TUGAS AKHIR MODUL 2 PEDAGOGIK – PENGEMBANGAN PROFESI GURU Nama : Nastiti Rahajeng No : 19056102710168 Kelas : D
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh! Seorang guru harus memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai jabatannya secara baik dan optimal atau biasa disebut dengan kompetensi. Rumusan kompetensi guru yang dikembangkan di Indonesia telah tertuang dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) yang mana kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Berikut rumusan secara singkat keempat kompetensi guru tersebut: a.
Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam memahami peserta didik dan mengelola pembelajaran. Kompetensi ini meliputi: menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; menguasai teori-teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu; menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran; memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan belajar; memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
b.
Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah pencerminan diri seorang guru sebagai teladan bagi banyak pihak. Kompetensi ini meliputi: bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia; menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat; menampilkan pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa; menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri; menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
c.
Kompetensi Sosial Kompetensi social adalah kemampuan guru dalam berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi ini meliputi: Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi; Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat; Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah NKRI yang memiliki keragaman sosial dan budaya; Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. d.
Kompetensi Profesional Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam dan menambah wawasan keilmuan. Kompetensi ini meliputi: Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan; Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar bidang pengempangan yang diampu; Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
2. Menghadapi abad 21 ini, keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa?
Keterampilan Belajar Abad 21 Guru
Siswa
•Melek Teknologi Informasi •Mampu beradaptasi dengan perubahan secara cepat dan tepat •Mampu menerapkan TI ke dalam pembelajaran secara tepat guna •Bersedia meng-upgrade pengetahuannya •Terbuka dan selektif terhadap perubahan •Memiliki minat membaca dan menulis yang tinggi sehingga dapat menjadi produsen ilmu pengetahuan •Kreatif, inovatif, dan produktif
•Mampu berpikir kritis dan mencari solusi untuk mengatasi setiap masalah yang dihadapi •Kreatif dan inovatif d •Mampu berkolaborasi atau bekerjasama dengan berbagai pihak •Mampu berkomunikasi dengan baik
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan! Nama Sekolah: SDN Lowokwaru 4 Kota Malang Alamat: Jalan Setaman Nomor 2 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Nama Guru: Nastiti Rahajeng
Tahun Pelajaran: 2018/2019
Kompetensi Inti
Tanggal: April 2019 Evaluasi diri terhadap kompetensi terkait
Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
Saya masih perlu banyak belajar tentang
fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
cara memahami karakteristik peserta didik dari
intelektual
aspek emosional dan moral
2. Menguasai teori-teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
Saya tidak menghadapi kendala dalam hal penguasaan teori-teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Dalam hal pengembangan kurikulum, telah dilakukan pengembangan RPP dan silabus, contohnya yang terbaru adalah RPP dengan mencantumkan kegiatan PPK. Namun dalam hal ini, saya pribadi masih belum terlalu paham
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan
tentang format RPP kurikulum 2013 yang baik
mata pelajaran atau bidang pengembangan yang
dan benar sesuai aturan yang berlaku. Hal ini
diampu
dikarenakan, ketika menempuh pendidikan S1PGSD, kurikulum yang saya pelajari adalah KTSP (Kurikulum 2006), sedangkan ketika saya lulus, kurikulum pun berganti menjadi K13. Maka dari itu, saya masih butuh banyak belajar tentang implementasi kurikulum 2013. Salah satu contoh nyata pembelajaran yang mendidik yang pernah saya terapkan adalah dengan sering menggunakan media pembelajaran
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
dalam proses belajar mengajar. Saya pernah menggunakan media belajar biscuit oreo untuk mengajarkan bentuk-bentuk fase bulan kepada siswa dan mengenalkan konsep pecahan kepada siswa kelas 2. Saya tidak memiliki kendala dalam pemanfaatan ICT pada kegiatan belajar
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi mengajar. Saya lebih suka menggunakan media untuk kepentingan pembelajaran
power point, video pendidikan, ataupun flash player untuk menyampaikan materi ajar kepada siswa. Sebagai upaya menggali dan mengembangkan potensi peserta didik, saya pernah mengajak
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
mereka berkunjung ke museum, perpustakaan,
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dan alun-alun. Dengan melakukan kegiatan
dimiliki
belajar di luar kelas, ternyata respon peserta didik lebih positif dan mereka dapat memahami materi ajar dengan lebih baik.
Agar tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, saya lebih suka mengawali pelajaran 7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
dengan bertanya jawab terkait materi yang akan dipelajari pada hari itu. Selain itu, untuk siswa kelas rendah, saya mencoba menghubungkan materi yang akan mereka pelajari dengan lagu, gambar, ataupun kegiatan mereka sehari-hari. Saya masih mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian dan evaluasi untuk kurikulum 2013. Karena menurut saya
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan belajar
penilaiannya ribet dan memerlukan 2 kali proses. Pengajarannya menggunakn tema, tapi pada akhirnya, penilaian dipisah lagi per mata pelajaran. Apalagi ujung-ujungnya ketika di kelas 6, ujian nasionalnya menggunakan per mata pelajaran. Sungguh membingungkan. Penerapan dari sub kompetensi ini telah
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
saya lakukan, antara lain dengan membuat KKM, membuat soal-soal remidi dan pengayaan, dan melaporkan hasil belajar siswa kepada orang tua. Saya masih belum cukup paham tentang
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran
sistematika pembuatan PTK. Selanjutnya selama proses pembuatan PTK, saya masih bingung harus berkonsultasi kepada siapa ketika di sekolah.
Kepribadian Saya senantiasa berusaha untuk menampilkan tindakan yang sesuai dengan 1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
norma agama yang saya yakini, hukum, sosial,
sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia
dan kebudayaan nasional Indonesia. Selain itu, saya juga telah bersikap adil dan tidak diskriminatif kepada siswa.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat 3. Menampilkan pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa
Saya senantiasa berusaha berperilaku positif sehingga bisa menjadi teladan bagi para siswa. Saya berusaha menampilkan pribadi yang sesuai dengan sub kompetensi ini.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri
Saya selalu bangga menjadi bagian dari keluarga besar guru Republik Indonesia. Hal ini membuat saya semakin percaya diri dan bertanggung jawab dalam bekerja. Saya sudah menerapkan kode etik profesi
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru
guru dalam kegiatan sehari-hari. Sosial
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
Saya senantiasa berusaha untuk bersikap objektif dan tidak diskriminatif baik pada siswa, rekan guru, maupun wali murid.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
Saya telah menunjukkan cara berkomunikasi yang santun dan efektif. Bukti penerapan sub kompetensi ini adalah ketika saya menjadi guru di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Disana saya merupakan satu-
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah NKRI yang memiliki keragaman sosial dan budaya
satunya guru muslim. Awalnya saya merasa resah dan khawatir jika kurang diterima, namun ternyata, rekan-rekan guru dan para siswa disana sangatlah menghargai perbedaan. Hal ini semakin meningkatkan rasa percaya diri saya dan memudahkan proses adaptasi kala itu.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain
Saya masih merasa kurang mampu berkomunikasi secara gamblang di forum. Rasa kurang percaya diri masih sering datang menghampiri.
Profesional Saya senantiasa belajar untuk meningkatkan 1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
pemahaman terhadap materi ajar yang setiap saat
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
berkembang. Hal ini saya lakukan setiap
diampu sesuai jenjang pendidikan
sebelum mulai pembelajaran dan setiap ada waktu luang. Dalam hal mempersiapkan pembelajaran,
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar bidang pengembangan yang diampu
saya selalu berpedoman dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan pemerintah. Saya pribadi, tidak terlalu suka mengajarkan
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif
materi dari buku. Saya lebih suka mengajarkan materi yang telah saya olah sebelumnya yang mana materi tersebut telah saya sesuaikan
dengan tingkat pemahaman siswa. Selain itu, saya sangat jarang menggunakan buku LKS untuk mengajar, karena menurut saya buku LKS sebenarnya untuk tambahan drilling soal, bukan untuk pengajaran. Saya masih kurang dalam hal ini, terutama dalam hal pembuatan PTK. Selama saya menjadi guru di sekolah swasta, saya belum pernah membuat PTK. Saya membuat PTK hanya ketika kuliah pada jenjang S-1 PGSD. Itulah mengapa, 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
saya merasa memiliki pemahaman yang kurang terhadap PTK. Namun, disamping itu saya telah melakukan salah satu tindakan reflektif secara kontinyu yaitu belajar dari berbagai macam sumber belajar untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan zaman. Pada abad 21 ini, sangatlah sulit terlepas
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dari TIK, sehingga tentunya saya telah untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri
menerapkan sub kompetensi ini setiap saat dalam kegiatan sehari-hari saya.