Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
PEDOMAN PENGELOLAAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Permata Depok Tahun 2018
Rumah Sakit Permata Depok Jln. Raya Muchtar No. 22, Sawangan Kota Depok Telp. (021) 2966 9000 Fax. (021) 2966 8897 www.rspermata.co.id
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
KATA PENGANTAR
Dalam pelaksanaan kegiatan rumah sakit sagatlah diperlukan berbagai dokumen rumah sakit. Dokumen tersebut dapat dalam bentuk regulasi maupun sebagai bukti pelaksanaan kegiatan. Untuk dapat terjadinya persamaan persepsi dalam penyusunan dokumen yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan rumah sakit, maka disusunlah Pedoman Pengelolaan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit. Dengan adanya pedoman ini, diharapkan dapat membantu kegiatan operasional rumah sakit agar berjalan sesuai dengan peraturan dan standar keselamatan. Dengan adanya Pedoman Pengelolaan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit dan pihak-pihak lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan rumah sakit. Akhir kata saran dan koreksi demi perbaikan Pedoman ini sangat kami harapkan. Terima Kasih.
Penulis,
RS Permata Depok
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan, Pedoman Pengelolaan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Nomor : ..................................................
Sebagai acuan yang digunakan dalam melaksanakan seluruh kegiatan Unit IPSRS di Rumah Sakit Permata Depok.
Depok, ..............................
Direktur RS Permata Depok
dr.Heldi Nazir, MARS
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
2.1
Tujuan
BAB II REGULASI RUMAH SAKIT 1.2
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit harus sesuai dengan persyaratan fungsi, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut. Prasarana Rumah Sakit meliputi instalasi air, instalasi mekanikal dan elektrikal, instalasi gas medik, instalasi uap, instalasi pengelolaan limbah, instalasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran, instalasi tata udara, sistem informasi dan komunikasi. Prasarana harus memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggaraan Rumah Sakit. Prasarana harus dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik. Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana Rumah Sakit harus didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan. Persyaratan peralatan meliputi peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan, dan laik pakai. Peralatan medis sebagaimana dimaksud harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah Sakit harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di bidangnya. Pemeliharaan peralatan harus didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan. Untuk merealisasikan ketentuan dan persyaratan sarana, prasarana, dan peralatan
medik/non
pemeliharaan
sarana
medik Rumah
di
atas Sakit
perlu yang
dibuat
pedoman
mencakup
pelayanan
kebijakan
tentang
perencanaan, pengadaan, pengelolaan sarana, prasarana, dan peralatan di lingkungan RS.Permata Depok Pedoman
Pelayanan
Pemeliharaan
Sarana
Rumah
Sakit
mencakup
pemeliharaan sarana dan prasarana gedung dan pemeliharaan peralatan medik dan non medik.
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
B. TUJUAN Tujuan Pedoman Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit 1. Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit. 2. Sebagai dasar pembuatan struktur organisasi dan pembagian tugas pokok dan fungsi IPSRS.
Tujuan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit: 1. Tercapainya perkembangan kegiatan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit. 2. Terbinanya tenaga teknik rumah sakit melalui bimbingan, bengkel rujukan maupun dari pihak ketiga. 3. Terselenggaranya suatu program untuk mengelola dan memantau unjuk kerja dari peralatan, termasuk test unjuk kerja secara rutin, inspeksi awal, pemeliharaan preventif, perbaikan dan tindakan darurat serta kecelakaan. 4. Terselenggaranya suatu program yang dapat menghitung secara akurat dan konsisten serta dapat memantau total biaya pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit yaitu, biaya perbaikan swakelola, oleh pabrik/agen dan kontrak service pihak ketiga. 5. Terlibat
dalam
seluruh
aspek
pengadaan
peralatan
dan
keputusan
penggantian suku cadang 6. Terlaksananya pengembangan program pelatihan untuk seluruh pemakai sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit. 7. Terlaksananya
program
jaminan
kualitas
yang
berhubungan
dengan
penggunaan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit. 8. Terlaksananya manajemen resiko yang berkaitan dengan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit. C. RUANG LINGKUP 1. Inventarisasi Sarana, Prasarana dan Peralatan Rumah Sakit. 2. Inventarisasi Sarana, Prasarana dan Peralatan Rumah Sakit Pada Setiap Ruangan/Pelayanan 3. Inspeksi Unjuk Kerja dan Keamanan Sarana, Prasarana dan Peralatan Rumah Sakit 4. Pemeliharaan Preventif Rutin Sarana, Prasarana dan Peralatan Rumah Sakit 5. Perbaikan dan Penggantian Suku Cadang Sarana, Prasarana dan Peralatan Rumah Sakit Rusak RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
6. Pengujian dan Kalibrasi Peralatan Medis (Label Laik Pakai) 7. Inspeksi Unjuk Kerja dan Keamanan Peralatan Medis Baru 8. Pelatihan Operator dan Teknisi Sarana, Prasarana dan Peralatan Rumah Sakit D. BATASAN OPERASIONAL 1. Sistem Pengadaan a. Merancang rencana kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit yang digunakan dalam program pelayanan kesehatan serta kebutuhan suku cadang yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan perbaikan. b. Mengadakan sarana dan peralatan perbengkelan yang memadai untuk dipergunakan teknisi peralatan medis dalam melakukan pemeliharaan dan perbaikan. 2. Sistem Pemeliharaan a. Upaya pemeliharaan yang bersifat pencegahan dapat dilakukan kerja sama antara teknisi instalasi pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit dengan operator. b. Pemeliharaan secara rutin atau berkala yang dilakukan oleh teknisi pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit. c. Melaksanakan
perbaikan-perbaikan
yang
dilakukan
oleh
teknisi
pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit yang dianggap cakap dan mampu. d. Melakukan perbaikan di bengkel rujukan atau pihak ketiga yang terdaftar dalam daftar rekanan mampu (DRM). 3. Sistem Pembinaan a. Melakukan kebersihan terhadap sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan. b. Melakukan peningkatan sistem pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit dilaksanakan melalui pendidikan, pelatihan, dan studi banding disamping pengembangan diri dalam rangka pelaksanaan program pelayanan kesehatan. c. Berpartisipasi dalam tim penyuluhan pembinaan terhadap seluruh pengguna sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit.
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
E. LANDASAN HUKUM 1. UU RI No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah 2. UU RI No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran 3. UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 4. UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 5. PP RI No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal 6. Permenkes RI No. 147/MENKES/PER/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit. 7. Permenkes RI Nomor 340 Tahun 2010 Klasifikasi RS 8. Permenkes RI No. 417/MENKES/PER/II/2011 tentang Komite Akreditasi Rumah Sakit 9. Permenkes RI 1204 Tentang Persyaratan Lingkungan Rumah Sakit/Sanitasi RS 10. Permenkes RI No. 755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit 11. Permenkes RI No. 2306/MENKES/PER/XI/2011 tentang Persyaratan Teknis Prasarana Instalasi Elektrikal Rumah Sakit 12. Kepmenkes Nomor 1069 Tahun 2008 Pedoman Klasifikasi dan Standar RS Pendidikan 13. Kepmenkes RI No.1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan 14. Kepmenkes RI No. 772/MENKES/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) 15. Kepmenkes RI No. 631/MENKES/SK/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff By Laws) di Rumah Sakit 16. Kepmenkes RI No. 1439/MENKES/SK/XI/2002 tentang Penggunaan Gas Medis Pada Sarana Pelayanan Kesehatan 17. Persyaratan Teknis Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit Tahun 2010, Kemkes RI 18. Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Unit Gawat Darurat pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2007 19. Pedoman Penyelenggaraan RS Tahun 2008 20. Pedoman Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia Tahun 2009, Depkes RI
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Kualifikasi yang dibutuhkan untuk pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit di RS Permata Depok adalah : 1. Kepala Satuan Pelaksana Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Kualifikasi Pendidikan minimum
Sarjana Muda / DIII dengan pengalaman
kerja minimum 5 Tahun.
2. Penanggung Jawab IPSRS dengan kualifikasi Pendidikan Minimum SMU Sederajat Dengan pengalaman kerja minimum 5 Tahun.
3. Tenaga Terampil / Teknisi dengan dasar pendidikan Lulusan SMK jurusan listrik atau elektro.
4. Tenaga dasar Dasar pendidikan SMA, SMP dan sederajat
B. Uraian Jabatan dan Tugas 1. Kepala Satuan/ Koordinator Pelaksana IPSRS a. Kedudukan (1) Koordinator IPSRS adalah seorang pelaksana yang membantu tugas Manager/Kabag.Umum dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit. (2) Di dalam melaksanakan tugasnya Koordinator IPSRS bertanggung jawab kepada Manager/ KaBag. Umum. (3) Koordinator IPSRS dalam melaksanakan tugasnya dibantu dan didampingi oleh : (a) Penanggung Jawab Bidang Sarana Prasarana Alat Kesehatan (b) Penanggung Jawab Bidang Sarana dan Prasarana Gedung (c) Penanggung Jawab Bidang Instalasi Mechanical Engineering (ME) (listrik/Air/Gas). b. Tugas Pokok Koordinator IPSRS Menyelenggarakan kegiatan
pemeliharaan dan perbaikan sarana,
prasarana dan peralatan di rumah sakit serta memberi masukan kepada
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
Manager/KaBag Umum
tentang kegiatan yang berhubungan dengan
tugas pokoknya.
c. Uraian Tugas Koordinator IPSRS 1)
Menyelenggarakan kegiataan penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit.
2)
Menyelenggarakan kegiatan teknis pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit.
3)
Melaksanakan
kegiatan
pengawasan
dalam
pelaksanaan
pengadaan,
pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit. 4)
Menyiapkan
dan
melaksanakan
penelaahaan
teknis
dalam
kegiatan
pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit yang dilaksanakan oleh pihak ketiga. 5)
Menyiapkan dan mengolah data inventarisasi sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit.
6)
Menyiapkan dan melaksanakan penyediaan prasarana kebutuhan rumah sakit.
7)
Melaksanakan pengawasan dan pengoperasian peralatan rumah sakit.
8)
Menyelenggarakan pengelolaan sanitasi rumah sakit dan pengamanan fasilitas dan kalibrasi rumah sakit.
9)
Menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan untuk pengoperasian dan pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit.
10) Mengembangkan tenaga pelaksana teknik pemeliharaan fasilitas rumah sakit. 11) Menyiapkan dan melaksanakan sistim pelaporan sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit. 12) Mengawasi ketertiban, keamanan dan kebersihan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, untuk kelancaran dan kenyamanan dalam pelaksanaan tugas. 13) Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi daftar usulan penetapan angka kredit dengan menganalisis hasil pelaksanaan tugas serta menilai prestasi kerja bawahan kedalam Daftar Penilaian Prestasi Pegawai (DP3) dan dampak untuk pengembangan karir bawahan. 14) Memberikan saran dan bahan pertimbangan mengenai hal yang berhubungan dengan pelayanan pemeliharaan fasilitas rumah sakit sesuai dengan permasalahannya sebagai bahan masukkan bagi Manager/KaBag Umum.
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
15) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan di Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit. 2. Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana Gedung a. Kedudukan (1) Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana Gedung adalah seorang pelaksana
yang
membantu
menyelenggarakan
pelayanan
Koordinator istrasi
IPSRS
untuk
dalam
menunjang
kelancaran IPSRS. (2) Di dalam melaksanakan tugasnya Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana Gedung bertanggung jawab langsung kepada Koordinator IPSRS. (3) Penanggung Jawab
Sarana dan Prasarana Gedung di dalam
melaksanakan tugasnya, dibantu oleh : - Penanggung Jawab bidang ME - Pelaksana Teknis 3. Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana Alat Kesehatan a. Kedudukan (1) Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana Alat Kesehatan adalah seorang pelaksana yang membantu
Koordinator IPSRS dalam
menyelenggarakan pelayanan Khusus Sarana dan Prasarana Alat Kesehatan (2) Di dalam melaksanakan tugasnya Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana Alat kesehatan bertanggung jawab langsung kepada KPS/ Koordinator IPSRS (3) Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana Alat Kesehatan di dalam melaksanakan tugasnya, dibantu oleh : - Penanggung Jawab bidang ME - Penanggung Jawab bidang Sarana dan Prasarana Gedung - Pelaksana Teknis 4. Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana Instalasi ME a. Kedudukan (1) Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana Intalasi ME adalah seorang pelaksana yang membantu
Koordinator IPSRS dalam
menyelenggarakan pelayanan Sarana dan Prasarana gedung maupun Alat Kesehatan.
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
(2) Di dalam melaksanakan tugasnya Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana
Instalasi
ME
bertanggung
jawab
langsung
kepada
Koordinator IPSRS. (3) Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana Instalasi ME di dalam melaksanakan tugasnya, dibantu oleh : - Penanggung
Jawab
bidang
Sarana
dan
Prasarana
Alat
Kesehatan - Penanggung Jawab bidang Sarana dan Prasarana Gedung - Pelaksana Teknis 5. Penanggung Jawab Kesehatan Lingkungan dan K3 a. Kedudukan (1) Penanggungjawab Kesehatan Lingkungan dan K3 adalah seorang petugas pelaksana yang membantu Koordinator dalam melaksanakan tugas pengarsipan, pengetikan, pengiriman surat umum, pendataan personil, diklat dan rumah tangga IPSRS. (2) Penanggung jawab Kesehatan lingkungan dan K3 adalah seorang petugas pelaksana yang bertanggungjawab terhadap penyelenggaran Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Permata Depok. (3) Penanggung jawab Kesehatan lingkungan dan K3 adalah seorang petugas pelaksana yang bertanggungjawab terhadap penyelenggaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Unit IPSRS Rumah Sakit Permata Depok. (4) Penanggung Jawab Kesehatan Lingkungan dan K3 di dalam melaksanakan tugasnya, dibantu oleh : - Koordinator IPSRS 6. Penanggung Jawab istrasi IPSRS b. Kedudukan (1) Penanggung Jawab strasi IPSRS adalah seorang pelaksana yang membantu
Koordinator IPSRS dalam menyelenggarakan
pencatatan dan dokumentasi strasi operasional IPSRS (2) Di dalam melaksanakan Penanggung Jawab strasi IPSRS tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Koordinator IPSRS (3) Penanggung Jawab strasi IPSRS di dalam melaksanakan tugasnya, dibantu oleh : - Koordinator IPSRS RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang Letak IPSRS harus memperhatikan beberapa kriteria : 1. IPSRS mudah dicapai dari semua ruang perawatan dan perkantoran. 2. IPSRS harus mudah dicapai kendaraan dari luar, sehingga memudahkan keluar masuk barang / alat berat. 3. IPSRS harus terletak sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu kegiatan pelayanan rumah sakit. 4. IPSRS hendaknya mendapat udara segar dan sinar yang cukup.
Dalam merencanakan bangunan IPSRS harus mempertimbangkan kebutuhan bangunan saat ini, serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan kesehatan di masa mendatang. Bangunan IPSRS sebaiknya direncanakan oleh tim yang terdiri dari : 1. Direktur RS Permata Depok sebagai penentu kebijakan dana yang mengesahkan rencana pembangunan. 2. Pembuat desain bangunan, yaitu Arsitek, ahli teknik listrik dan mekanik, serta ahli lainnya. 3. Pengelola, mereka yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan didalam bangunan tersebut, terkait dalam kegiatan sehari-hari.
B. Standar Fasilitas 1. Pengertian Pengertian Fasilitas Fasilitas rumah sakit adalah sarana, prasarana, dan peralatan yang terdapat di Rumah Sakit.
Pengertian Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi rumah sakit adalah upaya mengendalikan berbagai factor lingkungan fisik, kimia, dan biologi di rumah sakit yang menimbulkan atau mngkin dapat menimbulkan
dampak
buruk
pada
kesehatan
jasmani,
rohani,
dan
kesejahteraan social pada petugas, pengunjung maupun masyarakat disekitar rumah sakit.
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
i.
Pengertian Keselamatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, sejahtera serta bebas dari resiko kecelakaan.
2. Permasalahan a)
Peralatan memiliki keluaran tidak tepat, sehingga menyebabkan keakurasian dalam memberikan diagnose dan dosis terapi tidak akurat.
b)
Peralatan Kesehatan yang telah dipergunakan dalam kurun waktu tertentu dan tidak pernah dilakukan pemeliharaan, sehingga menyebabkan turunnya tingkat keandalan peralatan, keamanan tidak terjamin serta kondisi fisik alat tidak terkontrol.
c)
Catu daya yang disediakan untuk operasional peralatan tidak sesuai dengan kebutuhan, sehingga peralatan tidak berfungsi secara optimal.
3. Tujuan Pengamanan Fasilitas a)
Agar Fasilitas yang digunakan mempunyai persyaratan teknis yaitu ketelitian, kepekaan, reproduksibilitas, serta aspek keselamatan.
b)
Agar fasilitas yang digunakan dalam kondisi laik pakai.
4. Kegiatan Kegiatan Pengamanan Fasilitas a) Memberikan suatu keputusan, bahwa fasilitas kesehatan masih dalam kondisi laik pakai atau tidak. b) Melaksanakan pengawasan pemakaian fasilitas kesehatan. c) Memberikan usuln untuk mengkalibrasi peralatan kesehatan. d) Melaksanakan kalibrasi peralatan kesehatan tertentu. e) Memberikan usulan perbaikan untuk fasilitas kesehatan yang tidak laik pakai, tetapi masih dapat menguntungkan dari aspek pelayanan dan ekonomi. f)
Bekerja sama dengan Balai Pengamanan Fsilitas Kesehatan.
Kegiatan sanitasi di Rumah Sakit a) Penyehatan bangunan dan ruangan - Melaksanakan pengukuran secara berkala:
Pencahayaan di ruangan-ruangan rumah sakit.
Kebisingan ruangan-ruangan di rumah sakit.
Suhu dan kelembaban di ruangan rumah sakit
- Memberikan usulan penanganan terhadap hasil-hasil pengukuran yang tidak sesuai standar kesehatan.
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
b) Pemeriksaan kualitas dan kuantitas air bersih - Melaksanakan pemeriksaan sanitasi sarana penyediaan air bersih dan air minum. - Melaksanakan pengambilan dan pemeriksaan contoh air bersih untuk diperiksa secara fisik dan kimia sederhana. - Melaksanakan pengambilan dan pengiriman contoh air bersih untuk diperiksa secara bakteriologi dan kimia lengkap. - Melaksanakan dan memonitor kuantitas pemakaian air bersih. -
Memberikan usulan penanganan terhadap hasil-hasil pemeriksaan.
c) Penanganan sampah i. Penanganan Sampah - Melaksanakan pengawasan sampah infeksius yang dihasilkan. - Melaksanakan pemantauan kuantitas sampah infeksius yang dihasilkan setiap hari. - Melaksanakan pengawasan pengumpulan dan penggunaan kantong plastik sebagai
tempat
sampah.Melaksanakan
pengawasan
pengangkutan
sampah infeksius dari ruangan / unit penghasil ke tempat pemusnahan sampah infeksius dengan incenerasi - Menyusun laporan ii. Penanganan limbah cair - Melaksanakan dan memonitor kwantitas limbah cair di rumah sakit. - Melaksanakan pengambilan contoh limbah cair rumah sakit. - Memeriksa contoh limbah cair ke laboratorium. - Memberikan usulan penanganan terhadap hasil pemeriksaan. - Menyusun laporan. i.
Pengendalian Kebisingan - Melaksanakan pengukuran kebisinan di lingkungan rumah sakit secara berkala. - Memberikan usulan pananganan terhadap hasil pengukuran. - Menyusun laporan.
ii.
Penyuluhan kesehatan lingkungan Melaksanakan penyuluhan kesehatan lingkungan setiap buan bekerja sama degan PKMRS.
iii.
Pengendalian serangga
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
Melaksanakan abatisasi setiap 3 bulan sekali bekerja sama dengan sub bagian rumah tangga. iv.
Kerjasama Membantu peningkatan kerjasama lintas dan sector dalam pendidikan pelatihan sanitasi rumah sakit/ sarana kesehatan.
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
BAB IV TATA LAKSANA PENGELOLAAN
Tata Laksana Pengelolaan Kegiatan pada unit IPSRS meliputi: 4. Tata kelola kegiatan IPSRS 4.1.Tugas Pokok IPSRS Melaksanakan sebagian tugas pokok Manager/ Kepala Bagian Umum rumah sakit di bidang pelayanan teknis dan pemeliharaan fasilitas rumah sakit, sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direktur rumah sakit.
4.2.Fungsi Kerja IPSRS b. Penyediaan -
Penyediaan air bersih yang memenuhi standar atau kriteria yang berlaku
-
Penyediaan air panas dan uap untuk menunjang kegiatan rumah sakit
-
Penyediaan gas teknis dan gas medis
-
Penyediaan tenaga listrik
-
Penyediaan komunikasi
-
Penyediaan udara segar / pengkondisian udara
-
Penyediaan jasa teknis
c. Pengelolaan -
Pengelolaan Alat-alat Medik dan alat Non Medik
-
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Gedung
-
Pengelolaan sanitasi, pengamanan fasilitas kesehatan dan kalibrasi
d. Pemeliharaan dan Perbaikan -
Bangunan yaitu gedung –gedung perawatan, kantor, poliklinik dan instalasi
-
Instalasi air bersih, air panas dn uap
-
Instalasi listrik
-
Instalasi gas teknis dn gas medis
-
Instalasi pembuangan sampah dan air limbah
-
Peralatan kantor dan perabot
-
Peralatan listrik dan optic
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
-
Peralatan elektronik dan dan elektromedik
-
Peralatan radiasi dan laboratorium
-
Peralatan transportasi
e. Pelatihan -
Operator peralatan listrik
-
Paramedis guna menjaga keselamatan kerja bagi petugas / operator, penderita dan pekerja lainnya
-
Operator dalam melakukan pemeliharaan berkala untuk menjaga peralatan laik pakai
-
Teknisi selaku pelaksana pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan
-
Operator dan teknisi dalam pengukuran dan kalibrasi peralatan
4.3.Kegiatan IPSRS a. Perencanaan -
Menyusun rencana kerja dan kegiatan di lingkungan tugas IPSRS
-
Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional sarana dan peralatan
-
Menyusun ketentuan kelaikan operasional sarana, prasarana dan peralatan yang menunjang pelayanan kesehatan
-
Menyusun anggaran guna untuk menunjang kegiatan IPSRS.
b. Pelaksanaan -
Melakukan penilaian uji fungsi dan uji coba sarana, prasarana dan peralatan baik yang baru maupun yang selesai diperbaiki
-
Melakukan pemeliharaan 1) Pola Dasar Pemeliharaan
Pemeliharaan pencegahan (preventive) ialah pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu tertentu, dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan kerusakan atau bagian-bagiannya tidak memenuhi kondisi yang diterima. Contoh : (1) Inspeksi kelainan, penyetelan dan pelumasan (2) Melihat, merasakan mendengar terhadap keluhan alat (3) Pemeliharaan waktu berjalan (running maintenance) (4) Penggantian komponen terencana Dalam bentuk : -
RS PERMATA DEPOK
Pemeliharaan harian 2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
-
Pemeliharaan mingguan
-
Pemeliharaan bulanan
-
Pemeliharaan tahunan
Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian atau seluruhnya, termasuk penyetelan penggantian yang telah rusak untu memenuhi kondisi yang bisa diterima. Contoh : (1) Pemeliharaan berkala (pemeliharaan waktu berhenti) (2) Perbaikan ringan (reparasi minor) (3) Perbaikan besar (over haule) terencana (4) Pemeliharaan tak terencana/pemeliharaan darurat : -
Pencarian kerusakan (trouble shooting)
-
Perbaikan / penanggulangan kerusakan
2) Pelaksanaan Pemeliharaan
Pemeliharaan dilaksanakan oleh IPSRS sepanjang memiliki fasilitas kerja, tenaga yang mampu dan peralatan kerja yang tersedia dengan cukup serta sesuai dengan norma keselatamatan kerja yang berlaku.
Pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu dengan cara a. Perbaikan insidentil terhadap peralatan tanpa terikat waktu b. Kontrak pemeliharaan - Kontrak kerja ini disebut system pemeliharaan terencana, dilaksanakan secara berkala, rutin dalam pencegahan kerusakan - Pengukuran, kalibrasi dan penggantian suku cadang pada periode tertentu tanpa menunggu kerusakan - System
pembayaran
berdasarkan
hasil
kerja
dan
penggantian suku cadang
(3) Kontrak service - Pemeliharaan dilakukan hanya apabila terjadi kerusakan - Pelaksanaan pekerjaan menjamin segera melaksanakan perbaikan berdasarkan kontrak - System pembayaran dilakukan meskipun ada / tidak ada kerusakan dan sering / jarang rusak RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
3) Melakukan pekerjaan teknis dalam tindakan medis : a) Mempersiapkan pelayanan teknis dalam tim medis b) Melakukan pelayanan teknis dalam teknis medis c) Mengambil tindakan darurat terhadap peralatan medis dan penunjangnya 4) Melakukan telaahan teknis terhadap sarana, prasarana dan peralatan, yaitu : a) Dalam rangka pengadaan b) Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan c) Dalam rangka pengukuran dan kalibrasi d) Dalam rangka pendayagunaan dan penghapusan 5) Menyusun laporan teknis mengenai sarana, prasarana dan peralatan, yaitu : a) Menyusun laporan data keadaan atau inventarisasi b) Menyusun laporan kegiatan 6) Melakukan pengelolaan teknis, yaitu : a) Melaksanakan pengelolaan teknis pengamanan lingkungan b) Mengelola kegiatan teknis selama 24 jam c) Bertugas dalam tim pengadaan dan penerimaan barang dan jasa
c. Pengawasan Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan, pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga
d. Rancang Bangun dan Produksi Melaksanakan kegiatan rancang bangun dan produksi.
e. Pelatihan Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun petugas teknis sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan lancar. Dalam waktu tertentu mendatangkan tenaga ahli untuk menjabarkan perkembangan dan sistim peralatan yang lama / akan datang.
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
BAB V KESELAMATAN KERJA Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pada Pasal 1 menyatakan bahwa tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut. Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja. Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cidera, sakit, kecelakaan atau bahkan dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan dengan proses dan sistem kerja. Potensi bahaya mempunyai potensi untuk mengakibatkan kerusakan dan kerugian kepada : 1) manusia yang bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap pekerjaan, 2) properti termasuk peratan kerja dan mesin-mesin, 3) lingkungan, baik lingkungan di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, 4) kualitas produk barang dan jasa, 5) nama baik perusahaan. Terkait dengan pelaksanaan tupoksi pada bagian IPSRS, maka resiko kerja yang mungkin dapat mengganggu kesehatan SDM antara lain: 5.1 Terkena Radiasi Terkena radiasi yang ditimbulkan oleh
sinar X-Ray yang mengakibatkan
terjadinya kerusakan pada sistem reproduksi,sel-sel kulit,dan retina mata yang mengakibatkan kanker kulit,kebutaan,dan kemandulan. 5.2 Tersengat aliran Listrik. Tersengat aliran listrik yang diakibatkan kurang safetynya petugas akibat peralatan kerja yang kurang dan fasilitas yang termakan usia. Untuk menjaga keselamatan kerja dan menciptakan kenyamanan kerja,
maka
antisipasi pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
1. Pengamanan peralatan medik, pengamanan radiasi dan limbah radioaktif - Mendaftarkan alat-alat yang ada kaitannya sampai dengan radiasi ke BATAN dan melaksanakan pemeriksaan paparan radiasi. - Melaksanakan kalibrasi terhadap peralatan medic tertentu. - Mendaftarkan peralatan medic yang perlu dikalibrasi oleh BPFK. 2.Pengamanan peralatan non medik, pengamanan dan keselamatan bangunan - Mengusulkan peralatan kerja yang safety - Melakukan pengujian / pemeriksaan layak pakainya peralatan secara berkala - Melakukan pemantauan keamanan dan keselamatan bangunan berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan seperti kegiatan perbaikan dan lain-lain yang dapat menambah umur dan bangunan serta terjaminnya keselamatan manusia. 3. Pengamanan bahaya kebakaran - Memberikan usulan kebutuhan alat-lat pemadam kebakaran - Melakukan pengawasan terhadap sumber-sumber yang dapat menimbulkan api.
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
BAB VI Pengendalian Mutu
A. Konsep dan Pengertian Dasar
a) Pengawasan Merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengusahakan agar pekerjaan atau kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana, instruksi, pedoman, peraturan, dan hasil yang telah ditetapka sebelumnya agar mencapai tujuan yang diharapkan.
b) Pengendalian Pengertian
pengawasan
dan
pengendalian
hampir
sama,
namun
perbedaannya pengawasan mempunyai dasar hokum dan tindakan istrative sedangkan pengendalian tidak. Pengawasan dan dan pengendalian bertujuan agar semua kegiatan dapat tercapai secara berdaya guna dan berhasil guna, dilaksanakan sesuai rencana, pembinaan tugas, rumusan kerja, pedoman pelaksanaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c) Evaluasi Evaluasi bertujuan untuk menilai pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan kebijaksanaan yang disusun sehingga dapat dicapai sasaran yang dikehendaki.
d) Pencatatan dan Pelaporan Hal ini diperlukan untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan semua kegiatan yang ada berikut penggunaan anggaran/dana, berikut contohnya : - Pencatatan dan Pelaporan di Unit Instalasi istrasi IPSRS - Pencatatan harian permintaan pelayanan teknis. - Pencatatan harian permintaan suku cadang. - Pencatatan kebutuhan suku cadang. - Pencatatan penerimaan suku cadang. - Pencatatan pemakaian suku cadang.
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
Pencatatan dan Pelaporan di Unit Instalasi Pengamanan Fasilitas dan Kalibrasi -
Pencatatan dan pelaporan kegiatan pengamanan fasilitas dan kalibrasi.
-
Pencatatan dan pelaporan permintaan pembakaran sampah medis.
-
Pencatatan dan pelaporan pemakaian incenerator.
-
Pencatatan dan pelaporan kondisi peralatan kedokteran untuk jangka waktu tertentu.
-
Pencatatan dan pelaporan kondisi sanitasi rumah sakit.
-
Pencatatan dan pelaporan kondisi keamanan fasilitas kesehatan.
e) Evaluasi Evaluasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui kekurangan serta kelebihan daam pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan alat.Selain itu dapat digunakan untuk perencanaan biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tepat. Berikut jenis kegiatan evaluasi yang dilaksanakan di IPSRS: -
Pertemuan Rutin Pertemuan ini dilaksanakan seminggu sekali dimaksudkan untuk membahas perkembangan, kendala, dan rencana peeliharaan dan perbaikan.
-
Laporan Rutin Laporan ini untuk mengetahui besarnya permohonan pelayanan teknis serta biaya yang digunakan, yang berupa data table maupun grafik.
-
Evaluasi Langsung Evaluasi ini dilaksanakan oleh masing-masing unit instalasi untuk memantau pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan secara langsung untuk setiap kasus.
RS PERMATA DEPOK
2018
Lampiran SK Direktur No. 0137/SK-DIR/RSPD/X/2018 Tentang Kebijakan Sistem Utilitasdi Rs Permata Depok
BAB VII PENUTUP Pedoman Pengelolaan Unit Kerja IPSRS,di rumah sakit Permata Depok diperlukan agar seluruh kegiatan perencanaan Perbaikan,Maintenance dan Kalibrasi dapat di rencanakan dan dilaksanakan dengan baik, sehingga dapat dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaannya. Untuk itu diperlukan buku Pedoman Pengelolaan Unit Kerja IPSRS guna menjadi pedoman dan panduan dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan IPSRS di Rumah Sakit Permata Depok. Diharapkan dengan adanya buku pedoman ini,pengelolaan kegiatan IPSRS di rumah sakit Permata Depokdapat diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dibuat Oleh:
Tahani, S.K.M, M.K.M Manager Umum
Menyetujui,
dr. Heldi Nazir MARS Direktur
RS PERMATA DEPOK
2018