A. TOPIK
: PEMINDAHAN PENDERITA
B. SUB TOPIK 1. Mekanika tubuh 2. Saat pemindahan penderita 3. Pemindahan darurat 4. Pemindahan biasa 5. Posisi Penderita 6. Peralatan pemindahan penderita 7. Transportasi penderita Praktek: 1. Pemindahan darurat 2. Pemindahan biasa 3. Posisi penderita 4. Transportasi penderita C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses pembelajaran topik ini, peserta diharapkan mampu: 1. Menjelaskan mengenai mekanika tubuh 2. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada saat memindahkan penderita 3. Mengerti kapan penderita harus dipindahkan 4. Menjelaskan kapan perlu di lakukan tindakan pemindahan darurat 5. Menjelaskan kapan dilakukan pemindahan biasa 6. Menyebutkan berbagai posisi penderita sesuai dengan kasus yang di hadapi 7. menjelaskan beberapa peralatan pemindahan penderita 8. Menjelaskan prinsip transportasi penderita 9. Menjelaskan persiapanpenderita untuk transportasi 10. Menjelaskan perawatan penderita selama perjalanan D. METODOLOGI 1. Interactive lecture 2. Demontration Practice E. MEDIA 1. Buku Peserta 2. Whiteboard 3. Flipcard 4. Marker 5. OHP F. WAKTU
: 1x 45 menit teori 3 x 45 menit praktek
G. PROSES PEMBELAJARAN 1. Pengantar a.Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan deskripsi umum dari
pokok bahasan yang akan diberikan b.Fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang diberilkan 2. Kegiatan a.Mekanika tubuh Fasilitator menjelaskan arti dari Mekanika tubuh dan tujuan utama dari mekanika tubuh dalam pertolongan pertama Fasilitator menjelaskan prinsip-prinsip dasar dalam mekanika tubuh ( pemindahan penderita) Fasilitator menerangkan hal- hal yang harus di perhatikan pada saat mengangkat atau memindahkan penderita Fasilitator memberikan umpan balik mengenai mekanika tubuh b.Saat pemindahan penderita Fasilitator menjelaskan kapan penderita harus dipindahkan , tidak ada definisi yang pasti kapan penderita harus dipindahkan. Terutama harus diingat bila ada bahaya berikan pertolongan dulu baru di pindahkan c. Pemindahan darurat Fasilitator menjelaskan contoh keadaan yang memerlukan pemindahan darurat Fasilitator memberikan contoh cara pemindahan darurat dan mendemontrasikan dengan di Bantu oleh 1 orang peserta sebagai model Fasilitator membagi masing-masing 2 orang untuk mendemontrasikan pemindahan darurat. d. Pemindahan biasa Fasilitator menjelaskan syarat pemindahan biasa , dengan melihat situasi/ keadaan yang tidak membahayakan penolong atau penderita , maka penderita bisa langsung dipindahkan Fasilitator mendemontrasikan pemindahan biasa dan tandu, dengan di Bantu oleh 4 orang peserta 1 orang sebagai korban , 3 orang sebagai penolong Fasilitator membagi 2 group,masing-masing group mendemontrasikan pemindahan biasa dan pemindahan dengan tandu Fasilitator mengamati apa yang di lakukan masing-masing group e.Posisi penderita Fasilitator menyebutkan berbagai posisi penderita sesuai dengan kasus yang di hadapi Fasilitator mendemontrasikan berbagai posisi penderita. f.Peralatan pemindahan penderita Fasilitator menjelaskan macam-macam tandu yang sering di gunakan, dan memberikan contoh macam-macam tandu
Fasilitator menjelaskan penggunaan tandu dan mendemontrasikan penggunaan tandu. b. Transportasi penderita Fasilitator menjelaskan prinsip transportasi penderita dan persiapan penderita untuk transportasi Fasilitator menjelaskan perawatan penderita selama perjalanan Fasilitator mendemontrasikan perawatab penderita selama pejalanan 3. Rangkuman a.Fasilitator menarik kesimpulan tentang topik yang sudah di berikan b.Fasilitator menutup sesi 4. Latihan & Evaluasi Fasilitator a. b. c. d. e. f. g.
meminta peserta untuk menjelaskan secara singkat materi tentang: yang di maksud dengan Mekanika tubuh prinsip dasar dari Mekanika tubuh hal-hal yang harus diperhatikan saat pengangkatan atau pemindahan penderita kasus yang memerlukan pemindahan darurat contoh cara pemindahan darurat cara pemindahan biasa dan pemindahan dengan tandu macam-macam tandu yang sering di gunakan
H. REFERENSI 1.BP PP PMI
MATERI 1. Mekanika tubuh Mekanika Tubuh adalah menggunakan gerakan tubuh penolong yang baik dan benar untuk memudahkan pengankatan dalam pemindahan penderita. Tujuan utamanya adalah menghindari atau mencegah terjadinya cedera pada penolong. 2. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat memindahkan penderita a. Nilai kesulitan yang mungkin terjadi pada saat proses pemindahan dan pengangkatan berlangsung. b. Rencanakan pergerakan sebelum mengangkat penderita, termasuk bagaimana memindahkannya. 3. Kapan penderita harus dipindahkan a. Bila tidak ada bahaya, beri pertolongannya dulu, baru pindahkan penderita b. Bila ada ancaman bahaya dilakukan pemindahan korban terlebih dahulu, baru lakukan pertolongan. 4. Kapan perlu di lakukan tindakan pemindahan darurat a. Kebakaran / ancaman kebakaran b. Ledakan / ancaman ledakan c. Ada bahaya lain, seperti bangunan yang tidak stabil, mobil terguling bensin tumpah, adanya bahan bakar berbahaya, orang sekitar berperilaku aneh, cuaca buruk. d. Agar dapat mencapai penderita yang lain e. Ketika tindakan tidak dapat dilakukan karena lokasi atau posisi penderita, seperti: orang yang mengalami henti nafas dan henti jantung. 5. Kapan dilakukan pemindahan biasa a. Penilaian awal sudah lengkap dilakukan b. Denyut nadi dan nafas stabil c. Perdarahan sudah dikendalikan d. Tidak ada cedera leher e. Semua patah tulang sudah di imobilisasi 6. Berbagai posisi penderita sesuai dengan kasus yang di hadapi a. Penderita dengan syok, letakkan dalam posisi syok jika ditemukan tanda-tanda cedera pada tungkai atas (patah tulang) dan tulang belakang. Tinggikan tungkai sekitar 20 -30 cm b. Penderita dengan gangguan pernafasan, posisikan duduk atau setengah duduk. c. Penderita dengan nyeri perut, posisikan tidur satu sisi dengan tungkai ditekuk. d. Penderita yang muntah-muntah, posisikan nyaman dan awasi jalan nafas. e. Penderita trauma, terutama tersangka cedera spinal harus segera distabilkan dan imobilisasi dengan papan spinal panjang.
f.
Penderita tidak ada respon dan tidak ditemukan atau tidak dicurigai ada cedera spinal atau cedera berat lainnya posisikan miring stabil/pemulihan. g. Posisi nyaman, bila cedera tidak mengganggu. 7. Beberapa peralatan pemindahan penderita a. Tandu Beroda b. Tandu Lipat c. Tandu Scoop d. Tandu Kursi e. Papan Spinal f. Tandu Basket 8. Prinsip transportasi penderita a. Penderita dapat telentang b. Cukup luas penderita dan penolong melakukan tugasnya c. Cukup tinggi sehingga petugas dapat melakukan RJP sambil jalan. 9. Persiapanpenderita untuk transportasi a. Lakukan penilaian berkala, pastikan penderita bernafas dengan baik. b. Pastikan tandu yang terikat dengan baik dalam kendaraan. c. Pastikan juga penderita diikat dengan baik di atas tandu. d. Bersiaplah menghadapi komplikasi e. Kendorkan pakaian yang mengikat f. Periksa pembalutan g. Periksa pembidaian h. Bawalah keluarga penderita, yang dapat membantu menenangkan penderita. i. Bawalah barang-barang penderita misalnya dompet. j. Tenangkan penderita 10.Perawatan penderita selama perjalanan a. Bila mungkin kabari fasilitas kesehatan yang dituju b. Lanjutkan perawatan penderita c. Cari data tambahan bila penderita respon d. Lakukan penilaian berkala e. Periksa ulang pembalutan dan pembidaian f. Jaga agar jalan nafas tetap terbuka g. Bercakaplah dengan penderita bila ia sadar. h. Beritahukanlah kepada supir bila ada hal-hal dalam cara menbawanya yang dapat mempengaruhi keadaan penderita. i. Bila terjadi henti jantung, maka sebaiknya berhenti dan lakukan RJP.