MONITORING PEKERJAAN PENGGANTIAN BAY TRAFO-5 GI UJUNGBERUNG MELIPUTI TRANSFORMATOR 150/20KV 60 MVA, NGR, LA, CT 150KV DAN PMT 150 KV
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
LAPORAN TELAAH STAF
DISUSUN OLEH: NAMA : INDYAH PRAMUDHITA PERTIWI NO. TES : 1703/JOG/59/S1-ELE/01551
PROGRAM PRAJABATAN S1/D3 ANGKATAN 59 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAHUN 2017
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
i
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Telaah Staf yang berjudul “Monitoring Pekerjaan Penggantian Bay Trafo-5 GI Ujungberung Meliputi Transformator 150/20 kV 60 MVA, NGR, LA, CT 150kV dan PMT 150 kV” ini dengan baik dan tepat waktu. Telaah Staf ini disusun sebagai syarat kelulusan program On the Job Training (OJT) untuk Diklat Prajabatan S1/D3 Angkatan 59 tahun 2017 yang dilaksanakan di PT PLN (PERSERO) Area Pelaksana Pemeliharaan Bandung (APP Bandung). Selama pelaksanaan dan penyusunan Telaah Staf (TS) ini, penulis telah mendapat banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Ibu, Ayah, dan saudara, yang telah memberikan dukungan doa, semangat dan motivasi selama penulis menjalankan OJT agar penulis mampu menyelesaikan Telaah Staf dengan tepat waktu.
2.
Bapak Jarot Setyawan selaku Manajer PT PLN (PERSERO) APP Bandung sekaligus Mentor I yang telah memberikan arahan dan masukan untuk penyelesaian Telaah Staf.
3.
Bapak Karyono selaku Assistant Manajer Enjiniring sekaligus Mentor II yang selalu
mendukung
dan
mencurahkan
ilmu
serta
waktunya
untuk
penyelesaian Telaah Staf ini. 4.
Seluruh Staff Bidang Enjiniring APP Bandung yang telah banyak memberikan ilmu, pengalaman, wawasan hingga semangat dan motivasi yang sangat dibutuhkan dalam pengerjaan Telaah Staff ini.
5.
Rekan-rekan OJT APP Bandung dan seluruh rekan-rekan Prajabatan Angkatan 59 PT PLN (PERSERO) Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan TS ini masih banyak
kekurangan. Penulis menerima dengan tulus seluruh masukan atau kritik mengenai TS ini. Semoga TS ini bermanfaat untuk perusahaan dan dapat menjadi salah satu sumber penambah wawasan bagi para pembaca kelak di kemudian hari. Bandung, Desember 2017
Indyah Pramudhita Pertiwi
ii
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
ABSTRAK Tugas pokok APP Bandung yaitu melaksanakan pemeliharaan instalasi penyaluran tenaga listrik di wilayah kerjanya yang meliputi fungsi pemeliharaan proteksi, meter dan SCADATEL, dan keselamatan ketenagalistrikan. Pemeliharaan dan perbaikan dilakukan bertujuan untuk menjaga kualitas peralatan serta sarana transmisi demi tercapainya pasokan kebutuhan listrik yang berkelanjutan. Salah satu bentuk perbaikan yang dilakukan adalah penggantian peralatan atau Material Transmisi Utama (MTU) yang menurun kinerjanya atau mengalami kerusakan. Pada pelaksanaan pekerjaan perbaikan tersebut dimungkinkan adanya resiko keterlambatan penyelesaian kontrak pekerjaan yang telah disepakati oleh pihak PT PLN (Persero) APP Bandung dengan vendor/ kontraktor. Oleh karena itu perlu adanya pengawasan pekerjaan dalam bentuk monitoring terhadap durasi maupun progress pekerjaansampai pekerjaan selesai,sehingga ketika terjadi suatu kendala atau masalah yang sulit untuk teridentifikasi yang akibatnya menyulitkan dalam pelaksanaan evaluasi kinerja APP Bandung dapat diselesaikan dan pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan schedule dan hasil yang baik. Kata kunci : Monitoring, MTU, Penggantian
iii
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii ABSTRAK ............................................................................................................................ iii DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iv DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. v DAFTAR TABEL ................................................................................................................. vi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.............................................................................................................. 1 1.2. Permasalahan............................................................................................................... 2 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. Identifikasi Masalah ...................................................................................................... 3 2.2. Tools Analysis............................................................................................................... 4 2.3. Pra-Anggapan............................................................................................................... 6 2.4. Skala Prioritas............................................................................................................... 7 2.5. Fakta yang Mempengaruhi ........................................................................................... 8 2.5.1 Pekerjaan Penyempurnaan Bay Trafo 150/20 kV GI Padalarang Baru................. 8 2.6. Pembahasan................................................................................................................. 9 2.6.1 Indikasi Penggantian Trafo-5 150/20 kV 60 MVA beserta penggantian PMT,CT,LA dan NGR ........................................................................................ 10 2.6.2 Perencanaan Pengadaan dan Pemasangan Bay Trafo-5 150/20 kV 60 MVA untuk Mengganti Trafo-5 150/20 kV 60 MVA di GI Ujungberung yang Derating beserta Penggantian PMT, CT ,LA, dan NGR berdasarkan Surat Perjanjian (Kontrak) ............................................................. 12 2.6.3 Hasil Monitoring Pekerjaan ................................................................................ 13 2.6.4 Hasil Koordinasi dengan Direksi Pekerjaan untuk Penambahan Helper ............ 19 2.6.5 Penerbitan Dokumen Rekomendasi Laik Bertegangan oleh PTIF ............ 20 2.6.6 Benefit................................................................................................................ 21 BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 22 3.1. Kesimpulan ................................................................................................................. 22 3.2. Saran Tidak Lanjut ...................................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iv
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Root Cause Problem Solving (RS) ................................................ 5 Gambar 2.2 Diagram Skala Prioritas.................................................................................... 8 Gambar 2.3 Metode dan Aspek Pelaksanaan Monitoring Pekerjaan.................................. 14 Gambar 2.4 Trafo Baru UNINDO 150/20 kV 60 MVA ......................................................... 15 Gambar 2.5 Mekanisme Penambahan Jumlah Helper ....................................................... 19 Gambar 2.6 Skema Penerbitan RLB .................................................................................. 20
v
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Implementasi Skala Prioritas ................................................................................ 7 Tabel 2.2 Pengadaan TRF-5 UBRNG berdasarkan LKAI 2017 .......................................... 10 Tabel 2.3 Hasil Uji Furan dari Hasil Pemeliharaan ............................................................. 10 Tabel 2.4 Hasil Uji DGA ..................................................................................................... 11 Tabel 2.5 Hasil Uji Karakteristik ......................................................................................... 11 Tabel 2.6 UAI 2017 APP BANDUNG PMT 150kV UBRNG ................................................ 11 Tabel 2.7 UAI 2017 APP BANDUNG CT 150kV UBRNG ................................................... 12 Tabel 2.8 UAI 2017 APP BANDUNG LA 150kV UBRNG ................................................... 12 Tabel 2.9 UAI 2017 APP BANDUNG NGR 150kV UBRNG ................................................ 12 Tabel 2.10 Jadwal Kerja Penyedia Barang dan Jasa ......................................................... 17 Tabel 2.11 Kurva S Finishing Pekerjaan ............................................................................ 18 Tabel 2.12 Bobot Presentase Progres Pekerjaan .............................................................. 18
vi
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bidang kelistrikan memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Kebutuhan listrik erat kaitannya dengan perekonomian suatu daerah. Listrik merupakan kebutuhan utama suatu daerah yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Meningkatkan perekonomian harus diimbangi dengan pasokan kebutuhan energi listrik yang cukup. PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk perseroan memiliki tujuan untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai dan melaksanakan penugasan Pemerintah dibidang ketenagalistrikan
dalam
rangka
menunjang
pembangunan,
menjadi
pendorong kegiatan ekonomi serta meningkatkan kualitas dan kuantitas penyediaan tenaga listrik. PT. PLN (Persero) Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Bandung sebagai salah satu unit yang berada di bawah PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah (TJBT) memiliki peran dalam melaksanakan pemeliharaan instalasi penyaluran tenaga istrik di wilayah kerjanya yang meliputi fungsi pemeliharaan proteksi, meter dan SCADATEL, dan keselamatan ketenagalistrikan untuk mencapai target kinerja. Bidang Enjiniring PT PLN (PERSERO) APP Bandung merupakan bidang yang bertanggung
jawab
dalam
perencanaan
dan
evaluasi
program
kerjaperusahaan terkait pengembangan peralatan perusahaan, desain enjiniring, hingga Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Salah satu masalah yang terjadi pada proses penyaluran tenaga listrik di PT PT PLN (PERSERO) APP Bandung adalah target terkait Anggaran Investasi (AI) 2017 yang berupa Penggantian Bay Trafo-5 GI Ujungberung meliputi Transformator 150/20 kV 60 MVA, NGR, LA, CT 150 kV dan PMT 150 kV. Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
jarang ditemui proyek
(pekerjaan) yang berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Umumnya mengalami keterlambatan, baik waktu maupun kemajuan pekerjaan. Oleh
1
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
karena itu diperlukan monitoring terhadap waktu pelaksana pekerjaan penggantian Trafo-5 GI Ujungberung untuk mencegah adanya resiko keterlambatan pekerjaan sehingga mengurangi ketersediaan pasokan maupun keandalan tenaga listrik di APP Bandung. 1.2.
Permasalahan
Permasalahan yang dibahas dalam Telaah Staff ini adalah : 1. Adanya resiko keterlambatan penyelesaian kontrak pekerjaan yang telah disepakati oleh pihak PT PLN (PERSERO) APP Bandung dengan vendor/ kontraktor. 2. Adanya permasalahan-permasalahan dilapangan selama pelaksanaan pekerjaan.
2
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1. Identifikasi Masalah Pada subbab ini penulis akan menjabarkan permasalahan yang ada di Unit dengan data-data pendukung dan recent history. Metodologi dalam identifikasi dilakukan dengan beberapa cara seperti: Diskusi dengan atasan, sharing knowledge dari rekan kerja, wawancara, dan survey ke lapangan. Untuk meningkatkan keandalan pasokan tenaga listrik sistem 150kV dan 20kV yang dipasok dari Gardu Induk Ujungberung, maka PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah sebagai induk dari unitunit APP melaksanakan pekerjaan : Pemasangan Bay Trafo-5 150/20 kV 60 MVA Untuk Mengganti Trafo-5 150/20 kV 60 MVA Di Gi Ujungberung Yang Derating Beserta Penggantian PMT, CT, LA, Dan NGR. Latar belakang usulan penggantian material utama (MTU) yang mengalami kritis antara lainBerdasarkan SK Direksi PT. PLN (Persero) no.
149.K/DIR/2013
tanggal
07
Februari
2013
tentang
kriteria
penggantian peralatan utama gardu induk di lingkungan PT. PLN (Persero), peralatan dengan kriteria penggantian P0 (sangat buruk, semua kriteria umur, semua kriteria risiko dan buruk, sangat tua, sangat tinggi) harus segera diganti. Penggantian Trafo-5 150/20 kV 60 MVA Di Gi Ujungberung Yang Derating Beserta Penggantian PMT, CT, LA, Dan NGR dilaksanakan karena adanya indikasi dari hasil Assessment yang telah dilakukan. Pelaksanaan pekerjaan penggantian harus secepat mungkin untuk dilaksanakan karena berkaitan dengan kebutuhan operasional sistem dan target kinerja Anggaran Investasi (AI) yang ada di PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah APP Bandung. Dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadi resiko keterlambatan penyelesaian pekerjaan, oleh karena itu perlunya dilakukan monitoring dalam pelaksanaan pekerjaan untuk penggantian Trafo Tenaga dan MTU yang sudah kritis untuk memenuhi ketersediaan sistem penyaluran yang lebih handal.
3
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis akan membahas megenai resiko keterlambatan pekerjaan penggantian Bay Trafo-5, LA,CT,PLN dan NGR yang ada di GI Ujung berung. Sehingga nantinya diharapkan kegiatan monitoring ini dapat mencegah keterlambatan pekerjaan dan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan. 2.2.
Tools Analysis Tools analysis digunakan untuk menganalisa identifikasi masalah dengan lebih terperinci lagi, sehingga didapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai inti atau akar permasalahan dari topic yang akan dibahas. Tools yang digunakan oleh penulis untuk mencari akar dari permasalahan diatas yaitu RS (Root Cause Problem Solving). Root Cause Problem Solving (RS) merupakan metode yang digunakan untuk menemukan akar permasalahan dan teknis secara sistematik karena menggerakkan kearah solusi-solusi dan tindakantindakan, menggunakan proses yang terstruktur, dapat diaplikasi untuk banyak situasi serta menjelajahi semua pilihan dan kemungkinan yang ada. Penulis menggunakan kerangka analisis berupa RS untuk menentukan
pemetaan
menentukan
tools
permasalahan
terkait
atas
yang
akar
bisa
resiko
permasalahan digunakan
keterlambatan
sehingga
dalam
dapat
memecahkan
penyelesaian
kontrak
pekerjaan penggantian Bay Trafo-5 150/20 kV 60 MVA GI Ujungberung. Permasalahan yang ada dalam proses pekerjaan penggantian Bay Trafo5 150/20 kV 60 MVA GI Ujungberung adalah :
4
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Kontraktor/Vendor yang kurang trampil dan Profesional
Keterlambatan Penyelesaian Kontrak Pekerjaan Penggantian Bay Trafo-5 150/20 kV 60 MVA GI Ujungberung
Kesalahan Konstruksi/Pekerjaan
Kurangnya Pekerja Trampil
Persyaratan di kontrak tidak sepenuhnya dipenuhi
Jumlah Helper yang kurang memadai
Vendor/Kontraktor tidak menyediakan Helper lebih banyak
Supervisi yang Kurang Optimal
Kurangnya SDM dalam Pelaksanaan Supervisi Pekerjaan
Komunikasi Antara Direksi Pekerjaan dan Kontraktor tidak Kontinu Kondisi Cuaca Yang Tidak Mendukung
Ikut terlibat dalam mensupervisi pelaksanaan Pekerjaan Bersama dengan SPV GI UBRNG dan Enjin APP Bandung
Kurangnya Intensitas Diskusi antara Direksi Pekerjaan dengan Kontraktor
GempaBumi Hasil Uji Peralatan Belum di Compile
Belum dilakukan pengujian untuk beberapa MTU
Dokumen Non Teknis belum di Compile
Beberapa data non teknis belum tersedia dan belum terekap
Gambar 2.1 Diagram Root Cause Problem Solved (RS) Keterangan :
Koordinasi dengan Direksi Pekerjaan, untuk dilakukan Penambahan jumlah Helper
Hujan
Dokumen RLB yang belum terbit
Mereview kembali persyarata yang ada di kontrak
Akar Permasalahan Permasalahan diluar kendali Solusi Permasalahan
5
Segera dilakukan Pengujian dan merekap data Hasil Uji
Menyusun dan Melengkapi seluruh Dokumen SLO untuk kebutuhan penerbitan RLB oleh PTIF
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Setelah diketahui akar dari permasalahan melalui diagram RS yang telah dibuat maka dapat diambil langkah tindak lanjut atau solusi untuk permasalahan
resiko
keterlambatan
penyelesaian
kontrak
pekerjaan
penggantian Bay Trafo-5 150/20 kV 60 MVA GI Ujungberung sebagai target penyerapan Anggaran Investasi
(AI) APP Bandung 2017. Dalam hal ini
terdapat beberapa ide gagasan tindak lanjut yaitu : a. Koordinasi dengan Direksi Pekerjaan untuk dilakukan Penambahan Jumlah Helper. b. Ikut terlibat dalam mensupervisi pelaksanaan pekerjaan bersama dengan SPV GI Ujungberung dan Enjiniring APP Bandung c. Menyusun dan melengkapi seluruh Dokumen Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk kebutuhan penerbitan Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) 2.3. Pra-Anggapan Pra-anggapan merupakan prasangka atau jawaban sementara dari rumusan persoalan yang dianggap kebenarannya. Pada subbab ini penulis akan menjelaskan hipotesa terkait Berdasarkan metode RS didapatkan bahwa salah satu penyebab resiko keterlambatan penyelesaian kontrak pekerjaan pekerjaan penggantian Bay Trafo-5 150/20 kV 60 MVA GI Ujungberung adanya kesalahan konstruksi dan pekerjaan. Oleh karena itu dilakukan monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan perencanaan program kerja) khususnya dalam waktupengerjaannya. Monitoring dilakukan dengan ikut terlibat langsung dalam mensupervisi pelaksanaan pekerjaan bersama dengan Tim Direksi dan Enjiniring APP Bandung dengan memperhatikan durasi pekerjaan terhadap rencana pekerjaan yang ada pada kurva S yang telah dibuat oleh penyedia barang dan jasa. Sehingga keterlambatan untuk kesetiap
point
pekerjaan
dapat
permasalannya.
6
termonitor
dan
ditemukan
solusi
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
2.4 Skala Prioritas Berdasarkan beberapa ide gagasan terkait pelaksanaan pekerjaan penggantian Bay Trafo-5 150/20 kV 60 MVA GI Ujungberung maka perlu adanya pertimbangan agar langkah yang diambil tepat dan efektif untuk diterapkan serta baik dalam pertimbangan kajian teoritis maupun sisi bisnis perusahaan. Tabel 2.1 Implementasi Skala Prioritas Permasalahan
Sub Permasalahan
No.
Kontraktor/Ven dor yang kurang trampil dan Profesional
Jumlah Helper yang kurang memadai
1
Kesalahan Konstruksi / Pekerjaan
Supervisi yang Kurang Optimal
2
Dokumen RLB yang belum terbit
Dokumen Non Teknis belum di Compile
3
Alternatif Solusi Koordinasi dengan Direksi Pekerjaan, untuk dilakukan Penambahan jumlah Helper Ikut terlibat dalam mensupervisi pelaksanaan Pekerjaan Bersama dengan SPV GI UBRNG dan Enjin APP Bandung Menyusun dan Melengkapi seluruh Dokumen SLO untuk kebutuhan penerbitan RLB oleh PTIF
Kemudahan Implementasi
Dampak
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Oleh karenanya dibuat pemetaan dan skala prioritas penyelesaian permasalahan agar dapat disesuaikan dengan situasi kondisi yang ada. Berikut tabel skala prioritas dari problem solving case.
7
2 2
3 1
43
1
Rendah Sedang
Dampak
Tinggi
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Sulit
Sedang
Mudah
Kemudahan Implementasi
Gambar 2.2 Diagram Skala Prioritas Dalam skala prioritas, kebutuhan yang lebih diutamakan adalah kebutuhan yang memiliki dampak yang tinggi dan dapat diimplementasikan dengan menyesuaikan waktu pelaksanaan OJT. Sehinggaakan dipilih ketiga solusi permasalahan tersebut. 2.5 Fakta yang Mempengaruhi Pada subbab ini akan dibahas mengenai Faktor-Faktor (referensi) yang menjadi landasan dalam menyelesaikan persoalan yang diungkapkan pada telaahan staff. Berdasarkan SK Direksi PT. PLN (Persero) no. 149.K/DIR/2013 tanggal 07 Februari 2013 tentang kriteria penggantian peralatan utama gardu induk di lingkungan PT. PLN (Persero), peralatan dengan kriteria penggantian P0 (sangat buruk, semua kriteria umur, semua kriteria risiko dan buruk, sangat tua, sangat tinggi) harus segera diganti.
2.5.1 Pekerjaan Penyempurnaan Bay Trafo 150/20 kV GI Padalarang Baru Berdasarkan Surat Perjanjian (Kontrak) No:0007.SPK/DAN.02.02/APP BDNG/2015,
Tanggal
29
Desember
2015
telah
dilaksanakan
pekerjaan “Pengadaan dan Penyempurnaan Bay Trafo 150/20kV menjadi 60 MVA Tahun 2014 di Padalarang Baru (UPR TRF1/30MVA).
8
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Pengawas mutu pekerjaan : 1. Spv. HARDGI BC. BDBRT
: Ketua
2. Spv. Logistik dan Umum
: Sekretaris
3. Aep Saepudin
: Anggota
4. Gugun Bonar
: Anggota
5. Bambang Sugiarto
: Anggota
6. Tedi Kurniadi
: Anggota
7. Heri Sugiarto
: Anggota
Pekerjaan dimulai pada minggu pertama bulan Januari Tahun 2015 dan diselesaikan pada minggu ke empat bulan Juni Tahun 2015. Untuk presentase kemajuan fisik pekerjaan Terlampir pada Lampiran 4. Batas waktu penyelesaian pekerjaan menurut Surat Perjanjian (Kontrak) tanggal 27 Juni 2016. Pekerjaan diselesaikan pada tanggal 21 Juni 2016. Dapat terlihat bahwa pelaksanaan pekerjaan sebelumnya, terjadi keterlambatan dibeberapa sub pekerjaan walaupun untuk pelaksanaan secara keseluruhan dapat diselesaikan satu minggu sebelum batas waktu penyelesaian pekerjaan berdasarkan Surat Perjanjian (Kontrak). Sehingga pelaksanaan pekerjaan terselesaikan sangat mepet dengan batas waktu pekerjaan yang tertera pada Surat Perjanjian (Kontrak). 2.6 Pembahasan Secara
prinsip,
monitoring
dilakukan
ketika
kegiatan
sedang
berlangsung untuk memastikan kesesuaian proses dan capaian sesuai dengan rencana. Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera diperbaiki sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan target. Monitoring merupakan suatu alat yang digunakan dalam pengendalian dan
pengawasan
suatu
proyek.
Monitoring
adalah
kegiatan
mengamati/meninjau kembali secara terus menerus atau berkala dan kegiatan
mengawasi
disetiap
tindakan
pelaksanaan
kegiatan
untuk
memastikan bahwa pengadaan dan penggunaan input, jadwal kerja, hasil yang ditargetkan dan tindakan lain yang diperlukan berjalan sesuai dengan rencana.
9
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Monitoring bertujuan mengamati kegiatan-kegiatan pokok dari suatu hasil pekerjaan. Monitoring terhadap jadwal pada suatu proyek yang sedang berlangsung dilakukan untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan yang terjadi antara rencana dengan realisai penyelesaian pekerjaan. Kegiatan monitoring harus dilakukan dalam pelaksanaan proyek agar kegiatan dalam pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan.Keterlambatan suatu sub pekerjaan dalam proyek akan mempengaruhi sub pekerjaan yang menyertainya, sehingga perlu adanya monitoring agar dapat diketahui sejauh apa pengaruh keterlambatan tersebut terhadap kegaitan-kegaitan dalam proyek dan terhadap keseluruhan proyek dan pekerjaan/proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. 2.6.1 Indikasi
Penggantian
Trafo-5
150/20
kV
60
MVA
beserta
penggantian PMT,LA,CT dan NGR 1. Indikasi Penggantian Trafo Berdasarkan hasil Asessment didapatkan kondisi Trafo-5 GI Ujungberung sebagai berikut: a. Mengalami Derating Trafo berbunyi dengung ketika dibebani lebih 80%
dari
Inominalnya. Dimana 𝑰𝒏𝒐𝒎 = 𝟏𝟕𝟑𝟐𝑨 dan trafo tidak mampu dibebani lebih dari 1400 A yang mana pada saat operasi, trafo hanya mampu dibebani ±𝟏𝟏𝟎𝟎𝑨. Tabel 2.2 Pengadaan TRF-5 UBRNG berdasarkan LKAI 2017
b. Hasil Uji Furan Tabel 2.3 Hasil Uji Furan dari Pemeliharaan Tahunan TAHUN
2 FAL (PPB)
REMAINING LIFE
KATEGORI SKDIR 0520
2015
1163.76
54.72
Percepatan Ageing
10
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Kesimpulan: Trafo mengalami kondisi degenerative dan masuk kategori assessment percepatan Ageing (penuaan). c. Hasil Uji DGA Tabel 2.4 Hasil Uji DGA TAHUN
H2
CH4
CO
CO2
C2H4
C2H6
C2H2
TDCG
2015
0
0
911.14
5953.1
91.74
0
0
1002.88
2016
0
0
913.07
4573.5
73.31
0
0
986.37
Kesimpulan: Dua tahun berturut-turut kandungan CO konsisten tinggi dan berada pada kondisi 3, sehingga adanya indikasi overheat pada kertas selulosa trafo. d. Hasil Uji karakteristik Tabel 2.5 Hasil Uji Karakteristik TAH UN
TEGANGAN TEMBUS
2015 80 2016 80
KADAR AIR
WARNA
KADAR ASAM
5.78 4.73
4.7 3.9
0.03 0.01
TEGANGAN ANTAR PERMUKAAN 30.03 24.7
TITIK NYALA API 160 164
Kesimpulan: Warna minyak sudah menghitam dan masuk dalam kelompok kategori 3. 2. Indikasi Penggantian PMT,CT,LA, dan NGR : a. PMT Tahanan kontak tinggi dan Breaking Capacity 16kA, sedangkan Ihs maksimal di busbar 37kA. PMT dan CT Merupakan jenis Combine Bulk Oil. Tabel 2.6 UAI 2017 APP-BDG PMT 150kV UBRNG
11
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
b. CT Terkait penggantian CB BOC yang tahanan kontak tinggi dan Breaking Capacity 16kA, sedangkan hubung singkat busbar 37kA. PMT dan CT Merupakan jenis Combine Bulk Oil. Tabel 2.7 UAI 2017 APP-BDG CT 150kV UBRNG
c. LA LA sudah melebihi lifetime(36 Tahun). Tabel 2.8 UAI 2017 APP-BDGLA 150kV UBRNG
d. NGR NGR eksisting masih ber-type liquid Tabel 2.9 UAI 2017 APP-BDG NGR 150kV UBRNG
2.6.2 Perencanaan Pengadaan dan Pemasangan Bay Trafo-5 150/20 kV 60 MVA Untuk Mengganti Trafo-5 150/20 kV 60 MVA di GI Ujungberung yang Derating Beserta Penggantian PMT, CT, LA dan NGR sesuai dengan Surat Perjanjian (Kontrak) RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Umum Ruang lingkup pekerjaan meliputi : check survey, desain (gambar
kerja), pengadaan material, modifikasi pondasi, instalasi/erection, transportasi dan asuransi, training, FAT, testing – commissioning dan dokumentasi (termasuk as-built rawing), penyediaan buku manual operasi dan maintenace, garansi dan masa pemeliharaan, serta pekerjaan-pekerjaan lainnya yang disebutkan dalam Bill Of Quantity
12
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
untuk pekerjaan Penggantian BAY Trafo-5 150/20 kV 60 MVA untuk mengganti Trafo-5 150/20 kV 60 MVA di GI ujungberung yang derating beserta penggantian PMT, CT, LA dan NGR. Pekerjaan ini diserahterimakan dalam keadaan berfungsi dengan baik dan beroperasi sesuai dengan standar. Prosedur-prosedur pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui harus tercatat dan tersedia untuk diperiksa Pemberi Pekerjaan.Keefektifan program jaminan kualitas ini sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak dalam bidang teknik pada lingkup sebagai berikut: -
Rencana dan Pelaksanaan
-
Konstruksi dan pengujian
-
Pekerjaan dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang ahli dalam
bidangnya serta berpengalaman WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN Waktu pelaksanaan pekerjaan : Penggantian BAY Trafo-5 150/20 kV 60 MVA untuk mengganti Trafo-5 150/20 kV 60 MVA di GI ujungberung yang derating beserta penggantian PMT, CT, LA dan NGR adalahselama 150 (seratus lima puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak. 2.6.3 Hasil Monitoring Pekerjaan Sistem monitoring dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu perencanaan, visual
dan
pelaksanaan
pekerjaan.
Perencanaan
dimulai
dari
melakukan survey lapangan, pembuatan RAB sampai masuk ke sistem
SAP.
Monitoring
Visual
dikukan
dengan
melakukan
pengamatan pekerjaan secara langsung dilapangan. Sedangkan untuk pelaksanaan pekerjaan dimulai sejak pekerjaan terkontrak sampai selesainya pekerjaan.
13
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Monitoring Rencana
Metode dan Aspek Pelaksanaan Monitoring Pekerjaan
Monitoring Visual Monitoring Pekerjaan
Gambar 2.3 Metode dan Aspek Pelaksanaan Monitoring Pekerjaan Monitoring Perencanaan Perencanaan
pekerjaan
penggantian
Bay
Trafo-5
beserta
penggantian PMT,CT,LA dan NGR GI Ujungberung dimulai dengan dilakukannya survey data spesifikasi dan dimensi transformator beserta MTU lainnya yang akan dilakukan pergantian. Dengan mengetahui dimensi transformator yang baru (akan diganti) maka, akan dibuat desain tata letak posisi trafo berikut MTU dan aksesoris pendukung lainnya. Desain akan dituangkan dalam bentuk gambar general layout oleh Enjiniring Sipil APP Bandung. Dengan adanya gambar
(layout)
ini
akan
digunakan
sebagai
referensi
untuk
menghitung kebutuhan material hingga aksesoris lainnya. Nilai estimiasi anggaran yang disusun selanjutnya dikenal dengan istilah Rencana Anggaran Biaya (RAB), yang mempunyai fungsi dan manfaat lebih lanjut dalam hal mengendalikan sumberdaya material, tenaga kerja, peralatan dan waktu pelaksanaan kegiatan perencanaan pekerjaan memiliki nilai efesiensi dan efektifitas. Konsep penyusunan RAB pada pelaksanaannya didasarkan pada sebuah analisa masingmasing komponen (material, upah pekerja dan peralatan) untuk tiaptiap item pekerjaan yang terdapat dalam keseluruhan pekerjaan. Hasil analisa komponen tersebut akan menghasilkan Harga Satuan Pekerjaan (HSP) per item yang menjadi dasar dalam menentukan nilai estimasi biaya pelaksanaan proyek keseluruhan dengan mengkonversi kedalam total volume untuk tiap item pekerjaan. Pengadaan barang ataupun jasa dimulai dengan pembuatan RAB berdasarkan pada RKAP/Nota Dinas/SKI. Tanpa adanya RAB sangat mungkin terjadi pembengkakan biaya dikarenakan pembelian material
14
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
yang tidak sesuai, pengadaan peralatan yang tidak tepat, upah pekerja tidak sesuai dan dampak negative lainnya. Setelah pengadaan barang atau jasa dilaksanakan maka tahap selanjutnya akan masuk ke bagian Logistik dan Umum untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim mutu barang/jasa (Bagian Enjiniring).
Monitoring Visual Monitoring
visual
dilaksanakan
dengan
caramelaksanakan
pengamatan pekerjaan secara langsung dilapangan selama pekerjaan berlangsung.
Gambar 2.4 Trafo Baru UNINDO 150/22kV 60 MVA Monitoring dilakukan dengan mengamati progress pekerjaan secara langsung dilapangan. Untuk Progres pekerjaan terdapat pada lampiran 5.
Monitoring Pekerjaan dengan menggunakan Kurva S Monitoring dilakukan dengan cara ikut terlibat langsung dalam
memonitoring
pelaksanaan
pekerjaan
penggantian
Trafo-5
berserta
penggantian NGR,LA,CT dan PMT GI Ujungberung bersama dengan Tim Direksi dan Tim Pengawas dari Enjiniring APP Bandung.Data monitoring kemajuan pekerjaan bersumber pada laporan mingguan, time schedule, kurva S dan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan. Kurva S merupakan salah satu teknik dalam pengendalian kemajuan proyek dengan memakai kombinasi kurva “s” yang berupa saat mulai dan berakhirnya pekerjaan. Titik pengukuran didasarkan pada waktu menyiapkan perencanaan dasar sehingga dapat digunakan sebagai tolak ukur kegiatan monitoring pekerjaan.
15
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Kurva S dibuat berdasarkan bobot biaya dan durasi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Monitoring
dilakukan
dengan
membuka
jadwal
yang
sudah
direncanakan oleh penyedia barang dan jasa. Langkah perhitungan dilakukan dengan membuat tabel yang berisikan daftar pekerjaan beserta durasi dan bobot biaya untuk setiap pekerjaan, kemudian menghitung bobot biaya pekerjaan yaitu biaya suatu pekerjaan dibagi total biaya seluruh pekerjaan. Selanjutnya progress actual pekerjaan dapat terlihat pada laporan mingguan progress pekerjaan fisik. Laporan pekerjaan setiap minggu ini yang akan digunakan untuk monitoring pekerjaan berdasarkan bobot biaya pekerjaan. Dengan adanya monitoring ini,jikaterjadi suatu kendala ditengah pekerjaan, maka masalah akan langsung dapat diselesaikan dengan melakukan komunikasi antara pihak-pihak yang terkait dengan pekerjaan tersebut, yaitu : Direksi Pekerjaan, Pengawas Pekerjaan, Pengawas lapangan, hingga penyedia barang/jasa. Dalam
pelaksanaan
pekerjaan
terdapat
beberapa
kondisi
yang
mengakibatkan terjadinya penangguhan pekerjaan : 1.
Kondisi cuaca yang tidak mendukung Pekerjaan lapangan dapat terlaksana ketika kondisi cuaca dalam
kondisi baik. Namun faktanya, dikarenakan pekerjaan dilaksanakan di musim penghujan, terjadi beberapa kali kondisi curah hujan yang tinggi. Sehingga pekerjaan lapangan tidak dapat terlaksana. Selama pekerjaan, telah terjadi hujan selama 3 kali, yang artinya terjadi pending pekerjaan selama 3 hari. 2.
Kurangnya
peralatan
tenaga
eksisting
pelaksana
yang
pada
mengakibatkan
pekerjaan durasi
pembongkaran sub
pekerjaan
pembongkaran peralatan menjadi lebih lama dari rencana. 3.
Terjadi permasalahan wiring pada proteksi.
4.
Adanya kerusakan modul pada box trafo yang mengakibatkan tidak
terbacanya indikasi yang diberikan oleh control. 5.
Pelaksanaan Komisioning bersama PTIF tertunda dikarenakan
cuaca yang tidak mendukung (hujan deras) yang mengakibatkan durasi pelaksanaan komisioning menjadi lebih lama.
16
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Permasalahan -permasalahan tersebut diatas dapat diselesaikan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Berikut adalah Jadwal Kerja penyedia barang/jasa: Tabel 2.10 Jadwal Kerja Penyedia Barang dan Jasa
Berdasarkan Tabel 2.10 terlihat bahwa jadwal pelaksanaan kerja Penyedia Barang dan Jasa dilakukan berdasarkan pada bobot biaya pekerjaan. Dari tabel terlihat bahwa untuk jadwal pekerjaan yang direncanakan oleh penyedia barang dan jasa dibuat berdasarkan bobot biaya dan durasi pekerjaan. Oleh karena itu, nantinya dalam monitoring melalui kurva S ini akan dilakukan pemantauan melalui pembuatan kurva S dengan menampilkan bobot presentase dalam setiap progress pekerjaan yang telah diselesaikan untuk durasi tiap minggunya. Sehingga ketika terjadi suatu permasalahan dapat ditemukan titik permasalahannya dan tidak menghambat sub pekerjaan lainnya.
17
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Tabel 2.11 Kurva S Finishing Pekerjaan
Tabel 2.12 Bobot Presentase Progres fisik
18
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Dari
Gambar
2.11
dapat
terlihat
bahwa
tidak
terdapat
keterlambatan pekerjaan secara keseluruhan meskipun ada beberapa kendala selama pelaksanaan pekerjaan. Dapat dilihat juga, bahwa jadwal hasil perencanaan kurva S yang dibuat oleh penyedia barang dan jasa memiliki durasi yang lebih panjang dibandingkan dengan hasil durasi pekerjaan yang telah diselesaikan. Pekerjaan cenderung lebih cepat dari target pekerjaan sebelumnya. Dalam hal ini salah satu fungsi monitoring dapat dijalankan. Untuk Progres pelaksanaan pekerkaan dapat dilihat pada lampiran 5. 2.6.4 Hasil Koordinasi dengan Direksi Pekerjaan untuk Penambahan Jumlah Helper Berdasarkan Tabel 2.12 terlihar bahwa Presentase Progres Fisik pada sub pekerjaan 3 yaitu Pembongkarang Peralatan Bay Trafo-5 150/20 kV 60 MVA Eksisting memiliki durasi waktu penyelesaian pekerjaan yang cenderung terlambat dan lebih lama. Terlihat bahwa, pada target atau rencana pekerjaan awal harus terselesaikan untuk durasi pekerjaan 3 minggu dan pekerjaan selesai pada minggu ke 3 terhadap target sub pekerjaan tersebut. Namun faktanya, terjadi keterlambatan progres fisik pekerjaan dikarenakan jumlah helper yang kurang mencukupi sehingga durasi pekerjaan menjadi terlambat dari target atau rencana awal. Pada minggu ketiga bulan Oktober (minggu ke 5 progres pekerjaan),
progress
penyelesaian
pekerjaan
hanya
mengalami
kenaikan presentasi yang sangat minim. Sehingga diawal minggu ke 4 bulan Oktober dilakukan koordinasi dengan Direksi Pekerjaan dalam bentuk diskusi bersama Direksi Pekerjaan, Pengawas Pekerjaan dan juga Vendor atau kontraktor untuk dilakukan penambahan jumlah helper. Berikut ini adalah mekanisme koordinasi :
Komunikasi dan diskusi dengan SPV GI/Pengawas Pekerjaan
Lapor dan Koordinasi dengan Direksi Pekerjaan
Direksi Pekerjaan bersama dengan Vendor/ Konraktor menambah jumlah Helper yang ada
Gambar 2.5 Mekanisme penambahan jumlah Helper
19
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Setelah melaksanakan mekanisme tersebut, maka dihasilkan progress pekerjaan fisik yang meningkat dari sebelumnya dan dapat terselesaikan pada target durasi perencanaan. Dimana presentase mengalami kenaikan 4.32% dari sebelumnya hanya 1.078%. Dari hasil koordinasi ini dapat terlihat bahwa permasalahan keterlambatan sub pekerjaan pembongkatan bay trafo-5 150/20kV 60 MVA Eksisting dapat terselesaikan.
2.6.5 Penerbitan Dokumen Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) oleh PTIF Sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan. Berikut ini adalah skema penerbitan RLB : Kelengkapan Dokumen sebagai prasyarat penerbitan RLB
Pemeriksaan Dokumen :PTIF
Pemeriksaan Visual (Desain) Evaluasi Hasil Komisioning dan Uji Function oleh PTIF
Stability Test Penerbitan RLB - Energize Gambar 2.6 Skema Penerbitan RLB Untuk penerbitan RLB diperlukan kelengkapan Data Teknis maupun data istrasi dan pendukung lainnya. Adapun dokumen kebutuhan untuk penerbitan RLB yaitu : 1. Spesifikasi Teknik Peralatan Utama 2. Gambar Diagram Satu Garis (Single Line Diagram) 3. Gambar Tata Letak (Layout) Peralatan Utama 4. Gambar sistem pentanahan
20
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
5. Gambar Jarak Bebas 6. Buku Manual Peralatan (Buku kuning) 7. Sertifikasi Hasil Uji Pabrik Peralatan Utama (Sertifikat Produk) yaitu berupa SAT dan FAT 8. Data Tingkat Arus Hubung Singkat (short circuit level) 9. SBUJK dan IUJK 10. Lokasi titik koordinat Gardu Induk 11. Foto Papan Nama Gardu Induk 12. Gambar Tata letak Alat Pemadam Kebakaran (APAR) 13. Hasil Komisioning atau Hasil Pemeliharaan, berupa : a. Hasil Uji Peralatan utama b. Hasil Uji Relai c. Setting Relai d. Hasil Stability Test dan Burden Test e. Hasil Uji Function Setelah melengkapi keseluruhan dokumen dan melaksanakan keseluruhan skema penerbitan RLB seperti gambar 2.13 maka Bay Trafo-5 GI Ujungberung siap untuk energize dan diberikan pembebanan. RLB dapat dilihat pada lampiran 3.
2.6.6 Benefit Benefit merupakan kemudahan atau manfaat yang dihasilkan. Dengan adanya Telaah Staff ini benefit yang didapatkan yaitu : 1. Adanya pelaksanaan monitoring yang menggambarkan durasi waktu pelaksanaan suatu pekerjaan, sehingga apabila terjadi suatu kendala ataupun hambatan-hambatan selama pelaksanaan progress fisik pekerjaan maka permasalahan dapat terdeteksi dan segera ditemukan solusi permalasahannya. 2. Mengurangi kemungkinan kesalahan konstruksi/pekerjaan sehingga dapat digunakan sebagai penentu langkah-langkah yang berkaitan dengan perencanaan kegiatan proyek selanjutnya. 3. Dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan penggantian Trafo-5 yang Derating, maka dapat mempercepat penyaluran kontinuitas pasokan tenaga listrik ke pelanggan.
21
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan monitoring menghasilkan penyelesaian kontrak lebih cepat dan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. 2. Dari hasil koordinasi yang telah dilakukan dengan Direksi Pekerjaan maka telah dilakukan penambahan helper dan didapatkan hasil percepatan
pelaksanaan
pekerjaan
pembongkaran
MTU
yang
sebelumnya memiliki durasi pekerjaan yang lama. 3. Terbitnya dokumen Rekomendasi Laik Bertegangan oleh Ptif. 4. Penyerapan Anggaran Investasi tercapai dengan cepat. 3.2. Saran Tidak Lanjut Menaggapi permasalahan diatas, maka saran yang dapat diberikan antara lain : 1.
Perlu dilakukan monitoring lanjutan untuk pekerjaan yang terkait AI sehingga dapat terintegrasi dengan tepat dan terlaksana sesuai dengan target pekerjaan pada Surat Perjanjian (Kontrak).
2.
Agar dapat dibuat aplikasi monitoring secara online untuk pelaksanaan monitoring pekerjaan terkait AI lainnya untuk memudahkan monitoring ataupun supervisi dikemudian hari.
22
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
DAFTAR PUSTAKA 1. Buku Pedoman SK Direksi PT PLN (Persero) no. 149.K/DIR/2013 tanggal 07 Februari 2013 tentang kriteria penggantian peralatan utama Gardu Induk 2. Buku Pedoman SK DireksiNo :0520 PT PLN (PERSERO).Tahun 2014 tentang Pedoman Pemeliharaan Gardu Induk 3. Surat Perjanjian (Kontrak) Pengadaan dan Pemasangan Bay Trafo-5 150/20 kV 60 MVA untuk mengganti Trafo-5 150/20kV 60 MVA yang Derating beserta penggantian PMT,CT,LA dan NGR di Gardu Induk Ujungberung 4. LKAI 2017 APP Bandung
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
LAMPIRAN 1. Presentase Kemajuan Fisik Pekerjaan Pengadaan dan Penyempurnaan Peralatan Bay Trafo150/20 kV menjadi 60 MVA Tahun 2014 di Padalarang Baru (UPR TRF-1/30 MVA)
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
2. Berita
Acara
Pemeriksanaan
Selesainya
Pekerjaan/Jasa
(BAPS)
Pekerjaan Penggantian Bay Trafo-5 150/20 kV 60 MVA yang Derating Beserta Penggantian PMT, CT, LA DAN NGR
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
3. RLB (Rekomendasi Laik Bertegangan) untuk kesiapan Energize
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
4. Berita
Acara
Pemeriksanaan
Selesainya
Pekerjaan/Jasa
(BAPS)
Pengadaan dan Penyempurnaan Peralatan Bay Trafo150/20 kV menjadi 60 MVA Tahun 2014 di Padalarang Baru (UPR TRF-1/30 MVA)
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
5. Progres Pekerjaan Penggantian Peralatan Bay TRF 5 GIUjungberung Tanggal Pelaksanaan Pekerjaan 28 September 2017
29 September 2017
30 September 2017
31 September 2017
Progres Pekerjaan Ijin Padam Pembongkaran structure Trafo untuk mobilisasi trafo Pelepasan jumper konduktor dan lepas wiring Pemasangan peralatan kontrol dan proteksi beserta dan kelengkapannya Mobilisasi trafo eksisting ke lokasi penyimpanan dan trafo baru ke pondasi trafo
Penggantian NGR Liquid menjadi NGR Solid Penyelesaian mobilisasi trafo dan pemasangan MK
Mobilisasi trafo baru ke pondasi trafo Pemasangan dan Erection PMT,CT dan LA
Pemasangan dan konfigurasi Wiring
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
01 November 2017
2 November 2017
Pemasangan koneksi PMT to CT Pemasangan koneksi CT to LA Pemasangan koneksi LA to Bushing Melanjutkan wiring (progres 45%) Pembongkaran structure sisi LA
Melanjutkan wiring (progres 65%) 3 November 2017
Melanjutkan wiring (progres 75%) 4 November 2017
Penyelesaian instalasi pekerjaan Hardware dan merampungkan wiring yang bermasalah.
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
5 November 2017
Melanjutkan wiring (90%) 6 November 2017
Wiring Box trafo terhadap control dan MK. 7 November 2017
Pembuatan jalan switchyard dilengkapi dengan kastin beton dan saluran air
8 November 2017
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
Pengecatan structure dan perapihan pekerjaan hardware yang telah selesai.
8 Novemver 2017 9 November 2017
Pemasangan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) di sisi Trafo-5
Finishing Pekerjaan 10 November 2017
Persiapan PraCommissioning
PT PLN (PERSERO) TRANSMISI JAWA BAGIAN TENGAH AREA PELAKSANA PEMELIHARAAN BANDUNG
11 November 2017
Testing dan Commissioning 12 November 2017
Pembuatan rambu-rambu tanda phasa dan peralatan switchyard Commissioning
Melengkapi kebutuhan SLO untuk kesiapan Energize 13 November 2017
Persiapan Energize dan penerbitan RLB