DAUN MIANA MERAH
(Coleus scutellarioides [L] Benth)
DISUSUN OLEH : DION DIMAS ILAHI (14.201.576)
PENDAHULUAN •
Daun miana atau yang biasa disebut dengan tanaman iler mempunyai nama ilmiah (Coleus benth). Tanaman ini tergolong ke dalam famili Lamiaceae, yaitu tumbuhan liar yang terdapat di ladang atau di kebun-kebun sebagai tanaman hias. Berbatang basah yang tingginya mencapai 1 meter.
•
Pada saat dewasa atau tanaman ini mempunyai bunga yang berwarna merah atau ungu atau kuning. Senyawa kimia yang terkandung dalam daun miana (Coleus benth) adalah golongan minyak atsiri, flavonoid, alkaloid, steroid, tanin,dan saponin.
MAKROSKOPIK & MIKROSKOPIK
• Makroskopik : Daun tunggal berwarna ungu kecoklatan sampai ungu kehitaman, panjang 7-11 cm, lebar 3,5-6 cm, ujung pangkal helaian daun lancip, panjang tangkai 3-4 cm permukaan atas rata, agak mengkilat, tulang daun menyirip jelas, permukaan bawah rata tidak mengkilat warna ungu kecoklatan sampai ungu kehitaman
• Miksroskopik : Pada penampang melintang tampak epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel berbentuk bulat panjang, kutikula tipis, mengandung zat berwarna ungu, mempunyai stomata, terdapat 2 tipe rambut kelenjar, terdapat 2 tipe rambut penutup, epidermis bawah terdiri dari 1 sel berbentuk bulat panjang
KANDUNGAN MIANA MERAH • Minyak atsiri terkandung disebut
pada minyak atsiri asalnya.
:
adalah zat berbau yang dalam tanaman. Minyak ini juga minyak menguap, minyak eteris, minyak esensial karena suhu kamar mudah menguap. Istilah esensial dipakai karena mewakili bau dari tanaman
• Tanin : adalah suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan dan menggumpalkan protein, atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid.
KLASIFIKASI • • • • • • •
Kingdom : Plantae Devisi : Spermatophyta Class : Dicotylendonae Ordo : Solanales Family : Lamiaceae Gens : Coleus Speies : Coleus atropurpureus Benth.
NAMA DAERAH • Sumatera : Si gresing (Batak), adangadang (Palembang) • Jawa : Jawer kotok (Sunda), iler, kentangan ( Jawa), Dhinkamandhinan (Madura) • Sulawesi : Rangon lati, serewung (Minahasa), atiati, pancipanci, saru-saru (Bugis), majana (Manado).
MORFOLOGI • Tumbuhan iler tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut dan merupakan tanaman semusim. Umumnya tumbuhan ini ditemukan di tempat lembab dan terbuka seperti pematang sawah, tepi jalan pedesaan di kebun-kebun sebagai tanaman liar atau tanaman obat. • Daun : tunggal helaian daun berbentuk hati, pangkal membulat atau melekuk menyerupai benuk jantung dan setiap tepiannya dihiasi oleh lekuklekuk tipis. Permukaan daun agak mengkilap dan berambut halus panjang dengan panjang 7-11 cm, lebar 3-6 cm
• Bunga : bersusun, batang ungu. aroma bau agak pahit,
berbentuk untaian bunga muncul pada pucuk tangkai berwarna putih, merah dan Tumbuhan iler memiliki yang khas dan rasa yang sifatnya dingin
• Batang : Tumbuhan iler memiliki batang herba, tegak atau berbaring pada pangkalnya dan merayap tinggi berkisar 30-150 cm, dan mempunyai penampung batang berbentuk segi empat dan termasuk kategori tumbuhan basah yang batangnya mudah patah.
MANFAAT DAUN MIANA • Daun miana memiliki efek farmakologis seperti obat cacing. Daun miana (iler) mengandung minyak atsiri antara lain karvakrol yang bersifat antibiotic, eugenol bersifat menghilangkan nyeri, etil salisilat menghambat iritasi. Selain itu, tumbuhan ini juga mengandung sedikit lendir. Beberapa manfaat dan kegunaan tumbuhan miana antara lain sebagai berikut : • Manfaat : Sakit mata merah, Luka, Bisul, Abses, Borok , Sembelit, Mengatasi cacing gelang, obat tetes radang telinga, keputihan, gangguan pencernaan, mengobati sakit perut, demam, diabetes mellitus, dan ambeien.
CARA PENGOLAHAN DAUN MIANA Sakit mata merah Untuk obat minum : 5 helai daun iler dicuci dan direbus dengan segelas air sampai tinggal setengah. Minum 1 kali sehari. Untuk obat temple : Daun iler dicuci bersih, agak diremukkan dengan tangan tetapi jangan sampai hancur. Lalu tempelkan ke mata yang sakit. Luka, Bisul, Abses, maupun Borok : Beberapa helai daun iler dicuci bersih kemudian di remas-remas atau ditumbuk halus sampai mengeluarkan cairan. Tempelkan ke bagian tubuh yang luka atau terkena borok-borok. Bagian itu kemudian dibalut. Ganti tiga kali sehari. Sembelit : 5 helai daun iler dicuci dan direbus dengan segelas air sampai air tinggal setengah. Saring dan campurkan satu sendok makan minyak kacang. Di minum sekaligus. Mengatasi Cacing Gelang : Daun iler diambil sebanyak tujuh lembar, lalu dicuci, dan digiling halus. Tambahkan air setengah cangkir dan sesendok makan madu. Semua disaring dan airnya diminum sehari 2-3 kali.
Obat Tetes Radang Telinga : Daun iler dicuci kemudian digiling halus. setelah itu, disaring. Cairan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai obat tetes pada radang telinga. Keputihan dan gangguan pencernaan : Daun iler yang direbus bias digunakan untuk mengobati wasir (ditambah gula merah), terlambat haid, keputihan (ditambah madu), dan gangguan pencernaan. Mengobati Sakit Perut atau Mulas : Daun iler dibilas dengan air masak, lalu dikunyah dengan sedikit garam sampai halus dan ditelan. Setelah itu minum air hangat. Semua itu dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari. Demam dan sembelit : Satu potong daun dan batang iler direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas. Diminum 2 kali sehari ½ gelas. Diabetes Melitus : Tumbuhan iler lengkap (batang, daun, bunga), 2:1:1. Tak perlu syarat khusus, cukup disiram secara teratur dan pastikan sistem darainase baik. Setelah beberapa 2-3 minggu tanaman biasanya sudah mengeluarkan tunas barunya. ambil secukupnya. Seluruh bahan direbus dengan 1 liter air sampai mendidih. Diminum 2 kali sehari ½ gelas, pagi dan sore.
Lambat dating bulan : Daun iler secukupnya. Bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Diminum menjelang tanggal bulan haid. Setelah bersalin : Daum iler segar; Herba jung Rahab (abunya) 1 sendok teh; Asam kawak secukupnya; Air secukupnya, Herba jung rahab secukupnya dibakar dan diambil abunya. Ramuan dipipis hingga berbentuk pasta, dipatalkan di perut. Radang usus : Daun iler segar 12 helai; Bawang merah (disangrai) 1 umbi; Rimpang kunyit 2 g; Herb apatikan Cina segar 7 g; Air 110 ml, dibuat infus atau dipipid, diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml (infus) atau ¼ cangkir (pipisan). Untuk diminum pada hari terakhir haid (ihkan) : Tiga helai daun iler dicuci, sekeliling kunyit dicuci, dikupas. Semua dilumatkan sambil diberi sedikit garam. Beri 3 sendok makan air, peras dengan kain. Cairan itu deberi sesendok teh air jeruk nipis. Ambeien Cara 1 : Cuci 17 helai daun iler dan 7 daun ngokilo. Kupas 3 potong kunyit yang masing-masing sebesar jari lalu memarkan. Semua direbus dengan 6 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring. Minum sehari sekali sebanyak segelas. Ramuan ini cukup untuk 3 hari.
• Cara 2 : 17 helai daun iler, 7 helai daun handeuleum (wungu/ungu), ½ cangkir daun pegagan/antanan gede, dicuci, dihaluskan. Beri ½ gelas air, aduk. Saring dengan kkain. Diminum 1x sehari. • Cara 3 : 17 helai daun iler segar dicuci, direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring. Diminum 1x sehari. • Cara 4 : Daun iler segar 12 helai; Daun wungu segar 7 helai; Herba pegagan segar 1 genggam secukupnya; Air secukupnya, Dipipis, Diminum 1 kali ¼ cangkir.
FRAGMEN DAUN MIANA • Serbuk berwarna coklat ungu kehitaman • Fragmen pengenal adalah fragmen rambut penutup, fragmen epidermis atas, dan epidermis bawah, rambut kelenjar, fragmen epidermis dengan stomata, fragmen pembuluh kayu
1.
Rambut Penutup fungsi rambut penutup pada epidermis daun miana berfungsi untuk mengurangi penguapan
2.
Epidermis Atas
epidermis atas pada daun miana berbentuk poligonal yaitu dinding antiklinal lurus
3.
Epidermis Bawah epidermis atas pada daun miana berbentuk poligonal yaitu dinding antiklinal berkelok-kelok
4.
Rambut Kelenjar merupakan trikoma multisel karena memiliki sel kelenjar lendir, madu, dan, minyak
5.
Stomata merupakan celah yang dibentuk oleh dua sel penutup dan beberapa sel tetangga yang merupakan modifikasi dari sel-sel epidermis yang berfungsi mengatur penguapan, keluar masuknya oksigen dan karbon dioksida. Termasuk tipe diasitik yaitu tipe stomata yang d kelilingi 2 sel tetangga dinding kedua sel saling tegak lurus
8.
Berkas Pembuluh
merupakan pengangkut air dan garam-garam mineral dari akar sampai ke daun tipe kolateral terbuka yaitu xilem dan floem terdapat kambium. Kambium adalah jaringan merismatik pada tumbuhan yang selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder tumbuhan dan kambium terdapat dibatang dan akar.