PENERAPAN SAK ETAP TERHADAP LAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL MENENGAH UD. DUA DARA SUMBAWA BESAR
I.
PENDAHULUA N
Latar Belakang Gerak sektor UKM amat vital untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, selain itu juga Usaha Kecil dan Menengah telah menjadi salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi Indonesia. maka dari itu keberadaan Usaha Kecil Menengah tersebut harus didukung dan ditingkatkan kemampuannya agar tetap eksis dalam memberikan manfaatnya. Salah satu masalah utama yang menjadi titik fokus dalam pengembangan UKM adalah mengenai pengelolaan keuangan. Benjamin (1990) berpendapat bahwa yang menjadi kelemahan terbesar UKM dalam penyusunan laporan keuangannya antara lain, disebabkan rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya pemahamam terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
I.
PENDAHULUA N
Rumusan Masalah 1. Bagaimana perlakuan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan pada UD. Dua Dara Sumbawa Besar? 2. Bagaimana perlakuan akuntansi berdasarkan SAK ETAP untuk penyusunan laporan keuangan pada UD. Dua Dara Sumbawa Besar? 3. Bagaimana implikasi terhadap informasi laporan keuangan yang disajikan sebagai dampak dari diterapkannya SAK ETAP terhadap laporan keuangan pada UD. Dua Dara Sumbawa Besar? 4. Bagaimana rekomendasi yang dapat diberikan kepada UD. Dua Dara Sumbawa Besar agar dapat menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP?
I.
PENDAHULUAN
Tujuan Penelitian Untuk membantu pelaku bisnis usaha kecil dan menengah dalam memahami peran dan penerapan akuntansi didalam penyajian laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP pada aktivitas bisnisnya.
I.
PENDAHULUA N
Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi dasar dan tolak ukur bagi penelitian selanjutnya untuk masalah yang serupa mengingat SAK ETAP merupakan hal yang baru didalam dunia Akuntansi Indonesia.
Manfaat Praktis Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan dan memperluas wawasan mengenai bagaimana perlakuan akuntansi sesuai SAK ETAP terhadap laporan keuangan Usaha Kecil Menengah (UKM), khususnya dalam rangka untuk mendukung kewajaran laporan keuangan UD. Dua Dara karena di masa mendatang, pemerintah Indonesia pasti menerbitkan payung hukum untuk menjamin penerapan SAK ETAP benar-benar terlaksana
II. TINJAUAN PUSTAKA
•Definisi Dari UKM Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 pasal 1 ayat 2 (2008:2), yang disebut dengan usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan . Sedangkan definisi dari usaha menengah menurut undang- undang No. 20 Tahun 2008 pasal 1 ayat 3 (2008:2), adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan.
II. TINJAUAN PUSTAKA • Kriteria Dari UKM Menurut Undang-Undang tahun 2008 pasal 6 ayat 2, kriteria yang termasuk usaha kecil adalah sebagai berikut :
Kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
II. TINJAUAN PUSTAKA • Kriteria Dari UKM Menurut Undang-Undang tahun 2008 pasal 6 ayat 2, kriteria yang termasuk usaha menengah adalah sebagai berikut :
Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (Sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (Dua milyar Lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (Lima Puluh Milyar Rupiah).
paling
banyak
II. TINJAUAN PUSTAKA • Definisi Laporan Keuangan Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland (dalam Sawir, 2001), “Laporan keuangan merupakan laporan yang memaparkan hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang memberikan informasi mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu”.
• Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA • SAK ETAP Menurut SAK ETAP (2009:1) Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Hal ini dilakukan untuk mendukung masuknya IFRS di Indonesia. • Penyajian Laporan Keuangan Wajar (SAK ETAP) Laporan keuangan menyajikan dengan lengkap dan jujur atau secara wajar mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas.
II. TINJAUAN PUSTAKA • Laporan Keuangan Lengkap (SAK ETAP) Laporan keuangan untuk entitas yang lengkap meliputi beberapa hal sebagai berikut : 1. Neraca 2. Laporan laba rugi 3. Laporan perubahan modal atau ekuitas yang menunjukkan seluruh perubahan dalam ekuitas dan perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebgai pemilik. 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan yang berisi kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi dari penjelasan lainnya.
III. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian 1. Jika dilihat dari jenis penggunaanya,penelitian ini termasuk kedalam jenis penilitian terapan. 2. jika dilihat berdasarkan tingkat explanasinya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif.
III. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi : Perusahaan - perusahaan yang termasuk kedalam kategori Usaha Kecil dan Menengah yang berada di daerah Sumbawa Besar dan yang bergerak dalam bidang perindustrian dan penjualan beras. Sampel Dara
:
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah UD. Dua Sumbawa Besar
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan sekunder. Berupa dokumen-dokumen, orang atau karyawan-karyawan yang terlibat dalam proses terkait, serta segala aktivitas yang mendukung peneliti untuk menjawab apa yang menjadi masalah dalam penelitiannya.
III. METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode wawancara pada narasumber secara langsung, observasi pada setiap kejadian yang berkaitan dengan penelitian, melakukan analisis dari dokumen-dokumen yang telah di peroleh.
Desain Penelitian Untuk Menjawab Permasalahan Pada desain penelitian ini, peniliti bermaksud menggunakannya untuk memberikan gambaran tentang bagaimana cara dan pelaksanaan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian serta memberikan penjelasan mengenai alasan dari pemilihan metode pengumpulan data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
SEKIAN & TERIMA KASIH