MAKALAH P3K Untuk memenuhi salah satu tugas dari Guru Bidang K3LH Ibu Atik Maskomara
Disusun Oleh: Milan Herdiana Ayu Risma Wini Nursopah
SMK ALFARIZI BANTARUJEG 2014/2015
KATA PENGANTAR Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan anugerah dan kasih sayang, petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“P3K”. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Yang akan memberikan manfaat di kemudian hari guna kemajuan ilmu pengetahuan. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai arti P3K. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Malausma, Mei 2014 Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 1.1 Latar Belakang...............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1 1.3. Tujuan............................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2 2.1 Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).............................2 2.2 Tujuan P3K.....................................................................................................2 2.3 Pelaku P3K.....................................................................................................3 2.4 Dasar Hukum P3K..........................................................................................5 2.5 Obat-Obatan Dan Peralata P3K......................................................................5 2.6 Cara Memberikan P3K.................................................................................10 BAB III PENUTUP..............................................................................................15 3.1. Kesimpulan..................................................................................................15 3.2. Saran............................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban. Sebagai seorang pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi alam seringkali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat. 1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Apakah yang di maksud P3K? Apa tujuan P3K? Bagaimana dasar hukum P3K? Apa saja kewajiban pelaku P3K? Apa saja obat-obatan dan peralata P3K? Bagaimana cara memberikan P3K?
1.3. Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mengetahui pengertian P3K Mengetahui tujuan P3K Mengetahui dasar hukum P3K Mengetahui cara kerja pelaku P3K Mengetahui jenis obat-obatan dan peralatan P3K Mengetahui cara memberikan P3K BAB II PEMBAHASAN
1
2.1 Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian. Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan 2.2 Tujuan P3K Tujuan dari P3K adalah sebagai berikut: 2.2.1 Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian 1) Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban 2) Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu 3) Mencari dan mengatasi pendarahan 2.2.2 Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk) 1) Mengadakan diagnosa 2) Menangani korban dengan prioritas yang logis 3) Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi. 2.2.3 Menunjang penyembuhan 1) Mengurangi rasa sakit dan rasa takut 2) Mencegah infeksi 3) Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat
2
2.3 Pelaku P3K Dalam pertolongan pertama terdapat pelaku pertolongan pertama yang artinya ialah penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam kemampuan medis dasar. Kewajiban pelaku pertolongan pertama antara lain : 1) Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang lain di sekitarnya. 2) Dapat menjangkau penderita baik dalam kendaraan, kerumunan massa maupun bangunan. 3) Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa. 4) Meminta bantuan ataupun rujukan apabila diperlukan. 5) Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan 6) 7) 8) 9)
korban. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasikan. Pelaku pertolongan pertama dalam melaksanakan tugasnya memerlukan
peralatan dasar untuk digunakan. Oleh karena penderita dapat saja mengeluarkan ceceran darah ataupun cairan tubuh lainnya yang memiliki potensi sumber penyakit, maka pelaku penolong pertama memerlukan APD (Alat Perlindungan Diri) yang di antaranya ialah : 1) Sarung tangan lateks. 2) Kacamata pelindung. 3) Baju pelindung. 4) Masker. 5) Helm (untuk melindungi apabila menolong di tempat yang rawan akan jatuhnya benda dari atas seperti runtuhan bangunan,dsj). Selain APD, penolong pertama juga menggunakan peralatan penolong dalam menjalankan tugasnya di antaranya ialah : 1) Penutup luka : Kasa steril. Bantalan Kasa. 2) Pembalut luka : Pembalut gulung (pita). Pembalut segitiga (mitella). Pembalut tubuller (tabung). Pembalut rekat (plester). 3) Cairan antiseptik : 3
4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15)
Alkohol 70%. Betadine. Cairan pencuci mata (boorwater). Bidai dan peralatan stabilitas tubuh lainnya. Gunting pembalut. Pinset. Senter. Kapas. Selimut. Oksigen. Tensimeter Stetoskop. Tandu. Alat Tulis. Kemampuan berimprovisasi pelaku penolong pertama juga diperlukan
apabila tidak ditemukan alat-alat di atas di lokasi kejadian sehingga dapat mencari alat lain sesuai fungsinya serta aman untuk digunakan. 2.4 Dasar Hukum P3K Dasar hukum mengenai pertolongan pertama belum diatur secara khusus, namun
umumnya
merujuk
pasal
531
KUHP
yang
menyebutkan
bahwa Barangsiapa menyaksikan sendiri ada orang di dalam keadaan bahaya maut, lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya sedang pertolongan itu dapat diberikannya atau diadakannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyk-banyaknya Rp. 4.500,-. Jika orang yang perlu ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45, 165, 187, 304s, 478, 535, 566.
4
2.5 Obat-Obatan Dan Peralata P3K
Gambar Isi Kotak P3K beserta Jumlah yang diperlukannya
2.5.1
Obat-Obatan 1) CTM Obat ini digunakan untuk penderita alergi, susah tidur (obat tidur) dan pilek 2) Betadine Obat ini adalah antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar 3) Povidone Iodine Obat ini adalah antiseptik yang di gunakan untuk obat luka luar 4) Neo Napacyne Obat ini digunakan untuk penderita Asma dan sesak nafas 5) Asma soho Obat ini digunakan untuk penderita Asma dan sesak nafas 6) Konidin Obat ini digunakan untuk penderita Batuk karena alergi, flu, dan pilek 7) Oralit Obat ini digunakan untuk penderita Dehidrasi 8) Entrostop Obat ini digunakan untuk mengobati penderita Diare 9) Demacolin Obat ini digunakan untuk penderita Flu dan batuk 10) Norit Obat ini digunakan untuk penderita Keracunan 11) Antasida doen Obat ini digunakan untuk penderita sakit Maag 12) Gestamag Obat ini digunakan untuk penderita sakit Maag 13) Kina Obat ini digunakan untuk penderita sakit Malaria 5
14) Oxycan Memberi tambahan oksigen murni 15) Damaben Obat ini digunakan untuk penderita Mual-mual 16) Feminax Obat ini digunakan untuk penderita Nyeri haid 17) Spasmal Obat ini digunakan untuk penderita Nyeri haid 18) Counterpain Obat ini digunakan untuk penderita sakit Pegal linu 19) Alkohol 70% Cairan ini di gunakan untuk ihkan luka/antiseptic 20) Rivanol Cairan ini di gunakan untuk ihkan luka/antiseptic 21) Chloroetil (obat semprot luar) Obat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit 22) Antalgin Obat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan pusing, sakit kepala dan sakit gigi 23) Paracetamol Obat ini digunakan untuk Penurun panas, demam, pegal-pegal dan sakit kepala 24) Papaverin Untuk mengobati penderita Sakit perut 25) Vitamin C Obat ini digunakan untuk mengobati Sariawan 26) Dexametason Obat ini digunakan untuk mengobati Sesak nafas 27) Tai pin san Obat ini digunakan untuk mengobati sakit perut, perut kembung dan sesak napas 28) Sangobion Obat ini digunakan untuk mengobati anemia karena kurang zat besi dan mineral lain yang membantu pembentukan darah 29) Antasid Obat ini digunakan untuk mengobati sakit maag dan mual-mual karena maag 30) Diapet Obat ini digunakan untuk mengurangi fkekuensi buang air besar dan memadatkan tinja 31) Neo diastop Digunakan untuk pengobatan sistemuk pada diare non spesifik 32) Babell
6
Obat ini digunakan untuk mengobati sakit perut 2.5.2
Fungsi dan Cara Penggunaan Obat / Alat dalam Kotak P3K 1) Kasa Steril terbungkus Kasa Steril digunakan untuk menutupi luka yang telah dibersihkan. Lipat Kasa Steril untuk menyesuaikan ukuran lebar Kasa dengan ukuran Luka, Tutup Luka tersebut dan rekatkan dengan menggunakan Plester. 2) Perban Terdapat 2 Ukuran lebar Perban dalam Kotak P3K, diantaranya adalah 5cm dan 10cm. Perban berfungsi untuk membalut luka yang sudah ditutup dengan Kasa Steril dan juga sebagai bantalan menghentikan luka pendarahan. 3) Plester Pleaster digunakan dalam Kotak P3K adalah pleaster yang berukuran 1,25cm yang berfungsi untuk merekatkan luka yang telah ditutupi dengan kasa atau perban. 4) Plester Cepat Plester Cepat digunakan untuk menutupi Luka Kecil. Plester Cepat pada umumnya sudah terdapat Kasa bantalan yang diberi obat luka. Contoh Plester Cepat diantaranya adalah Hansaplast. 5) Kapas Kapas dalam Kotak P3K digunakan untuk ihkan Luka dan juga sebagai bantalan Luka. Setelah ihkan luka dengan kapas, harus pastikan tidak ada Kapas yang tersisa pada luka. 6) Kain Segitiga / Mittela Kain Segitiga atau Mittela digunakan untuk membalut luka pada kepala dan juga dapat digunakan untuk membalut gendongan tangan. 7) Gunting Gunting adalah alat yang digunakan untuk menggunting perban, pleaster ataupun yang lainnya agar sesuai dengan ukuran yang diinginkan. 8) Peniti Fungsi Peniti adalah untuk merapikan balutan. 9) Sarung Tangan sekali pakai (Pasangan) Sarung Tangan digunakan untuk melindungi tangan petugas P3K agar tidak terjadi Kontak langsung dengan luka korban dan juga untuk melindungi tangan dari bahaya terkena bahan kimia 7
10) Masker Masker digunakan sebagai alat perlindungan terhadap pernafasan untuk petugas P3K sendiri maupun korban. Penggunakan Masker yang baik adalah menutupi hidung dan mulut. 11) Pinset Pinset adalah alat yang digunakan untuk mengambil alat steril ataupun benda asing (kotoran) pada Luka. 12) Lampu Senter Lampu Senter dipergunakan untuk memperjelas dalam melihat luka ataupun pupil mata korban pingsan. Jika Mata Pupil tetap melebar atau antara pupil kanan dan pupil kiri tidak sama berarti korban benarbenar pingsan, tetapi apabila pupil mata mengecil saat disinari berarti korban masih sadar. 13) Gelas untuk cuci Mata Gelas diperlukan untuk mencuci atau membilas mata dari kotoran atau kontak bahan kimia. Tempelkan gelas menutupi mata, buka mata dengan lebar dan gerakkan mata, bilas sampai bersih. 14) Kantong Plastik Bersih Kantong Plastik digunakan sebagai tempat untuk menampung bekasbekas perawatan luka. 15) Aquades (100ml Larutan Saline) Aquades dengan larutan Saline digunakan untuk ihkan kotoran dari Mata dan juga dapat digunakan untuk ihkan luka. 16) Povidon Iodin Povidon Iodin adalah obat antiseptik digunakan untuk mengobati luka tersayat atau tergores yang tidak dalam. Oleskan Povidon Iodin pada bagian luka. Jenis Obat Povidon Iodin yang sering ditemukan di pasaran diantaranya adalah Betadine. 17) Alkohol 70% Alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik luka dan juga dapat digunakan sebagai perangsang orang yang pingsan. 18) Buku Panduan P3K Buku yang dipergunakan sebagai panduan dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Isi dari buku tersebut diantaranya adalah cara-cara melakukan pertolongan pertama pada patah tulang, luka
8
bakar, korban keracunan, serangan asthma, korban pingsan, sumbatan nafas, terpapar baha kimia, Evakuasi Korban dan lain sebagainya. 2.6 Cara Memberikan P3K 2.6.1 Prioritas Pertolongan Ada beberapa prioritas utama yang harus dilakukan oleh penolong dalam menolong korban yaitu: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Henti napas Henti jantung Pendarahan berat Shock Ketidak sadaran Pendaraahan ringan Patah tulang atau cedera lain
2.6.2 Tindakan Pertama Saat Menemukan Korban 1) Pastikan 123 korban telah stabil, kalau perlu lakukan RJP 2) Mengadakan diagnosa (mendapatkan informasi tentang keadaan korban) a. Riwayat Yaitu cerita tentang bagaimana insiden itu terjadi, bagaimana cedera atau penyakit yang didera. Tanyakan kepada korban bila sadar dan atau saksi mata. b. Petunjuk luar Semua petunjuk yang mungkin ada pada korban seperti catatan medis korban, obat-obatan yang dibawa korban c. Keluhan Adalah sesuatu yang dirasakan atau dialami atau dijelaskan oleh korban seperti mual, nyeri panas, dingin atau lemah. Hal itu harus ditanyakan dan dicocokkan dengan diagnose lainnya d. Gejala Adalah rincian dari pengamatan yang anda lihat, cium dan raba dalam suatu pemeriksaan korban (pemeriksaan dari ujung rambut sampai ujung kaki) e. Melakukan pertolongan dan perawatan terhadap hasil diagnosa diatas sesuai dengan prioritas pertolongan.
9
2.6.3
Keluhan Dan Gejala Penyakit Atau Derita 1) Keluhan yang mungkin diungkapkan korban: Misalnya: nyeri, takut, panas, tidak dapat mendengar secara normal, hilang penginderaan, penginderaan abnormal, haus, mual, perih, mau pingsan, kaku, tidak sadar sebentar, lemah, gangguan daya ingat, pening, tulang terasa patah. 2) Gejala yang mungkin dilihat (ekspresi): Misalnya: Cemas dan nyeri, gerakan dada abnormal, berkeringat, luka, pendarahan dari liang tubuh, bereaksi bila disentuh, bereaksi atas ucapan, lebam, warna kulit abnormal, kejang otot, bengkak deformitas (kelainan bentuk), benda asing, bekas suntikan, bekas gigitan, bekas muntahan, dll. 3) Gejala yang didapatkan dari perabaan: Misalya: lembab, suhu tubuh abnormal, nyeri dan luka lunak bila disentuh, pembengkakan, deformitas (perubahan bentuk ke yang buruk), ujung-ujung tulang bergeser. 4) Gejala yang mungkin didengar: Misalnya: napas bising atau sesak, rintihan, suara hisapan, bereaksi bila disentuh, reaksi atas ucapan. 5) Gejala yang mungkin dicium: Misalnya: Aseton, alcohol, gas atau uap, asap atau terbakar.
2.6.4
Evakuasi Korban Evakuasi adalah untuk memindahkan korban ke lingkungan yang lebih
aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. Prinsip dasar dalam melakukan evakuasi adalah: 1) Dilakukan jika mutlak perlu 2) Menggunakan teknik yang baik dan benar 3) Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian Dalam melaksanakan proses evakusi korban, ada beberapa cara atau alat bantu yang harus digunakan, namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang dihadapi seperti medan, kondisi korban, ketersediaan alat dan sebagainya. Apabila tidak memiliki alat bantu untuk mengangkut korban maka 10
mau-tikak mau kita harus mengangkutnya langsung tanpa alat bantu. Jika hanya satu orang pengangkut, maka korban harus dipondong apabila korban ringan dan anak-anak, di gendong apabila korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah tulang, dipapah apabila korban tanpa luka di bahu atas, di panggul atau digendong atau bahkan juga bisa dilakukan dengan merayap posisi miring. Dan apabila ada dua orang atau lebih pengangkut korban , maka korban di pondong dengan posisi tangan lepas dan tangan berpegangan, Model membawa balok, atau bahkan bisa mengangkut korban dengan model membawa kereta. Cara yang digunakan untuk mengangkut korban di atas merupakan cara alternatif saja. Tetapi kalau ada alat bantu seperti: Tandu permanen, Tandu darurat, Kain keras/ponco/jaket lengan panjang, dan Tali/webbing malah lebih bagus dan tenaga tidak banyak terkuras, beban terasa ringan 2.6.5 Evakuasi dan Transportasi Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah – daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan. Cara pengangkutan korban: 1)
2)
Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual Pada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan, dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang. Pengangkutan dengan alat (tandu) Rangkaian pemindahan korban: 1.
Persiapan,
2.
Pengangkatan korban ke atas tandu,
3.
Pemberian selimut pada korban
4.
Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
Prinsip pengangkatan korban dengan tandu: 1.
Pengangkatan korban
11
Harus secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban. 2.
Sikap mengangkat. Usahakan dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.
3.
Posisi siap angkat dan jalan. Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali;
Menaik, bila tungkai tidak cedera, Menurun, bila tungkai luka atau hipotermia, Mengangkut ke samping, Memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu Kaki lebih tinggi dalam keadaan shock
12
BAB III PENUTUPAN 3.1. Kesimpulan P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan. Ada beberapa tahap dalam memberikan Pertolongan Pertama Pada kecelakaan : 1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari bahaya) 2. Amankan Korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih 3. 4. 5. 6.
aman dan Nyaman. Tandai tempat Kejadian jika diperlukan untuk mencegah adanya korban baru. Usahakan Menghubungi Tim Medis Tindakan P3K
3.2. Saran Agar tak melakukan kesalahan saat melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ada beberapa kesalahan yang harus di hindari, yaitu: 1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa. 2. Mengoles mentega pada luka bakar. 3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan 4. 5. 6. 7.
dan dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata. Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya mulai membeku. Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudah mulai
membeku, terkadang langsung direndam pada air panas. 8. Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam.
13
14
DAFTAR PUSTAKA http://google.com http://unjakreatif.blogspot.com/2012/08/makalah-p3k.html http://mayavivianti12.blogspot.com/2015/03/makalah-p3k_51.html
15