Lukisan Karya Vincent Van Gogh dan Beserta Keterangannya Vincent Willem van Gogh (30 Maret 1853 – 29 Juli 1890) lahir di desa Zundert di Propinsi Brabant. Sejak usia muda beliau berkeliling Belanda dan Eropa. Tahun 1885, di Nuenen, beliau melukis gambar yang terkenal berjudul "Pemakan Kentang", sebuah potret suram tentang keluarga petani. Tahun berikutnya beliau pergi ke Paris. Saudara lelaki Van Gogh bernama Theo, seorang pedagang lukisan di Paris, menunjukkan padanya berbagai lukisan dan gambaran aliran Impressionist, yaitu para seniman yang menggunakan warna dan cahaya dengan cara yang lebih halus daripada yang dilakukan Van Gogh. Vincent juga terkesan dengan lukisan-lukisan Jepang yang dilihatnya. Beliau adalah pelukis pascaimpresionis Belanda. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Setiap tahun, sekitar satu setengah juta orang mengunjungi Museum Van Gogh di Amsterdam. Delapan hingga sembilan puluh persen pengunjung berasal dari luar Belanda. Pelukis Belanda Van Gogh terkenal di seluruh penjuru dunia. Van Gogh tidak terkenal semasa hidupnya pada Abad ke-19. Beliau menjalani kehidupan yang sulit, dipenuhi dengan pergolakan, kehilangan orang-orang yang dikasihinya dan terlilit masalah keuangan. Keputusasaan akhirnya mendorong Van Gogh untuk bunuh diri. Baru setelah kematiannya, bintangnya mulai bersinar. Pada satu sisi, hal ini disebabkan oleh berbagai lukisannya : gambar yang menarik, dengan warna-warni yang hidup, mempunyai keunikan tersendiri. Orang dari berbagai kalangan menghargai karyanya. Pada sisi lain, orang tertarik pada kisah hidup Van Gogh. Beliau adalah contoh tentang seorang seniman yang kejeniusannya hanya tertandingi oleh rasa kesepiannya. Pada masa mudanya Van Gogh bekerja pada sebuah perusahaan penjual karya seni, dan setelah beberapa waktu bekerja sebagai guru, ia melayani sebagai misionaris yang bekerja di wilayah pertambangan yang sangat miskin. Ia baru menjadi seniman pada tahun 1880. Mulanya karya-karyanya menggunakan warna-warna yang suram. Baru ketika di Paris ia berjumpa dengan impresionisme dan neo-impresionisme yang warna-warnanya yang lebih cerah dan gaya lukisannya dikembangkannya menjadi sebuah gaya yang unik dan mudah dikenali. Gaya lukisannya ini mencapai tingkat perkembangannya yang penuh ketika ia tinggal di Arles, Perancis.
Awalnya mengikuti tipikal pelukis di zamannya dengan gaya impresionisme. Namun ketidakpuasan terhadap pengekangan ekspresi seni oleh pakem impresionisme membuat ia beralih pada gaya ekspresionisme. Vincent Van gogh didiagnosa menderita epilepsi yang cukup parah. Diagnosa ini dibuat oleh 2 orang dokter berbeda yang merawatnya. Van Gogh juga pernah memotong telinganya sendiri. Pada akhir hidupnya, ia merasa dirinya menjadi gila dan akhirnya menghabiskan sisa hidup di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di SaintRémy-de-Provence, Perancis. Di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole, dia tetap melukis. Sejak November 1881 sampai dengan Juli 1890, Vincent Van Gogh telah menghasilkan lebih dari 900 lukisan. Sejak kematiannya, beliau masih menjadi salah satu seorang pelukis ternama di dunia. Lukisan van Gogh memiliki telah merebut hati para pecinta lukisan dan membuat dunia baru dalam dunia seni lukis untuk para pecinta lukisannya. Hal itu tercantum di setiap deskripsi lukisan yang telah ia buat sebagai seorang pelukis. Hal tersebut berhubungan langsung dengan hasil karya beliau seperti starry night, sunflower, irises, poppies, dan the potato eaters. Pada Desember 1881, saat usianya beranjak 28 tahun ia menghasilkan lukisan pertamanya dan langsung menuliskan pesan untuk saudaranya theo mengenai bagaimana menjadi seorang pelukis, “Theo, saya sangat menyukai peralatan lukis saya, dan saya pikir saya akan mendapatkannya sekarang setelah melukiskannya di akhir tahun nanti, maka lebih baik jika saya memulainya secepatnya Van gogh bekerja di faveris pace untuk mendapatkan uang. Karena mental dan fisiknya tidak kuat dan tidak bisa meninggalkan sedikit waktu untuk dirinya sendiri (ketika ia dituntut untuk terus bekerja), maka pada maret 1882, beliau mengirim kan surat lagi untuk saudaranya theo, “Saya tahu bahwa saya memiliki kesulitan finansial pada diri saya, tetapi saya tau bahwa tidak ada yang tidak mungkin yang berhubungan dengan handicraft dan pekerjaan yang bisa dilakukan dengan satu tangan ini. Jika Anda menjadi seorang pelukis, satu hal yang harus kamu tahu bahwa melukis dan segalanya akan sedikit berhubungan dengan kemampuan fisik Anda dalam bekerja. Tinggalkan hal yang berbau dengan mental, kesulitan dalam berpikir, ini akan menjadikan fisik Anda terganggu dan akan terus begitu setiap harinya.” Dalam suratnya yang sama pada tahun 1882, van gogh menuliskan “ada 2 hal yang harus dipikirkan mengenai seni lukis, bagaimana untuk tidak melakukannya dan bagaimana untuk bisa melakukannya. Bagaimana untuk bisa melukiskan banyak lukisan hanya dengan
sedikit warna. Dan bagaimana untuk tidak melukiskannya dengan banyak warna tetapi Anda hanya melukiskannya sedikit. Van Gogh percaya bahwa untuk menjadi pelukis yang baik Anda harus menguasai teknik menggambar sebelum menambahkan warna. Bertahun-tahun van gogh berusaha untuk bisa menguasai hal tersebut barulah ia memulai untuk menggunakan beragam warna. Saat itu, satu dari beragam aspek yang digunakan oleh lukisan van gogh berhubungan dengan pemakaian warna yang tebal. Beberapa tahun sebelum kematiannya, van gogh memprediksikan bahwa siapapun orang yang bisa mengetahui bagaimana cara menggunakan warna pada lukisannya sebagaimana orang lain tidak bisa melakukannya, maka ia akan menjadi pelukis ternama di masa depan. Beliau mengekspresikan hal itu pada suratnya yang dikirimkan ke saudaranya theo pada may 1888. Tetapi saya yakin saya benar kali ini mengenai generasi selanjutnya, dan ini bagaimana kami melakukan segalanya yang kami bisa tanpa bertanya ataupun komplain. Pada tahun 1888, Vincent menyewa sebuah studio di selatan Prancis : "Rumah Kuning" di Arles. Beliau menulis pada adik perempuannya Wil bahwa keindahan alam yang luar biasa di daerah selatan mendorongnya mencoba teknik melukis yang baru: "Warna yang menonjol : biru langit, merah muda, oranje, merah terang, kuning cerah, hijau cerah, merah anggur yang cerah, ungu". Vincent banyak melukis pemandangan dan karena beliau tidak mampu membayar
honor
model,
maka
banyak
memakai
potret
dirinya
sendiri.
Seniman Prancis Paul Gauguin tinggal bersama Vincent, tetapi kemudian mereka bersilang pendapat. Van Gogh yang kebingungan kemudian mengancam Gauguin dengan silet. Tak lama kemudian Van Gogh memotong sebagian kuping kirinya, entah kecelakaan atau sengaja. Beberapa
lukisan
dirinya
menunjukkan
kuping
kirinya
yang
terbalut
perban.
Selama sisa hidupnya van gogh tidak pernah menjadi seorang pelukis ternama dan tidak pernah menyangka untuk bisa menjalani hidupnya sebagai seorang pelukis. Van gogh hanya menjual sebuah lukisannya selama hidupnya The Red Vineyard. Lukisan ini terjual di Brusels sebesar 400 Francs hanya beberapa bulan sebelum beliau meninggal. Gangguan jiwa Van Gangguan jiwa Van Gogh semakin parah dan kemudian beliau mendaftarkan dirinya ke sebuah lembaga psikiatris dimana beliau membuat lukisan yang terkenal yaitu pohon-pohon cemara dan langit penuh bintang. Pada tanggal 27 Juli 1890 beliau berjalan ke ladang jagung dan menembak dirinya sendiri di bagian dada. Beliau wafat dua hari kemudian.
Vincent Van Gogh meninggal ketika beliau berusia 37 tahun dan membawa karirnya sebagai pelukis hingga akhir, tetapi beliau adalah orang pertama yang menjadi pelukis terbaik untuk masa
depan
yang
bisa
menginspirasikan
para
pelukis
dunia
hingga
saat
ini.
Beberapa minggu setelah kematiannya, Saudara kandungnya theo meniliskan surat ke saudara perempuannya Elizabeth mengenai kemampuan Van Gogh sebagai pelukis yang baik. “Di surat terakhir yang beliau tuliskan ke saya yang kira-kira 4 hari sebelum beliau meninggal, beliau berkata “Saya mencoba untuk menjadi pelukis yang baik dengan memiliki perasaan cinta dan pendirian yang baik pada diri saya.” Orang-orang yakin bahwa ia adalah pelukis yang baik, sesuatu yang ia lakukan lebih baik daripada sesuatu yang orang biasa bisa lakukan. Di saat ini, hal ini meyakinkan saya bahwa ia adalah orang yang terhormat hingga saat dia meninggal.”
Bunga-bunga Iris (Irises)
Bunga-bunga Iris adalah nama sebuah lukisan karya pelukis Vincent van Gogh. Merupakan satu dari sekian karyanya ketika ia berada di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di Saint-Rémyde-Provence, Perancis pada saat-saat terakhir menjelang kematiannya tahun 1890. Lukisan tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh lukisan kayu Jepang, seperti kebanyakan karyanya yang lain. Ia menyebut lukisan tersebut "konduktor petir untuk penyakitku" karena ia merasa dapat mencegahnya dari kegilaan dengan tetap meneruskan melukis. Van Gogh menganggap lukisan ini sebagai sebuah lukisan persiapan (sketsa atau lukisan dasar dengan garis-garis bayang yang dipersiapkan sang pelukis untuk mencoba-coba mencari bentuk gambar yang hendak ia lukis kemudian). Saudaranya Theo mendaftarkannya ke pameran bernama Salon des Indépendants pada September 1889. Ia lalu menulis pesan kepada Vincent mengenai Bunga-bunga Iris: "Lukisan tersebut menjadi perhatian dari jauh. Bunga-bunga Iris adalah
lukisan
yang
cantik,
penuh
dengan
perasaan
dan
kehidupan."
Pemilik pertamanya adalah Octave Mirbeau, seorang kritikus seni Perancis, yang menjadi salah satu pendukung pertama Van Gogh. 1987, lukisan tersebut menjadi lukisan yang termahal yang pernah dijual. Walaupun rekor tersebut kemudian dilewati, lukisan tersebut dijual seharga AUS$54.000.000 kepada Alan Bond. Pemiliknya sekarang adalah Museum Getty di Los Angeles.
Kamar tidur di Arles (Bedroom in Arles)
Bedroom in Arles (Perancis: La Chambre à Arles; Belanda: Slaapkamer te Arles) adalah judul 3 buah lukisan yang mirip satu sama lain karya pelukis abad 19 Post-Impresionis Belanda Vincent van Gogh. Van Gogh sendiri memberi judul lukisannya ini The Bedroom (Perancis: La Chambre à coucher). Ada tiga versi asli lukisan ini yang dijelaskan dalam suratnya dan dapat
dibedakan
dari
foto-foto
yang
digantung
di
dinding
sebelah
kanan.
Lukisan ini menggambarkan kamar tidur Van Gogh di 2, Place Lamartine di Arles, Bouchesdu-Rhône, Perancis, yang dikenal juga dengan nama Yellow House. Pintu di sebelah kanan adalah jalan menuju lantai atas dan tangga, sedangkan pintu di sebelah kiri adalah ruang kamar tamu yang dia sediakan untuk Gauguin. Pemandangan dari jendela di dinding depan adalah jalan Place Lamartine dan taman umumnya. Kamar ini tidak berbentuk persegi, melainkan trapezoid, dengan sudut tumpul di sebelah kiri jendela dan sudut siku-siku di sebelah kanannya.
Pemakan kentang (The Potato Eaters)
De aardappeleters, The Potato Eaters, atau Pemakan Kentang adalah sebuah lukisan karya pelukis Belanda, Vincent van Gogh. Lukisan ini dilukis pada bulan April 1885 di Nuenen, Belanda dan sekarang tersimpan di Van Gogh Museum di Amsterdam. Selama bulan Maret dan awal April 1885 ia mempersiapkan sketsa untuk lukisan, dan meminta pendapat adiknya, Theo. Namun Theo tidak tertarik sama sekali dengan karyakaryanya ataupun sketsa yang dikirimkan Vincent padanya. Vincent van Gogh mengerjakan lukisan ini dari tanggal 13 April sampai permulaan Mei, sampai hampir semua bagian selesai namun ada beberapa perubahan kecil pada tahun yang sama. Van Gogh mengatakan bahwa ia ingin menampilkan lukisan para petani semirip mungkin dengan aslinya. Dengan sengaja ia memilih model yang bertampang buruk dan kasar, supaya bisa terlihat alami dan asli:"Saya ingin menyampaikan ide bahwa orang-orang yang sedang memakan kentang dengan diterangi lampu minyak, menggunakan tangan yang sama untuk makan dan mengerjakan lahan, bahwa mereka telah membanting tulang dengan tangan mereka—bahwa mereka mendapatkan makanan mereka dengan cara yang paling jujur." "Saya pikir lukisan tentang para petani yang sedang memakan kentang yang saya lukis di Nuenen adalah karya terbaik saya." Sumber : http://www.armaila.com/2015/10/lukisan-karya-vincent-van-gogh-besertaketerangan-dan-penjelasannya.html
Lukisan Karya Affandi Beserta Keterangannya Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan (1961)
Lukisan ini merupakan karya langka maesto Affandi yang memiliki nilai falsafah yang dalam. Arti dari lukisan ini adalah manusia merupakan makhuk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara makhluk yang lain. Namun dengan kesempurnaan itu, manusia cenderung banyak kelemahan dengan adanya hawa nafsu dan sering berbuat untuk mengingkari kodrat. Hawa nafsu itu digoda oleh bisikan-bisikan yang pada lukisan ini digambarkan oleh topeng-topeng yang berperan jahat pada cerita Jawa. Topeng tersebut bukan wajah asli manusia melainkan perwujudan dari bisikan-bisikan jahat yang menutupi hati dari kebenaran.
Barong (1982)
Lukisan ini terlihat unik dan beda dengan karya Affandi yang lainnya. Ini terlihat dari goresan warna yang begitu tinggi, kombinasi warna dan ukuran lukisan dibuat lebih besar
oleh Affandi. Lukisan ini dibuat karena kecintaanya terhadap budaya Indonesia yaitu tokoh Barong dalam cerita rakyat Bali. Pencapaian yang sempurna dengan karya seni tinggi membuat lukisan ini tak ternilai harganya bagi para kolektor lukisan.
Para Pejuang (1972)
Di lukisan ini menceritakan para pejuang Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan. Para pejuang rela mengorbankan jiwa dan raga demi tanah air. Lukisan ini mempunyai keunikan goresan dengan warna- warna berani, ini membuat lukisan karya maestro Affandi bernilai seni tinggi . Bagi yang mengoleksi lukisan ini akan menjadi kebanggaan tersendiri dengan karya yang hebat ini.
Cangklong (1975)
Lukisan Affandi selanjutnya paling fenomenal adalah yang berjudul Cangklong. Pada lukisan ini Affandi melukis dirinya sendiri di depan cermin yang menggambarkan beliau mengalami suatu masalah yang belum terpecahkan. Terlihat di bagian dahinya diekspresikan dengan warna cat merah, yang menggambarkan jika Affandi sendang berpikir keras untuk menyelesaikan masalah. Lukisan ini adalah karya potret diri dari sang maestro yang pertama kalinya dan merupakan lukisan yang langka.
Sumber : http://www.armaila.com/2015/10/lukisan-karya-affandi-lengkap-terkenal-beserta-keteranganpenjelasannya.html