MAKALAH STRATEGI PEMASARAN HOTEL
STRATEGI PEMASARAN HOTEL Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM Semester Genap Tahun Akademik 2016 / 2017
Angkatan XIII
Disusun Oleh : Andri Irawan Sanjaya ( 2130 402 028 )
FAKULTAS MANAGEMENT PERHOTELAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA INTERNASIONAL STEIN JAKARTA KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Strategi Pemasaran Hotel”. Makalah ini merupakan salah satu
tugas di program studi Management Perhotelan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Internasional (STEIN). Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini. Istilah Table Manner sering digunakan dalam dunia perhotelan atau Restoran. Bahkan dalam hal ini kesopanan dalam meja makan menggambarkan status seorang pribadi dalam pergaulan, oleh karena itu Penulis tertarik untuk membuat makalah dengan judul “ Stategi Pmasaran Hotel “. Dengan harapan bisa menambah pengetahuan dan memperdalam ilmu akan adat sopan santun dan etika di meja makan, semoga makalah ini bisa menjadi acuan dan panutan kita dalam mengetahui adat kesopanan di meja makan. Akhirnya Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 20 Juli 2017
Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1
1.2 Pokok Masalah ...............................................................................
4
1.3 Tujuan .............................................................................................
4
1.4 Batasan Masalah..............................................................................
5
LANDASAN TEORI ...........................................................................
6
2.1 Kewirausahaan................................................................................
6
2.2 Karakteristik Wirausahaan...............................................................
12
2.3 Potensi Kewirausahawan.................................................................
15
BAB II I ANALISA MANAJEMEN KEWIRAUSAHAWAN ...........................
17
3.1 Kondisi Nyata Usaha Kecil dan Menegah.......................................
17
3.2 Peluang Usaha Kecil yang Sedang Dikembangkan.........................
18
3.3 Kondisi Kepemimpinan Usaha Kecil..............................................
20
BAB IV PENUTUP ............................................................................................
24
4.1 Kesimpulan......................................................................................
24
4.2 Saran................................................................................................
25
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
DEFENISI PEMASARAN PARIWISATA OLEH BEBERAPA AHLI YAITU : 1. Menurut J. Krippendorf, dalam bukunya Marketing Et Tourisme merumuskan pemasaran pariwisata sebagai berikut “Marketing in tourism to be understood as the systematic a nd coordinated execution of business policy by tourist undertaking whether private or state owned atlocal, regional, national and international level to achieve the optimal of satisfaction of the needsof identifiable consumers group and in doing so to achieve an appropriate return”. Pemasaran Pariwisata adalah suatu sistem dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai kebijaksanaan bagi perusahaanperusahaan kelompok industri pariwisata, baik milik swasta maupun pemerintah,dala m ruang lingkup lokal, regional, nasional, atau internasional untuk mencapai kepuasanwisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar. 2. Menurut Prof. Dr. Salah Wahab, L.J Crampon, Ma, dan LM Rothfield, Ma dalam bukuTourism Marketing merumuskan pengertian pemasaran pariwisata sebagai berikut: PemasaranPariwista adalah suatu proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasionalatau perusahaan-perusahaan termasuk dalam kelompok industri pariwisata untuk melakukanidentifikasi terhadap wisatawan yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisatadan wisatawan yang mempunyai potensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalanmelakukan komunikasi dengan mereka, mempengaruhi keinginan, kebutuhan, danmemotivasinya, terhadap apa yang disukai dan tidak disukainya, pada tingkat daerah-daerahlokal, regional, nasional mapun internasional dengan menyediakan obyek dan atraksi wisata agar wisatawan memperoleh kepuasan optimal. 3. Menurut Yoety dalam bukunya Tourism Marketing : Pemasaran Pariwisata (TourismMarketing) adalah suatu sistim dan koordinasi yang dilaksanakan sebagai suatu kebijakan bagi perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang kepariwisataan, baik milik swasta maupun pemer intah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional dan internasional untuk dapatmen capai kepuasan wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar (Yoety 1990:30
2
1. Produk (Product). a. Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh seseorang atau lembagauntuk memenuhi kebutuhan pasar, (Marius P. Angipora, 2002 : 26) b. Produk adalah sifat yang kompleks, baik dapat diraba, termasuk bungkus, warna, h arga, prestise, perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang dit erima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan, (Basu Swastha, 2002 : 94). c. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan, (Fandy Tjiptono, 2008 : 95) d. Berdasarkan pendapat saya sendiri bahwa produk adalah barang ataupun jasa yang tersedia di tawarkan kepada konsume n dengan tujuanuntuk memberikan kepuasan dan mendapat keuntungan. 2. Harga (Price). a. Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain”, (Alex S. Nitisemito, 1998 : 93). b. Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutu hkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya”, (Marius P. Angipora, 2002 : 268). c. Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yangditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan atau jasa(Fandy Tjiptono 2008;151) d. Berdasarkan pendapat saya sendiri bahwa Harga adalah sejumlah uang yang dikorbankanuntuk mendapatkan barang maupun jasa dalam kondisi tertentu. 3. Tempat/distribusi (Place). a. Tempat adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijualterjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage,assortments, locations, inventory, and transport. (McCarthy 1992:92). b. Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the comp any undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
3
c. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan (Lovelock dan Wright 2002:13-15). d. Menurut pendapat saya sendiri Place merupakan waktu/tempat dimana produk dapat diperoleholeh konsumen/calon konsumen dengan mudah yang menguntungkan bagi perusahaan dan pelanggan. 4. Promosi (Promotion). a. Promosi adalah komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk, meyakinkan.Ciri dari komunikasi yang persuasif (komunikasi) adalah : Ada komunikator yang secaraterencana mengatur berita dan cara penyampaiannya untuk mendapatkan akibat tertentu dalamsikap dan tingkah laku si penerima (Mursid, M, 1997: 95). b. Definisi menurut Stanton adalah :“Promotion mix is the combination of operasiona l selling,sales person, public relation. These are the promotional tools that help an organization to achieveits marketing objective” c. Promosi adalah semua jenis kegiatan yang ditujukan untuk mendorong permintaan, (BasuSwastha, dkk, 2003 : 349).d. Menurut pendapat saya sendiri bahwa promosi adalah merupakan cara/alat yang digunakanagar produk/jasa yang ditawarkan disukai/dikonsumsi oleh konsumen. 5. Orang (People). a. People adalah Seluruh aktor manusia yang mengambil bagian dalam delivery jasa dan turutmempengaruhi persepsi pembeli; yaitu, personel perusahaan, pelanggan dan pelanggan laindalam lingkungan jasa. b. People menurut Philip Kotler yaitu Proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian kary awan,yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan. c. People Adalah semua pelaku yang turut ambil bagian dalam penyajian jasa dan dalam hal inimempengaruhi persepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaandan konsumen (Boom dan Bitner 2000; 234 d. Menurut pendapat saya sendiri bahwa people adalah setiap orang yang dapat menjadi bagiandari suatu proses pemasaran barang maupun jasa. 6. Bukti Fisik (Physical Evidence). a. Physical evidence yaitu Lingkungan tempat jasa di-deliver dan tempat perusahaan berinteraksidengan pelanggan, beserta semua komponen tangible yang memfasilitasi kinerja dan komunikasi jasa. b. Bukti fisik dan yang mewakili (Physical Evidence and Presentation). Bukti fisik yang dimilikioleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen(Philip kotler).
4
c. Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang berwujud berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan dan peralatan (Boom dan Bitner 2000;234).d. Menurut pendapat saya sendiri Physical evidence adalah merupakan wujud secara nyata yangdapat ditawarkan dalam proses penawaran produk/jasa kepada calon konsumen maupunkonsumen. 7. Proses (Process). a. Proses adalah Prosedur, mekanisme dan arus aktivitas aktual saat jasa dideliver: delivery dansistem operasi jasa. b. Proses Yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana j asadisampaikan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa (Boom dan Bitner yang dikutipoleh Buchari Alma (2000;234). c. . Proses adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan (Lovelock dan Wright 2002:13-15). d. Menurut pendapat saya sendiri Proses adalah merupakan kegiatan yang dilalui/dijalani didalam memasarkan produk kepada calon konsumen/pelanggan CONTOH-CONTOH ORGANISASI PARIWISATA DI TINGKAT NASIONALDi Indonesia umumnya dijumpai dua bentuk organisasi kepariwisataan yaitu governmenttourist office, dan private tourist office. Government tourist office adalah organisasikepariwisataan yang dibentuk oleh pemerintah sebagai suatu bidang yang diberi tanggung jawabmengenai pengembangan dan pembinaan kepariwisataan pada umumnya baik di tingkatnasional, regional, maupun lokal. Seperti di Indonesia misalnya, secara nasional kepariwisataan berada di bawah Kantor Wilayah Departemen Pariwisata Pos dan Tele komunikasi dan DinasPariwisata Daerah Tingkat II. Private Tourist office adalah organisasi kepariwisataan yang merupakan asosiasi dari macam macam kelompok perusahaan industri pariwaisata yang fungi dan kedudukannya merupakan rekanan bagi government tourist office. Di Indonesia organisasi semacam inimisalnya Perhimpunan Hotel dan RestoraN Indonesia (PHRI), Association of Indonesian TravelAgent (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan lain sebagainya. Organisasi organisasi yang termasuk dalam Govermet Tourist Office adalah Direktorat Jendral Pariwisata,Deparnas, Baparnas, Deparpostel, dan Diparda.
5
a. Direktorat Jendral Pariwisata Berdasarkan surat keputusan Menteri Perhubungan No. Km.4.5/Phb-75, tanggal 2 September 1975, tugas pokok Direktorat jendral Pariwisata diatur sebagai berikut: DirjenPariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebgaian tugas pokok departemen perhubungan di bidang kepariwisataan berdasarkan kebiijkasanaan yang ditetapkan. Sekretaris Dirjen Pariwisatamemiliki tugas memberi pelayanan teknis dan istratif bagi seluruh satuan oraganisasidalam lingkungan Dirjen Pariwisata dalam rangka pelaksanaan tugas pokok Dirjen Pariwisata. Direktorat Bina Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dirjen Pariwista di bidang pemasaran wisata, berdasarkan kebijaksanaan teknis yangditetapkan oleh Dirjen Pariwisata.Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata, mempunyai tugas membina danmengkoordinasikan semua unit pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pariwisata di lingkungandepartemen sesuai dengan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh kepala bagian.Pusat penelitian dan pengembangan pariwisata mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan semua unit penelitian dan pengembangan pariwisata be rdasarkan kebijaksanaanteknis yang ditetapkan oleh kepala bagian penelitian dan pengembangan pariwisata. b. DEPARNAS (Dewan Pertimbangan kepariwisataan Nasional) Dewan ini membantu presiden dalam menetapkan kebijaksanaan umum di bidang pengembangan kepariwisataan nasional. Dewan ini diketuai oleh menteri nega ra EKUIN dananggotanya terdiri dari 12 menteri ditambah Gubernur Bank Sentral serta Ketua Bappenas. c. BAPPARNAS (Badan Pengembangan Pariwisata nasional) Badan ini dibentuk berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 tahun 1969 yang merupakanBadan Konsultatatif yang membantu menteri Pariwisata Pos dan telekomunikasi di bidangkepariwisataan.Anggota anggotanya terdiri dari:· para direktur jendral yang erat hubngannya dengan bidang kepariwisataan· para ketua himpunan yang mewakili industri pariwisata· para ahli yang dipandang perlu Adapun tugas tugasnya adalah: Mengajukan Usul dan memberikan saran atas keijaksanaan pengembangan pariwisata nasional.· Mengajukan usul dan memberikan saran tentang langkah langkah pelaksanaan terhadapkebijaksanaan yang telah ditetapkan.· Mengadakan koordinasi dalam hal penyusunan langkah langkah pelaksanaan terhadapkebijaksanaan di masing- masing bidang.· Mengadakan koordinasi dalam hal penyusunan langkah langkah kebiujaksanaan yangmenyangkut kebijaksanaan di masing masing bidang tertentu.· Memberi penilaian tentang buah pikiran mengenai hal hal
6
d. Deparpostel (Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi) Deparpostel bertugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi departemen di propinsiyang bersangkutan antara lain:· mengumpulkan dan mengolah data dan menyusun rencana dan program kepariwisataan, pos,dan telekomunikasi.· Melaksanakan pembinaan usaha kepariwisataan di bidang pemasaran wisata dan pelayan wisata· Melaksankan pembinaan usaha pos, dan telekomunikasi di bidang pengendalian frekwensi dan pelayanan, pos, dan telekomunikasi.· Memberikan pelayan istratif kepada semua satuan organisasi di lingkungan kantor wilayah Departemen Pos dan telekomunikasi. e. Diparda (Dinas Pariwisata Daerah Dinas Pariwisata Daerah dipimpin oleh seorang kepala dinas dalam melaksanakan urusanrumah tangga daernya dalam bidang kepariwisataan yang menyangkut; urusan objek wisata,urusan pramuwisata, urusan losmen, penginapan remaja, pondok wisata, perkemahan, rumahmakan, bar kawasan wisata, rekreasi, dan hiburan umum serta promosi daerah. Untuk menyelenggarakan tugasnya Diparda memiliki fungsi:· merumuskan kebijaksanaan teknik, pemberian bimbingan, pembinan dan perijinan dengandasar kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernus kepala daerah.· Melaksankan tugas pokok sesuai denganperaturan perundang undangan yang berlaku. Mengumpulkan data, pengadaan penelitian, dan penganalisaan data sebagai bagian perencanaan pengembangan kepariwisataan di daerah. Organisasi pariwisata yang termasuk private tourist office adalah:a. ASITA (association of the Indonesian Tour & Travel Agencies) ASITA adalah organisasi yang menjadi wadah bagi pengusaha perusahaan perjalananIndonesia, dalam bahasa Indonesia bernama Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia.Organisasi ini didirikan di Jakarta tahun 1971 dan memiliki beberapa tujuan yaitu:· berusaha memajukan dan melindungi kepentingan industri kepariwisataan nasional dankepentingan para anggota.· Menigkatkan citra PARIWISATA Indonesia dengan memberikan kepuasan, rasa aman,adanyakepastian perlindungan dan jaminan kepentingan tanpa mengorbankan kepentingan sesamaanggota.· Menyuskseskan program pembangunan nasional melalui sektor kepariwisataan sesuai dengan garis garis besar haluan negara dan rencana pembangunan nasional. b. PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman rekreasi Indonesia) Perhimpunan Objek wisata Indonesiaaa atau lebih sering dikenal dengan PUTRI didirkantanggal 10 November 1977. Adapun maksud didrikan PUTRI ini adalah sebagai wadah perjuangan kepentingan bersama dan mengabdi profesi dalam usaha mengelola dan penegmbangan budaya serta lingkungan alam dan kesejahteraan masyarakat. Ada beberapatujuan organisasi PUTRI yaitu:· membina dan mengembangkan objek wisata dalam rangka mengembangkan pariwisatanusantara dan mancanegara.· Menanamkan dan memupuk rasa cinta tanah air melalui penyaajian objek wisata dalam usahaikut berperan membentuk manusia Indonesia seutuhnya.· Membina dan meningkatkan kemampuan mengelola objek
7
– objek wisata dalam rangkameningkatkan pelayanan. c. HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) HPI adalah organisasi profesional non politik dan mandiri yang merupakan waah persatuan dan kesatuan pribadi yang profesinya adalah pramuwisata. HPI bertug as secara aktif menggalakkan dan melaksanakan pembangunan pariwisata secara teratur, tertib dan berkesinambungan,meumpuk dan menigkatkan semangat serta kesadaran nasional sebagaiwarganegara RI serta memiliki tanggungjawab asosiasi terhadap lingkungan dan menigkatkankerjasama. d. PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indoensia) Kegiatan organisasi ini adalah membantu para anggota dengan cara memberikan perlindungan,masukan, bimbingan dan konsultasi serta pendidikan untuk meningkatkan mutuhotel/akomodasi, restoran, dan jasa boga, sesama anggota mengkoordinasikan dan meningkatkankerjasama atar anggota dan organisasi lain di bidang kepariwisataan baik di dalam maupun diluar negeri, melakukan kegiatan penelitian perencanaan dan penegmbangan, melakukan promosiuntuk meningkatkan kepariwisataan dalam dan luar negeri
ang perlu diperhatikan adalah meskipun di atas diuraikan p e m b a g i a n t a h u n untuk masing-masing tahapan, sesungguhnya pembagian di atas hanyalah pembagians e c a r a u m u m s a j a . P a d a k e n y a t a a n n y a , t i d a k a d a w a k t u y a n g p a s t i y a n g m e m b a t a s i masingmasing dari keempat tahapan evolusi manajemen pemasaran di atas
8