SISTEM KLASIFIKASI LIMA DAN ENAM KINGDOM
OLEH : LIVIA NUR CHOLIFAH (160342606203) MOH. IHWAN KHOIRI (160342606300)
Universitas Negeri Malang 2016
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Makhluk hidup di bumi sangat beraneka ragam. Penyebabnya yang pertama,
spesies berevolusi melalui proses adaptasi terhadap lingkungan yang dikenal dengan seleksi alam dan yang kedua, bahwa perbedaan pada organisme dikendalikan oleh faktor genetis yang diturunkan tetuanya (Kimball, 1999). Keanekaragaman hayati yang merupakan totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem, menunjukkan terdapatnya berbagai variasi bentuk, penampilan, jumlah, ukuran, dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies, tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan proses-proses ekosistem serta ekologis (Kimball, 1999). Banyaknya ragam makhluk hidup yang menghuni bumi ini membuat kita sulit untuk mengenalinya satu per satu. Untuk itu diperlukan suatu ilmu yang bisa menyederhanakan objek kajian pada keanekaragaman hayati agar mudah dipelajari. Cabang ilmu yang berfokus pada pengklasifikasian organisme-organisme dan penentuan hubungan evolusioner mereka adalah sistematika. Dalam sistematika, organisme-organisme yang beraneka ragam itu akan dikelompokkan sesuai dengan aturan-aturan yang telah disepakati. Organisme-organisme yang telah dikelompokkan akan dimasukkan kedalam suatu kedudukan atau jenjang yang disebut dengan takson. Kedudukan tertinggi yang ada di dalam takson adalah kingdom. Menurut R. H. Whittaker, organisme-organisme dibagi ke dalam lima kingdom yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Selain Whittaker, Carl Woese juga mencetuskan sistem klasifikasi enam kingdom. Dalam sistem klasifikasi enam kingdom ini, kingdom Monera dipecah menjadi kingdom Archaebacteria dan Eubacteria. Untuk itu makalah ini disusun guna menjelaskan lebih lanjut mengenai sistem lima kingdom yang dicetuskan oleh R. H. Whittaker dan sistem enam kingdom yang dicetuskan oleh Carl Woese. B. Tujuan 1. Menjelaskan sistem klasifikasi organisme berdasarkan lima dan enam kingdom 2. Membantu mahasiswa dalam mempelajari organisme-organisme
PEMBAHASAN
A.
Pengenalan Sistem Klasifikasi Lima dan Enam Kingdom Sistem klasifikasi makhluk hidup berbeda-beda melihat siapa ahli yang
mengemukakan. Sistem klasifikasi makhluk hidup juga dapat berkembang sesuai perkembangan zaman. Sistem klasifikasi makhluk hidup yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh R. H. Whittaker (lima kingdom) dan Carl Woese (enam kingdom). Lima kingdom yang dimaksud dalam sistem klasifikasi Whittaker yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Sedangkan dalam sistem klasifikasi enam kingdom, kingdom Monera dipecah menjadi dua kingdom yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Dalam setiap kingdom di atas dibagi menjadi filum (untuk hewan) dan divisi (untuk tumbuhan), setiap divisi dan filum dibagi menjadi beberapa ordo, setiap ordo dibagi menjadi beberapa famili, setiap famili dibagi menjadi beberapa genus, dan setiap genus dibagi lagi menjadi beberapa spesies. Semakin kebawah tingkat taksonnya, semakin banyak pula persamaan yang dijumpai pada makhluk hidup tersebut. B. Pembagian dan Ciri-ciri Setiap Kingdom 1. Monera Monera adalah contoh prokariota. Bakteria dan archae merupakan dua cabang utama evolusi prokariota. Prokariota merupakan organisme yang paling mudah berkembang biak dan memperbanyak populasinya. Prokariota dapat bertahan hidup di habibat yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu asin, terlalu asam, ataupun terlalu basa untuk eukariota apapun (Campbell,dkk, 2003 : 105). Selanjutnya pada tahun 1970-an seorang mikrobiologis bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokariot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudian disebut Eubacteria. (Becker,Wayne M 2005). Menurut Campbell, Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok, yaitu Proteobacteria, Bakteri gram Positif, Spirochetes, Chlamydias, dan Cyanobacteria. Contoh organisme yang termasuk dalam kingdom Eubacteria adalah Escherichia coli. Sedangkan Archaebacteria terdiri atas Metanogen, Halofil, dan Termoasidofil.
Contoh organisme yang termasuk dalam kingdom Archaebacteria adalah Methanococcus janashii. 2. Protista Protista adalah eukariota yang paling beraneka ragam. Protista bersifat eukariotik, bahkan protista yang paling sedehana sekalipun jauh lebih kompleks dibangdingkan dengan prokariota. ( Campbell,dkk, 2003 : 125). Sebagian besar Protista memiliki proses metabolisme aerobic yang menggunakan mitokondria untuk respirasi selular. Beberapa Protista bersifat fotoautotrof yang menggunakan kloroplas, beberapa lagi bersifat heterotrof yang menyerap molekul organic atau partikel makanan yang lebih besar, dan sebagian yang lain bersifat miksotrof yang dapat melakukan fotosintesis dan nutrisi heterotrofik. Sangat bermanfaat dalam konteks ekologi untuk mengelompokkan keanekaragaman nutrisi tersebut ke dalam tiga kelompok : Protista yang menelan makanannya (seperti hewan), atau protozoa (tunggal, protozoan); protista yang melakukan absorpsi (seperti fungi) dan protista fotosintetik (seperti tumbuhan) yaitu algae (Campbell 2003: 126). Contoh organisme yang termasuk dalam kingdom Protista antara lain : a. Protista mirip hewan (protozoa) contohnya Plasmodium sp. b. Protista mirip fungi contohnya Physarum sp. c. Protista mirip tumbuhan (algae) contohnya Euglena sp. 3. Fungi Fungi adalah eukariota yang sebagian besar adalah eukariota multiselular (Campbell, 2003). Fungi tidak lagi dimasukkan ke dalam kingdom Plantae karena memiliki perbedaan yang kontras dalam hal memperoleh makanan, organisasi struktural dan pertumbuhan serta reproduksi. Ditinjau dari cara memperoleh makanan, tumbuhan bersifat autotrof sedangkan fungi bersifat heterotrof. Untuk memperoleh makanan, fungi akan mencerna makanan diluar tubuhnya dengan cara mensekresikan enzim-enzim hidrolitik yang sangat ampuh kedalam makanan tersebut. Enzim-enzim itu akan menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh fungi (Campbell, 2003). Makanan fungi dapat berasal dari sumber-sumber seperti tanah subur, produk makanan yang dibuat oleh pabrik, dan tubuh hewan dan tumbuhan (baik yang mati maupun yang hidup) (Kimball, 1999). Klasifikasi berdasarkan reproduksi seksualnya dibagi menjadi empat yaitu : Chytridiomycotina contohnya Physoderma zeamaydis, Zygomycotina contohnya
Rhizopus
oryzae,
Ascomycotina
contohnya
Saccharomyces
cerevisiae,
Basidiomycotina contohnya Volvariella volvacea (Campbell, 2002). 4. Plantae Ciri-ciri umum yang dimilik Plantae : a. b. c. d. e.
merupakan organisme multiselular merupakan organisme eukariotik memiliki klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis dinding selnya tersusun atas selulosa reproduksi dilakukan secara generatif dan vegetatif.
Plantae dapat diklasifikasikan ke dalam 12 divisi (Campbell, 1998), yaitu : 1. Tumbuhan tidak berpembuluh (Briophyta) : a. Hepatophyta (lumut hati), polymorpha b. Briophyta
(lumut
fimbriatum c. Anthocerophyta
daun), (lumut
contohnya
Marchantia
contohnya
Sphagnum
tanduk),
contohnya
Anthoceros sp. 2. Tumbuhan berpembuluh (Pteridophyta dan Spermatophyta) : a. Psilophyta (paku purba), contohnya Psilotum nudum b. Cycadophyta, contohnya Cycas rumphii c. Equisetophyta (Sphenophyta), contohnya Equisetum debile d. e. f. g. h. i.
Lycophyta (paku kawat), contohnya Selaginella caudata Pterophyta (paku sejati) Ginkgophyta, contohnya Ginkgo biloba Pinophyta (Coniferophyta) Gnetophyta contohnya Gnetum gnemon Anthophyta contohnya Hibiscus rosasinensis
5. Animalia Ciri umum yang dimiliki oleh kingdom Animalia antara lain : 1. Hewan merupakan organisme eukariotik multiseluler. 2. Bersifat heterotrofik, berbeda dengan tumbuhan yang bisa memproduksi makanan
sendiri
lewat
fotosintesis
(autotrof),
hewan
tidak
bisa
memproduksi makanan sendiri sehingga akan memakan bahan organik yang sudah jadi. 3. Tidak memiliki dinding sel, komponen terbesar sel hewan tersusun atas protein struktural kolagen. 4. Memiliki jaringan saraf dan jaringan otot sehingga bisa aktif bergerak (bersifat motil). 5. Sebagian besar bereproduksi secara seksual. 6. Siklus hidup didominasi oleh bentuk diploid (2n). Klasifikasi kingdom Animalia dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Avertebrata Avertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang. Beberapa filum dalam Avertebrata adalah : i. Protozoa (hewan bersel satu) Kata Protozoa berasal dari bahasa Yunani protos yang berarti pertama dan zoon yang berarti hewan. Ciri-ciri umum yang dimiliki oleh Protozoa antara lain tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin). Menurut Campbell (1998 : 524) Protozoa merupakan hewan yang terdiri atas enam filum. Keenam filum tersebut adalah
ii.
Rhizopoda
(Sarcodina),
Radiozoa),
Foraminifera,
Actinopoda
(Heliozoa
Apicomplexa
dan
(Sporozoa),
Oomastigophora (Zooflaellata), dan Ciliophora (Ciliata). Porifera (hewan berpori) Nama Porifera berasal dari bahasa latin porus yang artinya lubang kecil dan ferre yang artinya membawa atau mengandung. Jadi jika diartikan secara bahasa Porifera
berarti hewan yang berpori. Ciri umum yang dimiliki oleh Porifera antara lain hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi. Filum Porifera dibagi maenjadi tiga kelas yaitu Calcarea,
Hexatinellida, dan
Demospongia.
Contoh
organisme yang termasuk Porifera adalah Schyra dan Spongillia. iii. Coelenterata (hewan berongga) Ciri-ciri umum yang dimiliki oleh Coelenterata hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung melayang-layang di air. Contoh dari iv.
Coelenterata adalah Aurelia aurita. Vermes (cacing) Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu: a)
Platyhelminthes
(cacing
pipih)
Tidak mempunyai anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan b)
mengeluarakan Nemathelminthes
sisa (cacing
makanan. gilig)
Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmensegmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak dengan kawin. Contoh Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma tambang), Oxyuris c)
Annelida
duodenale (cacing vermicularis (cacing (cacing
kremi). gelang)
Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus. Contoh: Chaetopoda (cacing
berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan). Hirudinae (lintah dan pacet). v.
Arthropoda (hewan berbuku) Tubuh Arthropoda terdiri atas bagian kepala, dada, dan perut.
Arthropoda
a)
meliputi
empat
kelas,
Insecta
yaitu:
(serangga)
Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. Pencernaan makanan dari mulut sampai anus. b)
Crustaceae Tubuh
terdiri
(udang–udangan)
atas
kepala
dada
menyatu
(cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai kaki 5 pasang. Contoh: c)
udang,
kepiting,
rajungan
Arachnoidea
dan
ketam.
(laba–laba)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan d)
paru–paru
buku
yaitu
Myriapoda
berlapis–lapis. (lipan)
Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruasruas, tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea. Contoh: kelabang, kaki seribu. vi.
Mollusca (hewan lunak) Ciri umum yang dimiliki oleh Mollusca adalah tubuhnya lunak, berlendir, dan terbungkus oleh mantel atau cangkang dari zat kapur. Mollusca merupakan hewan non matemaris yang tingkat perkembangannya paling tinggi (Kimball,
vii.
1992). Echinodermata Ciri umum yang dimiliki oleh Echinodermata antara lain tubuh
diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur
memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di dasar air. Echinodermata dibagi ke dalam lima kelas yaitu Asteroidea (bintang laut), Echinoidea (landak laut), Ophiuroidea (bintang ular), Crinoidea (lili laut), Holothuroidea (mentimun laut atau teripang). 2. Vertebrata Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki ruas-ruas tulang belakang. Klasifikasi vertebrata adalah sebagai berikut : i. Pisces (ikan). Ciri umum dari pisces antara lain : hidup di air, pernafasan dengan insang, dan perkembangbiakan dengan cara bertelur. ii. Amphibia (amfibi) Ciri umum yang ada pada amfibi antara lain : hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). iii. Reptillia (reptil) Ciri umum yang dimiliki oleh reptile antara lain : berkulit keras, kering dan bersisik, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan di iv.
dalam tubuh betina. Aves (burung) Ciri umum pada aves antara lain : tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal). Contoh: burung kasuari,
v.
burung kutilang, burung walet dan sebagainya. Mammalia (hewan menyusui) Ciri umum pada mamalia antara lain : memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, dan bernafas dengan paru-paru.