INDIKASI ENDOSKOPI
Untuk menerangkan perubahan-perubahan radiologis yang meragukan atau tidak jelas, atau untuk menentukan dengan lebih pasti atau tepat kelainan radiologis yang didapatkan pada esophagus, gaster, atau duodenum Pasien dengan gejala menetap (disfagia, nyeri epigastrium, muntah-muntah) yang pada Pemeriksaan radiologis tidak didapatkan kelainan Bila pemeriksaan radiologis menunjukkan atau dicurigai suatu kelainan, misalnya tukak, keganasan atau obstruksi pada esophagus, indikasi endoskopi yaitu memastikan lebih lanjut lesi tersebut dan untuk membuat pemeriksaan fotografi, biopsy, atau sitologi . Perdarahan akut saluran cerna bagian atas memerlukan pemeriksaan endoskopi secepatnya dalam waktu 24 jam untuk mendapatkan diagnosis sumber perdarahan yang paling tepat Pemeriksaan endoskopi yang berulang-ulang diperlukan untuk memantau penyembuhan Tukak yang jinak pada pasien-pasien dengan tukak yang dicurgai kemungkinan adanya keganasan (deteksi dini karsinoma lambung) Pada pasien –pasien pasca gastrektomi dengan gejala atau keluhan-keluhan saluran cerna bagian atas diperlukan pemeriksaan endoskopi karena intepretasi radiologis biasanya sulit. Iregularitas dari lambung dapat dievaluasi langsung melalui endoskopi " Kasus sindrom dyspepsia dengan usia lebih dari 45 tahun atau di bawah 45 tahun dengan tanda bahaya (muntah-muntah hebat, denanm hematemesis, anemia, ikterus, dan penurunan berat badan), pemakaian obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) dan riwayat kanker pada keluarga Prosedur terapeutik seperti polipektomi, pemasangan selang makanan, dilatasi pada stenosis esophagus atau akalasia, dll.
KONTRAINDIKASI Kontraindikasi Absolut Pasien tidak kooperatif atau menolak prosedur pemeriksaan tersebut setelah indikasinya dijelaskan secara penuh Renjatan berat karena perdarahan, dll Oklusi koroner akut Gagal jantung berat Koma Emfisema dan penyakit paru obstruktif berat Trismus hebat, stenosis faring, trauma untuk pemeriksaan laringoskopi Pada keadaan-keadaan tersebut, pemeriksaan endoskopi harus ditunda dulu hingga keadaan penyakitnya membaik.
Kontraindikasi Relatif Luka korodif akut pada esophagus, aneurisma aorta, aritmia jantung berat Kifoskoliosis berat, divertikulum Zenker, osteofit bear pada tulang servikal, struma besar. Pada keadaan tersebut pemeriksaan endoskopi harus dilakukan dengan hati-hati Pasien gagal jantung Penyakit infeksi akut (misal pneumonia, peritonitis, kolesistitis) Pasien anemia berat misalnya karena perdarahan, harus diberi transfuse darah terlebih dahulu hingga Hb minimal 10g/dl Toksemia pada kehamilan terutama bila disertai infeksi berat atau kejangkejang Pasien pasca bedah abdomen yang baru Gangguan kesadaran Tumor mediastinum PERSIAPAN UMUM Psikologis Memberikan penyuluhan atau bimbingan konseling keperawatan mengenai tujuan, prosedur dan kemungkinan yang dapat terjadi agar klien dapat membantu kelancaran pemeriksaan endoskopi istrasi Mengisi informed consent ditanda tangani oleh klien atau keluarga Menjelaskan perihal istrasi PERSIAPAN KHUSUS Endoskopi Saluran cerna bagian atas: Puasa, tidak makan dan minum setidaknya 6 jam sebelum tindakan pemeriksaan endoskopi Gigi palsu dan kacamata harus di lepas selama proses pemeriksaan Sebelum tindakan endoskopi disemprot xylocain 10% Endoskopi saluran cerna bagian bawah: Dua hari sebelum pemeriksaan dianjurkan puasa rendah serat (bubur kecap/bubur maizena) Minum obat pencahar 6. Persiapan Alat Standar persiapan alat pada kegiatan endoskopi diagnostic : Skop sesuai kebutuhan ( gastroskopi, duodenoskopi ) Suction pump Printer endoskopi dengan kertasnya Monitor tv Light source
Kee, Joyce. 1997. Buku Saku Pemeriksaan