Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus. Atom berasal dari kata atomos (dalam bahasa Yunani a = tidak, tomos = dibagi), jadi atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi. Menurut Dalton konsep atom Democritus ini tidak bertentangan dengan Hukum Kekekalan Massa dan Hukum Kekekalan Energi, sehingga Dalton membuat teori tentang atom yang salah satunya adalah materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Tetapi konsep atom Dalton belum memuaskan para ilmuwan pada masa itu. Ditemukannya elektron, proton, neutron, dan radioaktivitas menyebabkan timbulnya teori baru tentang atom. Mulai dari teori atom Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum. Partikel Penyusun atom - Proton : partikel bermuatan positif. Letaknya berada pada inti atom - Neutron : Partikel netral yang juga berada pada inti atom - Elektron : Partikel bermuatan negatif yang berada pada orbital di kulit atom 1. Isotop Untuk lebih memahami isotop, di dalam modul diminta untuk melengkapi tabel berikut : 30 14𝑆𝑖
Lambang Unsur Nomor atom Nomor massa Proton Elektron Neutron
Silikon 14 30 14 14 16
29 14𝑆𝑖
Silikon 14 29 14 14 15
28 14𝑆𝑖
Silikon 14 28 14 14 14
Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat bahwa Atom yang sama akan memiliki satu nomor atom, hanya saja nomor massa nya yang dapat berbeda sehingga jumlah proton nya sama tetapi jumlah neutron berbeda. Sehingga dapat di simpulkan isotop merupakan atom yang memiliki nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda. 2. Isobar Untuk lebih memahami isobar, di dalam modul diminta untuk melengkapi tabel berikut : Lambang Unsur Nomor atom Nomor massa Proton Elektron Neutron
14 7𝑁
14 6𝐶
Nitrogen 7 14 7 7 7
Karbon 6 14 6 6 8
Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat bahwa atom yang berbeda yaitu C dan N mempunyai nomor atom yang berbeda, namun bisa saja memiliki nomor massa yang sama, sehingga jumlah proton, neutron dan elektron nya juga berbeda. Dapat di simpulkan isobar adalah sejumlah atom yang memiliki nomor massa sama tetapi nomor atomnya berbeda.
3. Isoton Untuk lebih memahami isoton, di dalam modul diminta untuk melengkapi tabel berikut : Lambang Unsur Nomor atom Nomor massa Proton Elektron Neutron
23 11𝑁𝑎
24 12𝑀𝑔
Natrium 11 23 11 11 12
Magnnesium 12 24 12 12 12
Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat bahwa atom magnesium dan natrium pada tabel di atas memiliki nomor atom dan nomor massa yang berbeda, sehingga jumlah proton nya pun berbeda. Namun kedua unsur tersebut memiliki jumlah neutron yang sama. Jadi isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron yang sama. Dalam modul tidak di jelaskan mengenai isoelektronik yaitu atom dan ion yang memiliki jumlah elektron 20 + yang sama, contohnya 23 11𝑁𝑎 dan 10𝑁𝑒 yang keduanya memiliki jumlah elektron 10.
Proton Eugen Goldstein pada tahun 1886 melakukan percobaan dengan memodifikasi tabung sinar katode yang ditemukan oleh William Crookes dengan cara melobangi lempeng katode. Dari percobaan ini ditemukan bahwa gas yang berada di belakang katode menjadi berpijar. Hal ini berarti radiasi dari anode menembus lempengan katode melalui lubang yang sebelumnya telah dibuat. 1. Sifat sinar anode ini yaitu: Merupakan radiasi partikel karena mampu memutar baling-baling. 2. Radiasi ini bila dibelokkan menggunakan medan magnet, maka akan menuju ke kutub magnet negatif. Itu artinya radiasi sinar ini bermuatan positif (itulah sebabkan kemudian dinamakan anode yang kemudian dinamakan proton). 3. Partikel sinar anode bergantung pada jenis gas yang ada di dalam tabung.
Massa proton terkecil diperoleh pada atom Hidrogen yaitu Massa 1 proton = 1 sma = 1,66 × 10 gram dengan muatan 1 proton = +1 = 1,6 × 10 C. -24
-19
Elektron Joseph John Thomson pada tahun 1897 melakukan percobaan dengan menggunakan tabung sinar katode. Terdapat dua plat elektroda dimana salah satu plat logam yang terdapat pada ujung tabung berfungsi sebagai katoda. Kedua plat ini dimasukkan ke dalam tabung kaca bertekanan rendah kemudian dialirkan listrik bertegangan tinggi hingga mampu melepas elektron dari katoda ke anoda. Sinar katoda tidak dapat kita lihat menggunakan mata telanjang namun kita bisa mengetahui bahwa sinar ini ada dari berpenjarnya lapisan tabung kaca bagian dalam akibat adanya benturan antara elektron dengan dinding tabung. Atau kita bisa melihatnya jika sinar katoda kita benturkan ke layar ber-fluoresensi (layar yang dapat berpendar) setelah terlebih dahulu kita beri lubang pada plat logam anoda. Neutron Setelah ditemukan adanya proton di dalam inti atom, didapati bahwa ternyata massa inti atom selalu lebih besar daripada proton. Darisinilah kemudian para peneliti berpendapat bahwa ada partikel lain di dalam inti (selain proton) yang muatannya netral. W. Bothe dan H. Becker pada tahun 1930 melakukan penembakan menggunakan partikel alpha (α) ke inti atom berilium. Ditemukan adanya radiasi partikel yang memiliki daya tembus besar. Dua tahun sesudahnya yaitu tahun 1932, James Chadwick melakukan penelitian lebih lanjut dimana ditemukan bahwa partikel tersebut bermuatan netral dan memiliki massa hampir sama dengan partikel proton (bermuatan positif). Partikel ini kemudian dinamakan sebagai neutron.
Pembahasan di materi KB 2 Berdasarkan konfigurasi elektron pada contoh di atas, tentukanlah golongan dan periode dari unsur-unsur tersebut. Sesuaikan dengan tabel periodik unsur!
1)
Berdasarkan konfigurasi elektron pada contoh di atas, bagaimana cara menentukan letak golongan dan periode suatu unsur dalam sistem periodik?
2)
Jika suatu unsur yang elektron valensinya berada pada nomor kulit yang berbeda, (seperti unsur 23V)nomorkulit manakah yang digunakan untuk menentukan periode? Suatu unsur terletak pada golongan VIA perioda 4.Bagaimana konfigurasi elektronnya?
Jawablah pertanyaan dibawah ini agar Anda lebih paham!
Isilah titik dibawah ini dengan benar!
Konfigurasi
Orbital
Jumlah
Unsur Elektron
Golongan
Periode
terluar
e valensi
...........
............
VIA
3
...........
............
............
............
17Cl
1s2 2s2 3
p
7
............
3
21Sc
1s2 2s2 2p6 3s2 3p64s2 3d1
...........
............
............
............
26Fe
....................................
d
............
VIIIB
............
...........
............
............
............
3 p 16S
1s2
13Al
1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
22Ti
2s2 2p6 3s2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
1