PENGOBATAN COMMON COLD No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman
: SOP/UKP/BP.1/07 ; 00 : 07/05/ 2015 :2/2
UPTD Puskesmas Bareng
Kab.Jombang dr.Andri Suharyono, M.KP NIP. 196612052001121001 1. 2. 3. 4.
Pengertian Tujuan Kebijakan Referensi
5. LangkahLangkah
Peradangan pada mukosa hidung yang berlangsung akut (< 12 minggu). Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengobatan common cold SK Kepala Puskesmas No.188.4/ 1.1.1.1.2/415.25.33/2015 PERMENKES NO. 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas PMK No.5 Tahun 2014 Tentang Pengobatan dasar 1. Pasien datang dengan membawa 6.Bagan alir rekam medis
Pasien datang
2.Pemeriksaan Fisik
Dapat ditemukan adanya demam.
terdapat sekret serous atau
Pemeriksaan fisik
mukopurulen dan mukosa udem dan
Penatalaksanaan
hiperemis.
Pada rhinitis difteri tampak ada ingus yang bercampur darah. Membran
Pencatatan rekam medis
keabu-abuan tampak menutup konka inferior dan kavum nasi bagian bawah, membrannya lengket dan bila diangkat dapat terjadi perdarah
3. Penatalaksanaan a. Istirahat yang cukup. b. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat c.Rhinitis akut merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri secara spontan setelah kurang lebih 1 - 2 minggu. Karena itu umumnya terapi
yang
diberikan
lebih
Pasien mengambil obat
PENGOBATAN COMMON COLD No. Dokumen No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman
: SOP/UKP/BP.1/07 ; 00 : 07/05/ 2015 :2/2
UPTD Puskesmas Bareng
Kab.Jombang dr.Andri Suharyono, M.KP NIP. 196612052001121001 bersifat
simptomatik,
seperti
analgetik, antipiretik, dan nasal dekongestan
disertai
dengan
istirahat yang cukup
Antipiretik
dapat
diberikan
parasetamol.
Dekongestan
oral
dapat
mengurangi sekret hidung yang banyak,
membuat pasien merasa lebih nyaman, seperti
pseudoefedrin,
fenilpropanolamin,
atau
fenilefrin.
Antibiotik diberikan jika terdapat infeksi amoxicillin,
bakteri,
seperti eritromisin,
cefadroxil. 4. Mencatat kedalam rekam medis 5. Pasien mengambil obat ke apotik
6. Unit Terkait
Poli Lansia, Poli 2,gizi,UGD,Rawat inap