Pembawa Acara Pada Acara Halal Bihalal Posted in Contoh By On March 21, 2015 Pembawa Acara Pada Acara Halal Bihalal − halal bihalal adalah suatu tradisi berkumpul sekelompok orang Islam di Indonesia dalam suatu tempat tertentu untuk saling bersalaman sebagai ungkapan saling memaafkan agar yang haram menjadi halal. Umumnya kegiatan ini diselenggarakan setelah melakukan salat Idul Fitri. Kadang-kadang, acara halal bihalal juga dilakukan di hari-hari setelah Idul Fitri dalam bentuk pengajian, ramah tamah atau makan bersama. Oke langsung saja berikut merupakan pembawa acara pada Acara Halal Bihalal : Assalamualaikum Wr. Wb. Para undangan sekalian yang kami hormati, Pada malam yang berbahagia ini marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena kita masih diberi nikmat oleh Allah berupa panjang umur, Sehingga kita bisa menyelesaikan kewajiban puasa Ramadhan, sehingga pada malam ini tepatnya pada tanggal 3 Syawal tahun kita bisa menyelengarakan acara halal bi halal. Semoga acara kita pada malam ini senantiasa diridhoi oleh Allah SWT: Amin Kedua kalinya semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhamad SAW karena dari beliaulah terpancar sinar akhIakul karimah, yakni akhlak mulia yang bersumber dan AI-Qur’an. Dalam acara halal bihalal ini insya Allah akan diisi ceramah agama oleh yang terhormat bapak KH. epidato.com Untuk menyingkat waktu, maka saya bacakan susunan acara yang sudah tersusun pada kesempatan. Adapun susunan acara selengkapnya adalah sebagai berikut: 1. Pembukaan 2. Pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur-an. 3. Prakata panitia. 4. Ceramah agama. 5. Halal bihalal. 6. Istirahat. 7. Do’a. 8. Penutup. Demikian untaian acara pada malam ini. Langsung saja kita menginjak acara yang kedua, yaitu pembacaan ayat-ayat suci Al-Ouran, yang akan disampaikan adik kami adik epidato.com. Kepada adik epidato.com dipersilahkan PEMBACAAN AYAT-AYAT SUCI AL-QUR-AN, Terimakasih saya sampaikan, semoga apa yang dibacanya tadi bermanfaat bagi dirinya sendiri khususnya, dan bagi para hadirin sekalian. Acara selanjutnya, yaitu: prakata panitia yang akan disampaikan oleh yang terhormat Bpk. Drs. epidato.com. Kepadanya dipèrsilahkan SAMBUTAN DARI PRAKATA PANITIA. Terimakasih, kami sampaikan semoga sambutan yang disampaikan oleh Bapak Drs. epidato.com tadi bermanfaat bagi kita semua. Selanjutnya acara berikutnya yaitu ceramah agama, yang akan disampaikan oleh yang terhormat Bapak KH. epidato.com. Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak KH epidato.com, dimana beliau telah banyak menerangkan tentang manfaat dan halal bihalal ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, dan sekaligus menjadi pelajaran bagi generasi penerus bangša.
Hadirin sekalian yang kami hormati! Tibalah sudah acara halal bihalal, karena itu dimohon dengan hormat semua undangan maju dan membentuk barisan, kemudian satu persatu berjabatan tangan secara berurutan. Kemudian dilanjutkan dengan acara istirahat. Untuk itu kami sampaikan kepada para petugas konsumsi supaya menjalankan tugasnya, juga saya sampaikan kepada segenap undangan setelah berjabatan tangan marilah kita nikmati hidangan-hidangan yang sudah disediakan ACARA ISTIRAHAT. Kami. kira sudah cukup acara istirahat. Selanjutnya sebagai puncak dan acara ini adalah penutup/do’a ‘yang akan dipimpini oleh bapak epidato.com, kepada Bapak epidato.com SH dipersllahkan PEMBACAAN DO’A. Hadirin sekalian yang berbahagia Setelah beberapa mata acara sudah kita ikuti bersama, marilah kita memohon kepada Allah SWT agar kita diberi kekuatan iman, Islam dan diberii khusnul khotimah. Amin. Dan kami selaku pembawa acara, apabila ada tingkah laku, atau kata-kata kami kurang berkenan dihati para undangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
pembawa acara halal bihalal, Mc halal bihalal, mc halal bihalal idul fitri bahasa jawa, ceramah halal bihalal bahasa sunda, pembawa acara halal bihalal bahasa jawa, teks pembawa acara halal bihalal idul fitri, texs mc halal bi halal bahasa jawa kluarga, doa bahasa sunda tentang halal bihalal, mc halal bihalal bahasa jawa, teks pembawa acara pengajian halal bihalal
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Alkhamdulillahi rabbil 'alamin, Wa bihi nasta'iinu 'alaa umuuriddunya waddiin, wash shalatu was salamu 'alaa asyrafil anbiya i wal mursalin, wa 'ala aalihi wa ash-habihi ajma'in, amma ba'du: Saudara, hadirin dan hadirat sekalian terhormat. Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita panjatkan puji syukur yang sedalam-dalamnya kehadirat Allah swt. berkat rahmat, anugerah dan hidayah-Nya, kita telah sampai puncak kemenangan dan kebahagiaan dalam suasana hari raya Idul Fitri. Sebuah kebahagiaan yang didasarkan atas argumentasi agama, sebuah kebahagian dan kemenangan yang didisarkan pada, keimanan. Sebagai makhluk sosial, kita tidak akan dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan orang lain. Sebagai manusia, kita harus senantiasa menjaga hubungan baik secara vertikal kepada Allah dan secara horisontal, terhadap sesame manusia. Ceremoni ritualIdul Fitri mengandung muatan ibadah baik secara vertikal maupun horisontal. Ibadah sosial pada Idul Fitri tidak hanya terbatas pada solidaritas sosial, juga harus bermurah hati dalam aspek moral dan spiritual dengan bersilaturrahim dan saling maaf memaafkan. Tindakan moral sepiritual inilah yang oleh masyarakat Jawa bahkan umumnya bangsa Indonesia dijadikan sebagai ritual pokok dalam berhari raya Idul Fitri. Setelah dosa secara vertikal terampuni dengan melakukan ibadah puasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridhà Allah swt. maka dosa horizontal pun harus diupayakan dapat terampuni pula, sehingga kita benar-benar dalam kondisi fitrah bersih dan suci dari dosa-dosa baik secara vertikal maupun horisontal. Dari sinilah maka budaya saling maaf memaafkan menjadi melembaga di dalam merayakan Idul Fitri dikalangan masyarakat kita yang lebih popular dikenal dengan istilah Halal Bihalal. Budaya lebaran dengan berbagai tradisinya itu merupakan contoh, yang elok, bagaimana idiomidiom Islam diterjemahkan secara cerdas dan kreatif ke dalam budaya kita bangsa Indonesia. Silaturrahim dan halal bihalal adalah untuk saling maaf memaafkan antara anak dan orang tua, antara suainidan istri, antara teman sepermainan, antara tetangga, antara atasan dan bawahan, antara rekanan bisnis, antara petani, antara murid dan guru, juga di antara politisi sehingga terjadilah hubungan yang harmonis dan asosiatif di antara mereka. Dalam konteks inilah seorang Antropolok Amerika Clifford Geertz menyatakan dalam bukunya The Relegious Of Java, bahwa lebaran merupakan wadah yang mampu mengakomodasikan perbedaan dan sebagai arena solidaritas, dimana anggota-anggota masyarakat yang tadinya terpisah secara vertikal maupun horisontal akibat perbedaan idiologi dan orientasi primordial dengan tegas mencair sehingga ia menempatkan lebaran sebagai momen integrasi masyarakat Indonesia. Alangkah indahnya jika hal tersebut dapat terealisasi di era reformasi sebagaimana yang kita rasakan dewasa ini. Di mana konflik yang terus menerus terjadi baik di pusat maupun di daerahdaerah, pada lebaran ini bisa mencair. Anggota-anggota masyarakat mampu menempatkan hubungan yang harmonis, bisa mengesampingkan kepentingan pribadi dan golongan, sehingga muncul solidaritas yang seakan-akan tanpa panrih, kecuali untuk kepentinganagama, nusa dan bangsa. Betapa hinanya orang yang tidak mau bergaul secara baik dengan sesamanya, ia akan dicap sebagai orang yang arogan, angkuh, sombong dan egois. Bahkan ia akan mengalami kesulitan dalam hidupnya, karena pada dasarnya sebagai manusia, ia tidak akan mungkin dapat hidup tanpa jasa dan bantuan orang lain. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah swt.
ت نعلنبيمهءم الذذلنةء أنبينن نماَ ثءقمءفوُا مإلِ بمنحبببل ممنن ن ضمربن ب ب ممممنن ء ضمم ب س نوُنباَءءوُا بمنغ ن ام نوُنحبببل ممنن النناَ م ت ن ن ضمربن ب ام نوُينبقتءلءمموُنن البنبمينمماَنء بمنغبيمممر ام نوُ ء ت نعلنبيمهءم ابلنمبسنكننةء نذلم ن ك بمأ نننهءبم نكاَءنوُا ينبكفءءروُنن مبآِنياَ م نح ق ١١٢) صبوُا نوُنكاَءنوُا ينبعتنءدوُنن ق نذلم ن ك بمنماَ نع ن Artinya : “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS. Ali Imran: 112) Saudara, hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagia. Dalam konteks sosiologis pun lebaran meiniliki makna yang krusial dan signifikan, Idul Fitri merupakan momen integritas dan solidaritas masyarakat yang sedang mengalami proses perubahan, khususnya bagi para migran yang telah terkondisikan dalam hiruk pikuk dan hingar bingar kehidupan kota. Dengan mudik misalnya mereka ingin menemukan kembali masa lalunya di tempat asal. Mereka yang kesehariannya selalu di hitung dengan angka dan diperlakukan sebagi skrup-skrup kecil dalam mesin-mesin raksasa kota, ingin kembali diperlakukan sebagai manusia, mereka tinggalkan kota walaupun hanya sementara untuk menikmati kembali wajah kampung halaman rumah, ke sungai tempat mereka dulu mandi, ke lapangan tempat mereka bermain, merebah di pangkuan ibu dan bapak, berkumpul dengan sanak keluarga, menjalin kembali tali persaudaraan yang sekian lama terpisahkan oleh jarak dan kepeningan masing-masing. Sungguh membahagiakan dan kebahagiaan itu diungkapkan dengan memperbanyak takbir, tauhid dan tahmid mengagungkan kebesaran Asma Allah swt. Dengan didasari relegiusitas yang tinggi di hati lebaranuntuk sementara gerak otomistik dan individualistik yang di sebabkan oleh dorongan ekonomi dapat diturunkan dan didinginkan. Kemudian setelah lebaran usai mampu bangkit memulai aktivitas kembali dengan tetap disertai semangat relegimitas yang tinggi, sebagaimanifestasi tumbuhsuburnyanilai-nilaidi tanam di bulan Ramadhan. Kita berharap dengan Idul Fitri akan tercipta masyarakat yang fitri pula, yaitu suatu masyarakat yang aman, damai dan sentosa dalam keanekaragaman yang kaya dan yang miskin, yang cerdas dan yang bodoh, yang tua dan yang muda, yang majikan dan yang buruh, yang memerintah dan yang diperintah tidak ada yang dihinakan, tidak ada yang merasa ditindas atau diperas, dan tidak ada yang merasa di anak tirikan. Segenap lapisan masyarakat merasa aman, damai dalam eksistensinya karena sadar akan posisi dan fungsi masing-masing, di mana antara yang satu dengan yang lain saling melengkapi dan saling menyempurnakan. Demikianlah, yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini, mudah-mudahan dengan beridul fitri, kita benar-benar dalam keadaan fitri, suci lahir dan batin. Bilahitaufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabaraktuh.
MC Assalamu'alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahi rabbil’alamin wabihi nasta’in ‘ala umurri dunya waddin washolatu wassalamu’ala asyirofil anbiya’i wal mursalin wa’ala alihi washohbihi ajma’in amma ba’du Yang saya hormati Bpk/Ibu/Sdr..... Yang saya hormati .... Yang saya hormati .... Yang saya hormati .... Syukur Alhamdulillah, marilah kita senantiasa memanjatkan rasa puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan kepada kita segenap nikmat dan karunia-Nya, sehingga pada saat ini kita masih diberikan rahmat serta hidayah sehingga kita semua bisa berkumpul bersama-sama dalam keadaan sehat wal afiyat, dan dapat menghadiri acara “Memperingati Hari Pendidikan Nasional” Yang bertemakan “MINAT” yang insyaallah akan kita laksanakan pada hari ini. Sholawat serta Salam marilah selalu kita curahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW. berkat perjuangan beliaulah suri tauladan kita dalam berakhlakul karimah dan beliaulah Khatimul Anbiya’penyempurna ajaran Islam sebagai rahmatan lil’alamin. Terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada seluruh hadirin, yang dengan penuh semangat berkenan untuk menghadiri Acara ini sekaligus berpastisipasi secara aktif dalam mengikut sertakan perlombaan yang panitia selenggarakan untuk para siswa. Selanjutnya, izinkan kami untuk membacakan susunan acara pada kesempatan yang penuh bahagia ini, pada pagi yang InsyaAllah penuh berkah ini, acara-acara yang akan kita laksanakan adalah sebagai berikut: 1.Pembukaan 2.Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an 3.Shalawat Nabi 4.Sambutan-sambutan 5.Menyanyikan Lagu Nasional 6.Pelaksanaan Lomba 7.Hiburan 8.Lomba Stand Up 9.Penutupan Acara & Do’a Pembukaan Marilah kita buka acara ini dengan bacaan Basmalah bersama-sama. ‘Bismillahirarahmanirrahim”. Semoga dengan bacaan Basmalah tadi, acara ini akan berjalan dengan lancar dan pengetahuan yang kita dapat nanti bisa memberikan manfaat yang besar bagi kita semua, Amin... Selanjutnya, acara kedua yakni sambutan dari Ketua Panitia... Kepada Bapak Muhammad Ridwan, waktu dan tempat kami persilahkan. Pembacaan Ayat Suci Al-Quran
… Shalawat Nabi … Sambutan Demikian sambutan dari perwakilan Ketua Panitia, terima kasih kepada Kak Andri. Selanjutnya yaitu sambutan dari Pembina OSIS Madrasah Aliyah Islamiyah Ciputat,Ibu Suratih. Mpd. Yang kami hormati Ibu Suratih Mpd, waktu dan tempat kami persilahkan. Sambutan Para hadirin sekalian... demikian sambutan dari Pembina Osis Madrasah Aliyah Islamiyah Ciputat, Ibu Suratih. Mpd. Sambutan berikutnya, yaitu sambutan dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Islamiyah Ciputat,Ibu HJ.Dra.Iin Kusnaeni sekaligus dimohon untuk membuka acara Peringatan Hari Pendidikan Nasional. Kepada yang terhormat Ibu HJ.Dra.Iin Kusnaeni kami persilahkan. Sambutan Terima kasih kepada Ibu HJ.Dra.Iin Kusnaeni atas sambutan yang telah diberikan. Menyanyikan Lagu Nasional … Pelaksanaan Lomba … Hiburan … Lomba Stand Up … Penutup Kami ucapkan Terimakasih Banyak kepada Dewan Juri dan Peserta juga Hadirin sekalian, semoga sukses. Terima kasih, dan mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kekeliruan dalam penyampaian teks, juga perkataan yang kurang berkenan di hati hadirin sekalian. Marilah kita tutup Acara Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini dengan bacaan Hamdallah... Wabillahi taufiq wal hidayah... Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Susunn Acara Lomba
Susunan acara pelaksanaa Lomba memperingati HARDIKNAS tanggal 9-13 September 2013 di Madrasah Aliyah Islamiyah Ciputat Kota Tangerang Selatan sebagai berikut: Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Pelaksana