MORBILI
No. Dokumen No. Revisi TanggalTerbit Halaman
SOP
: : : :
00 1/3 Kepala Puskesmas
Puskesmas Sukakarya 1.
Pengerti an
dr. NIP Morbili adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Measles. Nama lain dari penyakit ini adalah rubeola atau campak. Morbili merupakan penyakit yang sangat infeksius dan menular lewat udara melalui aktivitas bernafas, batuk, atau bersin. Pada bayi dan balita, morbili dapat menimbulkan komplikasi yang fatal, seperti pneumonia dan ensefalitis.
2.
Tujuan
Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diagnosis dan terapi kasus campak
3.
Kebijak an
4. Referensi
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sukakarya Nomor 45 Tahun 2016 tentang Pelayanan Klinis KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015
5. Prosedur
1. Anamnesa 1.1 Menanyakan apakah ada demam dan berapa lama 1.2 Menanyakan apakah ada keluhan batuk pilek, lemah, dan mata merah 1.3 Menanyakan apakah ada ruam kemerahan di badan, kapan dan bagaimana penyebarannya 1.4 Menanyakan apakah ada riwayat imunisasi campak 2
Pemeriksaan Klinis 2.1 Demam, Konjungtivitis, limfadenopati general 2.2 Di orofaring ditemukan koplik spot 2.3 Gejala eksantem berupa lesi makula dan papula eritem, dimulai pada kepala pada daerah perbatasan dahi rambut, di belakang telinga, dan menyebar secara sentrifugal dan ke bawah hingga muka, badan, ekstremitas, dan mencapa kaki 2.4 Pada hari ketiga, lesi perlahan-lahan menghilang dengan urutan sesuai urutan muncul, dengan warna sisa coklat kekuningan atau deskuamasi ringan. Eksantem hilang dalam 4-6 hari.
3
Pemeriksaan Penunjang 3.1 Dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan serologi Ig M antiRubella di puskesmas sukakarya untuk mengkonfirmasi diagnosis. Sampel darah dikirim ke laboratorium PT Biofarma melalui Dinas Kesehatan Kota Sukabumi
4
Diagnosis 4.1 Campak
5
Diagnosis Banding 5.1 Erupsi Obat 5.2 Eksantem Virus Lain (rubella, eksantem subitum) 5.3 Scarlet fever 5.4 Mononukleosis Infeksiosa 5.5 Infeksi Mycoplasma Pneumoniae
6
Terapi 6.1 Terapi if diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis. 6.2 Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan antipiretik. Ika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan antibiotik. 6.3 Suplementasi vitamin A diberikan pada: a. Bayi usia kurang dari 6 bulan 50.000 IU/hari PO diberi 2 dosis b. Usia 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis c. Usia di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis d. Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis pertama sesuai usia, dilanutkan dosis ketiga sesuai usia yg diberikan 2-4 minggu kemudian. 6.4 Konseling dan edukasi Edukasi keluarga dan pasien bahwa morbili merupakan penyakit yang menular. Namun demikian, pada sebagian besar pasien infeksi dapat sembuh sendiri, sehingga pengobatan bersifat if. Edukasi pentingnya memperhatikan cairan yang hilang dari diare/emesis. Untuk anggota keluarga/kontak yang rentan, dapat diberikan vaksin campak atau human immunoglobulin untuk pencegahan. Vaksin efektif bila diberikan dalam 3 hari terpapar penderita. Immunoglobulin dapat diberikan pada individu dengan gangguan imun, bayi usia 6 bulan – 1 tahun, bayi usia kurang dari 6 bulan yang lahir dari ibu tanpa imunitas campak, dan wanita hamil. 6.5 Pasien di rujuk jika mengalami komplikasi superinfeksi bakteri, pneumonia, dehidrasi, croup, ensefalitis
s Lain bat em Virus Lain (rubella, eksantem subitum) t fever ukleosis Infeksiosa Mycoplasma Pneumoniae
6.
Diagram
Alir tidak
ya
RUJUK
Pemeriksaan Ig M anti-Rubella di kemenkes untuk konfirmasi
7. Unit Terkait
Poliklinik dan apotik