mouse trap dengan set
$G$8
arm cap case WS 3
1
1
$G$9
Memasang tali string
1
1
43
pada set arm cap case WS 3 Memasang large wheels pada small $G$10 wheels WS 3
0
0
1
1
1
1
Memasang large wheels pada small $H$10 wheels WS 4 Merakit badan mouse trap dengan set wheels $H$11 WS 4
Constraints Cell
Name
Cell Value
Formula
Status
Slack
Merakit Front baseplate dengan set arm holder $J$4
case. Sum
Not 1 $J$4=1
Binding
0
Memasang winding arm pada gabungan front baseplate dengan set arm holder case. $J$5
Sum
Not 1 $J$5=1
Binding
0
Memasang rear baseplate dengan $J$6
connecting rods Sum
Not 1 $J$6=1
Binding
0
Merakit rangka depan dengan rangka $J$7
belakang Sum
Not 1 $J$7=1
Binding
0
Memasang rangka mouse trap dengan set
Not
$J$8
arm cap case Sum
1 $J$8=1
Binding
0
$J$9
Memasang tali string
1 $J$9=1
Not
0
44
pada set arm cap case
Binding
Sum Memasang large wheels pada small $J$10
wheels Sum
Not 1 $J$10=1
Binding
0
Merakit badan mouse trap dengan set wheels $J$11
Sum
Not 1 $J$11=1
Binding
0
1 $E$4=binary
Binding
0
1 $E$5=binary
Binding
0
1 $F$6=binary
Binding
0
1 $F$7=binary
Binding
0
0 $F$8=binary
Binding
0
1 $G$8=binary
Binding
0
WS 3
1 $G$9=binary
Binding
0
$G$10 Memasang large
0 $G$10=binary
Binding
0
Merakit Front baseplate dengan set arm holder $E$4
case. WS 1 Memasang winding arm pada gabungan front baseplate dengan set arm holder case.
$E$5
WS 1 Memasang rear baseplate dengan
$F$6
connecting rods WS 2 Merakit rangka depan dengan rangka
$F$7
belakang WS 2 Memasang rangka mouse trap dengan set
$F$8
arm cap case WS 2 Memasang rangka mouse trap dengan set
$G$8
arm cap case WS 3 Memasang tali string pada set arm cap case
$G$9
45
wheels pada small wheels WS 3 Memasang large wheels pada small $H$10 wheels WS 4
1 $H$10=binary
Binding
0
1 $H$11=binary
Binding
0
Merakit badan mouse trap dengan set wheels $H$11 WS 4
Penjelasan : Setelah dilakukan uji software Spreadsheet maka hasil yang didapat adalah tidak ada perubahan. Hal ini dibuktikan dengan sebelum dilakukan uji software Spreadsheet CT max yang semula 28.616 dan setelah dilakukan uji software Spreadsheet tetap tidak berubah, yaitu 28.616. Demikian halnya dengan line efficiency yang juga tidak mengalami perubahan, yakni tetap 0.846695. Hal ini disebabkan
karena data awal sebelum dilakukan
uji software Spreadsheet telah optimal, sehingga setelah dilakukan uji software Spreadsheet, line efficiency-nya tidak berubah.
3.2.6 Presedence Diagram yang telah dioptimalkan WS 1
1
2
WS 2
3
4
5
6
WS 3
7
8
WS 4
Gambar 3.6. Presedence Diagram setelah Optimal
46
3.2.7 Usulan SOP Tabel 3.5 Standart Operation Procedure Optimal No
Elemen Kerja
Stasiun Kerja
Merakit Front baseplate dengan set arm 1
holder case. Memasang winding arm pada gabungan
2
140.3
front baseplate dengan set arm holder case.
connecting rods Merakit rangka depan dengan rangka
4
Waktu
Waktu
Baku
Stasiun
5.0508
1
Memasang rear baseplate dengan 3
TMU
28.4904 702.0
23.4396
422.1
15.1956
2
belakang Memasang rangka mouse trap dengan set
28.6164 372.8
13.4208
585.2
21.0672
5
arm cap case
6
Memasang tali string pada set arm cap case
72.6
2.6136
7
Memasang large wheels pada small wheels
184.8
6.6528
263.25
9.477
Merakit badan mouse trap dengan set 8
wheels
3
4
23.6808
16.1298
BAB IV ANALISA DAN OPTIMASI SISTEM
4.1
Tugas Praktikum 1. Optimasi stasiun kerja 1, 2, 3 dan 4. 2. Tentukan jumlah operator yang optimal dengan bantuan SimRunner.
4.2
Output
4.2.1
Identifikasi Komponen Sistem Dalam sistem perakitan mousetrap racer terdapat berbagi kompenen sistem yang mendukung dalam berjalannya sistem. Komponen tersebut yaitu lokasi, entitas, arrival dan resources. Tabel 4.1 Location No
Nama Lokasi
Kapasitas
Keterangan
1
SK 1
85
-
2
SK 2
80
-
3
SK 3
70
-
4
SK 4
75
-
5
Konveyor 1
INFINITE
Panjang : 5 meter; speed : 60 mpm
6
Konveyor 2
INFINITE
Panjang : 5 meter; speed : 60 mpm
7
Konveyor 3
INFINITE
Panjang : 5 meter; speed : 60 mpm
Terdapat 7 entitas dalam model ini, anatra lain : Tabel 4.2 Entitas No
Nama Entitas
Speed(mpm)
1
Rangka depan
50
2
Rangka belakang
50
3
Aksesoris
50
4
Set wheels
50
5
Badan moustrap
50
6
Rangka moustrap
50
7
Mousetrapracer
50
48
Resources yang digunakan terdiri dari 4 macam resource diberi nama operator 1, 2, 3 dan 4. Tabel 4.3 Entitas No
Nama Entitas
Units
1
Operator 1
3
2
Operator 2
3
3
Operator 3
2
4
Operator 4
4
Data kedatangan dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel 4.5 Kedatangan No
Entitas
Lokasi Kedatangan
Qty Each Occurences Frequency
1
Rangka depan
SK 1
10
100
30
2
Rangka belakang
SK 2
13
135
26
3
Aksesoris
SK 3
14
120
40
4
Mousetrap racer
SK 4
17
115
35
4.2.1.1Lokasi Lokasi terdiri dari 4 stasiun kerja dan 3 conveyor. Stasiun kerja pertma sampai keempat tertera kapasitasnya 85, 80, 70, dan 75.antar stasiun kerja memiliki conveyor agar memudahkan pemindahan komponen yang telah dirakit masingmasing stasiun kerja.
Gambar 4.1 Printscreen Location 4.2.1.2Entitas Entitas merupakan komponen-komponen dari mousetrap racer yang terdiri dari 7 komponen yakni rangka depan, rangka belakang, aksesoris, set wheels, badan mousetrap, rangka mousetrap, dan mousetrap racer itu sendiri.
49
Gambar 4.2 Printscreen Entities 4.2.1.3 Resources Operator dalam proses produksi ini terdiri dari 12 orang. Dimana pada stasiun kerja 1 terdiri dari 3 orang, stasiun kerja 2 dab 3 terdiri dari 2 orang, dan stasiun kerja 4 terdiri dari 4 orang.
Gambar 4.3 Printscreen Resources 4.2.1.4 Perakitan Mousetrap Racer 1. Deskripsi jalannya proses Proses perakitan Mousetrap Racer diawali dengan merakit rangka depan pada SK1 selama 27.81 detik. Kemudian rangka depan tersebut dibawa ke SK2 menggunakan konveyor 1. Pada SK2 rangka depan dirakit selama 27.5292 detik dengan rangka belakang yang sudah ada di SK2 sebelumnya sehingga menghasilkan rangka mousetrap. Selanjutnya rangka mousetrap tersebut dibawa ke SK3 menggunakan konveyor 2. Pada SK 3 rangka mousetrap kemudian dirakit dengan aksesoris selama 23.6088 detik sehingga menjadi badan mousetrap. Badan mousetrap kemudian dibawa ke SK4 menggunakan konveyor 3. Pada SK4 badan mousetrap dirakit dengan set wheels selama 16.0578 detik sehingga menjadi mousetrap racer.
2. Waktu proses sesuai dengan SOP yang telah optimal Tabel 4.4 Waktu Proses Stasiun Kerja (SK) 1 2 3 4
Station Time 27.81 27.5292 23.6088 16.0578
50
4.2.1.5Arrival
Gambar 4.4 Printscreen Arrival 4.2.1.6 Layout ProModel Dalam
pembuatan
layout
sistem
menggunakan Layout yang berbentuk “U”.
perakitan
Mousetrape
racer
Karena layout yang berbentuk “
U” sangat sederhana tetapi dapat menampilkan keseluruha proses perakitan dengan terperinci. Dan dengan layout seperti ini tidak membutuhkan layout atau area yang luas dalam layout atau area proses perakitan dan bentuknya juga lebih menarik.
Gambar 4.5 Printscreen Layout
51
4.2.2
Analisa report model awal 1. Resources
Gambar 4.9 Printscreen Report Resources Pada operator 1 digunakan untuk melakukan aktivitas sebanyakratarata 134 kali. Dan mempunyai average time per usage0.46 menit. Ini artinya operator 1 melakukan aktivitasnya rata – rata selama 0.46 menit. Dari 4 macam operator di 4 lokasi dapat dilihat bahwa operator 2 memiliki % Utilization tertinggi yakni sebesar 38,42%. Artinya operator 2 tergolong produktif jika dibanding 3 jenis operator lainnya. Dan % Utilization terendah adalah pada operator 3 yakni sebesar 25,82%. Artinya operator 3 dapat dikatakan kurang produktif. 2. Resources States
Gambar 4.10 Printscreen Resources States Pada report ini menjelaskan bahwa semua operator yang digunakan dalam proses ini mempunyai nilai % in use yang tidak sama. Operator 1
52
memiliki nilai % in use sebesar 34.80. Ini artinya operator 1melakukan aktivitasnya selama62,64 menit. % Idle menunjukkan prosentase waktu dimana operator menganggur. % Idle terbesar terdapat pada operator 3 yakni sebesar 74,18% atau selama 133,524 menit. Artinya kinerja operator 3 sangat buruk
jika dilihat berdasarkan lama waktu menganggurnya.
Sedangkan
operator yang paling produktif dapat dilihat berdasarkan prosentase Idle yang paling rendah, yakni pada operator 2sebesar 61.58% atau selama 110,844 menit.
4.2.3
Langkah-langkah SimRunner 1.
Membuat macros Buat macros melalui menu Build>Macros kemudian pada ID dituliskan jumlah operator 1, lalu tuliskan jumlah unit operator 1 pada kolom Text yakni sebanyak 3. Selanjutnya pada kolom Option pilih RTI >define> tentukan pengamatan dari 1 sampai berapa kali.
Gambar 4.13 PrintscreenMacros Dengan model yang disiapkan untuk evalusi, buka SimRunner dan mendefinisikan komponen apa saja yang akan digunakan untuk mengukur performansi sistem. Setelah mendefinisikan komponen, pilih input faktor dari komponen tersebut yang ingin diuji. 2. Langkah SimRunner Pilih menu Simulation>SimRunner kemudian muncul tampilan seperti gambar dibawah ini kemudian klik next.
53
Gambar 4.14 Printscreen Sim Runner
Kemudian muncul tampailan seperti gambar dibawah ini. Pada response categorypilih yang ingin dioptimalkan dalam hal ini resource. Kemudian pada response statisticspilih % utilization, % In use dan % Idle dengan cara double klik sehingga ketiga kategori tersebut turun ke kolom response statistics selected for objective function.Pada % idle pilih min kemudian klik update lalu klik next.
Gambar 4.15 Printscreen Define Objective Selanjutnya muncul tampilan seperti di bawah ini. Pada kolom macros available for input pilih yang akan diamati kemudian pindahkan ke kolom bawah ke kolom macros selected for input factor. Kemudian klik next.
54
Gambar 4.16 Printscreen Define Input Kemudian muncul tampilan seperti dibawah ini. Isikan 3 jam pada simulation run lenght lalu klik next.
Gambar 4.17 Printscreen Define Experiment Kemudian muncul tampilan seperti dibawah ini lalu klik next.
55
Gambar 4.18 Printscreen Conduct Analysis Kemudian muncul tampilan seperti dibawah ini lalu klik next.
Gambar 4.19 Printscreen Set Option Kemudian muncul tampilan seperti dibawah ini lalu klik run.
Gambar 4.20 Printscreen Seek Optimum Selanjutnya diperoleh hasil experimen sebagai berikut :
56
Gambar 4.21 Printscreen Output Stasiun Kerja Kemudian diperoleh grafik stasiun kerja sebegai berikut :
Gambar 4.22 Grafik Stasiun Kerja
4.2.4
Hasil tenaga kerja optimal 1. Operator 1
Gambar 4.23 Printscreen Output Stasiun Kerja 1
Model Title: Experiment #10 Model Optimized: e:\materi\semester 7\psit\pertemuan 4\promodel.src The best solution found: jumlah_operator_1: 1.
57
The Best Objective Function value was: Experiment 6: 47.707 Optimization Information Optimization setup included: Profile: Moderate Reps: 1 10 Experiments were run. Warning: Experiments were run using one replication. This may yield poor estimates for the objective function values. Input Factors that were optimized: jumlah_operator_1 (1 to 10) Objective Function that were measured: Resource:Max: 1.00 * Operator_1 - % Utilization Resource:Max: 1.00 * Operator_1 - % In use Resource:Min: 1.00 * Operator_1 - % Idle The best 10 solutions found are: Solution 1 Experiment 6: Objective Function 47.707 jumlah_operator_1: 1. Solution 2 Experiment 3: Objective Function 14.840 jumlah_operator_1: 2. Solution 3 Experiment 2: Objective Function 3.884 jumlah_operator_1: 3. Solution 4 Experiment 8: Objective Function -20.540 jumlah_operator_1: 4. Solution 5 Experiment 1: Objective Function -36.432 jumlah_operator_1: 5. Solution 6 Experiment 7: Objective Function -47.027 jumlah_operator_1: 6. Solution 7 Experiment 5: Objective Function -54.594 jumlah_operator_1: 7. Solution 8 Experiment 10: Objective Function -60.270 jumlah_operator_1: 8. Solution 9 Experiment 9: Objective Function -64.684 jumlah_operator_1: 9.
58
Solution 10 Experiment 4: Objective Function -68.216 jumlah_operator_1: 10.
Gambar 4.24 Grafik Stasiun Kerja 1
Berdasarkan analisa SimRunneruntuk operator 1 diatas maka dapat dilihat bahwa kondisi paling optimal adalah menggunakan 1 orang operator 1. Hal tersebut dapat dilihat dari % utilization dan % in use tertinggi sebesar 49,236% dan % idle terendah yakni sebesar 50,764%. Kondisi optimal tersebut diperoleh pada eksperimen ke-6. 2. Operator 2
Gambar 4.25 Output Stasiun Kerja 2 Model Title: Experiment #10 Model Optimized: e:\materi\semester 7\psit\pertemuan 4\promodel.src The best solution found: jumlah_operator_2: 1. The Best Objective Function value was: Experiment 6: 57.590 Optimization Information
59
Optimization setup included: Profile: Moderate Reps: 1 10 Experiments were run. Warning: Experiments were run using one replication. This may yield poor estimates for the objective function values. Input Factors that were optimized: jumlah_operator_2 (1 to 10) Objective Function that were measured: Resource:Max: 1.00 * Operator_2 - % Utilization Resource:Max: 1.00 * Operator_2 - % In use Resource:Min: 1.00 * Operator_2 - % Idle The best 10 solutions found are: Solution 1 Experiment 6: Objective Function 57.590 jumlah_operator_2: 1. Solution 2 Experiment 3: Objective Function 26.990 jumlah_operator_2: 2. Solution 3 Experiment 2: Objective Function 15.260 jumlah_operator_2: 3. Solution 4 Experiment 8: Objective Function -13.555 jumlah_operator_2: 4. Solution 5 Experiment 1: Objective Function -30.844 jumlah_operator_2: 5. Solution 6 Experiment 7: Objective Function -42.370 jumlah_operator_2: 6. Solution 7 Experiment 5: Objective Function -50.603 jumlah_operator_2: 7. Solution 8 Experiment 10: Objective Function -56.778 jumlah_operator_2: 8. Solution 9 Experiment 9: Objective Function -61.580 jumlah_operator_2: 9. Solution 10 Experiment 4: Objective Function -65.422 jumlah_operator_2: 10.
60
Gambar 4.26 Grafik Stasiun Kerja 2
Berdasarkan analisa SimRunneruntuk operator 2 diatas maka dapat dilihat bahwa kondisi paling optimal adalah menggunakan 1 orang operator 2. Hal tersebut dapat dilihat dari % utilization dan % in use tertinggi sebesar 52,530% dan % idle terendah yakni sebesar 47,47%. Kondisi optimal tersebut diperoleh pada eksperimen ke-6.
3. Operator 3
Gambar 4.27 Output Stasiun Kerja 3 Model Title: Experiment #10 Model Optimized: e:\materi\semester 7\psit\pertemuan 4\promodel.src The best solution found: jumlah_operator_3: 1. The Best Objective Function value was: Experiment 6: 77.505 Optimization Information Optimization setup included:
61
Profile: Moderate Reps: 1 10 Experiments were run. Warning: Experiments were run using one replication. This may yield poor estimates for the objective function values. Input Factors that were optimized: jumlah_operator_3 (1 to 10) Objective Function that were measured: Resource:Max: 1.00 * Operator_3 - % Utilization Resource:Max: 1.00 * Operator_3 - % In use Resource:Min: 1.00 * Operator_3 - % Idle The best 10 solutions found are: Solution 1 Experiment 6: Objective Function 77.505 jumlah_operator_3: 1. Solution 2 Experiment 3: Objective Function 54.580 jumlah_operator_3: 2. Solution 3 Experiment 2: Objective Function 3.272 jumlah_operator_3: 3. Solution 4 Experiment 8: Objective Function -22.546 jumlah_operator_3: 4. Solution 5 Experiment 1: Objective Function -38.037 jumlah_operator_3: 5. Solution 6 Experiment 7: Objective Function -48.364 jumlah_operator_3: 6. Solution 7 Experiment 5: Objective Function -55.741 jumlah_operator_3: 7. Solution 8 Experiment 10: Objective Function -61.273 jumlah_operator_3: 8. Solution 9 Experiment 9: Objective Function -65.576 jumlah_operator_3: 9. Solution 10 Experiment 4: Objective Function -69.018 jumlah_operator_3: 10.
62
Gambar 4.28 Grafik Stasiun Kerja 3 Berdasarkan analisa SimRunneruntuk operator 3 diatas maka dapat dilihat bahwa kondisi paling optimal adalah menggunakan 1 orang operator 3. Hal tersebut dapat dilihat dari % utilization dan % in use tertinggi sebesar 59,168%% dan % idle terendah yakni sebesar 40,832%. Kondisi optimal tersebut diperoleh pada eksperimen ke-6. 4. Operator 4
Gambar 4.29Output Stasiun Kerja 4
Model Title: Experiment #10 Model Optimized: e:\materi\semester 7\psit\pertemuan 4\promodel.src The best solution found: jumlah_operator_4: 1. The Best Objective Function value was: Experiment 6: 43.827 Optimization Information Optimization setup included:
63
Profile: Moderate Reps: 1 10 Experiments were run. Warning: Experiments were run using one replication. This may yield poor estimates for the objective function values. Input Factors that were optimized: jumlah_operator_4 (1 to 10) Objective Function that were measured: Resource:Max: 1.00 * Operator_4 - % Utilization Resource:Max: 1.00 * Operator_4 - % In use Resource:Min: 1.00 * Operator_4 - % Idle The best 10 solutions found are: Solution 1 Experiment 6: Objective Function 43.827 jumlah_operator_4: 1. Solution 2 Experiment 3: Objective Function 6.753 jumlah_operator_4: 2. Solution 3 Experiment 2: Objective Function -28.831 jumlah_operator_4: 3. Solution 4 Experiment 8: Objective Function -46.623 jumlah_operator_4: 4. Solution 5 Experiment 1: Objective Function -57.299 jumlah_operator_4: 5. Solution 6 Experiment 7: Objective Function -64.416 jumlah_operator_4: 6. Solution 7 Experiment 5: Objective Function -69.499 jumlah_operator_4: 7. Solution 8 Experiment 10: Objective Function -73.312 jumlah_operator_4: 8. Solution 9 Experiment 9: Objective Function -76.277 jumlah_operator_4: 9. Solution 10 Experiment 4: Objective Function -78.649 jumlah_operator_4: 10.
64
Gambar 4.30 Grafik Stasiun Kerja 4 Berdasarkan analisa SimRunner untuk operator 4 diatas maka dapat dilihat bahwa kondisi paling optimal adalah menggunakan 1 orang operator 4. Hal tersebut dapat dilihat dari % utilization dan % in use tertinggi sebesar 47,942% dan % idle terendah yakni sebesar 52,058%. Kondisi optimal tersebut diperoleh pada eksperimen ke-6. Sehingga jumlah operator masing – masing stasiun kerja berjumlah 1 orang (unit).
4.2.5
Analisa report hasil optimasi Setelah melakukan optimasi dengan melakukan pengurangan operator pada setiap stasiun kerja menjadi 1, terdapat perbedaan hasil yang terjadi. 1. Resource
Gambar 4.31 Printscreen Report Resource Optimal Prosentase utilization operator 1 meningkat dari 34,63% menjadi 49,24%. Operator 2 juga mengalami peningkatan % utilization dari 38,42% menjadi 52,02%. Peningkatan yang signifikan dapat dilihat pada operator 3 yakni dari 25,82% menjadi 52,40%. Sedangkan operator 4 justru mengalami penurunan % utilization dari 35,58% menjadi 32,31%.
65
2. Resource States
Gambar 4.32 Resource States Prosentase in use operator 1 meningkat dari 34,63% menjadi 49,24%. Operator 2 juga mengalami peningkatan % in usedari 38,42% menjadi 52,02%. Peningkatan yang signifikan dapat dilihat pada operator 3 yakni dari 25,82% menjadi 52,40%. Sedangkan operator 4 justru mengalami penurunan % in usedari 35,58% menjadi 32,31%. Prosentase idle operator 1 berkurang dari 65,37% menjadi 50,76%. Operator 2 juga mengalami penurunan % idledari 38,42% menjadi 47,98%. Penurunan yang signifikan dapat dilihat pada operator 3 yakni dari 74,18% menjadi 47,6%. Sedangkan operator 4 justru mengalami peningkatan % idledari 64,42% menjadi 67,69%. Berdasarkan analisa report diatas maka dapat disimpulkan bahwa kondisi paling optimal diperoleh jika jumlah operator di masing-masing stasiun kerja adalah 1 orang. Dari 4 operator di 4 lokasi tersebut, operator yang paling produktif adalah operator 3. Hal tersebut dapat dilihat dari % utilizationoperator 3 yang merupakan % utilization tertinggi, yakni sebesar 52,4%. Serta dilihat juga dari % idle terendah, yakni sebesar 47,6%.
BAB V PERANCANGAN ORGANISASI 5.1
Tugas Praktikum 1. Merancang Visi, Misi dan Tujuan Divisi Mousetrap Racer 2. Merancang Proses Bisnis Divisi Mousetrap Racer 3. Merancang Deskripsi Tugas Divisi Mousetrap Racer 4. Merancang Struktur Organisasi Divisi Mousetrap Racer 5. Membuat Context Diagram dan DFD sampai dengan level 1 pada Divisi Mousetrap Racer
5.2
Output
5.2.1 Visi Menjadi produsen mousetrap racer yang mengedepankan kualitas dengan memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan produk yang mampu menjadi media pembelajaran yang berorientasi pada imajinasi dan kreatifitas.
5.2.2 Misi 1. Mengedepankan kualitas perencanaan, proses maupun hasil dari setiap rangkaian aktifitas bisnis perusahaan. 2. Menerapkan teknologi dalam pembuatan dan pemasaran mousetrap racer. 3. Berkontribusi dalam menghadirkan produk yang mampu menjadi media pembelajaran yang mengasah imajinasi dan kreatifitas. 4. Mengambil peran penting sebagai pemimpin pada segmentasi pasar media pembelajaran berbasis mainan peraga.
5.2.3 Tujuan 1. Meningkatkan standar proses produksi dan menjaga mutu material. 2. Melengkapi sarana perusahaan dengan teknologi yang mendukung. 3. Menerapkan design produk yang sederhana dan dapat mengasah imajinasi dan kreatifitas.
67
5.2.4 Proses bisnis APQC Tabel 5.1 Proses Bisnis APQC Level 0 = Category 1.0 Mengembang kan Visi dan Strategi
Level 1 = Process Group
Level 2=Process
Level 3=Activities
1.1 Tentukan konsep bisnis dan visi jangka panjang 1.1.1 Menilai lingkungan eksternal 1.1.1.1 Menganalisis dan mengevaluasi kompetisi 1.1.1.2 Identifikasi kecenderungan ekonomi 1.1.2 Survey pasar dan menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan 1.1.2.1 Melakukan kualitatif / kuantitatif penilaian 1.1.2.2 Capture dan menilai kebutuhan pelanggan 1.2 Mengembangkan strategi bisnis 1.2.1 Mengevaluasi pilihan strategis 1.2.2 Pilih strategi jangka panjang bisnis 1.2.3 Desain struktur organisasi dan hubungan antar unit organisasi 1.2.4 Mengembangkan dan menetapkan tujuan organisasi
68
Level 0 = Category 2.0 Desain dan Kembangkan Produk dan Layanan
Level 1 = Process Group
Level 2=Process
Level 3=Activities
2.1 Desain produk dan jasa 2.1.1 Memproduksi produk dan layanan baru, dan mengevaluasi dan memperbaiki produk dan layanan yang ada 2.1.1.1 pelanggan Terjemahkan keinginan dan kebutuhan ke dalam produk / jasa ide 2.1.1.2 Rencana untuk modifikasi produk 2.1.1.3 Mengevaluasi produk yang sudah ada berdasarkan strategi NPD 2.1.1.4Mengidentifik asi perangkat tambahan / ekstensi untuk produk dan layanan yang ada 2.1.1.5 Mengidentifikasi dan memperbaiki kinerja indikator 2.1.2 Desain, membangun, dan mengevaluasi produk dan jasa 2.1.2.1 Menetapkan sumber daya untuk produk / jasa proyek 2.1.2.3 Mengembangkan spesifikasi produk jasa / desain Dokumen
69
Level 0 = Category
Level 1 = Process Group
Level 2=Process
Level 3=Activities 2.1.2.4 Spesifikasi desain 2.1.2.5 Membangun prototipe
2.1.3 Uji pasar untuk produk baru atau direvisi dan jasa 2.1.3.1 Melakukan tes dan wawancara pelanggan 2.1.3.2 Finalisasi karakteristik produk jasa / dan kasus bisnis 2.1.3.3 Mengidentifikasi kebutuhan untuk perubahan manufaktur / proses pengiriman 2.1.4 Menyiapkan produksi dan pengenalan pasar 2.1.4.1 Mengembangkan dan menguji produksi prototype dan / atau proses layanan 2.1.4.2 Desain dan memperoleh bahan dan peralatan yang diperlukan 2.1.4.4 Mengenalkan produk baru dan / atau jasa komersial 3.0 Pasar dan Jual Produk dan Layanan 3.1 Mengembangkan pemasaran, distribusi, dan strategi saluran
70
Level 0 = Category
Level 1 = Process Group
Level 2=Process
Level 3=Activities
3.1.1 Memahami kebutuhan konsumen dan memprediksi perilaku pembelian pelanggan 3.1.1.1 Mengembangkan dan mengelola profil pelanggan 3.1.2 Mengidentifikasi segmen pasar dan target pelanggan 3.1.2.1 Tentukan pangsa pasar / rugi 3.1.3 Tentukan penawaran dan positioning 3.3 Mengelola iklan, harga, dan kegiatan promosi 3.3.1 Mengembangkan dan mengelola penempatan dan manajemen promosi 3.3.2 Mengembangkan dan mengelola penentuan harga 3.3.2.1 Mengembangkan volume / unit ramalan dan harga yang ditetapkan 3.3.2.2 Melaksanakan rencana penentuan harga 3.3.2.3 Mengevaluasi kinerja harga 3.3.2.4 Perbaiki harga sesuai kebutuhan
71
Level 0 = Category
Level 1 = Process Group
Level 2=Process
Level 3=Activities
3.3.5 Mengembangkan dan mengelola kegiatan promosi 3.3.5.1 Menetapkan langsung kepada konsumen konsep promosi 3.3.5.2 Perbaiki langsung ke konsumen metrik kinerja promosi 3.3.5.3 Tentukan perdagangan kepada konsumen konsep promosi 3.3.5.4 Jalankan perdagangan kepada konsumen kegiatan promosi 3.3.5.5 Menyiapkan / Menganalisis / Mengevaluasi perdagangan untuk metrik kinerja promosi konsumen 3.3.5.6 Perbaiki perdagangan untuk metrik kinerja promosi konsumen 3.3.6 Mengembangkan dan mengelola strategi pengemasan 3.3.6.1 Rencana strategi kemasan 3.3.6.2 Melaksanakan strategi pengemasan 3.3.6.3 Perbaiki kemasan 4.0 Memberikan Produk dan Layanan
72
Level 0 = Category
Level 1 = Process Group 4.2 pengadaan bahan dan jasa
Level 2=Process
Level 3=Activities
4.2.1 Pilih pemasok dan mengembangkan / mempertahankan kontrak 4.2.1.1 Mengidentifikasi pemasok 4.2.1.2 Negosiasikan kontrak 4.2.1.3 Mengelola kontrak 4.2.2 Orde bahan dan jasa 4.2.2.1 Proses / Review rekuisisi 4.2.2.2 Menyetujui rekuisisi 4.2.2.3 Membuat / mendistribusikan order 4.2.2.4 Mempercepat perintah dan memenuhi permintaan 4.2.2.5 Rekam penerimaan barang 4.2.3 Menilai dan mengembangkan pemasok 4.2.3.1 Monitor / Mengelola informasi pemasok 4.2.3.2 Menyiapkan / Menganalisis pengeluaran dan kinerja vendor 4.2.3.3 Dukungan persediaan dan proses produksi 4.4 Memberikan layanan produk bagi pelanggan
73
Level 0 = Category
Level 1 = Process Group
Level 2=Process
Level 3=Activities
4.4.1 Mengidentifikasi dan sumber daya jadwal untuk memenuhi kebutuhan pembayaran 4.4.1.1 Membuat jadwal layanan pemenuhan pesanan 4.4.1.2 Mengembangkan layanan pesanan 4.4.2 Memberikan pelayanan kepada pelanggan tertentu 4.4.2.1 Mengatur layanan pemenuhan pesanan jadwal harian 4.4.2.2 sumber daya Pengiriman 4.4.3 Memastikan kualitas layanan 4.4.3.1 Mengidentifikasi menyelesaikan pesanan untuk umpan balik 4.4.3.2 Mintalah umpan balik mengenai layanan pelanggan yang disampaikan 4.4.3.3 Proses umpan balik mengenai layanan pelanggan yang disampaikan 4.5 Mengelola logistik dan pergudangan 4.5.1 Tentukan strategi logistik 4.5.1.1 Kebutuhan Mengkomunikasikan outsourcing
74
Level 0 = Category
Level 1 = Process Group
Level 2=Process
Level 3=Activities 4.5.1.2 Mengembangkan dan mempertahankan kebijakan pelayanan 4.5.1.3 jadwal Optimalkan dan biaya transportasi
4.5.2 Mengoperasikan pergudangan 4.5.2.1 Penyebaran inventori Melacak 4.5.2.2 Menerima, memeriksa, dan pengiriman inbound toko 4.5.2.3 Ketersediaan produk Melacak 4.5.2.4 Pilih, pak, dan produk kapal untuk pengiriman 4.5.2.5 Melacak ketepatan inventori 4.5.3 Mengoperasikan transportasi outbound 4.5.3.1 Rencana, transportasi, dan memberikan outbound produk 4.5.3.2 Melacak kinerja operator pengiriman 5.0 Mengelola Customer Service 5.3 Mengukur dan mengevaluasi kepuasan pelanggan 5.3.1 Mengukur tingkat kepuasan pelanggan untuk permintaan / pertanyaan
75
Level 0 = Category
Level 1 = Process Group
Level 2=Process
Level 3=Activities 5.3.1.1 Mintalah umpan balik pelanggan pada pengalaman layanan pelanggan 5.3.1.2 Analisis layanan data pelanggan dan mengidentifikasi peluang peningkatan
5.3.2 Mengukur kepuasan pelanggan menangani keluhan pelanggan dan resolusi 5.3.2.1 Mintalah umpan balik pelanggan pada penanganan pengaduan dan resolusi 5.3.2.2 Analisis data keluhan pelanggan dan mengidentifikasi peluang peningkatan 5.3.3 Mengukur kepuasan pelanggan dengan produk dan jasa 5.3.3.1 Mengumpulkan data dan alasan garansi retur 5.3.3.2 Menganalisis produk dan layanan data kepuasan dan mengidentifikasi peluang peningkatan 5.4 Mengelola layanan pelanggan tenaga kerja 5.4.1 Mengembangkan kebutuhan tenaga kerja dan tenaga jadwal kerja
76
Level 0 = Category
Level 1 = Process Group
Level 2=Process
Level 3=Activities 5.4.1.1 Prakiraan volume kontak layanan pelanggan 5.5.1.2 Melacak pemanfaatan tenaga kerja
5.4.2 Evaluasi kualitas interaksi pelanggan dengan perwakilan layanan pelanggan 5.4.2.1 Memonitor dan mengevaluasi agen panggilan dengan pelanggan 5.4.2.2 Memonitor dan mengevaluasi agen korespondensi dengan pelanggan 8.0 Mengelola Sumber Daya Keuangan 8.1 Melakukan perencanaan dan manajemen akuntansi 8.1.1 Melakukan perencanaan / penganggaran / peramalan 8.1.1.1 Mengembangkan dan mempertahankan kebijakan anggaran dan prosedur 8.1.1.2 Mempersiapkan anggaran dan rencana periodik 8.1.1.3 Mempersiapkan perkiraan periodik 8.1.2 Melakukan akuntansi biaya dan kontrol 8.1.2.1 Melakukan akuntansi inventori
77
Level 0 = Category
Level 1 = Process Group
Level 2=Process
Level 3=Activities 8.1.2.2 Melakukan analisis biaya penjualan 8.1.2.3 Melakukan perhitungan biaya produk 8.1.2.4 Laporan profitabilitas
8.1.3 Mengevaluasi dan mengelola kinerja keuangan 8.1.4.1 Menilai pelanggan dan profitabilitas produk 8.1.4.2 Mengevaluasi produk baru 8.1.4.4 Optimalkan pelanggan dan bauran produk 8.1.4.5 Melacak kinerja pelanggan baru dan strategi produk 8.1.4.7 Mengelola biaya perbaikan terus menerus 8.3 Proses penggajian 8.3.1 Laporan waktu 8.3.1.1 Membuat kebijakan dan prosedur 8.3.1.2 Mengumpulkan dan mencatat waktu karyawan bekerja 8.3.1.3 Menganalisis dan laporan dibayar dan tidak dibayar meninggalkan 8.3.1.4 Monitor biasa, lembur, dan lain jam 8.5.1.5 Menganalisis dan pemanfaatan laporan karyawan
78
Level 0 = Category
Level 1 = Process Group
Level 2=Process
Level 3=Activities
8.3.2 Mengelola membayar 8.3.2.1 Masukkan waktu karyawan bekerja dalam sistem penggajian 8.3.2.2 Menjaga dan mengelola informasi karyawan laba 8.3.2.3 Menjaga dan mengelola potongan yang berlaku 8.3.2.4 Proses dan mendistribusikan pembayaran 8.3.2.5 Proses penyesuaian akhir periode 10.0 Mengelola Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan (EHS) 10.2 Mengembangkan dan melaksanakan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan program 10.2.1 Mengidentifikasi peraturan dan persyaratan stakeholder 10.2.2 Menilai resiko dan peluang masa depan 10.2.3 Membuat kebijakan EHS 10.2.4 Mencatat dan mengelola kegiatan EHS
79
Level 0 = Category
Level 1 = Process Group 10.4 Monitor dan mengelola kesehatan, keselamatan, dan program pengelolaan lingkungan
Level 2=Process
Level 3=Activities
10.4.1 Mengelola EHS biaya dan manfaat 10.4.2 Mengukur dan melaporkan kinerja EHS 10.4.2.1 Penerapan program tanggap darurat 10.4.2.2 Penerapan program pencegahan polusi 10.4.3 Menyediakan karyawan dengan dukungan EHS
5.2.5 Matrix proses bisnis Tabel 5.2 Matrix proses bisnis Kepala Aktivitas Bisnis
Dirut Departemen Produksi
Kepala
Kepala
Departemen
Departemen
Pemasaran
Penelitian dan
dan Penjualan
Pengembangan
Tentukan konsep bisnis dan visi
xx
jangka panjang Mengembangkan
oo
strategi bisnis Desain produk dan jasa
vv
oo
Kepala Departemen Keuangan
80
Kepala Aktivitas Bisnis
Dirut Departemen Produksi
Kepala
Kepala
Departemen
Departemen
Pemasaran
Penelitian dan
dan Penjualan
Pengembangan
Kepala Departemen Keuangan
Mengembangkan pemasaran,
oo
distribusi, dan strategi saluran Mengelola iklan, harga, dan
xx
oo
vv
kegiatan promosi pengadaan bahan
oo
dan jasa
vv
Memberikan layanan produk
oo
vv
bagi pelanggan Mengelola logistik dan
oo
pergudangan Mengukur dan mengevaluasi
oo
kepuasan pelanggan Mengelola layanan
oo
pelanggan tenaga kerja Melakukan perencanaan dan manajemen akuntansi
vv
oo
81
Kepala Aktivitas Bisnis
Dirut Departemen Produksi
Kepala
Kepala
Departemen
Departemen
Pemasaran
Penelitian dan
dan Penjualan
Pengembangan
Proses oo
penggajian Mengembangkan dan melaksanakan kesehatan,
vv
oo
keselamatan, dan lingkungan program Monitor dan mengelola kesehatan, keselamatan, dan
vv
oo
program pengelolaan lingkungan
Keterangan : xx : Penanggung Jawab dan pengambil Keputusan Penuh oo : Pelaku Utama vv : Pemberi Saran dan Penasehat (membantu)
Kepala Departemen Keuangan
82
5.2.6
Aktivitas Proses Bisnis
5.2.6.1 Input Tabel 5.3 Data kebutuhan komponen untuk input proses bisnis No Part MT1 MT2 MT3 MT4 MT5 MT6 MT7 MT8 MT9 MT10 MT11
Nama Komponen Connecting Rods Rear Baseplate Screw Winding Arm Front Baseplate Set Arm Cap Case String Set Arm Holder Case Short Axle Large Wheel Small Wheel
Material Besi Besi dan Plastik Besi Besi Besi dan Plastik Plastik Benang Plastik Besi Plastik Plastik
Buy or Produce Produce Buy Buy Produce Produce Buy Buy Buy Buy Buy Buy
Jumlah 2 1 12 1 1 1 1 1 1 4 4
5.2.6.2 Proses Tabel 5.4 Standart Operating Procedure Stasiun Kerja
Waktu Baku
No
Elemen Kerja
1
Merakit Front baseplate dengan set arm holder case.
2
Memasang winding arm pada gabungan front baseplate dengan set arm holder case.
23.4396
3
Memasang rear baseplate dengan connecting rods
15.1956
4
Merakit rangka depan dengan rangka belakang
5
Memasang rangka mouse trap dengan set arm cap case
6
Memasang tali string pada set arm cap case
2.6136
7
Memasang large wheels pada small wheels
6.6528
8
Merakit badan mouse trap dengan set wheels
Waktu Stasiun
5.0508 1
28.4904
2
28.6164 13.4208 21.0672
3
23.6808
4
16.1298 9.477
83
5.2.6.3 Output Mousetrap Racer jadi siap di jual dan di kemas dalam bentuk yang kreatif dan inovatif. Kemasan produk di buat kreatif dan inovatif bertujuan unutk meningkatkan daya tarik konsumen untuk membeli produk Mousetrap Racer.
84 5.2.7 Struktur Organisasi
KA. DIV. MOUSETRAP RACER
Kepala Departemen Pemasaran
Kepala Departemen Produksi
Kepala Departemen Penelitian dan Pengembangan
Bagian Pemasaran
BagianPenjualan
Bagian Engineering
Bagian Perencanaan &
Bagian Pengendalian
dan Maintenance
Pengendalian Produksi
Kualitas
Bagian Riset & Penelitian
Pengembangan Produk
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
.
.
Gambar 5.1 Struktur Organisasi
Bagian
Kepala Departemen Keuangan
Bagian Keuangan
Staff
85
5.2.8 Job Description a.
Kepala Divisi Mousetrap Racer Tugas
:
Mempunyai tugas menyampaikan laporan kepada Direktur, menyetujui anggaran tahunan dan memimpin divisi mousetrap racer Wewenang : Memimpin perusahaan dan mengambil keputusan. b.
Kepala Departemen Produksi Tugas Mempunyai
: tugas
mengatur
kegiatan-kegiatan
yang
diperlukan
bagi
terselenggaranya proses produksi. Wewenang : Mengambil keputusan terkait produksi dan bahan baku. c.
Kepala Departemen Pemasaran Tugas
:
Mempunyai tugas mengenal
dan mencari mengenai pasar, melakukan
promosi, menentukan pasaran yang potensial dan pelaksanaan penerimaan pesanan dari konsumen. Wewenang : Mengambil keputusan terkait pemasaran beserta pemberdayaan staff bagian pemasaran d.
Kepala Departemen Pengembangan dan Penelitian Tugas
:
Mempunyai tugas pengembangan SDM termasuk didalamnya program orientasi tenaga kerja, pengembangan pendidikan dan pelatihan kerja dan penelitian produk untuk inovasi kedepan. Wewenang : Mengambil
keputusan
terkait
Pengembangan
dan
Penelitian
beserta
pemberdayaan staff bagian Pengembangan dan Penelitian e.
Kepala Departemen Keuangan Tugas
:
Mempunyai Tugas perencanaan, penganggaran, akutansi dan pelaporan keuangan.
86
Wewenang : Mengambil keputusan terkait Keuangan beserta pemberdayaan staff bagian Keuangan f.
Bagian Pemasaran Tugas
:
Bertugas merencakan strategi pemasaran terkait promosi dan penentuan segmentasi pasar yang tepat sehingga dapat menunjang proses penjualan. Wewenang : Mengambil keputusan terkait area distribusi dan rencana pemasaran beserta pemberdayaan staff bagian pemasaran. g.
Bagian Penjualan Tugas
:
Bertanggungjawab atas penjualan produk yang meliputi distribusi sampai penentuan kerjasama dengan outlet-outlet pihak ketiga yang akan menjual produk tersebut. Wewenang : Mengambil keputusan terkait kerjasama penjualan beserta pemberdayaan staff bagian penjualan. h.
Bagian Engineering & Maintenance Tugas
:
Bertanggungjawab atas teknologi dalam proses produksi terkait penggunaan mesin sampai perawatannya. Wewenang : Mengambil keputusan terkait permesinan dan perrawatan mesin beserta pemberdayaan staff bagian Engineering & Maintenance. i.
Bagian Perencanaan & Pengendalian Produksi Tugas
:
Bertugas merencanakan produksi mulai dari pengadaan bahan baku sampai pelaksanaan dan pengendalian produksi. Wewenang : Mengambil keputusan terkait Perencanaan & Pengendalian Produksi beserta pemberdayaan staff bagian perencanaan & pengendalian produksi.
87
j.
Bagian Pengendalian Kualitas Tugas
: Bertanggungjawab atas proses pengendalian kualitas
produk yang diproduksi. Wewenang : Mengambil keputusan terkait pengendalian kualitas
beserta
pemberdayaan staff bagian pengendalian kualitas. k.
Bagian Riset & Penelitian Tugas
:
Bertanggungjawab terhadap proses penelitian terkait respon konsumen terhadap produk. Sehingga pengembangan produk dapat mengarah pada keianginan konsumen. Wewenang : Mengambil keputusan terkait riset dan penelitian beserta pemberdayaan staff bagian riset dan penelitian. l.
Bagian Pengembangan Produk Tugas
:
Bertugas melakukan inovasi produk berdasarkan input dari bagian riset dan penelitian. Wewenang : Mengambil keputusan terkait pengembangan produk beserta pemberdayaan staff bagian pengembangan produk. m. Bagian Keuangan Tugas
:
Bertanggungjawab
atas
seluruh
sirkulasi
keuangan
terkait
anggaran,
pengeluaran dan keuntungan hasil penjualan. Wewenang : Mengambil keputusan terkait keuangan beserta pemberdayaan staff bagian keuangan. n.
Staff Tugas
:
Mempunyai tugas membantu setiap manager dan menerima pembagian tugas. Wewenang : Mendapatkan pelatihan sesuai bidang masing- masing.
88
5.2.9 Context Diagram
Perusahaan produsen Mousetrap Racer
Mousetrap Racer
Profit
1 Sistem penjualan Mousetrap Racer +
Mousetrap Racer
Harga jual
Profit
Permintaan
Konsumen (pengguna Mousetrap Racer)
Gambar 5.1 Contex Diagram Perusaahaan memproduksi dan mendistribusikan produknya yakni mousetrap racer ke sebuah sistem penjualan. Dan timbal balik dari sistem penjualan kepada perusahaan adalah dalam bentuk keuntungan. Sistem penjualan kemudian menjual mousetrap racer kepada konsumen sekaligus memberikan informasi harga jualnya. Konsumen memberikan berupa permintaan terhadap produk sekaligus memberikan keuntungan dengan cara membeli produk tersebut.
89
5.2.10 DFD Level 0 Perusahaan Produsen Mousetrap Racer
Design
Database Pelanggan
Request Design
Update
1 Memproduksi Mousetrap Racer
Informasi jumlah produk
Retrieve
3 Menjual Mousetrap Racer
Distribusi mouetrap racer
Profit
Informasi kapasitas
Informasi Demand Database Gudang Informasi jumlah produk untuk distribusi
2 Distribusi Mousetrap Racer
Gambar 5.2 DFD level 0
Profit
Produk
Konsumen (pengguna Mousetrap Racer)
90
Penjelasan DFD level 0 Sistem penjualan pada contex diagram di-breakdown menjadi beberapa proses, yakni memproduksi, mendistribusikan dan menjual mousetrap racer. Bagian produksi menyampaikan informasi yang dibutuhkan untuk proses produksi kepada perusahaan. Sebagai respon
atas
permintaan
bagian
produksi tersebut
maka
perusahaan
memberikan konsep dan spesifikasi produk dalam bentuk design kepada bagian produksi. Setelah produk diproduksi selanjutnya bagian produksi menginformasikan jumlah produksi kepada database gudang karena gudang harus mengetahui informasi seputar kapasitas produksi agar gudang dapat menampung produk yang baru saja diproduksi. Database gudang selanjutnya menginformasikan jumlah produk di gudang yang harus didistribusikan kepada bagian distribusi sebagai dari informasi demand yang diberikan bagian distribusi kepada database gudang. Bagian distribusi menerima informasi permintaan dari konsumen kemudian meresponnya dengan mendistribusikan mousetrap racer kepada bagian penjualan. Bagian penjualan berhubungan langsung dengan database pelanggan dan konsumen. Bagian penjualan menjual produk kepada konsumen sehingga mendapatkan berupa profit melalui pembelian pihak konsumen. Data pembeli kemudian digunakan untuk meng-update database pelanggan.
91
5.2.11 DFD Level 1 Perusahaan Produsen Mousetrap Racer
Penyediaan Bahan Baku
Retrieve Database bahan baku Update
Database Pelanggan
permintaan bahan baku
Update
1.0 Input Bahan Baku Mousetrap Racer
Distribusi bahan baku
3 Menjual Mousetrap Racer
Profit
Menjual Produk
Informasi kebutuhan bahan baku
1.1 Produksi Mousetrap Racer
Distribusi produk jadi
Retrieve
Profit
Informasi kapasitas Informasi Demand
Database Gudang Mengirim produk
Gambar 5.3 DFD level 1
2 Distribusi Mousetrap Racer
Mendstribusikan Produk
Konsumen (pengguna Mousetrap Racer)
92
Penjelasan DFD level 1 Proses produksi dari DFD level 0 di-breakdown menjadi beberapa proses terkait pengadaan bahan baku. Perusahaan merespon permintaan bahan baku dari bagian input bahan baku. Respon tersebut berupa penyediaan bahan baku. Bagian input bahan baku berhubungan dengan database bahan baku yang mencatat semua sirkulasi bahan baku yang nantinya dibutuhkan oleh bagian produksi. Bagian input bahan baku mendistribusikan bahan baku ke bagian produksi sebagai bentuk respon atas informasi kebutuhan baku yang dibutuhkan bagian produksi. Setelah produk diproduksi selanjutnya bagian produksi menginformasikan jumlah produksi kepada database gudang karena gudang harus mengetahui informasi seputar kapasitas produksi agar gudang dapat menampung produk yang baru saja diproduksi. Database gudang selanjutnya menginformasikan jumlah produk di gudang yang harus didistribusikan kepada bagian distribusi sebagai dari informasi demand yang diberikan bagian distribusi kepada database gudang. Bagian distribusi menerima informasi permintaan dari konsumen kemudian meresponnya dengan mendistribusikan mousetrap racer kepada bagian penjualan. Bagian penjualan berhubungan langsung dengan database pelanggan dan konsumen. Bagian penjualan menjual produk kepada konsumen sehingga mendapatkan berupa profit melalui pembelian pihak konsumen. Data pembeli kemudian digunakan untuk meng-update database pelanggan.
BAB VI KONSEP DASAR DATABASE
6.1
Tugas Praktikum 1. Membuat tabel beserta isinya sesuai dengan desain database yang telah dibuat, beserta atribut dan input-nya. 2. Membuat ERD untuk tabel – tabel tersebut.
6.2
Output
6.2.1
Permasalahan Dalam proses produksi Mousetrap Racer terdapat bagian-bagian yang saling berhubungan dan terdapat banyak data-data yang tersimpan dalam database Divisi Mousetrap Racer Assembly yang digunakan untuk memproduksi Mousetrap Racer. Permasalahan yang ada yaitu inginmenggabungkan entitas bahan baku, pembentukan, part, stasiun kerja dan pengepakan ke dalam sebuah database.
6.2.2 Penentuan Entitas 1. Tabel Bahan Baku Pada table ini berisi data-data semua bahan baku yang digunakan dalam proses produksi Mousetrap Racer. Tujuannya adalah untuk mengetahui bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Mousetrap Racer. 2. Tabel Pembentukan Pada table ini berisi data-data proses pembentukan sebagai tindak lanjut pengolahan bahan baku. Tujuan dibuatnya tabel pembentukan adalah untuk menjelaskan bahwa ada proses pembentukan bahan baku. 3. Tabel Part Pada table ini berisi data pembentukan
sebelumnya.
part-part
Tujuan
yang dihasilkan dari proses
dibuat
tabel part
adalah
untuk
mengetahui bahwa setelah proses pembentukan, bahan baku menjadi part.
94
4. Tabel Stasiun Kerja Pada table ini berisi data-data mengenai stasiun kerja untuk merakit partpart dari proses sebelumnya. Tujuan dari pembuatan tabel stasiun kerja adalah untuk mengetahui lokasi part-part yang akan dirakit menjadi produk. 5. Tabel Inspeksi Pada table ini berisi data-data terkait pengepakan. Tujuan dari pembuatan tabel Inspeksi adalah untuk mengecek produk yang telah dirakit pada stasiun kerja.
6.2.3 Penentuan Atribut 1. Tabel Bahan Baku a) ID Bahan Baku
: Menandakan jenis (Id) bahan baku
b) Nama Bahan Baku
: Daftar nama-nama bahan baku yang digunakan
c) Kuantitas
: Menginformasikan jumlah bahan baku
d) Harga
: Daftar harga dari bahan baku yang digunakan
2. Tabel Pembentukan a) ID Pembentukan
: Menandakan jenis (Id) aktifitas pembentukan
b) Nama proses
: Nama-nama proses yang dilakukan
c) Waktu Proses
: Menginformasikan waktu yang diperlukan
d) ID bahan baku
: Menandakan jenis bahan baku yang digunakan.
3. Tabel Part a) ID Part
: Menandakan jenis (Id) part
b) Namapart
: Daftar nama-nama part yang terbentuk
c) ID Pembentukan
: Menandakan jenis (Id) aktifitas pembentukan
d) Bagian
: Menginformasikan rangkaian dari beberapa part
e) ID bagian
: Menandakan jenis bagian yang terbentuk.
4. Tabel Stasiun Kerja a) ID Stasiun Kerja
: Menandakan jenis stasiun kerja
b) ID produk
: Menunjukkan kode produk
c) Waktu proses
: Menginformasikan waktu proses stasiun kerja
d) Nama stasiun
: Menginformasikan nama stasiun kerja.
95
e) ID bagian
: Menandakan bagian yang akan dirakit pada stasiun kerja tertentu
5. Tabel inspeksi a) ID inspeksi
: Menandakankode inspeksi
b) ID Produk
: Menunjukkan kode produk
c) Waktu inspeksi
: Menjelaskan waktu yang dibutukan untuk mengecek
d) Jenis
: Menginformasikan tipe inspeksi
6.2.4 Hubungan / Relationship 1. Bahan baku diproses dalam tahap pembentukan a) Tabel pertama
: Tabel bahan baku
b) Tabel kedua
: Tabel pembentukan
c) Relationship
: one to many
d) Attributepenghubung : ID bahan baku di tabel pembentukan 2. Pembentukan menghasilkan Part a) Tabel pertama
: Tabel pembentukan
b) Tabel kedua
: Tabel part
c) Relationship
: one to many
d) Attributepenghubung : ID pembentukan di table part 3. Part dirakit di stasiun kerja a) Tabel pertama
: Tabel part
b) Tabel kedua
: Tabel stasiun kerja
c) Relationship
: one to many
d) Attribute penghubung : ID bagian di tabel stasiun kerja 4. Stasiun kerja merakit Inspeksi a) Tabel pertama
: Tabel stasiun kerja
b) Tabel Kedua
: Tabel inspeksi
c) Relationship
: one to many
d) Attribute penghubung : ID bagian di tabel part
96
6.2.5 Pembuatan ERD Bagian Nama Bahan Baku
ID Bahan Baku
Bahan Baku
Kuantitas
Waktu Proses
Diproses
Pembentukan
ID Pembentukan
Menghasilkan
ID Bahan Baku
Harga
Nama Part
ID Part
Nama Proses
Part
ID Pembentukan
ID bagian
Dirakit
Inspeksi
Waktu inspeksi
Waktu Proses
ID Inspeksi
Jenis
Stasiun kerja
dicek
ID produk
Gambar 6.1 ERD
ID Stasiun
ID Bagian
Nama Stasiun
ID produk
97
6.2.6 Tabel 1. Tabel Bahan Baku
Gambar 6.2 Printscreen Design view tabel bahan baku
Gambar 6.3 Printscreen Data sheet tabel bahan baku
98
2. Tabel Pembentukan
Gambar 6.4 Printscreen Design view table pembentukan
Gambar 6.5 Printscreen Data sheet tabel pembentukan
99
3. Tabel Part
Gambar 6.6 Printscreen Design view tabel part
Gambar 6.7 Printscreen Data sheet tabel part
100
4. Tabel Stasiun Kerja
Gambar 6.8 Printscreen Design view tabel stasiun kerja
Gambar 6.9 Printscreen Data sheet tabel stasiun kerja
101
5. Tabel Inspeksi
Gambar 6.10 Printscreen Design view tabel inspeksi
Gambar 6.11 Printscreen Data sheet tabel inspeksi
102
6. Tabel Relationships
Gambar 6.12 Printscreen Tabel relationships
BAB VII MS. ACCESS II – DASAR QUERY & FORM 7.1
Tugas Praktikum 1. Membuat Database general. 2. Membuat Query dalam database. 3. Membuat Form dalam database.
7.2
Output
7.2.1
Database Awal 1. Database Perencanaan Proses
Gambar 7.1 print screen datasheet view bahan baku
Gambar 7.2 print screen datasheet view pembentukan
Gambar 7.3 print screen datasheet view part
Gambar 7.4 print screen datasheet view stasiun kerja
104
Gambar 7.5 print screen datasheet view inpeksi
2. Database Perancangan Organisasi
Gambar 7.6 print screen datasheet view karyawan
Gambar 7.7 print screen datasheet view pekerjaan
105
Gambar 7.8 print screen datasheet view tempat bekerja
Gambar 7.9 print screen datasheet view gaji
Gambar 7.10 print screen datasheet view jabatan
106
3. Database Gabungan
Gambar 7.11 print screen datasheet view bahan baku
Gambar 7.12 print screen datasheet view pembentukan
Gambar 7.13 print screen datasheet view part
Gambar 7.14 print screen datasheet view stasiun kerja
Gambar 7.15 print screen datasheet view inpeksi
107
Gambar 7.16 print screen datasheet view karyawan
Gambar 7.17 print screen datasheet view pekerjaan
Gambar 7.18 print screen datasheet view tempat bekerja
108
Gambar 7.19 print screen datasheet view gaji
Gambar 7.20 print screen datasheet view jabatan
Gambar 7.21 print screen datasheet view mesin
109
7.2.2
Relationship
Gambar 7.22 print screen relationship gabungan
7.2.3
Langkah membuat query 1. Buka kembali file Access yang berisi 7 tabel pada praktikum sebelumnya, kemudian pada menu Create, pilih Query Design
Gambar 7.23 Menu Query 2. Kemudian akan muncul jendela dialog baru yang menanyakan tabel apa saja yang akan dipilih, untuk kesamaan tampilan silahkan pilih Tabel Part Add
Gambar 7.24 Jendela Dialog Query Keterangan :
110
Field Table Sort Show Criteria
= Nama Field yang ingin ditampilkan = Nama Table dari Filed tersebut = Mengurutkan Data hasil query = Mengatur Field ditampikan atau tidak = Syarat dari data yang ingin ditampilkan
3. Kemudian dari Tabel Proses, akan hanya akan menampilkan ID_Proses & Nama Part dari Tabel Part, maka pada form akan kita isi sbb :
Gambar 7.25 Isian Form Keterangan 4. Untuk menjalankan hasil query tersebut, klik tombol Run dan hasil query akan muncul pada layar windows Anda.
Gambar 7.26 Tampilan hasil Query 5. Untuk menyimpan hasil query tersebut, klik kanan pada Header Tab Query Save, kemudian isi kolom nama query dengan Query Nama & Telpon.
111
Gambar 7.27 Save Query
Gambar 7.28 Letak Query yang di Save 7.2.4
Tampilan Query
Gambar 7.29 print screen tampilan query 1
Pada query pertama, data yang ingin ditampilkan adalah nama bahan plastic yang melalui proses peleburan dengan nama bagian mousetrap racer dan dengan waktu proses kurang 20 menit.
Gambar 7.30 print screen tampilan query 2
112
Pada query 2, data yang ingin ditampilkan adalah karyawan dengan jabatan staff dan jenis pekerjaan Middle Management serta jumlah gaji Rp 2.500.000
7.2.5
Langkah membuat Form 1. Pada list daftar table yang telah kita buat, pilih table Part, kemudian menu Create → More Form → Form Wizard
Gambar 7.31 Form Wizard 2. Kemudian akan muncul kotak dialog yg menanyakan field apa saja yang akan ditampilkan pada form yang akan kita buat, untuk membuat form Part ini, pilihlah semua field yang ada di sebelah kiri, kemudian pindah ke sebelah kanan. Lalu pilih next untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Kemudian pilih Columnar → next.
113
Gambar 7.32 select field & design form 3. Setelah itu,
pilih desain untuk
form yang Anda kehendaki, kami
menggunakan (desain Office) lalu klik Next. Setelah itu muncul jendela dialog baru yang menanyakan judul / title untuk form ini, ketika Interface / Form Part → Finish
Gambar 7.33 Nama judul / title form 4. Setelah itu form awal telah terbentuk. Kemudian pindah ke tampilan Design View.
Gambar 7.34 tampilan design view 5. Pada sub menu design, akan kita lihat beberapa tombol yang memiliki fungsinya
masing-masing.
Kemudian
pilih
tombol
memberikan tombol pada form yang akan kita bangun.
button
untuk
114
Gambar 7.35 Object Button / Tombol 6. Langkah berikutnya adalah kita akan membuat beberapa tombol untuk form Part ini, adapun tombol-tombol tersebut adalah : - Next
: Tombol untuk melihat data berikutnya pada tabel Part
- Previous
: Tombol untuk melihat data sebelumnya pada tabel Part
- Tambah
: Tombol untuk menambah data baru pada tabel Part
- Hapus
: Tombol untuk menghapus data yang ada di tabel Part
- Save
: Tombol untuk mennyimpan data di tabel Part
Membuat tombol Next a. Klik submenu button, kemudian letakkan di bagian bawah label nama_part. Kemudian akan muncul kotak dialog, pilih Record Navigation → Go To Next Record.
Gambar 7.36 Button Wizard b. Setelah itu pilih tombol Next, dan pada kotak dialog yang muncul pilih : Text : untuk memberikan nama / text pada tombol Picture : untuk memberikan gambar pada tombol Lalu klik finish untuk selesai membuat tombol next.
Membuat tombol Previous a. Klik
submenu
button,
kemudian
letakkan di bagian bawah label
nama_part. Kemudian akan muncul kotak dialog, pilih Record Navigation → Go To Previous Record.
115
b. Setelah itu pilih tombol Next, dan pada kotak dialog yang muncul pilih Text : Previous → Lalu klik finish untuk selesai membuat tombol previous.
Membuat tombol Tambah a. Klik
submenu
button,
kemudian
letakkan di bagian bawah label
nama_part. Kemudian akan muncul kotak dialog, pilih Record Operation → Add New Record.
Gambar 7.37 Button Wizard b. Setelah itu pilih tombol Next, dan pada kotak dialog yang muncul pilih : Text : Tambah → Lalu klik Next
Gambar 7.38 Memberi keterangan pada tombol c. Kemudian klik next, dan berikan nama tombol tambah yang kita buat tersebut dengan nama cmd_tambah → finish.
Membuat tombol Hapus a. Klik submenu button, kemudian letakkan di bagian bawah label nama_part. Kemudian akan muncul kotak dialog, pilih Record Operations → Delete Record. b. Setelah itu pilih tombol Next, dan pada kotak dialog yang muncul pilih Text : Hapus → Lalu klik Next, beri nama tombol cmd_hapus & untuk selesai membuat tombol hapus klik Finish
116
Membuat tombol Save a. Klik submenu button, kemudian letakkan di bagian bawah label nama_part. Kemudian akan muncul kotak dialog, pilih Record Operations → Save Record. b. Setelah itu pilih tombol Next, dan pada kotak dialog yang muncul pilih Text : Ubah → Lalu klik Next, beri nama tombol cmd_ubah & untuk selesai membuat tombol ubah klik Finish Adapun hasil dari button / tombol yang telah kita buat seperti berikut :
Gambar 7.39 view design interface / form Part 7. Setelah kita membuat langkah-langkah tersebut, maka kita siap menjalankan form yang telah kita buat dengan cara berpindah ke tampilan form design.
Gambar 7.40 View
117
7.2.6
Tampilan Form
Gambar 7.41 print screen tampilan form bahan baku
Gambar 7.42 print screen tampilan form pembentukan
Gambar 7.43 print screen tampilan form part
118
Gambar 7.44 print screen tampilan form stasiun kerja
Gambar 7.45 print screen tampilan form inpeksi
Gambar 7.46 print screen tampilan form karyawan
119
Gambar 7.47 print screen tampilan form pekerjaan
Gambar 7.48 print screen tampilan form tempat kerja
Gambar 7.49 print screen tampilan form gaji
120
Gambar 7.50 print screen tampilan form jabatan
BAB VIII KESIMPULAN 8.1
Kesimpulan 1. Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan dapat diketahui proses pembuatan produk mousetrap racer . 2. Untuk
perancangan
Prosedure
stasun
kerja,
menghitung
Standar
Operation
(SOP) dari hasil pengamatan elemen-elemen gerakan perakitan
mousetrap racer yang ada pada setiap setasiun kerja diperoleh pada stasiun kerja 1 sebesar 27.81 detik, pada stasiun kerja 2 sebesar 27.53 detik, pada stasiun kerja 3 sebesar 23.60 detik, dan pada stasiun kerja 4 sebesar 16.06 detik. 3. Pada perencanaan proses dengan menggunakan Assembly Line Balancing setelah dilakukan uji sofwere Spreadsheet
maka hasil yang didapat tidak
berubah dikarnakan sudah optimal. Sebagai buktinya CT-nya tetap. 4. Untuk menuntukan optimasi adalah maksimum, in use Setelah
variable resource
dengan utilitas
maksimum, idle time minium, dan jumlah unit target.
melakukan eksperimen didapat jumlah optimal pada operator
stasiun kerja 1,2,3 dan 4 sebanyak 1 orang. 5. Dalam proses produksi mousetrap racer terdapat bagian-bagian yang saling berhubungan dan terdapat banyak data-data yang tersimpan dalam database divisi mousetrap racer memproduksi
asslembly
yang digunakan untuk
mousetrap racer. Entitas yang digunakan antara lain bahan
baku, pembentkan, part, stasiun kerja, dan inspeksi. Dimana masingmasing entitas memiliki atribut-atribut. 6. Dari hasil database sistem informasi dapat diketahui hubungan antara entitas satu dengan entitas lain dan diperoleh berbagai form.
122
8.2
Rekomendasi Untuk mencapai target pasar yang diinginkan maka sebuah perusahaan harus dapat melakukan riset pasar yang baik. Perusahaan dituntut harus lebih responsive. Selain itu dibutuhkan pula perencanaan, perangcangan proses produksi yang terpadu dari mulai proses awal produksi hingga pengembangan produk. Ketelitian dalam perancangan suatu divisi sangat penting sehingga dalam merancang mousetrap mendesain.
racer
harus diperhatikan ketelitian dalam
LAMPIRAN Volume Decomposition
3
5
6
7
8
Kursi
9
Meja
10
Layout