PELAJARAN 1 TEMA : SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU TENTANG MASYARAKAT Pendahuluan Modul ini akan membahas (1) Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan Kompetensi Dasar • Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan
Indikator • Menjelaskan konsep dasar sosiologi • Membedakan metode-metode sosiologi • Menjelaskan konsep-konsep tentang realitas sosial budaya • Menunjukkan hubungan antara berbagai konsep realitas sosial budaya • Menjelaskan data sosiologi tentang fenomena sosial masyarakat setempat
Setelah mempelajari modul ini, kalian diharapkan dapat : 1. Menjelaskan konsep dasar sosiologi 2. Membedakan metode-metode sosiologi 3. Menjelaskan konsep-konsep tentang realitas sosial budaya 4. Menunjukkan hubungan antara berbagai konsep realitas sosial budaya 5. Menjelaskan data sosiologi tentang fenomena sosial masyarakat setempat Untuk mecapai tujuan tersebut, sajian materi pada modul ini akan dibagi dalam 1 kegiatan. • Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan. Pada awal kelahirannya, sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang dikembangkan oleh Auguste Comte dari Perancis pada pertengahan abad ke-18. Dalam perkembangannya, sosiologi membatasi kajiannya terhadap masyarakat sebagai ilmu pengetahuan murni. Ketika berbagai metode penelitian masyarakat mulai dikembangkan, sosiologi dapat diterapkan sebagai ilmu pengetahuan terapan atau praktis. Misalnya , sosiologi perkotaan yang khusus mencurahkan perhatiannya terhadap gejala-gejala social yang terdapat di masyarakat perkotaan. Perkembangan sosiologi seperti yang ada di atas terdapat juga di Indonesia. SEJARAH KELAHIRAN SOSIOLOGI •
Perkembangan Awal – Para pemikir Yunani kuno beranggapan bahwa masyarakat terbentuk begitu saja (abad ke-5-abad ke-14 M).
•
Abad Pencerahan: Rintisan Kelahiran Sosiologi
•
•
•
– Abad ini ditandai dengan beragam penemuan dibidang ilu pengetahuan Abad revolusi: Pemicu Lahirnya Sosiologi – Terjadi perubahan revolusioner sepanjang abad ke-18 M. – Muncul kesadaran akan HAM yang mengaibatkan terjadinya Revolusi Perancis. Kelahiran Sosiologi – Sejumlah ilmuwan menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. – Sosiologi dicetuskan pertamakali oleh Auguste comte sebagai ilmu positif tentang masyarakat dengan pendekatan makro Kelahiran Sosiologi Modern – Sosiologi lahir di Eropa namun berkembang pesat di Amerika – Imigrasi di Amerika mengakibatka banya peubahan – Ilmuwan mempelajari fakta sosial dengan pendekatan baru,pendekatan makro
Tidak semua pengetahuan merupakan suatu ilmu pengetahuan, pengetahuan yang termasuk ilmu hanyalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Maksudnya adalah adanya urutan-urutan tertentu yang teratur dari unsur-unsur yang merupakan suatu kebulatan sehingga tergambar jelas garis besar dari ilmu pengetahuan tersebut. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan karena sosiologi mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang didasarkan pada penelitian ilmiah, dan mendasarkan kesimpulannya pada bukti-bukti ilmiah. •
Pengetahuan à segala sesuatu yang dialami atau yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari seseorang. • Ex: kelaparan, kedinginan, kekeringan dan kebanjiran. • Ilmu Pengetahuanà pengetahuan yang biasa terjadi, seperti pengetahuan di atas dan bukan sesuatu yang luar biasa, melinkan pengethuan yangdialami dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan pengetahuan dengan ilmu pengetahuanà pengetahuan untuk dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan haruslah memenuhi syarat sebagai ilmu. • – –
– –
Syarat pengetahuan bisa disebut sebagai ilmu pengetahuan: Sistematis: mempunyai bentuk susunan dan aturan permainan yang jelas. Hubungan sistematis tersebut anara teori, metode, dan objek dari sebuah ilmu pengetahuan. Logis rasional: suatu cara penjelasan yang hasil penjelasannya tersebut dapat dicerna oleh akal sehat/masuk akal, misal orang bertanya “Mengapa terjadi banjir?” yang ditanya menjawab “bahwa banjir terjadi karena volume air meningkat dan tidak tertampung karena hujan lebat. Banjir tidak akan terjadi pada musim kemarau karena di musim kemarau tidak terjadi hujan lebat. Obyektif: bahwa kebenaran melekat pada bendanya dan bukan pada orang yang menilainya. Prediktif : memiliki kemampuan untuk meramal atau memprediksi kejadian dikemudian hari, berdasarkan pada data autentik atau data yang dapat dipecaya kebenarannya.
Sosiologi termasuk sebagai ilmu pengetahuan, apakah syarat-syaratnya ? • • • • •
Apakah sosiologi logis rasional? Apakah sosiologi sistematis? Apakah sosiologi obyektif? Apakah sosiologi prediktif? Sosiologi bersifat non-etik / non-etis
Secara umum, dikenal adanya empat kelompok pengetahuan ditinjau dari objeknya, yaitu : 1. Ilmu Matematika 2. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Kelompok ilmu social yang menyoroti perilaku manusia, dan sebagainya 4. Kelompok ilmu budya yang terdiri ilmu bahasa, dan sebagainya Menurut sifatnya, ilmu pengetahuan dapat dibagi dua yaitu : 1. Ilmu eksakta atau biasa disebut ilmu pasti 2. ilmu non eksakta atau biasa disebut ilmu sosial Dari sudut penerapannya, ilmu pengetahuan dapat dibagi menjadi : 1. Ilmu pengetahuan murni 2. Ilmu pengetahuan terapan Contoh ilmu murni dan ilmu terapan : Ilmu Murni Ekonomi Kimia Zoologi Botani Geologi Astronomi Hukum Fisika
Ilmu Terapan Perdagangan Farmasi Peternakan Pertanian Pertambangan Navigasi Peradilan Teknik
Konsep dasar sosiologi 1. KONSEP DASAR SOSIOLOGI Konsep dasar sosiologi memiliki dua pengertian dasar, yaitu sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan sosiologi sebagai metode. Sosiologi sebagai ilmu berarti sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan mengenai kajian masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis dan logis. Sosiologi sebagai metode berarti sosiologi merupakan cara-cara berpikir untuk mengungkapakan realitas sosial dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilimiah.
BATASAN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI • • • • •
Istilah sosiologi pertamakali dikemukakan oleh Auguste Comte (Bapak Sosiologi) Secara etimologis, Sosiologi berasal dari dua bahasa yakni “ Socius” (Latin) berarti teman, kawan masyarakat. Sedangkan “Logos” (Yunani) berarti kata atau berbicara Jadi sosiologi berarti berbicara mengenai teman, kawan, atau masyarakat Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara teliti oleh orang lain atau umum Ruang lingkup sosiologi meliputi : interaksi sosial antar individu maupun antar kelompok sosial
DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT PARA AHLI •
• • • • •
Pitirim A. Sorokin • Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, antara gejala sosial dengan gejala non sosial serta ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial lain Auguste Comte • Ilmu positif tentang masyarakat, jadi masyarakat perlu dipahami dengan cara observasi dan klasiikasi Max Weber • Ilmu yang behubungan dengan pemahaman interpretatif mengenai aktivitas atau tindakan sosil manusia atau masyarakat Emile Durkheim • Ilmu yang mempelajari fenomena atau fakta sosial. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi • Ilmu kemasyarakatan yang mempelajari tentang struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial Soerjono Soekanto • Ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat
2. SIFAT DAN HAKIKAT ILMU SOSIOLOGI a. Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu kerohanian. b. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa yang seharusnya terjadi. c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. e. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola
umum. f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang digunakannya. g. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu pengetahuan khusus. Artinya sosisologi mengamati dan mempelajari gejala-gejala yang umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara umum. CIRI-CIRI SOSIOLOGI SEBAGAI BERIKUT : a. Sosiologi bersifat empiris, karena didasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap kenyataan-kenyataan sosial, dan hasilnya tidak bersifat spekulatif. b. Sosiologi bersifat teoritis, artinya sosiologi selalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan. c. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada sebelumnya, kemudian diperbaiki, diperluas serta diperdalam. d. Sosiologi bersifat nonetis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik-buruknya fakta, tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta tersebut secara analitis, dan apa adanya. 3. OBJEK STUDI SOSIOLOGI Objek studi sosiologi adalah masyarakat, dengan menyoroti atau focus kepada hubungan antarmanusia dalam masyarakat dan proses sebab-akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Tujuan Sosiologi adalah meningkatkan daya kemampuan manusia dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. 4. KEGUNAAN SOSIOLOGI Sosiologi mempunyai empat macam kegunaan yaitu : a. Perencanaan Sosial Perencanaan adalah kegiatan yang mempersiapkan untuk masa depan kehidupan masyarakat secara ilimah dan memiliki tujuan untuk mengatasi berbagai hambatan. b. Penelitian Dalam bidang penelitian sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan ilmu-ilmu yang lain, karena : Memahami simbol kata-kata, kode serta berbagai istilah Pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia Kemampuan mempertimbangkan fenomena sosial Kehati-hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional c. Pembangunan Pembangunan merupakan proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan rencana tertentu. Dalam pembangunan terdapat beberapa tahap, yaitu ; Perencanaan Penerapan
Evaluasi
d. Pemecahan masalah sosial Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang membahayakan kehidupan masyarakat MANFAAT MEMPELAJARI ILMU SOSIOLOGI : • • • •
Sosiologi membantu seseorang untuk mengontrol dan mengendalikan setiap tindakan dan perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat Mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat serta menilai budaya lain yang belum kita ketahui Membantu memahami nilai, norma, tradisi, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat lain serta memanfaatkan perbedaan tanpa menimbulkan konflik Membuat kita lebih tanggap , kritis dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks
Tugas 1. Setelah mempelajari konsep dasar sosiologi, siswa diminta menjelaskan kembali tentang konsep dasar sosiologi. Latihan 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini sesuai dengan materi diatas ! 1. Berikan penjelasan tentang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan sosiologi sebagai metode ! 2. Apakah yang menjadi sifat dan hakikat sosiologi ? jelaskan ! 3. Jelaskan ciri-ciri utama sosiologi ! 4. Jelaskan objek studi dari sosiologi ! Metode-metode Sosiologi Adapaun metode-metode yang sering digunakan dalam penelitian sosiolologi, yakni ; 1. Metode statistik Metode ini dipakai untuk menunjukkan hubungan atau pengaruh kausalitas serta memperkecil prasangka pribadi atau sepihak. 2. Metode Eksperimen Metode ini dilakukan terhadap 2 kelompok dan membandingkan hasil percobaan kedua kelompok tersebut. 3. Metode Induktif dan deduktif - Metode induktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah umum dengan mempelajari gejala yang khusus. -Metode deduktif adalah metode digunakan untuk memperoleh kaidah khusus dengan mempelajari gejala yang umum. 4. Metode Studi Kasus Metode ini digunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa-peristiwa tertentu. 5. Metode Survei Lapangan Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang hanya pada kehidupan masyarakat secara langsung, bisa melalui angket, wawancara atau observasi.
6. Metode Partisipasi Metode ini digunakan untuk mengadakan penelitian mendalam tentang kehidupan kelompok. Peneliti berbaur dalam kehidupan kelompok sambil melakukan pengamatan. 7. Metode Empiris dan Rasionalistis Metode empiris menyandarkan diri pada fakta yang ada dalam masyarakat, metode rasionalistis mengutamakan pemikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah kemasyarakatan. 8. Metode Studi Pustaka Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data atau keterangan dari buku-buku kepustakaan. Tugas 2. Setelah mengetahui beberapa metode dalam sosiologi, siswa diminta memberikan penjelasan dari metode-metode tersebut. Latihan 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas ! 1. a. Berikan perbedaan metode induktif dan deduktif ! b. Untuk apakah metode studi kasus digunakan dan beri contohnya 1 ! 2. Berikan penjelasan disertai contoh tentang metode partisipasi ! 3. Berikan penjelasan tentang metode survey lapangan ! Konsep-konsep tentang Realitas Sosial Budaya Realitas Sosial Budaya mengandung arti kenyataan-kenyataan sosial budaya di sekitar lingkungan masyarakat tertentu. Kenyataan-kenyataan sosial budaya ini terjadi karena adanya pola-pola hubungan yang terjadi dalam masyarakat. Berikut ini beberapa realitas sosial budaya yang terdapat di masyarakat : 1. Masyarakat Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial tertentu dalam waktu yang cukup lama. Masyarakat merupakan organisasi manusia yang selalu berhubungan satu sama lain dan memiliki unsur-unsur pokok sebagai berikut : a. Orang-orang dalam jumlah relatif besar yang saling berinteraksi. b. Adanya kerjasama yang secara otomatis terjadi dalam setiap masyarakat c. Berada dalam wilayah dengan batas-batas tertentu. d. Berlangsung dalam waktu relatif lama. e. Memiliki norma sosial tertentu yang menjadi pedoman dalam sistem tata kelakuan. 2. Interaksi Sosial Interaksi adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antarindividu, antara individu dan kelompok, dan antar kelompok. 3. Status dan Peran Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat.. Status merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat statis. Peran adalah pola tindakan atau perilaku dari seseorang yang memiliki status tertentu. Peran merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat dinamis.
4. Nilai Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota masyarakat dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan. 5. Norma Norma merupakan wujud konkrit dari nilai sosial. Norma dibuat untuk melaksanakan nilainilai yang ada dalam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar. 6. Lembaga Sosial (Pranata Sosial) Lembaga merupakan suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting. lima lembaga dasar yang terdapat di masyarakat, yaitu lembaga keluarga, lembaga keagamaan, lembaga pemerintahan, lembaga perekonomian dan lembaga pendidikan. 7. Sosialisasi Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi di tengah-tengah masyarakat. Melalui proses sosialisasi , seorang individu akan memperoleh pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai, dan norma-norma yang akan membekalinya dalam proses pergaulan. 8. Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. 9. Pengendalian Sosial Di dalam masyarakat terdapat norma yang berlaku sebagai pedoman untuk berperilaku yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan pengendalian. Usaha yang dialakukan agar masyarakat berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku disebut pengendalian sosial. 10. Proses Sosial Merupakan proses interaksi dan komunikasi antarkomponen masyarakat dari waktu ke waktu hingga mewujudkan suatu perubahan. 11. Perubahan sosial budaya Perubahan sosial budaya adalah perubahan struktur sosial dan budaya akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsurnya sehingga memunculkan suatu corak sosial budaya baru yang dianggap ideal. 12. Kebudayaan Kebudayaan adalah semua hasil cipta,rasa, dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti secara luas, kebudayaan merupakan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini yang keberadaannya diciptakan oleh manusia. Tugas 3. Diskusikan dengan teman-teman anda tentang realitas sosial budaya di daerah masingmasing. Petunjuk siswa : a. Membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa siswa.
b. Masing-masing kelompok mengamati dan mengumpulkan data. c. Menyususn laporan dalam bentuk tulisan.
Hubungan antara Berbagai Konsep Realitas Sosial Budaya 1. Masyarakat dan Kebudayaan Masyarakat dan kebudayaan seperti dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Berbicara tentang masyarakat tentu tak akan lepas dari konsep budaya, karena kebudayaan adalah segala sesuatu ysng dipelajari dan dialami bersama secara sosial oleh masyarakat. 2. Masyarakat dan Interaksi Sosial Dalam kehgidupannya manusia selalu membutuhkan pertolongan manusia yang lain (zoon politicon). Oleh sebab itu, masyarakat selalu melakukan interaksi sosial, baik antarindividu, antara individu dengan kelompok, maupun antar kelompok. 3. Status dan Peranan Status merupakan posisi seseorang di tengah-tengah masyarakat. Peranan merupakan perilaku yang diharapkan dari orang yang memiliki status tertentu. 4. Nilai, Norma, dan Lembaga Sosial Dalam masyarakat supaya teratur dibutuhkan suatu perangkat pengaturan tertib social yang dinamakan Pranata Sosial. Dalam pranata sosial norma-norma dan nilai-nilai akan menjadi sebuah pedoman berperilaku dalam masyarakat. Lembaga Sosial dapat mengontrol suatu norma tersebut dapat berjalanengan baik atau sebaliknya. 5. Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial Perilaku menyimpang akan mengancam keseimbangan dalam masyarakat, oleh sebab itu perlukan pengendalian sosial. Dengan pengendalian sosial yang efektif, maka perilaku menyimpang akan mengalami penurunan. Tugas 4. Diskusikan bersama teman-teman kalian dengan menunjukkan hubungan antara berbagai konsep realitas sosial budaya. Data Sosiologi tentang Fenomena Sosial Masyarakat Setempat Data merupakan fakta atau keterangan mengenai fenomena yang terjadi di lapangan. Berikut ini adalah bebrapa fenomena social di masyarakat berdasarkan hasil penelitian dan data statistic yang perlu mendapat perhatian dari seluruh kompoinen bangsa : 1. Penurunan Kualitas Moral (Demoralisasi) Beberapa hal yang dapat menyebabkan demoralisasi di kalanhan masyarakat antara lain : a. krisis ekonomi yang berkepanjangan b. pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi c. menurunnya kewibawaan pemerintah yang ditandai dengan tidak berhasilnya pemerintah d. meningkatnya angka kemiskinan e. menurunnya kualitas aparat penegak hokum f. adanya siakp-sikap negative
g. keengganan memahami dan mendalami ajaran-ajaran agama 2. Terorisme Terorisme adalah tindakan yang membuat kerusakan-kerusakan di dalam masyarakat dengan tujuan menyebabkan rasa takut serta mengancam keselamatan public 3. Merebaknya kasus perdagangan anak Terkadang ada orang tua yang menjual anak mereka karena terhimpit beban ekonomi 4. Meningkatnya Angka Kemiskinan Beberapa akibat yang timbul dari meningkatnya angka kemiskinan : a. Penurunan tingkat kesehatan masyarakat akibat kekurangan gizi b. Munculnya demoralisasi yang ditandai dengan meningkatnya angka kriminalitas Tugas 5 Setelah mempelajari tentang beberapa data sosiologi fenomena masyarakat setempat, maka : • Deskripsikan pengertian fenomena sosial menurut pemahaman anda ! Latihan 5 1. Berikan contoh fenomena sosial yang terjadi di lingkungan anda ! 2. Mengapa sosiologi dapat berfungsi untuk menghadapi fenomena social budaya ?
PELAJARAN II TEMA : NILAI DAN NORMA SOSIAL Pendahuluan Modul ini akan membahas (1) Mendeskripsikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Standar kompetensi
: Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat
Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
Indikator : • Menjelaskan pengertian nilai social • Menjelaskan jenis-jenis nilai • Menjelaskan fungsi nilai sosial • Menjelaskan pengertian norma social • Menjelaskan macam-macam norma social Untuk mencapai tujuan tersebut, sajian materi pada modul ini akan dibagi dalam 1 kegiatan. • Pengertian nilai social Menurut Soerjono Soekanto, nilai (value) adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik, dan apa yang dianggap buruk. Nilai social adalah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada bentuk sesuatu yang baik, penting, pantas, serta mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama. •
Jenis-jenis nilai Menurut Notonegoro, nilai dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yakni : a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. b. Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas. c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuau yang berguna bagi kebutuhan rohani manusia, seperti ; 1. Nilai kebenaran, yaitu nilai yang bersumber pada akal manusia (cipta) 2. Nilai keindahan, yaitu nilai bersumber pada unsure perasaan (estetika) 3. Nilai moral, yaitu nilai yang bersumber pada unsure kehendak (karsa) 4. Nilai keagamaan, yaitu nilai yang bersumber pada revelasi (wahyu) dari Tuhan. •
Fungsi nilai social Nilai social mempunyai fungsi antara lain :
a. b. c. d. e.
Sebagai factor pendorong Sebagai penunjuk arah dari cara berpikir, berperasaan dan bertindak Sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan pengikat tertentu Sebagai alat solidaritas kelompok atau masyarakat Sebagai benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya kelompok.
•
Pengertian norma social Norma pada dasarnya adalah juga nilai, tetapi disertai dengan sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya. Norma merupakan aturan-aturan dengn sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong, bahkan menekan, anggota masyarakat untuk memenuhi atau mencapai halhal yang dianggap baik dalam masyarakat. • Jenis-jenis norma social a. Norma social dilihat dari sanksinya : 1. Norma tata cara (usage) Tata cara merupakan norma yang menunjuk kepada satu bentuk perbuatan dengan sanksi yang sangat ringan terhadap pelanggarnya. Suatu pelanggaran atau penyimpangan terhadap norma ini tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi hanya sekedar celaan atau dinyatakan tidak sopan oleh orang lain. Misalnya : makan mendecak atau bersendawa waktu makan 2. Norma kebiasaan (folkways) Merupakan cara-cara bertindak yang digemari oleh masyarakat, sehingga dilakukan berulang-ulang. Apabila seseorang melanggar norma tersebut maka dianggap sebagai penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam masyarakat dan setiap orang akan menyalahkannya. Sanksinya dapat berupa teguran atau sindiran atau digunjingkan oleh masyarakat. Misalnya : mengucapkan salam pada waktu bertemu, membuang sampah pada tempatnya 3. Norma tata kelakuan (mores) Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber pada filsafat, ajaran agama, atau ideologi yang dianut oleh masyarakat. Tata kelakuan di satu pihak memaksakan perbuatan, dan di lain pihak melarang suatu perbuatan, sehingga secara langsung ia merupakan alat pengendalian social agar masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakan dan perbuatan-perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut. Misalnya : larangan berzina, berjudi, minum-minuman keras, penggunaan narkotika, dll. Adat merupakan norma yang tidak tertulis, namun sangat kuat mengikat sehingga anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat ini akan menderita sanksi keras, kadang-kadang secara tidak langsung dikenakan. Sanksi atas pelanggaran terhadap adat ini dapat berupa pengucilan, dikeluarkan dari masyarakat, atau harus memenuhi persyaratan tertentu. Misalnya : peristiwa kawin lari 4. Hukum (laws)
Hukum merupakan norma yang sifatnya formal dan berupa aturan tertulis. Sanksi terhadap pelanggarnya sifatnya paling tegas apabila dibandingkan dengan normanorma social lainnya. b. Norma social dilihat dari sumbernya 1. Norma agama, yakni ketentuan-ketentuan hidup bermasyarakat yang bersumber pada ajaran agama 2. Norma kesopanan atau etika, yakni ketentuan-ketentuan hidup yang berlaku dalam hubungan atau interaksi social masyarakat 3. Norma kesusilaan, yakni ketentuan-ketentuan yang bersumber pada hati nurani, moral, atau filsafat hidup 4. Norma hokum, yakni ketentuan-ketentuan tertulis yang berlaku dan bersumber pada kitab undang-undang suatu Negara Tugas 6 Berikan contoh norma berikut ini ! 1. Usage 2. Folkways 3. Mores 4. Custom Latihan 6 Pilihlah salah satu jawaban yang benar ! 1. Konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik, dan apa yang dianggap buruk, disebut… a. Norma d. budaya b. Nilai e. hokum c. Social 2. Sanksi yang diberikan kepada seseorang yang melakukan pelanggaran bertujuan… a. Membuat si pelaku pelanggaran menjadi stress b. Menjadikan si pelaku pelanggaran kebal hukum c. Membuat si pelaku mengubah tingkah lakunya d. Membuat malu si pelanggar e. Membuat oranglain berpikir dan berhati-hati untuk melakukan kejahatan 3. Nilai kebenaran yang berguna bagi rohani manusia bersumber pada… a. Kepercayaan terhadap suatu agama b. Keyakinan diri sendiri c. Perasaan manusia d. Akal manusia e. Indera manusia 4. Kehidupan dalam suatu masyarakat akan berjalan tertib dan teratur jika anggota masyarakat sendiri bertindak sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu berpedoman pada… a. Apa yang dikehendaki b. Kebiasaan yang telah mendarah daging c. Aturan penguasa d. Norma yang berlaku e. Symbol-simbol kekuasaan
5. Aturan yang umumnya tidak tertulis, tetapi tetap dianut oleh masyarakat dan mengandung sanksi bagi siapa saja yang melanggarnya adalah… a. Adat istiadat b. Norma kesusilaan c. Tata kelakuan d. Norma hukum e. Norma kebiasaan 6. Kehidupan yang teratur dan pantas bagi setiap manusia tidak sama, sehingga diperlukan patokan-patokan berupa… a. Sopan santun b. Ketertiban dan ketentraman c. Peraturan dan undang-undang d. Kaidah-kaidah e. Keadilan dan cinta kasih 7. Tata kelakuan yang kental dan kuat integrasinya disebut… a. Usage b. Custom c. Mores d. Tingkah laku e. Folkways 8. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang apa yang baik dan apa yang buruk dinamakan norma… a. Agama b. Kesusilaan c. Kesopanan d. Kebiasaan e. Hukum 9. Cara-cara berpakaian anak muda zaman dulu berbeda dengan anak muda zaman sekarang. Hal ini menandakan adanya perbedaan… a. Kelakuan b. Krama c. Nilai d. Mode e. Tata budaya 10. Norma hukum bagi masyarakat mempunyai sifat… a. Tidak dapat dipaksakan karena harus ada kesadaran b. Dapat dipaksakan karena berlaku untuk umum c. Tergantung situasi dan kondisi masyarakat d. Tergantung jenis pelanggaran dan jenis sanksinya e. Tingkatannya paling rendah dan sanksinya ringan
PELAJARAN III Tema : INTERAKSI SOSIAL Pendahuluan
: Modul ini akan membahas tentang : • Mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan sosial
Standar kompetensi
: 1.Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
Kompetensi Dasar
: 1.3 Mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan sosial Indikator : • Mendefinisikan interaksi sosial • Menjelaskan proses terjadinya interaksi sosial • Menjelaskan faktor-faktor pendorong interaksi sosial • Menjelaskan syarat terjadinya interaksi sosial • Menguraikan bentuk-bentuk interaksi sosial Untuk mencapai tujuan tersebut, sajian materi pada modul ini akan dibagi dalam 1 kegiatan • Definisi Interaksi sosial Interaksi sosial adalah hubungan timbale balik antara individu dengan individu, Individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat. a. Interaksi antara individu dengan individu Interaksi yang terjadi bahwa individu satu memberikan pengaruh, rangsangan, atau stimulus kepada individu lainnya. Sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi, tanggapan, atau respon. Wujud interaksi ini dapat dalam bentuk berjabat tangan, sasling menegur, bercakap-cakap atau mungkin bertengkar. b.
Interaksi antara individu dengan kelompok Bentuk interaksi ini menunjukkan bahwa kepentingan seorang individu berhadapan dengan kelompok. Misalnya : seorang guru sedang memberikan pelajaran di dalam kelas. c.
Interaksi antara kelompok dengan kelompok Bentuk interaksi ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain. Misalnya : kesebelasan sepak bola bertanding melawan dengan kesebelasan lainnya.
• 1. 2. 3. 4.
Proses Interaksi sosial Proses interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Jumlah pelakunya lebih dari dua orang Adanya hubungan timbale balik antarpelaku Diawali dengan adanya kontak sosial, baik secara langsung ataupun tidak langsung Mempunyai maksud dan tujuan jelas
•
Faktor pendorong interaksi sosial Secara psikologis, seseorang melakukan interaksi sosial dengan orang lain didasari oleh adanya dorongan-dorongan yang bersifat psikologis antara lain : 1. Sugesti Sugesti adalah proses pemberian pandangan atau pengaruh kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga pandangan atau pengaruh tersebut diiikuti tanpa berpikir panjang. 2 Imitasi Imitasi adalah proses belajar seseorang dengan cara meniru atau mengikuti perilaku oranglain. Melalui proses imitasi seseorang dapat mempelajari nilai dan norma dalam masyarakat. 3.Identifikasi Proses identifikasi berawal dari rasa kekaguman seseorang kepada tokoh idolanya. kekaguman tersebut mendorong seseorang untuk menjadikan dirinya sama atau identik dengan tokoh tersebut. 4. Simpati Simpati adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang yang membuatnya seolah-olah berada dalam keadaan orang lain. 5. Motivasi Motivasi adalah dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionalistis. Motivasi dalam diri seseorang dapat muncul disebabkan faktor atau pengaruh dari orang lain. 6. Empati Empati adalah rasa haru ketika seseorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang menarik perhatian. Empati merupakan kelanjutan dari rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya. •Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial 1.Adanya Tindakan Sosial Tindakan sosial merupakan upaya manusia secara individual untuk mempertahankan dan mengembangkan hidupnya. Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial, suatu tindakan baru dinyatakan sebagai tindakan sosial apabila subjeknya dihubungkan dengan individu-individu lain. Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam, yakni : a. Tindakan rasional instrumental Tindakan ini dilakukan dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan. Misalnya : tindakan memilih program atau jurusan di SMA dengan mempertimbangkan bakat, minat, dan cita-cita. b. Tindakan rasional berorientasi nilai
Tindakan ini berkaitan dengan nilai-nilai dasar dalam masyarakat sehingga pelaku tidak lagi mepermasalahkan tujuan dan tindakan . Misalnya : tindakan yang berdasarkan keyakinan agama tertentu. c. Tindakan tradisional Tindakan ini tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. Tindakan ini dilaksanakan berdasarkan pertimbangan kebiasaan atau adat istiadat. Misalnya : Berbagai macam upacara atau tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan budaya leluhur.
d. Tindakan Afektif Tindakan ini dilakukan individu atau kelompok berdasarkan pada perasaan (afeksi) atau emosi. Misalnya : tindakan mengamuk karena marah, meloncat-loncat kegirangan karena perasaan senang yang berlebihan, atau tindakan menolak karena benci. 2. Kontak Sosial Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing-masing pihak saling bereaksi meski tidak harus bersentuhan secara fisik. Kontak sosial dapat terjadi walau dua pihak hanya saling berhadapan atau bertatap muka. Kontak sosial dalam kehidupan sehari-hari dapat dibedakan sebagai berikut : a) Kontak langsung Yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung kepada pihak komunikan melalui tatap muka maupun melalui alat bantu media komunikasi. b) Kontak tidak langsung Yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan melaui perantara pihak ketiga. 3.Komunikasi sosial Komunikasi berasal dari bahasa latin “ communicare” yang artinya berhubungan. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Orang yang menyampaikan komunikasi disebut komunikator, sedangkan orang yang menerima pesan disebut sebagai komunikan. •Bentuk-bentuk Interaksi sosial Setiap interaksi (proses sosial) akan selalu menghasilkan dua bentuk interaksi sosial, yakni : 1.Interaksi Sosial Asosiatif Interaksi sosial asosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerjasama. Bentuk interaksi ini yakni : a.Kerjasama • Kerjasama spontan • Kerjasama langsung • Kerjasama kontrak • Kerjasama tradisional
b.Akomodasi Merupakan suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antarindividu dan antarkelompok untuk meredakan pertentangan. c. Asimilasi Merupakan proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama. d. Akulturasi Merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebuadayaan sendiri.
2.Interaksi Sosial Disosiatif beberapa bentuk interaksi ini yakni : a. Persaingan b. Kontravensi c. Pertentangan atau Konflik Sosial Tugas 7 • •
Apa manfaat kita berinteraksi dengan orang lain ? Apakah akibatnya jika kita tidak berinteraksi dengan orang lain ?
Latihan 7 •
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Suatu tindakan dapat melahirkan interaksi sosial, jika… a. Terjadi kontak primer b. Mengandung stimulan c. Dilakukan secara individual d. Melibatkan orang lain e. Terdapat komunikasi sekunder 2. Jumlah pelakunya lebih dari dua orang , adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol atau lambang. Hal ini merupakan ciri… a. Kontak sosial b. Tindakan rasional c. Integrasi sosial d. Interseksi e. Interaksi sosial 3. Perhatikan berikut ini ! 1. Ketua MPR berjabat tangan dengan presiden menjelang rapat paripurna 2. Sinta menelpon radio Geronimo untuk diputarkan lagu kesayangannya 3. Nita tersenyum memandangi potret sang kekasih 4. Rudi membayangkan belaian kasih sayang ibunya saat ia masih kecil Dari contoh di atas yang termasuk kontak primer dan sekunder adalah nomor… a. 1 dan 3 b. 1 dan 2 c. 1 dan
d. 2 dan 3 e. 3 dan 4 4.
5.
6.
7.
8.
9.
Simpati merupakan faktor yang berpengaruh terhadap terbentuknya interaksi sosial, karena… a. Simpati sangat identik dengan sikap rendah diri b. Melalui simpati akan timbul pengembangan sikap peniruan c. Simpati merupakan sikap khas dari orang yang memiliki kejujuran d. Kerjasama dalam bisnis diawali dengan adanya sikap simpati e. Melalui simpati akan timbul pengembangan sikap saling mengasihi Ketika memperebutkan bangku SMA yang jumlahnya terbatas, maka peminat harus sabar menunggu pengumuman nilai UNAS. Siswa yang memperoleh nilai tinggi dapat diterima di sekolah favorit. Kondisi yang terjadi termasuk dalam… a. Konflik b. Interaksi c. Kontravensi d. Persaingan e. Kontradiksi Ketika seorang pemuda mengedipkan mata tanda suka pada gadis di hadapannya, maka ia sebenarnya tengah berperan sebagai… a. Komunikator b. Komunikan c. Komunikasi d. Komunikator dan komunikan e. Mediator Salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi sosial adalah sugesti yang berarti… a. Meniru perbuatan orang lain dengan berbagai perubahan b. Melakukan perbuatan sama seperti pihak lain c. Merasakan seperti apa yang dirasakan pihak lain d. Mengikuti pihak lain tanpa menggunakan alasan rasional e. Melakukan perbuatan tanpa memperhatikan keberadaan orang lain Sejak negara Indonesia dijajah bangsa asing, rakyat Indonesia melalui kerjasama yang baik secara bersama-sama melakukan perlawanan agar terbebas dari penjajahan. Bentuk interaksi sesuai uraian di atas adalah… a. Asosiatif b. Interaktif c. Disosiatif d. Kumulatif e. Akomodatif Pasca reformasi banyak bermunculan berbagai macam demo untuk menyatakan sikap para demonstran terhadap pemerintah yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Kasus semacam ini merupakan bentuk interaksi… a. Akomodatif b. Kooperatif c. Asosiatif d. Disosiatif e. Deviatif
BUKU – BUKU REFERENSI Kun Maryati, Juju Suryawati, 2008. Buku Kerja, dengan pendekatan belajar aktif, Sosiologi jilid I. Jakarta : Erlangga. Tim Sosiologi, 2006. “Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat”, Sosiologi jilid I. Jakarta : Yudhistira.
PELAJARAN IV Tema : SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN Pendahuluan
: Modul ini akan membahas tentang : • Mendeskripsikan proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Standar kompetensi
: 1.Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian
Kompetensi Dasar
: 1.3 Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan kepribaadian
Indikator : • Mendefinisikan sosialisasi • Menjelaskan media atau agen sosialisasi • Menjelaskan bentuk-bentuk sosialisasi • Menjelaskan tahap-tahap sosialisasi • Mendefinisikan kepribadian • Menjelaskan faktor-faktor pembentukan kepribadian • Menjelaskan tahap-tahap pengembangan kepribadian sebagai hasil sosialisasi • Menguraikan hubungan antara kepribadian, sosialisasi dan kebudayaan Untuk mencapai tujuan tersebut, sajian materi pada modul ini akan dibagi dalam beberapa kegiatan : • Mendefinisikan pengertian sosialisasi Sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperiaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosialisasi berarti suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat di lingkungannya Berdasarkan pengertian sosialisasi yang dikemukakan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Sosialisasi ditempuh seorang individu melalui proses belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan, dan melaksanakan suatu tindakan sosial yang sesuai dengan pola perilaku masyarakatnya.
b. c.
•
Sosialisasi ditempuh seorang individu secara bertahap dan berkesinambungan, sejak ia dilahirkan hingga akhir hayatnya. Sosialisasi erat sekali dengan enkulturasi atau proses pembudayaan, yaitu suatu proses belajar seorang individu untuk belajar mengenal, menghayati, dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya terhadap sistem adat dan norma, serta semua peraturan dan pendirian yang hidup dalam lingkungan kebudayaan masyarakatnya.
Menjelaskan media atau agen sosialisasi Media sosialisasi meliputi antara lain keluarga, kelompok bermain, sekolah, lingkungan kerja dan media massa. a. Keluarga Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi, begitu seorang bayi dilahirkan ia sudah berhubungan dengan kedua orangtuanya, kakak-kakaknya, dan mungkin dengan saudara-saudara dekat yang lain. Dalam keluarga orang tua sangat berperan untuk : 1. Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar, sehingga anak tidak merasa tertekan jiwanya 2. Mendorong agar anak dapat membedakan antara perilaku benar dan salah, baik dan buruk, pantas dan tidak pantas dan sebagainya. 3. Memberikan contoh perilaku yang baik dan pantas bagi anak-anaknya. Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam pola sosialisasi, yakni : 1. Sosialisasi Represif (repressive socialization) yakni mengutamakan adanya ketaatan anak pada orangtua : a. Menghukum perilaku yang keliru b. Hukuman dan imbalan material c. Kepatuhan anak d. Komunikasi sebagai perintah e. Komunikasi non verbal f. Sosialisasi yang berpusat pada orangtua g. Anak memperhatikan keinginan orangtua h. Keluarga merupakan dominasi orangtua (significant order) 2. Sosialisasi partisipasi (participatory socialization) yakni mengutamakan adanya partisipasi dari anak : a. Memberikan imbalan bagi perilaku yang baik b. Hukuman dan imbalan simbolis c. Otonomi anak d. Komunikaasi sebgai interaksi e. Komunikasi verbal f. Sosialisasi berpusat pada anak g. Orangtua memperhatikan keinginan anak h. Keluarga merupakan kerjasama ke arah tujuan (generalized order) b. Kelompok Bermain Dalam istilah sosiologi, kelompok bermain disebut dengan peer group Pada uisa anak-anak, kelompok bermain mencakup teman-teman tetangga, keluarga dan kerabat. Pada usia remaja, kelompok sepermainan berkembang menjadi kelompok persahabatan yang lebih luas. Peranan positif kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak antara lain : 1. Rasa aman
2. 3. 4. 5.
Perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, gembira dan sebagainya. Melalui interaksi dalam kelompok, remaja dapat mengembangkan berbagai ketrampilan sosial yang berguna bagi kehidupannya kelak. Kelompok persahabatan mempunyai pola perilaku dan kaidah-kaidah tertentu yang mendorong remaja untuk bersikap lebih dewasa.
c.
Lingkungan Sekolah Di lingkungan sekolah, seseorang mempelajari hal-hal baru yang belum pernah mereka temukan baik di lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Apabila seorang anak memasuki lingkungan sekolah, maka secara resmi ia menjadi anggota kelompok formal yang teikat aturan-aturan resmi dan dihadapkan pada norma-norma yang diikuti secara teratur dengan sanksi tertentu. Menurut Horton, fungsi nyata dari pendidikan antara lain : 1. Sebagai modal penting dalam menentukan mata pencaharian 2. Dapat mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan masyarakat 3. Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya 4. Membentuk kepribadian d.
Lingkungan Kerja Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar pada pembentukan kepribadian seseorang. Pengaruh dari lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendapdalam diri seseorang dan sulit untuk diubah, apalahi jika yang bersangkutan cukup lama bekerja di lingkungan kerja tertentu. e.
Media Massa Media massa terdiri dari media cetak (surat kabar dan majalah) maupun elektronik (radio, televisi dan internet), merupakan alat komunikasi yang dapat menjangkau masyarakat secara luas. Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang berpengaruh terhadap perilaku khalayaknya. • a.
b.
Menjelaskan Bentuk-bentuk Sosialisasi Peter L. Berger dan Luckmann membedakan sosialisasi menjadi dua jenis, yaitu : Sosialisasi Primer Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama yang dialami individu sewaktu kecil. Pada tahap ini, anak mulai mengenal keluarganya, dan berlangsung sebelum si Anak memasuki lingkungan yang lebih luas seperti lingkungan sekolah. Sosialisasi Sekunder Sosialisasi sekunder merupakan tahapan lanjutan setelah sosialisasi primer. Dalam tahap ini dikenal adanya proses desosialisasi, yaitu proses pencabutan identitas diri yang lama dan dilanjutkan dengan resosialisasi, yaitu pemberian identitas baru yang didapat melalui lambaga sosial.
• a.
Menjelaskan Tahap-tahap Sosialisasi Masa Anak-Anak Sejak dilahirkan, seorang anak (terutama balita) hidupnya sangat tergantung kepada perlindungan dan bantuan orang tua dan saudara-saudara dekat di lingkungan keluarganya. Ia belajar menirukan apa yang diajarkan orang tuanya, mulai dari belajar makan, belajar berbicara, belajar bertindak dan berperilaku. George Herbert Mead menyebutkan proses meniru pada usia awal ini dikenal dengan istilah Preparatory Stage. Setelah anak-anak mulai mengenal lingkungan yang lebih luas, yaitu lingkungan teman sepermainannya, si Anak sudah mengenal teknik bermain peran, misalnya main “polisipolisian”, “perang-perangan”, dan “dokter-dokteran”. Jadi pada tahapan ini seorang anak sudah pandai menirukan peran-peran tertentu, walupun masih terbatas. Tahapan ini oleh Goerge Herbert Mead disebut dengan Play Stage. b. Masa Remaja Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari teknik bermain peran pada masa anak-anak. Seorang remaja tidak hanya meniru peran seseorang yang diidolakannya, tetapi sudah mengidentikan dirinya seolah-olah ia sudah menyamakan dirinya dengan tokoh idolanya. Tahapan ini oleh George Herbert Mead disebut dengan Game Stage. Para ahli Psikologi menyebutkan masa remaja sebagai masa puber, yakni masa periode awal tumbuh dan berkembangnya ciri-ciri fisik dan seksualitas individu. Dalam masa puber ini, seorang remaja seringkali mengalami situasi krisis dengan gejala-gejala antara lain : 1. Bertemperamen keras dan agresif, atau sebaliknya murung dan suka menyendiri 2. Kepribadiannya labil karena masih mencari identitas diri 3. Mudah tersinggung dan sukar mengendalikan emosi 4. Mudah terpengaruh oleh hal-hal tertentu, baik yang positif maupun negative 5. Memiliki rasa ingi tahu dan lebih mencoba hal-hal yang baru c. Masa Dewasa Proses sosilaisasi pada tahap ini merupakan titik kulminasi yang paling optimal bagi seorang individu. Proses belajar tidak semata-mata melalui pola meniru tetapi lebih kepada pola menyesuaikan diri. George Herbert Mead menyebutnya sebagai tahap Generalized Other. • a. b. c.
Mendefinisikan Kepribadian Theodore M. Newcomb Ia menyatakan bahwa kepribadian merupakan organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Roucek dan Warren Ia mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi faktor-faktor biologis, psikologi, dan sosiologis yang mendasari perilaku seorang individu. Koentaraningrat Ia menyatakan bahwa kepribadian sebagai susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa : a. Kepribadian merupakan abstraksi dari pola perilaku manusia b. Kepribadian merupakan ciri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang individu
c.
Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan berbagai sifat yang khas apabila seseorang berhubungan dengan orang lain
•
Menjelaskan faktor-faktor pembentuk kepribadian Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan kepribadian seseorang antara lain : a. Faktor Pembawaan Faktor pembawaan adalah faktor-faktor yang berupa bawaan dari leluhurnya. Faktor pembawaan ini bisa berupa bentuk fisik, warna kulit, tipe rambut, bentuk atau raut muka, postur tubuh, teermasuk hal-hal yang berifat abstrakseperti; karakter, bakat, dan IQ. Faktor pembawaan ini bisa dominan ayah atau dominan ibu atau merupakan variasi dari keduanya, misalnya, karakte pemarah yang diwariskan oleh orang tua kepada anaknya. b. Faktor lingkungan fisik Faktor lingkungan fisik akan mempengaruhi kepribadian seorang individu. Misalnya, masyarakat yang tinggal di daerah subur seperti daerah pedesaan cenderung memiliki kepribadian yang ramah, tenang dan sabar, sebaliknya masyarakat yang tinggal di daerah tandus cenderung rakus, tamak, dan egois karena lingkungan fisik yang keras c. Faktor kelompok Sebuah kelompok dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anggotanya, baik kepribadian yang bersifat positif maupun negatif d. Faktor kebudayaan khusus Setiap daerah memiliki karakteristik yang khas karena pengaruh kebudayaan yang dianut. Misalnya; kepribadian masyarakat kota berbeda dengan masyarakat desa, masyarakat industri berbeda kepribadiannya dengan masyarakat tradisional. e. Faktor pengalaman yang unik Kepribadian seseorang akan dipengaruhi oleh sejumlah pengalaman yang dilalui dalam hidupnya. Pengalaman yang dilalui individu tidak sama dengan individu lainnya. Oleh karena itu, pengalaman yang unik akan membentuk kepribadian seseorang yang berbeda dengan individu lainnya. # 1. 2. 3. 4. 5. 6. • a.
b.
UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN : Dorongan : - kehendak - nafsu Naluri Emosi Perangai Intelegensi Bakat Menjelaskan Tahap-tahap Perkembangan Kepribadian sebagai Hasil Sosialisasi Kepribadian individu terbentuk melalui beberapa tahapan, yakni : Fase Pertama Proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai kurang lebih usia 1-2 tahun yang ditandai dengan saat-saat seorang anak mengenal dirinya sendiri yang dibantu oleh orang-orang dewasa di lingkungan sekitarnya. Pada proses ini, si Anak mulai mengenali orang lain serta norma-norma yang berlaku di lingkungan kecil seperti dalam keluarga. Fase ini merupakan fase awal. Fase Kedua
Fase kedua merupakan fase perkembangan di mana rasa ego yang telah dimiliki oleh seorang anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan yang ada di lingkungan sekitarnya. Fase kedua ini berlangsung relatif panjang hingga menjelang masa dewasa. Kepribadian tersebut mulai tampak dengan tipe-tipe perilaku khas yang tampak dari kegemaran, IQ serta bakat-bakat yang dimiliki oleh seorang anak. c.
Fase Ketiga Kepribapadian seseorang pada akhirnya mengalami suatu perkembangan yang relatif tetap, yaitu dengan terbentuknya perilaku-perilaku yang khas sebagai perwujudan kepribadian yang beresifat abstrak. Fase ketiga ini disebut juga fase kedewasaan, yang berlangsung kurang lebih pada usia antara 25 – 28 tahun.
•
Menguraikan hubungan antara Kepribadian, Sosialisasi, dan Kebudayaan
GENERASI BARU
KEPRIBADIAN
SOSIALISASI
KEBUDAYAAN
GENERASI BARU DENGAN KEPRIBADIAN BARU
Dari bagan di atas dapat dijelaskan bahwa masyarakat yang membentuk kebudayaan bersama telah menghasilkan seperangkat kebudayaan (yang terdiri dari 7 unsur yaitu ; bahasa, religi, kesenian, sistem ilmu pengetahuan, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, dan sistem organisasi sosial). kebudayaan tersbut akan mempengaruhi kepribadian individu, terutama individu baru, sehingga dalam proses pendewasaannya karakter generasi baru tersebut dibentuk langsung oleh budaya masyarakat. Sebaliknya, kebudayaan dipengaruhi oleh masyarakat melalui sosialisasi.
Pengaruh kebudayaan terhadap pembentukan kepribadian yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini ! •
Tabel Korelasi antara kebudayaan dan kepribadian masyarakat pedesaan
Kebudayaan Masyarakat Pedesaan
Kepribadian Masyarakat Pedesaan
1.
Budaya gotong royong masih kental
1.1. Solidaritas sosial tinggi 1.2. Rela berkorban dan peka terhadap masalah-masalah sosial di lingkungannya 1.3. Mempunyai sifat kebersamaan
2.
Kehidupannya masih tradisional
2.1. Berkepribadian polos dan jujur 2.2. Bersifat religious magis 2.3. Taat terhadap norma
3.
Kurang menghargai waktu
3.1. Tidak tepat waktu 3.2. Sabar 3.3. Bekerja secara lamban
•
Tabel Korelasi antara kebudayaan dan kepribadian masyarakat perkotaan
Kebudayaan Masyarakat Perkotaan
Kepribadian Masyarakat Perkotaan
1.
Penghargaan harkat dan martabat seseorang diadasarkan pada prestasi kerja dan pemilikan harta benda
1.1. Menghargai waktuatau berbuat tepat waktu 1.2. Kurang mengahargai kerjasama 1.3. Giat menuntut kemajuan untuk masa depan
2.
Strata sosial yang ada didasarkan pada pemilikan harta benda
3.
Kompetisi hidup sangat kuat
2.1. Bersifat egosentris 2.2. Bersifat materialistic 2.3. Orientasi hidup tertuju pada masa yang akan datang 3.1. Solidaritas terbatas 3.2. Egois atau individualistis 3.3. Cenderung berani melanggar norma
Selain hubungan pembentukan kepribadian dan kebudayaan seperti yang ada dalam tabel di atas, menurut Soerjono Soekanto ada beberapa tipe kebudayaan khusus yang secara nyata dapat mempengaruhi bentuk kepribadian seorang individu yakni : 1.
Budaya khusus berdasarkan faktor kedaerahan Sebagai contoh, terdapat perbedaan antara system kekerabatan di Tapanuli dengan system kekerabatan di Minangkabau.
2.
Budaya khusus Masyarakat desa dan kota
Pola hidup masyarakat desa umumnya berbeda dengan pola hidup masyarakat kota. Masyarakat desa pola hidupnya lebih homogen dan kolektif, sedangkan masyarakat kota lebih heterogen dan individualistis. Pola-pola hidup yang demikian akan mempengaruhi kepribadian masyarakatnya. 3.
Budaya khusus kelas sosial Golongan kelas atas akan berbeda dibandingkan golongan kelas bawah dalam cara berpakaian, pergaulan, cara mengisi waktu senggang.
4.
Budaya khusus atas dasar agama Faktor agama juga memiliki pengaruh dalam membentuk kepribadian seorang individu.pola hidup antarpenganut agama akan berbeda satu sama lain. Pola hidup dan budaya mereka disesuaikan dengan ajaran agama masing-masing.
5.
Budaya khusus berdasarkan profesi Profesi seseorang akan berpengaruh besar pada kepribadiannya. Misalnya kepribadian seorang petani akan berbeda dengan kepribadian seorang dokter. Hal itu akan berpengaruh juga pada cara-cara bergaul maupun gaya hidup mereka.
SOAL – SOAL LATIHAN A.
Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang tepat !
1.
Situasi dan kondisi dalam setiap keluarga jika dilihat sepintas rasanya biasa-biasa saja, tetapi mengapa perwujudannya di masyarakat begitu beragam, baik dari perilaku atau kepribadiannya yang dimiliki oleh setiap individu. Apa yang sebenarnya terjadi ? Benarkah keberagaman itu tergantung kebiasaan yang diterapkan oleh keluarga masingmasing ? Wacana di atas sangat berkaitan dengan proses… a. interaksi d. identifikasi b. adaptasi e. sosialisasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
c. interseksi Suatu hari Sumi diajak ibunya pergi belanja pasar tradisional. Ketika ibunya sedang membeli sesuatu, Sumi memperhatikan gerak gerik dan cara bicara ibunya menawar belanjaan dan membayar belanjaan. Ketika pulang ke rumah dan kemudian ia bermain dengan teman sebayanya, ia mulai mempraktikkan apa yang dilakukan ibunya ketika berbelanja. Perkembangan diri yang dilakukan Sumi terdapat pada tahapan… a. play stage d. personality others b. game stage e. generalized others c. game others Seorang pemuda dibesarkan dalam lingkungan masyarakat jawa sehingga ia cenderung sopan, tenang, dan menggunakan bahasa yang halus ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Karakter kepribadian sang pemuda menunjukkan adanya hubungan antara sosialisasi dan… a. lembaga masyarakat d. pengendalian sosial b. motivasi individu e. warisan biologis c. lingkungan budaya Pak Andi mempunyai dua orang anak laki-laki dan terlihat seperti anak kembar, karena hanya terpaut satu tahun. Karekter keduanya berbeda. Sang kakak seperti ayahnya, dan sang adik seperti ibunya. Terbentuknya kepribadian si anak dipengaruhi oleh faktor…. a. lingkungan fisik d. tempat tinggal b. lingkungan budaya e. pengalaman unik c. warisan biologis Agen sosialisasi yang paling mendasar adalah keluarga, karena… a. keluarga dapat membentengi pengaruh luar yang akan membentuk pribadi anak b. keluarga sangat dominan dalam membentuk kepribadian setiap anak c. keluarga merupakan agen sosialisasi formal yang menentukan nasib anak d. si anak akan dapat hidup sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain e. kelurga merupakan agen sosialisasi sekunder di masyarakat luas Tuti anak yang tomboy. Perilakunya seperti anak laki-laki. Ia lebih suka berkumpul dengan anak laki-laki jarang bergaul dengan anak perempuan sebayanya. Karakter Tuti seperti laki-laki terbentuk karena… a. proses sosialisasi yang kurang sempurna b. proses interaksi di lingkungan tempat tinggal tidak jalan c. ketidakpedulian masyarakat dalam pembentukan kepribadian d. tidak ada keseimbangan peran dari agen-agen sosialisasi e. proses sosialisasi subkebudayaan menyimpang Sosialisasi melalui lembaga-lembaga berwenang merupakan tipe sosialisasi… a. primer d. formal b. informal e. nonformal c. sekunder Fungsi sosialisasi primer adalah… a. membentuk manusia yang professional b. meletakkan dasar kepribadian yang individu c. membentuk individu siap kerja d. membentuk sikap kedewasaan anak e. memberi kehangatan bagi si anak Perbedaan antara sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder terletak pada… a. individunya d. tujuannya b. objeknya e. lingkungannya
10.
11.
12.
13.
c. interaksinya Lembaga pendidikan merupakan agen sosialisasi formal, karena di dalamnya memiliki tujuan yang jelas, yaitu… a. mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengembangkan intelektual anak b. mempelajari dan mempraktikkan berbagai aturan yang berlaku di sekolah c. mempersiapkan si anak untuk secepatnya masuk dalam dunia kerja d. penanaman sikap yang sesuai dengan karakter si anak e. memperkenalkan dunia luar agar si anak memiliki pengetahuan Bila anak mulai menyesuaikan diri dengan adat-istiadat atau perilaku kelompoknya maka anak tersebut sudah mulai… a. belajar norma d. berintegrasi b. belajar bergaul e. bersosialisasi c. belajar nilai Berikut ini merupakan tujuan bersosialisasi bagi individu, kecuali… a. mendapat ketrampilan yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak b. agar mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya c. pengendalian fungsi organik yang dipelajari melalui latihan mawas diri yang tepat d. membiasakan diri dengan nilai-nilai yang pokok dalam masyarakat e. agar pandai bermain peran dalam kehidupan masyarakat Jika anak tidak pernah bersosialisasi, maka… a. ia akan hidup sebagai orang jenius b. ia akan mempunyai rasa percaya diri yang besar c. ia tidak akan berperilaku seperti layaknya manusia d. kemampuannya akan tetap sama seperti anak yang bersosialisasi e. ia akan lebih terampil disbanding teman sebayanya 10
14. Agen sosialisasi yang merupakan tahap awal dalam membentuk kepribadian anak adalah… a. teman bermain d. sekolah b. teman belajar e. media massa c. keluarga 15. Iklan yang ditayangkan melalui media televisi mempunyai pengaruh besar terhadap masyarakat, karena berpotensi memicu… a. perubahan pola hidup di masyarakat b. terjadinya urbanisasi ke kota c. terjadinya kebrutalan anak-anak d. timbulnya perilaku homogen di masyarakat e. perubahan fisik individu dalam masyarakat 16. Sosialisasi melalui interaksi dalam pergaulan informal seperti teman, sahabat, anggota, klub, dan kelompok sosial yang ada di masyarakat merupakan tipe sosialisasi… a. formal d. sekunder b. informal e. tersier c. primer 17. Tahap di mana seorang anak mempelajari aturan-aturan yang mengatur peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat dilakukan melalui agen sosialisasi… a. media cetak d. keluarga b. sekolah e. sekolah
c. media keluarga 18. Fungsi pengembangan kepribadian anak secara keseluruhan dan ideal berlang ung melalui agen sosialisasi… a. media cetak d. keluarga b. sekolah e. kelompok bermain c. media elektronik 19. Jiwa pelaut yang dimiliki orang makasar yang membuat pribadinya menjadi pemberani ditentukan oleh faktor… a. lingkungan fisik d. pengalaman kelompok b. lingkungan kebudayaan e. kelompok unik c. warisan biologis 20. perbedaan jenis kelamin, ukuran tubuh, kekuatan jasmani, dan kecantikan termasuk faktor penentu perkembangan kepribadian, yaitu… a. lingkungan fisik d. pengalaman kelompok b. lingkungan kebudayaan e. kelompok unik c. warisan biologis .
11 PELAJARAN V Tema : PERILAKU MENYIMPANG Pendahuluan
: Modul ini akan membahas tentang : • Mendeskripsikan Perilaku Menyimpang
Standar kompetensi
: 1.Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian
Kompetensi Dasar
: 1.3 Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap antisosial
Indikator : • Mendeskripsikan perlaku menyimpang dan antisocial • Menjelaskan teori-teori penyimpangan sosial • Mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku menyimpang • Menjelaskan sifat-sifat perilaku menyimpang • Menjelaskan faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang • Menguraikan beberapa media pembentukan perilaku menyimpang • Menyebutkan contoh-contoh perilaku menyimpang • Mendeskripsikan pengendalian sosial
• • • •
Menjelaskan jenis-jenis lembaga pengendalian sosial Menjelaskan sifat-sifat pengendalian sosial Menjelaskan cara-cara pengendalian sosial Menjelaskan akibat tidak beerfungsinya lembaga pengendalian sosial
Untuk mencapai tujuan tersebut, sajian materi pada modul ini akan dibagi dalam beberapa kegiatan : • Mendeskripsikan perilaku menyimpang dan antisosial 1.
Pengertian Perilaku Menyimpang dan Antisosial
Perilaku menyimpang dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku yang diekspresikan oleh seorang atau beberapa orang anggota masyarakat yang secara disadari atau tidak disadari, tidak menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dan telah diterima oleh sebagian masyarakat yang tidak sesuai dengan norma. Sedangkan pengertian Antisosial dapat diartikan sebagai suatu sikap yang bertentangan dengan nilai dan norma sosial dalam masyarakat. • a.
Menjelaskan teori-teori penyimpangan sosial Teori Differential Association Teori ini diciptakan oleh Edwin H. Sutherland, yang berpendapat bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan yang berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. Contohnya; proses menghisap ganja dan perilaku homoseksual 12 Teori labeling Teori ini dipelopori oleh Edwin M. Lemerd yang berpendapat bahwa seseorang yang telah melakukan penyimpangan pada tahap primer (pertama) lalu oleh masyarakat sudah diberikan cap sebagai penyimpang, maka orang tersebut terdorong untuk melakukan penyimpangan sekunder (tahap lanjut) dengan alasan “kepalang tanggung”. Contohnya; seorang yang pernah sekali mencuri dengan alasan kebutuhan, Tetapi kemudian oleh masyarakat dijuluki pencuri, maka ia akan terdorong menjadi bahkan dapat menjadi perampok. b.
c.
Teori Merton
Teori ini dikemukakan oleh Robert K. Merton, yaitu perilaku penyimpangan merupakan bentuk dari adaptasi terhadap situasi tertentu. Merton mengidentifikasi lima cara adaptasi, diantaranya : 1. Komformitas Yaitu perilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut atau cara konvensional dan melembaga. 2. Inovasi Yaitu perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan oleh masyarakat, tetapi memakai cara yang dilarang oleh masyarakat. 3. Ritualisme Yaitu perilaku yang telah meninggalkan tujuan budaya, tetapi masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan oleh masyarakat. Ritual (upacara) masih diselenggarakan, tetapi maknanya telah hilang.
4. Retretism Yaitu perilaku yang meninggalkan, baik tujuan konvensional maupun cara pencapaiannya. Contohnya : pecandu obat bius, pemabuk, gelandangan, dan orang gagal lainnya. 5. Rebellion Yaitu penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai dengan upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru. Contohnya : para reformator agama. d. Teori Fungsi Teori ini dikemukakan oleh Emile Durkheim, bahwa kesadaran moral dari semua masyarakat adalah karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial. jadi kejahatan akan selalu ada karena orang selalu ada yang berwatak jahat. Bahkan, ia berpendapat bahwa kejahatan itu perlu agar moralitas dan hukum dapat berkembang dengan normal. • a.
Mengidentifikasi bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang Penyimpangan Primer Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang bersifat temporer atau sementara dan hanya menguasai sebagaian kecil kehidupan seseorang. Ciri-ciri penyimpangan primer antara lain : 1. Bersifat sementara 2. Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang 3. Masyarakat masih mentolerir / menerima 13 Contoh penyimpangan primer misalnya : Pegawai yang membolos kerja Banyak minum alcohol pada waktu pesta Siswa yang membolos Pelanggaran lalu lintas b.
Penyimpangan Sekunder Penyimpangan sekunder adalah perbuatan yang dilakukan secara khas dengan memperlihatkan peilaku menyimpang. Cirri-ciri penyimpangan sekunder antara lain : 1. Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang 2. Masyarakat tidak bisa mentolerir perilaku menyimpang tersebut Contoh penyimpangan sekunder adalah : Pembunuhan Perjudian Perampokan Pemerkosaan c.
Penyimpangan individu Penyimpangan individu adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seorang individu dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Contohnya : pencurian yang dilakukan sendiri d.
Penyimpangan kelompok
Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan secara berkelompok dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma masyarakat yang berlaku. e.
Penyimpangan Situasional Penyimpangan situasional ini disebabkan oleh pengaruh bermacam-macam kekuatan situaasional/sosial di luar inidividu dan memaksa individu tersebut untuk berbuat menyimpang. f.
Penyimpangan sistematik Penyimpangan sistematik adalah suatu system tingkah laku yang disertai organisasi sosial khusus, status formal, peranan-peranan, nilai-nilai, norma-norma, dan moral tertentu yang semuanya berbeda dengan situasi umum. Segala pikiran dan pebuatan yang menyimpangitu kemudian dibenarkan oleh semua anggota kelompok. • a.
Menjelaskan sifat-sifat perilaku menympang Penyimpangan positif Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif karena mengandung unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya alternatif. Jadi, penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan, meskipun cara yang dilakukan tampaknya menyimpang dari norma yang berlaku. 14 Contohnya : seorang ibu rumah tangga denga terpaksa harus menjadi sopir taksi Karena desakan ekonomi. b
Penyimpangan Negatif Penyimpangan negatif adalah penyimpangan yang cenderung bertindak ke arah nilainilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk. Dalam pentimpangan negatif, tindakan yang dilakukan akan dicela oleh masyarakat dan pelakunya tidak dapat ditolerir oleh masyarakat. Contohnya : pembunuhan dan pemerkosaan • a.
b.
c.
Menjelaskan faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang Sikap mental yang tidak sehat Perilaku menyimpang dapat pula disebabkan karena sikap mental yang tidak sehat. Sikap itu ditunjukkan dengan tidak merasa bersalah atau menyesal atas perbuatannya, bahkan merasa senang. Contohnya : profesi pelacur Ketidakharmonisan dalam keluarga Tidak adanya keharmonisan dalam keluarga dapat menjadi penyebab tejadinya perilaku menyimpang. Contohnya : kalangan remaja yang menggunakan obat-obatan terlarang karena broken home Pelampiasan rasa kecewa
d. e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
• a.
Seseorang yang mengalami kekecewaan apabila tidak dapat mengalihkannya ke hal yang positif, maka ia akan berusaha mencari pelarian untuk memuaskan rasa kecewanya. Contohnya : bunuh diri Dorongan kebutuhan ekonomi Perilaku menyimpang juga terjadi karena dorongan kebutuhan ekonomi. Contohnya : perbuatan mencuri atau merampok Pengaruh lingkungan dan media massa Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang dapat disebabkan karena terpengaruh oleh lingkungan kerjanya atau teman sepermainannya, begitu juga peran media massa yang sangat berpengaruh terhadap penyimpnagn perilaku. Keinginan untuk dipuji Seseorang dapat bertindak menyimpang karena keinginan untuk mendapat pujian, seperti banyak uang, selalu berpakaian mahal dan perhiasan yang mewah, atau gaya hidup yang mewah. Agar keinginan ini terwujud, ia rela melakukan perbuatan menyimpang, seperti : korupsi, menjual diri dan merampok. Proses belajar yang menyimpang Hal in terjadi melalui interaksi sosial dengan orang-orang yang berperilaku menyimpang. Misalnya : seorang anak remaja yang sering bergaul dengan kelompok remaja pengguna obat-obatan terlarang atau terlibat perkelahian.
15 Ketidaksanggupan menyerap norma Ketidaksanggupan menyerap norma ke dalam kepribadian seseorang diakibatkan karena ia menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna, sehingga ia tidak sanggup menjalankan peranannya sesuai dengan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat. Adanya ikatan sosial yang berlain-lainan Seorang individu cenderung mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang paling ia hargai, dan akan lebih senang bergaul dengan kelompok lainnya. Dalam proses ini, individu akan memperoleh pola-pola sikap dan perilaku kelompoknya. Jika kelompok yang diajak bergaul mempunyai pola perilaku menyimpang, kemungkinan besar individu tersebut akan berperilaku menyimpang. Proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang Perilaku menyimpang yang terjadi dalam masyarakat dapat disebabkan karena seseorang memilih nilai subkebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma budaya yang kungdominan. Contohnya : kehidupan di lingkungan pelacuran dan perjudian Kegagalan dalam proses sosialisasi Proses sosialisasi bisa dianggap tidak berhasil jika individu tersebut tidak berhasil mendalami norma-norma masyarakat. Keluarga adalah lembaga yang paling bertanggung jawab atas penanaman norma-norma masyarakat dalam diri anggota keluarga. Ketika keluarga tidak berhasil mendidik anggotanya, maka yang terjadi adalah penyimpangan perilaku. Menguraikan beberapa media pembentukan perilaku menyimpang Keluarga
Pembentukan kepribadian seseorang untuk pertama kalinya akan berawal dari keluarga, karena proses sosialisasi yang dialami seorang individu untuk membentuk kepribadiannya itu berawal dari media sosialisasi ini. Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik bila ia terlahir dalam lingkungan keluarga yang baik. Sebaliknya, kepribadian seorang anak akan cenderung negatif jika terlahir dalam lingkungan keluarga yang kacau. b. Lingkungan tempat tinggal Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seorang individu dalam proses pembentukannya. Seorang individu yang tinggal dalam lingkungan yang baik akan mempengaruhi kepribadiannya menjadi baik. Sebaliknya, bila seorang individu hidup dan tinggal dalam lingkungan yang buruk maka cenderung akan membentuk kepribadian yang buruk atau menyimpang. c. Kelompok Bermain Kelompok bermain atau pergaulan juga dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian seorang individu. Jika ia memiliki kelompok bermain yang positif dan melakukan hal-hal atau perbuatan yang baik, maka perilakunya cenderung positif. Sebaliknya, apabila seorang individu memiliki kelompok bermain yang negatif, maka pola dan kepribadiannya akan cenderung negatif.
16 Media Massa Media massa dapat disebut sebagai media sosialisasi yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Pemberitaan yang ada di media massa, seperti surat kabar, televisi, atau internet dapat memicu maraknya perilaku menyimpang. Misalnya, tayangan yang berbau pornografi, porno aksi, kekerasan. d.
• a.
Menyebutkan contoh-contoh perilaku menyimpang Tindakan Kriminal dan Kejahatan Tindakan kriminal merupakan suatu bentuk penyimpangan terhadap nilai dan norma, atau pelanggaran terhadap aturan dan perundang-undangan yang berlaku di masyarakat. Kejahatan terhadap Negara bisa mengganggu stabilitas dan keamanan negara sehingga mengganggu ketentraman masyarakat. b. Kenakalan Anak (Juvenile Delinquency) Kenakalan (delinquency) menurut Prof. DR. Fuad Hasan adalah perbuatan antisocial yang dilakukan oleh anak / remaja, bila dilakukan oleh orang dewasa dikategorikan sebagai tindak kejahatan. Pendapat lain menyatakan bahwa perbuatan delinquency adalah semua perbuatan penyelewengan norma-norma kelompok tertentu yang menimbulkan keonaran dalam masyarakat yang dilakukan oleh anak muda. c. Penyimpangan Seksual Penyimpangan seksual merupakan salah bentuk perilaku menyimpang dan melanggar norma-norma dalam kehidupan masyarakat. Bentuk-bentuk penyimpangan seksual antara lain : 1. Homoseksual Yaitu perilaku seksual yang cenderung tertarik pada berjenis kelamin sama atau sejenis. 2. Transeksual Yaitu perilaku seseorang yang cenderung mengubah karakteristik seksualnya.
3. 4. 5. 6.
misalnya : seorang laki-laki yang ingin menjadi perempuan, demikian sebaliknya. Biasanya, perilaku seksual ini lebih disebabkan oleh pengaruh lingkungan sosial, seperti orang sekitar atau pola pergaulannya. Sadomasokisme Sadisme adalah kepuasan seksual yang diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Ekshibisme Perilaku seksual yang memperoleh kepuasan seksual dengan cara memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang lain sesuai kehendaknya. Voyeurism Yaitu perilaku seksual yang memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi, bahkan berhubungan seksual. Fetishisme Yaitu perilaku seksual yang disalurkan melalui bermasturbasi dengan c Celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksualnya. 17
d. e. f. g.
Alkoholisme Pemabuk atau alkoholis maupun pengedar minuman keras dianggap melanggar normanorma sosial dalam masyarakat. Penyalahgunaan Narkotika Penyalahgunaan narkotika dapat disebut sebagai penyimpangan perilaku karena melanggar norma hukum yang berlaku di masyarakat. Hubungan Seksual Sebelum Nikah Hubungan seksual sebelum nikah atau di luar nikah tidak dapat dibenarkan. Perbuatan tersebut dianggap sebagai bentuk perilaku menyimpang dalam kehidupan masyarakat. Sadisme terhadap anak Penganiayaan terhadap anak merupakan bentuk perilaku menyimpang yang akhir-akhir ini semakin marak terjadi dalam masyarakat.
•
Mendeskripsikan Pengendalian Sosial Menurut Berger, pengendalian sosial adalah cara yang digunakan untuk menertibkan anggota masyarakat yang membangkang. Menurut Roucek, pengendalian sosial adalah proses terencana maupun tidak tempat individu diajarkan, dibujuk, ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
•
Menjelaskan Jenis-jenis Lembaga Pengendalian Sosial Dalam pelaksanaan pengendalian sosial kita mengenal Pengendalian sosial formal dan pengendalian sosial nonformal. Pengendalian sosial formal antara lain : a. Lembaga Kepolisian Lembaga kepolisian merupakan salah satu lembaga formal yang sejak awal dibentuk dalam rangka mengawasi semua bentuk penyimpangan terhadap hukum yang berlaku. b. Lembaga kejaksaan
-
Lembaga kejaksaan merupakan lembaga formal yang bertugas sebagai penuntut umum, yaitu pihak yang mengajukan tuntutan terhadap mereka yang melakukan pelanggaran hukum berdasarkan tertib hukum yang baerlaku. c. Lembaga Pengadilan Lembaga pengadilan pada hakekatnya juga merupakan lembaga pengendalian sosial formal yang bertugas untuk memeriksa kembali hasil penyidikan dari kepolisian serta menindaklanjuti tuntutan dari kejaksaan terhadap suatu kasus pelanggaran. -
Pengendalian non formal antara lain : a. Lembaga Adat Pada masyarakat tradisional, bentuk-bentuk pelanggaran terhadap norma-norma adat masih banyak dilakukan oleh warga masyarakat. Oleh sebab itu, penanganannya menjadi kewenangan dari lembaga-lembaga adat masyarakat itu sendiri.
18 b. Tokoh-tokoh Masyarakat Pengendalian sosial dapat juga dapat dilakukan oleh para pemuka masyarakat yang mempunyai pengaruh ataupun kharisma untuk mengatur berbagai kegiatan masyarakat. Tokoh-tokoh masyarakat tersebut merupakan panutan sekaligus pengendali yang dipatuhi oleh masyarakat lain. •
Menjelaskan Sifat-sifat Pengendalian Sosial a. Pengendalian Sosial Preventif Pada pengendalian sosial yang bersifat preventif, usaha yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Contohnya : pemberian nasehat kepada anak untuk tidak ngebut di jalan raya supaya tidak terjadi pelanggaran. b. Pengendalian Sosial Represif Pengendalian sosial yang represif dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran dan supaya keadaan pulih seperti sedia kala. Contohnya : seseorang lalai untuk membayar utang, kemudian diadukan ke pengadilan. Selanjutnya, pengadilan menjatuhkan hukuman supaya ia membayar kembali hutang tersebut disertai dendanya. c. Pengendalian Sosial Gabungan Pengendalian sosial gabungan merupakan gabungan antara pengendalian sosial preventif dan pengendalian represif. d. Pengendalian Sosial Persuasif Pengendalian sosial persuasive dilakukan melalui pendekatan dan sosialisasi agar masyarakat mematuhi norma-norma yang ada. Pengendalian sosial ini dilakukan tanpa kekerasan. e. Pengendalian Sosial Koersif Pengendalian sosial koersif bersifat memaksa agar anggota masyarakat berperilaku sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
•
Menjelaskan Cara-cara Pengendalian Sosial
Ada beberapa cara pengendalian sosial yang dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut : a. Cemoohan Jika salah seornag anggota masyarakat atau kelompok berbuat sesuatu yang dianggap menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku, maka seseorang atau kelompok orang tersebut akan dicemooh atau diejek oleh anggota masyarakat lainnya dengan tujuan agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma itu lagi. b. Teguran Teguran merupakan satu bentuk pengendalian sosial. teguran bisa berupa peringatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. c. Pendidikan Pendidikan adalah proses yang diawali sejak lahir, berlangsung sepanjang hidup, dan merupakan cara pengendalian sosial yang efektif. d. Agama Jika seseorang melanggar ajaran agama, maka ia akan merasa berdosa, tersingkir, dan akan berusaha bertobat. Agama juga merupakan sarana pengendalian sosial yang efektif. 19 e. Gosip atau Desas-desus Gosip atau desas-desus adalah berita yang menyebar secara cepat dan tidak berdasarkan pada kenyataan. f. Ostratisme Dapat diartikan sebagai “pengucilan”. Misalnya : ada seorang anggota masyarakat yang walaupun diperbolehkan bekerja sama dalam kelompok masyarakat, tetapi dia tidak diajak berkmomunikasi. Tujuan dari ostratisme ini adalah supaya anggota masyarakat yang bersangkutan tidak melanggar nilai dan norma yang berlaku. g. Fraundulens Adalah pengendalian sosial dengan jalan meminta bantuan pihak lain yang dianggap dapat mengatasi masalah. h. Intimidasi Intimidasi dilakukan dengan cara menekan, memaksa, mengancam, atau menakut-nakuti. i. Hukum Setiap masyarakat telah mengembangkan system penghargaan da hukuman (sanksi) agar merangsang para anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial yang berlaku. •
Menjelaskan akibat tidak berfungsinya lembaga pengendalian sosial
Apabila lembaga-lembaga pengendalian sosial tidak berfungsi, baik internal maupun eksternal, baik lembaga-lembaga formal maupun nonformal, maka yang terjadi di dalam masyarakat adalah suatu kesemrawutan atau ketidakpastian. Bentuk-bentuk nyata kejadian dalam masyarakat yang merupakan akibat langsung dari tidak berfungsinya lemabga-lembaga pengendalian sosial antara lain : a. Tidak adanya kepastian hukum b. Kepentingan masyarakat sulit untuk dipenuhi c. Sering terjadi konflik, terutama konflik-konflik kepentingan yang berlatar belakang pada hakekat hidup manusia, perbedaan ideology, perbedaan budaya, serta perbedaan ras
d. e.
Munculnya komersialisasi hukum, jabatan, dan kekusaan Munculnya sindikat-sindikat kejahatan yang mempunyai kepentingan khusus
20 SOAL – SOAL LATIHAN A.
Pilihan Ganda
1.
Penyimpangan sosial terjadi ketika suatu tindakan berada di luar norma dan nilai yang berlaku, dengan kondisi seperti… a. di luar batas toleransi masyarakat b. masih di dalam toleransi yang wajar c. tidak ada pengampunan lagi dari masyarakat d. mendapat pertentangan dalam bentuk kerusuhan e. ada upaya melakukan pengasingan pada pelaku Salah satu faktor dari luar yang merangsang tindakan kejahatan adalah… a. adanya pemerintah yang terlalu birokratis b. karena pemerintah yang korupsi c. tingginya mobilitas sosial di masyarakat d. terjadinya dorongan berpolitisasi e. konflik karena kesenjangan sosial Seorang remaja bergaul dengan sekelompok orang yang mempunyai kegemaran berkelahi dan menodong. Ia menyerap nilai-nilai dalam kelompok tersebut yang akhirnya menjadi gemar berkelahi dan menodong. Dari kasus tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penyimpangan terjadi karena… a. adanya sosialisasi subkebudayaan b. sosialisasi yang tidak sempurna c. perubahan sosial yang cepat d. krisis ekonomi yang berkepanjangan e. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Secara fenomenologis, gejala kenakalan terjadi di masa pubertas. Adapun penyebab kenakalan tersebut antara lain seperti di bawah ini, kecuali… a. masyarakat yang penuh dengan korupsi b. lingkungan keluarga yang harmonis c. situasi masyarakat yang tidak menentu d. Keadaan lingkungan yang membosankan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
e. Kesenjangan yang mencolok antara kaya dan miskin Akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna adalah… a. ketidaksanggupan individu dalam berinteraksi b. terjadinya penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya c. terbentuknya keyakinan diri dalam individu d. ketidaksanggupan individu dalam menyerap norma e. timbulnya pertentangan antarindividu dalam masyarakat Perhatikan pernyataan berikut ini ! 1. sanksi-sanksi sosial melemah 2. norma agama semakin menipis 3. adanya lembaga-lembaga formal 4. besarnya pengaruh budaya timur 5. norma-norma susila menjadi longgar
21 Yang menunjukkan penyebab timbulnya penyimpangan perilaku adalah… a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 2, dan 5 d. 2, 3, dan 4 e. 2, 3, dan 5 Tujuan pengendalian sosial dapat tercapai antara lain dengan cara… a. intimidasi b. sosialisasi c. enkulturasi e. internalisasi Seorang polisi memberhentikan dan memeriksa kelengkapan kendaraan, kemudian menindak yang melanggar. Pengendalian sosial ini disebut pengendalian… a. preventif c. persuasive d. koersif e. represif Seseorang yang melakukan pekerjaan sebagai WTS yang disebabkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan penyimpangan… a. individual b. kelompok c. situasional d. sistematik e. ekonomik Seorang anak berperilaku menyimpang yang disebabkan karena kurang mendapat kasih sayang dari orangtua merupakan tinjauan dari sudut… a. biologis b. sosiologis e. ekonomis Seorang ibu terpaksa menjadi supir taksi di amalam hari untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal itu termasuk penyimpangan… a. sosial
12.
13.
14.
15.
b. negatif c. positif d. individual e. seksual baik di sekolah maupun di masyarakat sering disampaikan bahaya merokok. Hal itu merupakan cara pengendalian sosial yang bersifat… a. persuasif b. koersif c. kompulsif d. pervasi e. kurasif Bentuk pengendalian sosial yang paling efektif antara lain melalui lembaga pendidikan formal atau sekolah, sebab…
22 a. dapat mengesampingkan peranan orangtua b. dapat bertindak tanpa campr tangan orangtua c. sanksinya tegas jika melakukan perlawanan c. disosialisasikan secara bertahap dan sistematis Dewan guru mengumpulkan dan menindak siswa-siswa yang terlibat perkelahian. Tindakan ini termasuk pengawasan dari… a. kelompok terhadap individu b. kelompok terhadap kelompok c. masyarakat terhadap masyarakat d. lembaga terhadap kelompok e. institusi terhadap kelompok Pengendalian yang dilakukan pemerintah kepada kelompok masyarakat tertentu yang dianggap menyimpang disebut pengendalian sosial… a. internal b. eksternal c. primer d. sekunder e. preventif
B.
URAIAN
1.
Jelaskan menurut pendapat anda bahwa keluarga yang tidak harmonis cenderung menimbulkan kenakalan pada anak ? Apakah yang dimaksud dengan perilaku menyimpang ? Jelaskan sifat-sifat perilaku menyimpang ! Jelaskan 4 faktor penyebab perilaku menyimpang ! Jelaskan tentang : a. Teori Labeling b. Teori Differensial Association
2. 3. 4. 5.
23
PELAJARAN VI Tema : PENERAPAN PENGETAHUAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Pendahuluan
: Modul ini akan membahas tentang : • Mendeskripsikan Pengetahuan sosiologi dalam kehidupan masyarakat
Standar kompetensi
: 2.
Kompetensi Dasar
: 2.3 Menerapkan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Indikator
:
• • •
Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian
Mendeskripsikan tentang wawasan sosiologis Menjelaskan beberapa wawasan sosiologis Menjelaskan peran sosiolog dalam kehidupan bermasyarakat
Untuk mencapai tujuan tersebut, sajian materi pada modul ini akan dibagi dalam beberapa kegiatan : •
Mendeskripsikan tentang wawasan sosiologis Wawasan sosiologis adalah wujud dari pemahaman pengetahuan sosiologi terhadap kenyataan sosial. Secara umum bahwa wawasan itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu sudut pandang atau suatu cara khusus untuk mengamati sesuatu dan menatanya sedemikian rupa sehingga menjadi bermakna dan dapat dipahami. •
Menjelaskan beberapa wawasan sosiologis
Beberapa wawasan sosiologis antara lain sebagai berikut : 1. Wawasan masyarakat Menurut Durkheim, masyarakat merupakan kenyataan yang objektif secara mandiri dan bebas dari individu-individu yang merupakan anggotanya. Kehidupan sosial dimengerti dalam sifat hakikat masyarakat itu sendiri. Masyarakat bukanlah sekedar penjumlahan individu, melainkan suatu system yang dibentuk dari hubungan antarindividudan mempunyai cirri tersendiri. Keseragaman-keseragaman tigkah laku yang ditemukan dalam masyarakat tersebut bukanlah sifat asli dari setiap masyarakat tertentu, tetapi ditentukan oleh masyarakat dan luas jangkauannya. Wawasan masyarakat yang dimiliki oleh sosiolog juga dikemukakan oleh Erving Goofman dengan melihat perilaku individunya, perilaku individu dalam masyarakat mempunyai 2 sifat, yakni sebagai berikut :
24 a. b.
Sifat duniawi (profan) Yaitu hasil dari kewajiban terhadap peran sosial, resmi, kaku, dan tidak dapat ditawar. Sifat keramat (sakral) Yaitu berhubungan dengan masalah pribadi menjadi individu yang sebenarnya, maka pada saat itulah ia bersantai, terbuka apa adanya terhadap orang sekitarnya, dan terlepas dari peran sosialnya.
2. Wawasan Sistem Sosial System sosial didefinisikan sebagai sebuah bentuk system yang paling mendasar, yaitu terdiri dari sejumlah aktor-aktor individu yang saling berinteraksi dalam situasi yang sekurangkurangnya mempunyai aspek lingkungan atau fisik. Dalam system sosial terdapat unsur actor, interaksi, lingkungan, dsb. Pada hakikatnya system sosial mempunyai persyaratan sebagai berikut : a. Bukan sekedar impersonal Konsep system sosial tidak hanya memiliki kekuatan impersonal (pribadi) terhadap individu, tetapi dihubungkan dengan sector-sektor yang terbatas pada kehidupan individunya. Contohnya : gereja, sekolah, dan perusahaan industry adalah sekumpulan individu, tetapi momentum dan melkanisme sendiri untuk mengatur anggotnya. b. Determinastik (menentukan) Perubahan unsur apapun dalam system ditentukan oleh unsur lainnya. Wawasan sosiologis ini membawa sosiolog memberikan prediksi. Contohnya : lembaga pendidikan terkait sistematis dengan lembaga sosial lainnya. 3.
Wawasan kekuasaan dan Konflik Wawasan kekuasaan dan konflik ini menempatkan perhatiannya pada pembagian kekuasaan masyarakat dan keteraturan sosial yang tergantung pada pembagian kekuasaan. Selain itu, masyarakat terbentuk dari kelas sosial yang dibedakan berdasarkan kekuasaan. 4. Wawasan individualistic atau fenomenalogis Wawasan individualistic atau fenomenalogis melihat perspektif dan penafsiran oleh individu yang berpengaruh dalam masyarakat. Individu tidak hanya bertindak sebagai definisi tentang situasi, tetapi dalam tindakannya ia akan berusaha mempengaruhi orang lain agar penafsirannya terhadap situasi tersebut.
•
Menjelaskan Peran Sosiolog dalam Kehidupan Masyarakat Peran sosiolog sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1.
Sosiolog sebagai ahli riset Para sosiolog menaruh perhatiannya pada pengumpulan dan penggunaan data. Sosiolog bekerja sama dengan menggunakan berbagai cara. Misalnya, sosiolog memimpin riset ilmiah dan kemudian mencari data tentang kehidupan sosial suatu masyarakat. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan Sosiolog dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
2.
3.
4.
25 Sosiolog sebagai teknisi Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka member saran-saran ,baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan masyarakat, hubungan antar karyawan, maslah moral maupun hubungan antarkelompok dalam suatu organisasi. Sosiolog sebagai guru atau pendidik Dalam menyajikan suatu fakta, seorang sosiolog harus bersikap netral dan objektif. Sosiolog dapat menyajikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana keterlibatan mereka dalam pemecahan masalah-masalah sosial ataupun kegiatan-kegiatan sosial yang bersifat membangun serta menunjukkan apa yang telah mereka pelajari dari pengalaman-pengalaman dilapangan.
26