Ppe 6w3k49

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

1

OF

14

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

DISETUJUI DIREKTUR UTAMA

SABAR SITOMPUL

DIPERIKSA DIREKTUR PU&K

MAKMUR H SITOMPUL

DIPERIKSA DIREKTUR OPERASI

IR ELIVER PASARIBU

DISIAPKAN DIV. OP.

IR. FACHRIL UMAYA ZEIN, MM

Revision Record Rev

Date

Responsible Person

Description of Revision

C5

4/06/2015

ANDRY KURNIAWAN

Initial Release

Distribution List □ Divisi ASDM & FACILITY

□ Divisi PLANT CONTRUCTION

□ Divisi KEUANGAN & AKUNTANSI

□ Divisi PLANT OPS. MAINTENANCE

□ Divisi PC EQUIPMENT

□ Divisi PIPE & FABRICATION

□ Divisi INTERNAL AUDIT

□ Divisi MARKETING & BUSSINES

□ Divisi SC

REV

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

2

OF

REV

C5

14

DAFTAR ISI

BAB JUDUL

HALAMAN

H 1.

Tujuan

3

2.

Ruang Lingkup

3

3.

Umum

3

4.

Definisi

3

5.

Pelaksanaan dan persyaratan

3

6.

Pelatihan

4

7.

Pelindung Kepala

5

8.

Pelindung Telinga

5

9.

Pelindung Wajah dan Mata

6

10.

Pelindung Pernapasan

7

11.

Pelindung Tangan dan Lengan

9

12.

Pelindung Badan

10

13.

Pelindung Kaki

11

14.

Pelindung dari terjatuh

11

15.

Pemeriksaan

12

16.

Referensi

12

17.

Lampiran 1

13

18.

Lampiran 2

14

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

3

OF

14

1. TUJUAN Sebagai petunjuk yang sdtandar untuk memastikan semua orang yang memasuki area yang berbahaya dapat secara efektif terlindungi dengan memakai alat pelindung diri untuk mencegah penyakit akibat kerja. 2. RUANG LINGKUP Ketentuan tentang pemakaian Alat Pelindung Diri ini berlaku bagi semua pegawai PT. Mandala Prima Mandiri Nusantara dan subkontraktornya termasuk pengunjung atau tamu. 3. UMUM Semua karyawan yang terlibat didalam pekerjaan ditempat kerja dilapangan harus memakai standar minimum Alat Pelindung Diri seperti Helm, Safety shoes, Safety Glass dan coverall tahan panas dan api. 4. DEFINISI  Alat Pelindung Diri adalah perlindungan menyeluruh mulai dari kepala hingga kaki termasuk pakaian dan kelengkapan lain yang dibuat sebagai penahan dampak dari lingkungan kerja yang membahayakan  Ambang batas. Time weighted average (TWA), short term exposure limits (STEL, ratarata 15 menit), dan ceiling value harus diamati dan diperhitungkan. 5. PELAKSANAAN & PERSYARATAN  Semua orang harus memperhitungkan alat pelindung diri sebagai pengendalian terakhir pada bahaya lingkungan kerja  Standar minimum alat pelindung diri yang dipakai oleh PT. Mandala Prima Mandiri dan pegawai kontraktor terdiri dari pelindung kepala, kaca mata pengaman, sepatu pengaman dan coverall. Tambahan alat pelindung diri yang mungkin dibutuhkan tergantung dari kondisi tempat kerja.  Terkecuali pada tempat tertentu standar minimum prosedur pemakaian lat pelindung diri mungkin tidak dapat diterapkan dan pemakaian tergantung pada kondisi pekerjaan pula sepertti sebagai berikut ( tempat kantor, wilayah pekerjaan istratif, tempat istirahat atau heliport)  Semua pekerjaan yang bersiafat fisik dan pelayanan yang dilakukan oleh PT. Mandala Prima Mandiri berikut dengan sub komntraktornya harus mematuhi prosedur pemakaian alat pelindung diri ini.  Persyaratan ini harus di jelaskan pada bagian / bab mengenai Kesehatan Keselamatan Kerja Lindung Lingkungan

REV

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

4

OF

14

 Area konstruksi yang meliputi onshore dan offshore, dalam ruangan maupun luar ruangan bisa diterapkan pemakaian alat pelindung diri minimum yang dipersyaratkan.  Bekerja pada suatu dek kapal (kru-boats, supply boat, landing craft tank, barges, anjungan rig etc.) disyaratkan pemakaian alat pelindung diri minimum. Saat menghadapi bahaya potensial dalam bentuk kimia atau pelarut alat pelindung diri yang digunakan adalah yang sesuai dengan persyaratan yang telah dijelaskan dalam Lembar Data keselamatan Bahan (MSDS : Material Safety Data Sheet) sebahgai pencegahan kecelakaan maupu penyakit akibat kerja secara khusus.  Yang bertanggung jawab terhadap pemakaian alat pelindung diri yang dipersyaratkan adalah dari kedua belah pihak yaitu orang dan departemen atau kelompok yang terkait dengan pekerjaan tersebut  Supervisor diwajibkan menilai tempat kerjanya untuk menentukan bahaya yang mungkin timbul dan alat pelindung diri yang sesui dengan pekerjaan tersebut.  Supervisor harus mendata secara tertulis penilaian bahaya tempat kerja dalam bentuk Hazid (Hazard Indentification, JSA (Job Safety Aanlysis), Hazob (Hazard Observation) untuk menentukan alat pelindung diri sesuai yang diwajibkan.  Alat pelindung diri yang rusak atau kadaluarsa tidak boleh digunakan  Pengunjung diawajibkan untuk mematuhi persyaratan tempat kerja yang telah ditetapkan  Penggunaan alat pelindung diri dipakai sesuai petunjuk pabrik pembuatnya. 6. PELATIHAN  Pegawai atau tenaga kerja yang terkait langsung dengan pekerjaan harus diutamakan untuk di beri pelatihan mengenai pengetahuan alat pelindung diri yang mencakup sebagai berikut :  Waktu penggunaan alat pelindung diri  Jenis alat pelindung diri yang diperlukan sesuai dengan jenis pekerjaan  Cara pemakaian alat pelindung diri  Batasan dan pemakaian penuh yang efektif dari alat pelindung diri  Cara menjaga, merawat dan membuang atau memusnahkan alat pelindung diri.  Supervisor harus mensertifikasi dalam bentuk tertulis bahawasanya pelatihan tersebut telah diberikan pada pegawainya dan dimengerti. Seperti biasanya sertifikasi tertulis dijelaskan tentang data setiap pegawai yang telah diberi pelatihan, awktu pelatihan dan subyek dari pelatihan. Penandatangan daftar hadir adalah bahan pertimabangan supervisor dalam memberikan sertfikat pelatihan.

REV

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

5

OF

14

7. PELINDUNG KEPALA  Setiap pegawai wajib memakai alat plelindung kepala ketika bekerja di area yang bahay potensialnya mengarah pada kepala seperti kejatuhan sesuatu dari atas atau bekerja dekat peralatan yang bertegangan tinggi dsb.  Alat pelindung kepala dibedakan dalm tiga kelas :  Kelas G – servis khusus, batasan perlindungan terhadap tegangan listrik adalah diatas 2200 volts (temasuk dalam kelas A).  Kelas E – servis faisilitas, volatase tinggi diatas 20.000 volts digunakan untuk pekerja yang terlibat dalam pkerjaaan listrik. (termasuk dalam kelas B).  Kelas C – servis biasa, tanpa perlindungan tegangan listrik. 

Pelindung kepala harus sesuai dengan ANSI Z89.1 Class C atau E dengan spesifikasi sbb :  Pelindung kepala dari logam tidak diperbolehkan pada kegiatan PT. Mandala Prima Mandiri.  Validitas dari pelindung kepala harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.  Pelindung kepala yang dicat adalah sangat dilarang untuk digunakan karena memungkinkan timbulnya dampak resisten bagi penggunanya, lubang pada pelindung kepala tidak dijinkan oleh karena alasan apapun. Tag untuk nama harus ditempel dengan lem tidak diijinkan pemberian nama dengan menggoreskan pada alat pelindung kepala.  Semua komponen, shell, tali, penahan, pelindung dagu dan kelengkapan lain harus diperiksa secara visual setiap hari untuk mengetahui keretakan, lobang tembus, tekukan atau kerusakan lain yang bisa menurunkan kualitas keselamatan dari alat pelindung kepala yang tersedia.  Pembersihan shells adalah direndam dalam air hangat bertemperatur sekitar 60 oC berisi larutan sabun selam lebih dari satu menit. Tidak diperbolehkan menggunakan tiner untuk ihkan.  Tidak diperbolehkan membawa atau menyimpan alat pelindung kepala pada bagian depan jendela sendiri atau dalam sesuatu yang bergerak secara otomatis, sejak matahari bersinar dan sangat membawa dampak yang buruk pada derajat perlindungan.  Tidak diperbolehkan memasukkan (rokok, kartu dsb) dalam penahan alat pelindung kepala.  Tidak diperbolehkan memakai kaus kepala saat mengenakan alat pelindung kepala.

8. PELINDUNG TELINGA  Pelindung telinga harus dipakai saat tenaga kerja terpapar kebisingan pada tingkat yang melebihi nilai ambang batas, seperti yang disebut dalam OSHA dalam hal pemaparan oleh kebisingan sebagai berikut :

REV

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

Lamanya pemaparan setiap hari, jam : 8 6 4 3 2 1,5 1 1,5 1,25 atau kurang

JUN 2015

6

OF

14

Tingkat kebisingan terendah yang diterima : 85 92 95 97 100 102 105 110 115

 Pelindung telinga seperti sumbat telinga, penutup telinga dan perlengkapan komunikasi di kepala (head sts communication) harus memmenuhi standar (OSHA 29 C.F.R. 1926.52) :  Pemaparan inmpulsif atau dampak kebisingan yang diterima tidak boleh lebih dari 140 dB peak persound level.  Kewajioban pemakaian pelindung telinga dilapangan harus di taati pad area yang bertanda atau berposter ” ALAT PELINDUNG TELINGA WAJIB DIPAKAI KECUALI SHUT DOWN”. Suatu peraturan lapangan yang baik jika kita harus meningkatkan volume suara diatas normal untuk memanggil atau berkomunikasi dengan rekan lain yang tidak seberapa jauh dari kita karean persyaratan pelindung telinga.  Bahan dari katu tidak direkomendasikan sebagai alat perlindungan  Penutup telinga harus dibersikan atau dibebaskan dari infeksi sebelum dipakai oleh tenaga kerja yang lain.  Ketika menggunakan alat pelindung telinga, harus mengacu pada NRR (Noise Reduction Rate). 9. PELINDUNG WAJAH DAN MATA 

Supervisor harus memastikan bahwa pelindung mata dan wajah yang digunakan adalah yang sesuai ketika pekerja berpotensi akan terken bahaya dari obyek yang melayang seperti percikan partikel kecil baik dari logam, cairan kimia, asam cairan soda, gas atau uap kimia dan sesuatu yang berpotensi menimbulkan luka karena efek kesilauan.



Kecermatan mengenali bahaya yang mungkin timbul secara bervariasi dan pemaparan simultan harus ditindak lanjuti dengan memngambil tindakan pencegahan.



Kacamata keselamatan yang dipersyaratkan dengan rangka khusus . Suatu kombinasi dari rangka lembut fleksibel dengan lensa safety tidak termasuk didalamnya tau yang lain.



Perusahaan akan menyediakan kaca mata keselamatan khusus bagi pegawai yang memakai kaca mata. Pengunjung yang mengenakan kaca mata untuk dalam area dipersyaratkan memakai pelindung mata dan memakai kaca mata pula selain kaca mata keselamatan khusus atau pelindung keselamatan untuk mata (goggles, dsb).

REV

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

7

OF

14



Lensa gelap dari pelindung mata tidak dijinkan dipakai pada waktu malam hari atau dalam ruangan



Adalah sangat penting bahwa pelindung mata harus selalu dijaga kebersihannya dengan sabun dan air panas (60 oC) atau dengan cairan pelarut dan tissue yang direkomendasikan.



Pelindung wajah dan mata yang digunakan harus disterilkan sebelum diberikan pada pemakai.

10. PELINDUNG PERNAPASAN 

Canister pemurni udara, cartirdge dan filter yang digunakan pada respirator yang dipilih harus dengan terlebih dahulu mempertimbangkan bahaya yang akan di hadapi (debu, kabut, uap logam, uap panas, gas kimia) dan berdasarkan rekomendasi pabrik pembuatannya.



Tenaga kerja yang yang memakai alat pelindung pernapasan dipersyaratkan harus menyibakkan rambutnya agar tidak menutupi muka.



Alat pelindung pernapasan harus tersimpan dan terlindungi dari debu, terik matahari, temperatur yang menyengat, kelembaban yang berlebihan, dan bahan kimia perusak.



Respirator yang digunakan harus memenuhi syarat spesifikasi ANSI Z88.2 atau yang sebanding. 10.a. Penilaian bahaya 

Supervisor terkait harus mengawali pemantauan area kerja untuk menentukan tingkat kontaminasi udara. Pemantauan secara periodik harus diadakan untuk menentukanjika ada perubahan kondisi sehingga perlu untuk mengganti pelindung pernapasan yang digunakan.



Syarat ringkas harus disediakan pada area kerja diamana ada kontaminasi udara melebihi Nilai Amabang Batas yang harus menyebutkan :  Type respirator yang digunakan  Tipe filter, canister dan cartridge yang digunakan sesuai perubahan frekwensi dan berdasarkan untuk perubahan frekwensi.



Penilaian oleh supervisor dan petukas K3 sehubungan dengan bahay-bahaya lain dapat menjadi efektif untuk menanggulangi bahaya lingkungan kerja denga pengendalian secara teknik.

10.b. Uji kesesuaian 

Orang yang disyaratkan harus memakai suatu negatif pressure respirator harus sudah diuji secara tahunan dengan menggunakan metode uji isoamyl acetatate atau sachharin.

REV

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

8

OF

14



Pengulangan uji kesesuaian harus diadakan ketika type atau ukuran dari respirator berubah.



Catatan harus disimpan sampai penggantian catatan yang baru dengan menjadi tambahan lampirannya.



Tenaga kerja harus lulus melewati uji kesesuaian sebelum terlibat pada pekerjaan yang mempersyaratkan penggunaan alat perlindung pernapasan.

10.c. Pemilihan respirator 

Pelindung pernapasan saring udara tidak digunakan untuk penyelamatan dan kondisi darurat karena dapat membahayakan bagi kehidupan maupun kesehatan.



Pressure-demanad Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) atau Supplied Air line Breathing Apparatus (SABA) dan SCBA untuk meloloskan diri dalam keadaan darurat harus digunakan saat kondisi sebagai berikut :  Bekerja pada tempat yang berpotensi kandungan oksigen kurang.  Masuk dalam ruang terbatas-tertutup (confined space) yang telah disertifikasi yang berpotensi tepapar bahaya kehidupan dan kesehatan.  Saat melakukan pekerjaan ketika konsentrasi ambien dari H2S diatas 10 ppm atau melebihi 10 ppm dengan kondisi yang masih bisa ditoleransi secara wajar selama melakukan pekerjaan.  Catatan : Potensi IDLH (Imideately Dangerous Life and Health) atau langsung mengakibatakan bahaya terhadap jiwa dan kesehatan adalah berarti situasi-situasi yang pada suatu aktifitas pekerjaan menghasilkan lepasnya bahan beracun seperti H2S.  Udara untuk pernapasan dapat disuplai ke pelindung pernapasan dari tabung atau kompressor udara : a. Tabung harus sudah diuji dan di pelihara sesuai petunjuk pabrik pembuat. b. Kompressor untuk mensuplai udara harus dilengkapi dengan kebutuhan keselamatan dan peralatan penggantinya. Suatu tipe kompressor untuk pernapasan udara harus berdasarkan OSHA 29 CFR 1926.103 f (2) (ii) ).

10.d. Pemeriksaan dan perbaikan  Pemeriksaan periodik pelindung pernapasan diadakan oleh departemen K3L/HSE untuk memastikan pelindung pernapasan benar-benar sesuai penggunaan, terseleksi, bersih dan terpelihara.  Perbaikan regulator dilakukan oleh rekanan dan disertifikasi oleh pabrik pembuat.  Tabung gas harus dilakukan hydro-test dalam waktu setiap 5 tahun.

REV

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

9

OF

14

10.e. Pemeliharaan 

Pemeliharaan pelindung pernapasan perlu dikelola dengan baik seperti pembersihannya, sterilisasinya, pengumpulannya untuk menjamin pemakaian yang aman.



Pencucian dan sterilisasi yang di terapkan adalah dengan mencampur 10 bagian air dan 1 bagian desinfektant seperti Clorox, kemudian bersihkan dengan air bersih dan keringkan.



Pelindung pernapasan harus disimpan sebagaimana instruksi dan petunjuk dari pabrik pembuatnya.

10.f. Kualifikasi medis Setiap orang yang menggunakan pelindung pernapasan harus memenuhi kualifikasi medis. Penilaian kesehatan kerja harus dibuat selama uji fisik. Tidak boleh berkaca mata dan lensa kontak harus digunakan dalam respirator. Penguji fisik harus menentukan pengenalan pandangan visual tenaga kerja yang cukup untuk mendapatkan ijin menyelamatkan dalam kondisi meloloskan diri dalam keadaan darurat saat menggunakan SCBA tanpa kaca mata. Orang yang mempunyai kemampuan yang terbatas karena clautropobhia atau kecemasan saat menggunakan alat [pelindung pernapasan atau yang mengidap emphysema, asthma sebagaimana yang diidentifikasi oleh pihak medis adalah sangat tidak diperbolehkan menggunakan alat pelindung pernapasan. 10.g. Udara pernapasan Udara bertekanan, oksigen bertekanan, udara cair dan oksigen cair yang digunakan untuk pernapasan harus benar-benar dimurnikan sesuai dengan persyaratan untuk tipe 1 tingkay D dengan spesifikasi yang dijelaskan dalam Compressed Gas Association (CGA) commodity specification G-7, 1-1989. (lampiran 2). Suatu analisis lengkap harus diselenggarakan secara periodik untuk memastikan penerapan sesuai dengan tabel diatas. 11. ALAT PELINDUNG TANGAN DAN LENGAN  Supervisor harus bisa menentukan alat pelindung lengan atau tangan yang sesuai dengan pekerjaan berdasarkan lama waktu, kekerapan dan derajat paparan dari suatu bahaya dan stres fisik yang diterima seorang tenaga kerja.  Terutama pada pembelian sarung tangan, pemakai harus meminta dokumentasi dari pabrik pembuat mengenai pengadaan sarung tangan yang sesuai dengan stándar uji terhadap bahaya yang diantisipasinya.  Berikut ini adalah berbagai tipe sarung tangan yang digunakan dalam setiap pekerjaan :

REV

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

REV

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

10

OF

14

 Karet, vinyl atau neoprene untuk melindungi bahaya dari bahan kimia kaustik seperti asam, pembersih dan produk petroleum. Mengacu pada MSDS mengenai penaganan bahan kimia.  Kulit untuk melindungi percikan api dan material kasar.  Logam untuk melindungi dari pisau atau obyek yang tajam.  Aluminium untuk melindungi dari panas.  Plastik-film untuk melindungi dari kontak dengan substansi ringan seperti yang dipakai dalam proses industri makanan.  Bahan Isolator, dibuat dari karet dan digunakan didalam sarung tangan kulit untuk melindungi dari sengatan listrik.  Alat pelindung tangan untuk pekerjaan listrik harus memenuhi persyaratan dari ANSI sebagaimana daftar berikut ini : Item Standar Rubber insulating gloves ASTM D 120-87 Rubber matting for use around electrical apparatus ASTM D 178-88 or 178-93 Ru8bber insulating blankets ASTM D 1048-93 or 1048-88A Ru8bber insulating hoods ASTM D 1048-88 or 1049-93A Ru8bber insulating line hose ASTM D 1050-90 Ru8bber insulating sleeves ASTM D 1051-87  Sarung tangan harus terpasang dengan benar dan pas pada tangan  Dilarang memakai sarung tangan saat bekerja pada mesin berputar (mesin bor vertikal, mesin pemotong berputar).  Tukang kebun atau pekerja diluar ruanagan yang bekerja pada bush area harus selalu menggunakan sarung tangan kulit pada tambahan standar minimum alat pelindung diri untuk melindungi dir dari gigitan ular. 12. PELINDUNG BADAN 12.a Pakaian kerja  Perusahaan harus menyediakan pakaian kerja untuk setiap tempat kerja pada pegawainya.  Semua kegiatan konstruksi termasuk tenaga kerja plus Rig pengeboran dan bekerja diatas rig harus memakai coverall yang tahan terhadap api dan panas.  Pakaian kerja dipakai di luar kulit pada pekerjaan offshore tidak dibuat dari non aramid fibber murni seperti polyester, rayon, dacron atau nylon. Catatan : Perancangan dan pembuatan coverlall harus memenuhi persyaratan ANSI/ISEA 107-1999 untuk pandangan jauh. Bahan yang digunakan dalam pembuatan memenuhi standar minimum EN 533. Yang dihitung pada temperatur tinggi yaitu 5.5 ozs per square yard (250 grams/m/2) dalah yang telah direkomendasikan.

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

REV

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

11

OF

14

12.b. Vest, Jacket, Appron dan pelindung badan penuh  Supervisor lapangan harus menentukan work vest, jaket, apron dan pelindung badab penuh yang dipakai berdasarkan kondisi kerja. Tanda bahwasanya “Work Vest Required” harus ditempatkan dalam area yang berpotensi bahaya terjatuh ke air.  Orang yang bekerja diatas air atau ditransfer antara plat form dengan kapal atau barge harus mengenakan work vest yang sesuai baik dalam ukuran maupun pemakaiannya. Work vest yang direkomendasikan harus memenuhi persyaratan dari U.S Coast Guard untuk tipe V work vest atau sejenisnya. Suatu tipe work vest sesuai spesifikasinya dalam 33 CFR Subpart 14620 Work vest adalah unisellular busa plastik work vest.  Pakaian kerja/Appron/Coverall : baju pelindung khusus harus digunakan sebagaimana petunjuk dari pabrik pembuatnya sesuai bahaya yang diantisipasi seperti bahaya kimia (percikan kecil/besar), radiasi panas, partikel berbahaya dsb.  Orang yang bekerja di malam hari harus mengenakan pakaian kerja yang dilengkapi dengan strip pemantul sina. Strip tersebut harus dibuat dari bahan yang tahan api 13. PELINDUNG KAKI  Sepatu pengaman harus memenuhi persyaratan spesifikasi ANSI Z41.1 atau yang disetujui perusahaaan yang sejenis. Standar minimumnya adalah dapat melindungi dari kekuatan tumbukan dan tekanan pada jari kaki saat berdiri.  Bahannya dari logam yang bukan konduktor bila sepatu atau boot ketika dipakai untuk bekerja disekitar sambungan kabel listrik.  Menggunakan boot bahan karet bila untuk menangani bahan kimia.  Pengelas harus mengenakan pelindung lengan dari kulit selama melakukan pekerjaan.  Tidak diperbolehkan mengecat safety shoes  Pekerja yang berpotensi dan beresiko untuk terluka pada lutut harus mengenakan boot pengaman (seperti tukang kebun dll). 14. PELINDUNG DARI TERJATUH  Supervisor harus memastikan bahwa alat pelindung dari terjatuh selalu dikenakan oleh tenaga kerja ketika ada kemungkinan tenaga kerja tersebut terjatuh. Kondisi berikut dibawah ini adalah beberapa contoh yang mengharuskan tenaga kerja mengenakan alat pelindung dari terjatuh :  Ketika bekerja pada posisi ketinggian yang berpotensi terjatuh dan tidak ada pelindung fisik seperti hand-rail  Ketika bekerja di tangga saat kedua tangan dipakai untuk menangani pekerjaan  Ketika bekerja dalam basket dari boom alat angkat  Ketika bekerja disekitar peralatan terbuka saat melakukan pendirian perancah atau pemasang struktur baja.

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

REV

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

12

OF

14

 Ketika bekerja di atap dengan sebuah slope lebih dari 3” tiap 12 yang mana lantai kerja tidak tersedia.  Ketika bekerja pada ketinggian 6 kaki (1,8 m) atau lebih yang mana tidak ada perlindungan fisik seperti hand rails dan beresiko untuk terjatuh atau kedua tangan melakukan pekerjaan.  Orang yang bekerja diketinggian lebih dari 6 kaki harus mengenakan full body harness dengan 2 tali untuk pekerja-pekerja yang 100% saat melakukan pergantian posisi, life linea dan droplines harus memenuhi persyaratan ANSI spesifikasi A10.14. Standar ini menyebutkan kriteria dari konstruksi dan penggunanaan peralatan tersebut. 14, PEMERIKSAAN Semua pemakai Alat Pelindung Diri harus memeriksa setiap alat pelindung diri. Alat pelindung diri yang rusak harus dipindahkan segera dan dilaporkan pada Supervisor. Semua pengelola Alat Pelindung Diri harus memastikan Aalt Pelindung Diri diperiksa secara teratur. 15. REFERENSI 1.

ANSI Z87.1

: Practice for Occupational and Educational Eye & Face Protection

2.

ANSI Z89.1

: Protective Head Wear for Industrial workers

3.

ANSI S3.19

: Standard Method of the Measurement of Real Ear Protection of hearing Protectors and Physical Attenuation of Ear muffs.

4.

ANSI Z88.2

: Practice for Respiratory Protection.

5.

ANSI A10.14 : Requirements for Safety belt, Harness, Lanyards, Life lines and drop lines for Construction and Industrial Use.

6.

ANSI Z41.1

: Safety-Too Footwear.

7.

BS 6344

: Industrial Hearing Protectors.

8.

ISO 1999

:

9.

OSHA – 29 C.F.R 1926.52

Assesment of Occupational Noise Exposure for Hearing Conservation Purposes. : Occupational Noise Exposure.

10. OSHA – 29 C.F.R 1926.103 : Respiratory Protection

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

REV

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

13

OF

14

LAMPIRAN 1

PT. Mandala Prima Mandiri Catatan Uji Kesesuaian Pemakaian Aalt Pelindung pernapasan

Site :

No. Employee

Nama

Disertifikasi oleh

Dokter Perusahaan

Umur

Jabatan

Tanggal diuji

Ukuran respirator

Keterangan

C5

UP DATE :

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI

JUN 2015

REV

DOC. NO. MPM-HSE0903019 PAGES

14

OF

14

LAMPIRAN 2 STÁNDAR REFERENSI Safety Glass ANSI Z87.1 BS 2092 DIN 4642 DIN 58210 ISO 4849

: Practice for Occupational and Educational Eye & Face Protection : Indutrial Eye Protector : Lenses for Eye Protector : Protective Goggles : Personal Eye Protector

Hard Hats ANSI Z89.0 BS 5240 DIN 4840 ISO 3873

: Protective Headwear for Industrial worker : Industrial safety helmets : Industrial safety helmets : Industrial safety helmets

Safety Shoes ANSI z41 BS 1870 DIN 4843 ISO 2023

; Safety – Toe Footwear : Safety Footwear : Safety Footwear : Lined Industrial Rubber Footwear

Welding ANSI/ASC Z49.1 BS 1542 BS 2653 DIN 23319 DIN 51210

: Safety in welding and cutting : Equipment for Eye, face and Neck Protection Against Non ionizing Radiation Arising During Welding and Similar Operation : Protective Clothing for Welders : Protective Clothing : Face and Eye Protection

Safety Belts and Fall Protection ANSI A10.14 Dupont Eng. BS 1397 DIN 7470 DIN 7474

: Requirement for Safety Belts, Harness, Lanyards, Life lines and drop line for Contarction and Industrial Use : S 5 H safety Belts and Fall Protection System Standars : Industrial Safety Belts, Harnesses and Safety Lanyards : Safety Belts : Safety Ropes

Hearing Protection ANSI S3.19 BS 6344 ISO 1999

: Standard methode of the measurement of Real Protection of Hearing Protectors and Physical Attenuation of Ear muffs. : Industrial Hearing Protectors : Assesment of Occupational Noise Exposure for Hearing Converstion Purpose

Respirators ANSI Z88.2 BS 2091 BS 4275 BS 4667 DIN 3179 DIN 3188

: Practices for Respiaratory Protection : Respiarators for Protection Against Harmful Dust, gases and Scheduled Agricultural Chemical : Recommendation for The selections, Use and Maintenace of Respiratory Protective equipment : Braething Apparatus : Respiratory Equipment Classification : Pressurized Breathing Equipment

C5

1

1

2

2

1

2

7 Budi Chalik 8 Agus Akhmad

1

1

1

9 Rifa Ariefandi 10 Purwanto

1 1

1

11 Andry Kurniawan 12 Wargo Hendro.P

1

1

2

2

1

1

2

2

1

13 Hery Gunawan 14 Yusdi

1

1

2

2

1

1

1

1

1

1

15 Musa Siregar 16 Yuraid Arman

1

1

1

1

1

1

2

1

2

17 FX. Bambang Eko 18 Paulus Thenu 19 Nieko Bayu A

1

1

2

1

1

1

1

2

1

2

2

20 Frans Siagian 21 Suryodianto

1

1

1

2

1

1

22 Refiandi Rosfian 23 Bambang Kirniawan

1

1

2

2

1

1

1

1

1

24 Meidi 25 Ato Sulaeman

1

1

1

1

1

1

1

2

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

1

1

1

2

1

1

1

1 1 1 1

1 1

1

2

1

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

1

1

1 1

1

1

1

1 1

2

1

1

STATUS IN PROJECT

TOTAL

5 M. Ridho 6 Mulyono P

1

HIGH VOLTAGE HAND GLOVES

1

FULL BODY HARDNESS

2

WELDING JACKET

2

FACE SHIELD

1

WELDING GLOVES

1

1

WELDING HELMET

2

TOTAL

2

MASKER w/. CARTRIDGE

1

DUST MASKER

1

3 Zainal Arifin 4 Heru Soejatmiko

CHEMICAL HAND GLOVES

1

2

HAND GLOVES

2

1

EAR MUFF

1

1

EAR PLUG

SAFETY GLASSES

1

1

NAME

TOTAL

UNIFORMS (Dress / Pants)

1

No

RAINCOAT

SAFETY HAT / HELMET

1 Iwan Gunawan 2 Teddy Ramarga

ALAT PELINDUNG DIRI

VISIBILITY LIGHT

SAFETY SHOES

RUBBER BOOT w/. STEEL TOE

DAFTAR LIST ALAT PELINDUNG DIRI DEPARTEMEN HSSE PT. MANDALA PRIMA MANDIRI Project EPCI JOB Pertamina - LPG Panjang (JOB P-MEPS) 2014-2015

２

￨

ｔ 一

一 一 一 一 ﹂ 〓

ユ ´  一三 二

一´ ´ ﹃／ ´ 一 〓ｆ ニ

ち］ ´

，

、 一´´ 一 デ ｔ

′ 一一 ． τ ︼  〓 〓 二 ・

￨

l

一

〓レ っ ¨ 嬌 ４ ︻¨↓ ´一 一解 ﹁ 〓﹁‘

Ｎ

” ヽ ＣＺ

■´ 一こ〓″

［ヽ Ｃ Ｚ

ＣＺ

０゛ ０２

・ ”［ ︶あ“′口つ る＾ う０■づ∽ド 一 ‘ムく ，

∽Ｃ ¨● ０ “ Ｎ

●¨ ● ¨〓 ｔ ｉ“■ “ 一 ■ チ し“

り′ こ Ｃ 饂 ｔ一 ● ︼一 ∞ ヽ ︷う

■  り ″ ＝形４じ うつ０●〓びのＮ ﹁ ４‘ 一﹄ ， ，

一 ´ ´ 一 一 ¨ ´ ﹁ 一 一  ´

，

〓≧ っ¨“ 咤 ︼︹“ 一一 、シ ﹁ っ力 と

いＯ ＯＺ

目 〓ヌ 。 ¨ 〓“ “ 咤 一 ［“ ︻● ﹁ つ ¨ ， ■ ‘● ¨ ２ つ ●¨Ｚ 〓 吟 ´ ´“ 一崚 ¨

I

一 ｔ≠０¨“ 吟 一︻う ︻● ﹁¨〓●コ﹁Ｍ

l

十● ︹

￨

一●■ ´つ イ ロ ”∽コυ う＾︶ ＾ ︶” ● ゲ ∞Ｎ ︻“一 ムく つ■け ︲ヽ′

ＯＣ一

:

￨

“︻﹁

一´ ´ リ

l

晨  ′ 一り ″ 口 ′ ■ ０ めう０［ 着 σ”Ｎ ﹁綱ムイ 一ｒ＾ ︻メ 一一 ヽ

，

l

０ン０一υ スｏピ、コ ︶ ０

〓 ０■ ０〇一ＯＬ● 、● ●ｍ 一  ト

￠Ｃ＞ ｏ 一 Ｏ ＣＱ“ ００ Ｎ ０

Ｊ﹀ ∞レＣ一 ●〓﹁もっ０ 工 Ｃ 一宍︶ン 一 ，

〓”慟目”Ｆ“員， コ ヽｏい ｏ

“如〓一 ●ｏ＞Ｃ︻ ０ ＞ ︼ｏ 一一

ｏ ¨Ｘ Ｏ 一 Ｃ Ｃ 一 ４ ヽ “

^

Ｌ●〓●Ｃ〓   り

﹂に ヽ十

一■〓 ０●   ゛

自コ％膨一ε”工 一■ ‘Ｓ●

， ¨ １● ´ ︻■ 〓■ 二 ¨ ・

ヴ´ ●“ ´ 口 ¨ 〓 〓 ′ “´

●七 “ ●● ¨ ご ′′ め ﹁

︻ 晨 ‘ に日 ”﹁ こ りＹ ヨ“”ａ ω∽   ベ

〓一¨ ∽ ＣＣ螢ゝ 一 ●∽﹂ ｏ〓“ ωｏコ﹁Ｎ

∽一ｃｃｍ ■０つ０３“ 匈 ヽ

目 “●“Ｃ〓Ｇ︻ ０いＯｙ一”“ＣＣｎにＯＣ望一  め

﹂。り一 ●ゥ一 ０“´ ●●ａ∽ 一 “

りヽ´００Ｑ∽ “ ” 〓●一ヽ ｏ一

一 一０一〓∽ ０００﹂ ¨ ”

“∞ｏ ● 鶴Ｃ一 ｏ一 ω＞′ ゛ “ ｏ一

ω＞′崚 ” 一ｏＣ〓ω︼¨∞Ｃ一 ０一

■¨ Ｆ 一

， ０ 多 ´３ 〓 ０■ ＋ 一３， ２ ¨“口 一 や 一

﹄〓

〓﹁ 〓〓ン 〓一“● プ ３ａ ﹁ ゛ ︵

〓 ∽ ヽ Ｃ 一 ０ 一ｏ ■ ﹄ ● 一

,

′ り¨ 当餞 、に〓

，

ｚ

し■ 一 ３魚 ，

３ ３と あ 〓 ８

´ 一 ”〓´ 〓ｔ● イ 一 ′一■こ〓一 一  二¨ イ ヽ 一﹁ 一

´ 一一 ´ ′一 り ヽ一 ´一 ´一・レ一 一・ ´´ヱ  ・・・一一一 ´一一一 つ二  一一´´ ＾一 ．． ．．

¨ ≧ 〓 １ ■ タ ル“ Ｓ ﹁ 〓

デ ¨名 ●っ５ 。■ ＾ ¨ ‘０ウム ﹁っ一

， 。 ン計一 Ｌ ● 。つ ■●ゥ

´ 一 Ｅ ＞●り ´＾ ＾´ ″ ．一

●っ﹄ ︸ヒ ２■■ ●２ ¨ ２´ Ｚ〓 〓

￨

´レ■

¨つ生

一Ｆ 争

一﹂ 一 ． ピ

l

●︼０ベ り﹂●ヽ︲

￨

^

あし●

′し● ′つ´一

´しα

′ ■イ¨ ． ■ ¨● ■ ‘

￨

>

´ ´＾一

こ■

銃

´し´一 ′し■

一 ン´ フ ・ 一 Ｅ ノ

l

リ〓∩ Ｚ でヽ´くゝ口“ ０ く口く０﹂ ′ フ゛︵卜０ い ︺ 工 Ｚ □Σ 口﹄Ｌく ０い０ Ｚ くＬちヽ ドうヽ ﹁ｍ３ Ｍ Ｚ くαくＶＯＺ コ﹁“い０ ワ石く０ ﹂ “︻ ０，じ７一 Ｄ ∩７日﹁い０ いて、 ︼ く″ らヽ●Ｌく∩

●

］〓 ヽ フ

′ 一´一

ラ﹁´ 〓 ↓ケ〓 ● 一 ツ一

￨‐ ，

:

ヨ

■

●

? ′

目 Z

ロ

ロ ■

じ∪日 Ｏ ﹁ ２留¨ ■ ｏｏυ 口” 〓 じ。一占

５工● ］ υ ︵ ︶一 〓六ロ 工ω 一

〓υ 一 〇 “コ一 ¨。 つ。■

一０ う ｏ一∽〓︻ 叫 ∽∽

む

颯

● ﹂ε 一 ■ ︶一 ト

“κ ヽ ト 一‘００ Ｃ一

ω＞′ “ ヽ 寃Ｃヽこ く ヽ一り当●“一  ぱ〓 一 一一

´●０ ０ン●００嘔ωヽ ゝ一〓一 ∽ご′ 〓∝一〓 ヾ ト ０一 ，

‘一 ∽も﹂“、こ “ ﹁ ¨一 に一〓 ●一 に∽ｏ ●﹂“ 〓 ヽ 一 一ヽ´ “ ト

“ ”は 自”Ｌ ¨ａく 〓︹ｃ● ”日 ｏＬ 一ｏ一 く  ︻

ェ× ひ しｏ電 〓 ０ヽ Ｏ ｍ く ﹄”。く ﹁●

∝ｙ Ｃ ﹂のも一 ＞０■ ¨ にこ イヽＮ 一 Ｍ 一く ¨

ＬＬ●“   ヾ り● ●●一

ｏ〓〓ゝ ヽ‘鶴 ＞ヽτｏぼｏ一ｏ●¨¨

〓 ”働 だｏ■ ｍ ヽ ”ｏ〓ｐ ´ ｏτ８ 一

E

﹄０“ＣＯ∽ 一 ”

´≡“ ■ ´ｏｃｏｇｏ〓叫Ｎ¨

〓； 鳥 ト コ´ ﹂ 一■” ι ，

ぼ一 卜ｏ ‘” Ｌ。﹁ ” ●¨ ” 。 Ｆ８一Ｃ” Ｅ”〓“Ｃコ ∽ “ ¨ ¨ ¨ 夕∝口。 ■こ。口” ﹁一“ 一¨ ﹁Ｃ〇一¨ ＯＣ“ 匈 → ﹁ ０ さ弓 ι ￥ １ ５ 目 埒 ∽ ︶ ¨ 〓 ＆ 苺 ι エレ ‘ → 讐 嗜 ﹁ ﹁〓ｏ いＣ● ¨Ｃ“ ヽ ¨

ロ

日