Yasa Singgih. 17 tahun Raih Omset Milyaran. Intro dari tweetnya si Yasa Perjalanan pertama si Billonaire Yasa lahir di keluarga yang sederhana dan sangat mencintainya. Menyelesaikan SD nya di SD Ananda dan SD Surya Dharma, lalu melanjutkan SMP & SMA nya di SMA Regina Pacis Jakarta. Sebelumnya ia hanyalah seorang remaja biasa yang sama halnya dengan remaja lainnya, gemar bermain, meminta uang dari orang tua, jalanjalan, dll. Namun kehidupannya berubah di usianya yang ke 15 tahun, ia mengambil keputusan untuk segera membahagiakan kedua orang tuanya. Saat itu juga ia memiliki Impian untuk menjadi seorang PENGUSAHA SUKSES yang menginspirasi emua orang lewat kisah hidupnya. Usaha si Yasa Sekarang Yasa menjalankan usahanya yaitu Online Shop yang bernama Men’s Republic, menjual berbagai produk fashion pria dan wanita. Ia bukan hanya menjual produk sendiri, tapi juga merk-merk orang lain. Dan juga ia sekarang menjadi Juragan Kedai “Ini Teh Kopi”. Kedai yang menjual kopi duren dan gengsot yang menjadi tempat nongkrong yang sangat mengasyikkan. Apa pesan anda? Saat ini Anda membutuhkan sebuah pesan yang lebih dari sekedar slogan klise “Produk saya hebat”. Apa masalah yang dapat diselesaikan oleh produk Anda? Atau, jika Anda menjual sebuah layanan, apa nilai dari layanan yang Anda sediakan? Apa yang membuatnya berbeda dengan layanan sejenis? Sebagai contoh, jika Anda ingin memulai bisnis restoran, apa fasilitas yang Anda sediakan kepada pelanggan Anda yang membuatnya berbeda dari restoran lain? Misalnya restoran Anda memberikan pelayanan pijat gratis setelah pelanggan selesai makan di restoran Anda. “Sukses berpola, gagal pun berpola” Yasa Paramita Singgih lahir di Bekasi 23 April 1995. Yasa menjalankan usahanya yang berbasis fashion pria ditoko online-nya. Dengan berjualan kaos, omzetnya kini mencapai 30 juta per bulannya. Selain itu, sekarang Yasa juga sering diminta untuk mengisi training, seminar, workshop bisnis dan acara-acara lainnya. Dalam membawakan training, Yasa terkenal dengan gayanya yang santai, humoris dan kalimat-kalimatnya sangat menusuk ke para pendengar. Never too young to become a billionaire! Adrenalin berbisnis lebih kencang daripada jatuh cinta :D Selalu merasa bodoh terhadap ilmu, ga pernah berhenti belajar
Walaupun sekarang kita belum kaya, tapi kita harus mulai praktekkin “habbit” nya orang2 kaya. Coba deh, ambil satu keputusan untuk ngelakuin habbit nya orang kaya. Mungkin keputusan kecil, tp bisa berdampak besar! Rutin beli majalah/tabloid bisnis, walaupun ga suka baca.. Paksain aja! Baca kisah2 jatuh bangun pebisnis.. Terjun di organisasi & bisnis, memaksa saya untuk memiliki pola pikir diatas rata2 usia saya sendiri. Bagi Anda yang baru ingin mewujudkan keinginan Anda untuk memiliki sebuah bisnis, menulis rencana bisnis mungkin adalah salah satu langkah pertama Anda. rencana bisnis tersebut merupakan segala aspek yang Anda rencanakan untuk menjalankan sebuah bisnis. Namun banyak orang terlalu berfokus hanya kepada beberapa elemen dalam membuat rencana bisnis, misalnya cash flow dan tujuan jangka panjang bisnis Anda, dan mereka kadang melupakan salah satu elemen yang penting dalam sebuah bisnis, yaitu marketing. Masalahnya adalah, kebanyakan entrepreneur tidak memiliki pengalaman mengenai marketing. Mereka lebih memiliki pengalaman dalam mengurus finansial atau produksi dari produk yang akan mereka jual, karena pada dasarnya mereka bukanlah seorang marketer. Beberapa dari mereka mungkin paham mengenai pentingnya marketing dalam sebuah rencana bisnis, namun tidak mengetahui bagaimana harus memulainya. https://ryanrichmaster.wordpress.com/2014/08/04/yasa-singgih-17-tahun-raihomset-milyaran/
Pepatah mengatakan “Raihlah kesuksesan sebelum usia 30 tahun”. Tapi, Yasa Singgih melakukannya di usia 20 tahun! Buku Never Too Young to Become a Billionaire akan menjadi tamparan keras bagi para pembacanya. Inspiring! –Bong Chandra (Entrepreneur & Motivator) Jika Anda membeli buku ini, Anda sudah mengambil satu tindakan yang tepat. Anda sudah selangkah lebih maju dibanding orang lain. Ini adalah langkah pertama Anda untuk menjadi seorang pengusaha muda sukses! Sebelum membaca buku ini, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Pertama,buang semua kalimat ‘saya sudah tahu’. Setiap Anda berkata seperti itu maka Anda tidak dapat berkembang. Besarkan kapasitas cangkir Anda. Cangkir kecil yang sudah penuh tidak akan bisa diisi lagi. Kedua, kemauan
untuk belajar, seberapa besar kemauan Anda belajar menunjukkan seberapa besar kemauan Anda untuk sukses! Ketiga, merasa rendah hati. Hanya orang yang rendah hati yang dapat menerima banyak pembelajaran baru dari buku ini. When you stop learning, you stop growing, then you will never earning something! Mungkin Anda memiliki masalah dengan keluarga/teman Anda, masalah finansial, dan pekerjaan Anda. Bisa yang tengah Anda hadapi atau pernah Anda hadapi. Bagaimanapun masa lalu Anda, apa pun masalah dan kegalauan Anda, tutuplah masa kelam itu saat membaca buku ini. Sekarang adalah momen perubahan bagi Anda.
Beli Buku Never Too Young To Become A Billionaire oleh Yasa Singgih (Rp. 47.200) Buku ini akan menjadi kitab bagi Anda untuk mendapatkan hidup yang sukses, bahagia, dan berlimpah sejak muda sebagai pengusaha. Menurut Kiyosaki, ada empat kuadran manusia, yaituemployee, self employee, business owner, dan investor. Buku ini membahas bagaimana menjalani karier sebagai business owner dan investor berdasarkan pengalaman pribadi penulis, Yasa Singgih. Lewat buku ini penulis akan membimbing Anda secara langsung. Praktik dan kerjakan semua tantangan yang ada tanpa tapi dan tanpa nanti. Jika Anda cgerjakan semua tantangan dengan serius, penulis jamin perubahan besar akan terjadi dalam diri Anda! Perubahan terjadi bukan saat Anda membaca buku ini, melainkan saat Anda mempraktikkan buku ini. Yasa Singgih berhasil membuktikan bahwa sukses berbisnis di usia muda adalah hal yang mungkin. Cerita bisnis yang inspirasional dan strategi bisnis yang out of the box membuat pria kelahiran 1995 ini dikenal sebagai salah satu ikon pengusaha muda Indonesia lewat bendera bisnis Men’s Republic. Yasa adalah bukti nyata dari pepatah From Zero to Hero. Dalam bukuNever Too Young to Become a Billionaire ia menumpahkan semua rahasianya secara blak–blakan. Selamat membaca dan mempraktikkan ya! See You At The Top! Dua kali bisnis kaos yang bermodal kepepet, Yasa mulai merencanakan bisnisnya secara matang- matang. Dia membuka bisnis minuman yang diberi nama “Ini Teh Kopi”, sebuah usaha
kedai menjual minuman kopi duren. Usahanya tersebut bisa dibilang sukses besar ditambah dengan namanya yang dikenal. Dari bisnis kaos, ia pernah diwawancarai oleh majalah entrepreneur besar di Indonesia. Bisnis lainnya yaitu membuka toko online “Men’s Republic”. Yasa juga sering dipanggil mengisi seminar atau memberikan training. Melalui Twitter, ia rajin menyemangati para pengusaha muda agar selalu semangat. Prinsipnya satu yaitu “Never too Young to Become Billionaire” atau tidak ada kata terlalu muda untuk menjadi seorang miliarder. Berikut beberapa Twitternya yang mampu memotivasi banya orang (@YasaSinggih): Never too young to become a billionaire 1. Adrenalin 2. Selalu
berbisnis merasa
lebih
bodoh
kencang
terhadap
ilmu,
daripada ga
pernah
jatuh
cinta
berhenti
belajar
3. Walaupun sekarang kita belum kaya, tapi kita harus mulai praktekkin “habbit” nya orang2 kaya. 4. Coba deh, ambil satu keputusan untuk ngelakuin habbit nya orang kaya. Mungkin keputusan kecil,
tp
bisa
berdampak
besar
5. Rutin beli majalah/tabloid bisnis, walaupun ga suka baca.. Paksain aja! Baca kisah2 jatuh bangun
pebisnis.
6. Terjun di organisasi & bisnis, memaksa saya untuk memiliki pola pikir diatas rata2 usia saya sendiri. 7. Di usia 17thn byk remaja dpt undangan sweet17an. Tp saya udah dpt undangan kawinan, gegara
maen
sama
yg
lebih
gede
terus.
8. Orang2 bilang saya kecepetan tua, tapi saya bilang ini percepatan menuju keberhasilan. 9. Dulu pas umur 15 tahun demi nyari duit rela2in ngeMC di Mall, ngaku2 umur 18 tahun biar keterima. 10. Menjelang malem, mau ngebakar temen2 dulu ah.. Kita cerita2 tentang awal mula bisa usaha ya. “Men’s Republic” adalah bisnis ketiganya yang berfokus pada penjualan secara online. Dia menjual produk yang dikhususkan untuk pria. Dia menjual baik produk miliknya sendiri atau produk milik orang lain. Ia juga berencana membangun “Bilionary Versity, yaitu sekolah bisnis non- formal untuk para pengusaha muda. Dia berbisnis dengan kepercayaan bahwa usia muda haruslah dimanfaatkan baik- baik. Sumber : http://www.pengusaha.us/2013/12/yasa-singgih-wirausaha-muda-yang-sukses.html
Yasa Singgih ~ Bermula Dari Nol, Hingga Sukses Mengibarkan Brand Men’s Republic
Menjadi seorang pengusaha adalah sebuah pilihan yang bisa dijalankan oleh siapapun. Tidak ada batasan usia, besar kecil, tua muda, semuanya berhak mendapatkan kesuksesan dalam berbisnis. Contoh paling nyata adalah kesuksesan Yasa Paramita Singgih yang sudah memulai usaha sejak ia masih remaja. Jalan hidup yang membawanya ke dalam dunia bisnis ternyata juga tidak semulus yang diharapkan, jatuh bangun dalam usaha sudah ia rasakan ketika masih remaja.
Tuntutan Hidup Membuat Yasa Singgih Menjadi Mandiri Keadaan sang ayah yang menderita sakit jantung, kala itu ia masih duduk di bangku SMP kelas tiga. Keadaan ini membuat Yasa berpikir bagaiman kelak masa depannya, sedangkan ayahnya terbaring sakit. Ia pun tidak ingin menambah beban pada orang tua, ia kemudian mulai berpikir bagaimana caranya bisa mendapatkan pemasukan secara mandiri. Setidaknya bisa untuk mencukupi uang saku dan untuk membeli buku tanpa harus minta pada orang tua. Keinginan Yasa tersebut membawanya untuk melamar sebagai seorang MC pada salah satu acara yang digelar di pusat belanja di Jakarta. Kala itu, dalam seminggu Yasa bisa mengisi sampai tiga acara dalam akhir pekan. Uang yang ia terima kala itu adalah Rp. 350.000 setiap kali ia tampil. Artikel lain: Fany Silvia ~ Mengembangkan Fashion Asli Indonesia Bersama Taflo Shoes
Terjun ke Dunia Bisnis Dengan Modal Keberanian Dari pengalaman mendapatkan uang sendiri sebagai MC, membuat Yasa Singgih semakin semangat untuk mandiri. Kemudian setelah ia lulus SMP dan memasuki SMA, saat itu usianya 16 tahun, ia mulai terjun ke dunia bisnis meskipun masih sekala kecil. Bisnis #jual beli online menjadi pilihan karena memang saat itu yang bisa ia manfaatkan untuk memulai usaha adalah itu. Dia
memaksimalkan Blackberry Messenger untuk menjual produk kaosnya, saat itu ia sudah menggunakan merek Men’s Republic. Yasa menjelaskan bahwa modalnya untuk terjun dalam #bisnis online dengan produk kaos saat itu adalah keberanian. Dia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali mengenai seluk beluk kaos, ataupun desain. Ilmu pengetahuan yang ia miliki saat itu hanyalah bahwa dia bisa membeli kaos di pasar untuk kemudian bisa dipasarkan secara online.
Perhitungan Bisnis Tidak Matang Membuatnya Gagal Keinginan Yasa Singgih untuk menekuni ternyata kian hari semakin kuat, dorongan tersebut membuatnya mencoba membuka bisnis baru pada tahun 2012 dengan mendirikan kafe kecil yang ia namai Ini Teh Kopi letaknya di kawasan Kebun Jeruk. Tak lama kemudian, sekitar enam bulan kemudian ia sudah membuka cabang baru tepatnya di Mall Ambassador Jakarta Selatan. Namun ternyata bisnis baru yang ia kelola tersebut mengalami kebangkrutan yang membuatnya malah menderita kerugian. Kalkulasi yang tidak tampapknya yang menjadi biang kegagalannya. Ia belum bisa membagi waktu antara sekolah dengan dua bisnisnya, sehingga hal ini memicu kerugian pada bisnisnya. Terpaksa keuntungan dari penjualan kaos digunakan untuk menutupi kerugiannya. Kemudian pada tahun 2013 ia memutuskan untuk menutup kafenya, dan bahkan bisnis kaosnya pun juga turut dihentikan. Menurutnya, jika dihitung kerugian yang ia derita mencapai 100 juta dari kegagalan yang ia alami. “Karena tak punya modal lagi untuk beli barang dan ada UN, jadi saya fokus untuk urusan sekolah saja. Usaha baju saya hentikan sementara,” cetus Yasa Singgih. Baca juga: Sunny Kamengmau ~ Dari Tukang Kebun Kini Sukses Produksi Tas Sosialita Jepang
Bangkit Dengan Konsep Bisnis yang Lebih Baik Kegagalan yang Yasa Singgih rasakan, tak membuat remaja yang lahir di Bekasi pada 23 April 1995 ini lantas menjadi kapok. Namun kegagalan tersebut justru membuatnya semakin semangat lagi dalam menekuni dunia bisnis. Setelah UN usai, ia kembali lagi terjun ke dunia bisnis, kali ini dengan sebuah konsep yang jelas dengan dilengkapi bisnis plan yang tersusun rapi. Dia kembali mengibarkan bendera Men’s Republic yang menjual perlengkapan mode khusus pria. Pada awalnya, Yasa Singgih hanya menjual sepatu kasual untuk pria. Namun semakin besar usahanya membuat brand yang ia kelola semakin menawarkan produk yang beragam. Saat ini Men’s Republic menjual produk celana dalam, jaket dan juga sandal untuk pria. Yasa Singgih mengoptimalkan #media sosial untuk menawarkan produk-produk nya, selain tentu saja cara bisnis online yang lain. Saat ini, dari aktifitas bisnis yang ia kelola, pendapatan yang bisa ia hasilkan dalam satu bulan bisa mencapai ratusan juta rupiah.
BIOGRAFI: YASA PARAMITA SINGGIH
Yasa Paramita Singgih adalah seorang pengusaha muda yang lahir di Bekasi 23 April 1995, Dia adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara, Prajna, Viriya dan Yasa sendiri. Ayanya bernama Marga Singgih dan ibunya bernama Wanty Sumarta. Ia lebih dikenal dengan sebutan Yasa Singgih, dan sering muncul diberbagai media cetak dan digital sebagai pengusaha muda dibawah usia 20 tahun. Walaupun terbilang masih muda tetapi Yasasudah punya penghasilan sendiri. Yasa Singgih, baru berusia 18 tahun. Tapi ia sudah bisa menghasilkan pendapatan sendiri dari hasil bisnisnya. Setelah jatuh bangun dalam berbisnis kini Yasa sukses menjalani tiga usahanya dengan keuntungan miliaran rupiah.
Ia lahir di keluarga yang sederhana membuatnya menghargai kerja keras. Yasa menyelesaikan pendidikannya SD Ananda dan SD Surya Dharma, lalu melanjutkan di sekolah menengah dan akhir di SMA Regina Pacis Jakarta. Dia layaknya anak biasa yang masih suka bermain dan meminta uang jajan. Yang berbeda padanya hanyalah kasih sayang keluarga.
Sebenarnya walaupun sudah berhasil diusia 18 tahun ini, bukan berati kesuksesannya datang begitu saja, tetapi Yasa harus banyak mengalami kegagalan-kegagalan yang harus ia lalui. Pertama kali memulai bisnis ketika berusia 15 tahun ketika ia masih kelas 3 SMP pada saat itu ia mulai terjun dalam dunia bisnis dikarenakan kondisinya yang kepepet yaitu ketika ibunya menderita sakit. Dan disitu ia mendapatkan sebuah titik balik, jadi mau tidak mau bagaimana caranya supanyaia bisa bisa mempunyai penghasilan sendiri. Bukannya usaha yang baik untuk anak diusia 15 tahun, Yasa harus membawakan acara sebuah merek rokok yang diperuntukan untuk usia 18 tahun keatas. Tetapi baginya semua pasti ada hikmahnya selain melatih mental, ia juga terdorong untuk berbisnis lebih baik untuk kedepannya.
Setelah kontrak sebagai pembawa acara selesai, ia mulai berbisnis lampu hias warnawarni, tapi saying bisnis itu harus gagal ditengah jalan setelah enam bulan. Sebuah buku berjudul "the Power of Kepepet" karya Jaya Setiabudi, membuatnya terbakar berbisnis mandiri. Kala itu Yasa langsung menghubungi temanya yang memiliki usahan konveksi (milik ayahnya). Akhirnya ia mulai melirik ke bisnis kaos. Namun bisnis
kaosnya ini juga sering gagal beberapa kali. Berkat semangat dan kenyakinannya, baru selanjutnya bisnis kaosnya kali ini bisa berhasil. Bisnis pertama yang ia lakoni pertama kali ini tidak memakai modal ataupun meminta kepada orang tua karena Yasa pinjam barang orang, alias bayarnya mundur. Setelah barangnya laku baru kita bayar ke suplyer (pemasok), sehingga saat itu bisa dibilang tidak memakai modal dan berbekal kepepet.
Singkat cerita ia menemui tiga orang yang ahli aplikasi desain. Dia yang tidak bisa mendesain, mulai berguru selama 7 hari. Hasilnya, ia masih tidak bisa sama sekali hingga hari terakhir desainnya harus dikirim. ia benar terdesak atau kepepet dan memutuskan menggunakan Microsoft Word untuk mendesain. Akhirnya ia pun mengirimkan sebuah desain yaitu gambar Ir. Soekarno.
Setelah dua minggu kaosnya jadi, dia segera menjual kasonya dan hanya laku terjual 2 buah saja. Dari dua kaonya, satu kaosnya dibeli oleh ibunya sendiri karena kasihan. Dan lucunya, dia merasa semuanya menarik dan perasaan kepepet itu semakin jadi. Lalu ia mulai bertekat dan ia pun akhirnya berlari ke Tanah Abang untuk membeli selusin kaos yang menghabiskan uang sampai 4 juta. Dia harus bersusah payah membawa kaos- kaos tersebut, melewati ribuan penjual dan pembeli yang tumpah jadi satu di sana. Sesampainya dirumah Yasa merasa terkejut sendiri dengan apa yang ia lakukan dengan keputusannya membeli banyak barang, sehingga Yasa harus memutar otak lagi bagaimana semua ini harus terjual kembali atau harus rugi besar-besaran. Beberapa kali menawarkan ditambah rasa percaya diri, ia mulai menjual produknya tanpa ada marketing khusus atau brand tersendiri. Lama kelamaan dalam satu bulan Yasa berhasil menutup modalnya dan mulai mencari cara menjual produknya sendiri.
Dua kali bisnis kaos yang bermodal kepepet, Yasa mulai merencanakan bisnisnya secara matang- matang. Dia membuka sebuah bisnis minuman yang diberi nama "Ini Teh Kopi", sebuah usaha kedai menjual minuman kopi duren. Usahanya tersebut bisa dibilang sukses besar ditambah dengan namanya yang dikenal. Dari bisnis kaos, karena ia pernah diwawancarai oleh majalah entrepreneur besar di Indonesia. Bisnis lainnya setelah sukses dalam bidang kuliner kini Yasa mulai bisnis baru yaitu membuka toko online "Men's Republic”. "Men's Republic" adalah bisnis ketiganya yang berfokus pada penjualan secara online. Dia menjual produk yang dikhususkan untuk pria. Dia menjual baik produk miliknya sendiri atau produk milik orang lain. Ia juga berencana membangun "Bilionary Versity, yaitu sekolah bisnis non- formal untuk para pengusaha muda. Dia berbisnis dengan kepercayaan bahwa usia muda haruslah dimanfaatkan baik- baik. Karena menurut Yasa menjadi seorang pengusaha itu sebenarnya latihan pikiran atau latihan beban untuk pikiran kita. Jadi, kalau kita mulai usaha sejak muda itu ada banyak sekali pengalaman yang bisa kita dapatkan.
Yasa merupakan sosok yang sangat menginspirasi di sosila media seperti Twitter dan juga Yasa juga sering dipanggil mengisi seminar atau memberikan training. Melalui Twitter, ia rajin menyemangati para pengusaha muda agar selalu semangat. Prinsipnya satu yaitu "Never too Young to Become Billionaire" atau tidak ada kata terlalu muda untuk menjadi seorang miliarder. Berikut beberapa Twitternya yang mampu memotivasi banya orang. Jadi, just do it, itu aja! Jangan takut untuk mulai usaha, pasti nanti akan ketemu jalannya. Menurutnya, Melangkah adalah yg pertama, menyempurnakan adalah yg berikutnya. Dan seiring berjalannya waktu dan kerja keras akhirnya ia mempunyai brand sendiri dan website.
Yang membuat saya tertarik untuk mengambil seorang Yasa Singgis sebagai salah satu pengusaha yang sukses, karena Yasa memberikan motivasi kepada para remaja diluar sana bahwa usia muda harus benar-benar dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dengan keyakinannya bahwa jika ia berani bermimpi maka ia akan dapat melakukannya. Ketika ia menuliskan tahun 2012, Men's Republic harus masuk majalah, salah satunya
Elshinta, dan akhirnya Agustus Men's Republic diliput Majalah Elshinta. Perlu di ketahui bahwa omset kosnya dalam satu bulan mencapai 30 juta. dan satu lagi pesan dari Yasa kepada para calon pengusaha: Jangan pernah remehin kekuatan sebuah impian, kekuatan sebuah kata-kata dan kekuatan bakti anak buat orang tuanya. Hidup ini singkat, jika hari ini adalah hari terakhir kita di dunia. Ingin seperti apa kitadikenang? Hidup ini singkat, jika hari ini adalah hari terakhir kita di dunia. Apa yg kita tinggalkan buat orang-orang yg kita sayang? Bergerak! Mendingan susah dan berdarah2 pas masih muda daripada pas udah tua..
Tua itu pasti, dewasa itu pilihan, tapi jadi pengusaha itu keputusan. FIGHT! Yasa Singgih dan Kisah Sukses Brand Men’s Republic Mulai dari Nol Juni 24, 2015 Tuantakur 0 Comment bisnis online, Kisah Sukses
Yasa Singgih adalah seorang pemuda biasa yang lahir di Bekasi 23 April 1995. Yasa yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara tersebut tentu lahir bukan langsung menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini. Begitu juga dengan kedua orang tuanya bersama kedua saudaranya Prajna dan Viriya tidak pernah memaksanya agar membuka usaha yang sangat sukses. Menjadi pengusaha adalah sebuah pilihan yang dapat dijadikan oleh siapapun. Tidak ada batasan harus anak orang kaya, memiliki kepintaran sebanding Albert Einstein, umurnya tua, umurnya muda dan lainnya. Semua berhak mendapatkan kesuksesan dalam berbisnis. Bukti nyata yang dapat kita lihat sendiri adalah Yasa Singgih. Beliu sudah terjun ke dalam dunia bisnis dan bahkan telah merasakan jatuh bangun ketika masih remaja. Disaat teman-temannya sibuk dengan pelajaran sekolah, main-main dan kehidupan sosial, Yasa malah sibuk mencari uang. Benar, sejak usia 15 tahun pria yang bernama Yasa itu mencoba peruntungan dengan menggulirkan bisnis mode khusus pria yang diberi nama Men’s Republic hingga mencapai omzet ratusan juta rupiah per bulan. Never too young to become a billionaire. Begitulah prinsip hidupnya. Terlahir dari keluarga yang biasa-bisa saja, menempahnya untuk hidup mandiri dengan berbisnis pada usia 15 tahun sejak sang Ayah Marga Singgih sakit jantung. Melihat kondisi Ayahnya terkena penyakit jantung, membuatnya memikirkan masa depannya. Ia tidak ingin terus menjadi beban bagi orang tua. Setidaknya agar dapat mencukupi uang saku dan untuk membeli buku tanpa harus minta pada orang tua. Yasa Singgih yang saat itu masih kelas tiga SMP melamar menjadi pembawa acara (MC = Master Of Ceremony)di sebuah pusat perbelanjaan Jakarta. Waktu itu dalam seminggu Yasa dapat mengisi hingga tiga acara dalam akhir pekan. Bayaran yang ia terima saat itu Rp 350.000 setiap kali tampil. Padahal ia mengakut tak memiliki modal untuk cuap-cuap di depan penonton.
Merasa mampu menghasilkan uang hanya dengan sebagai MC membuatnya kian hari semakin semangat dan semakin kuat, dorongan tersebut mencoba masuk ke dunia bisnis walaupun masih kecil. Bisnis jual beli online menjadi pilihan karena memang saat itu bisa dimanfaatkan untuk memula usaha. Yasa pun tidak mau melewatkan Blackberry Messenger sebagai media untuk menjual produk kaosnya. Saat itu Yasa sudah menggunakan mereka Men’s Republic. Namun Kaos yang ia jual saat itu adalah kaos yang masih dibuat oleh Penjahit borongan di Pasar Tanah Abang. Yasa mengatakan pada saat itu dirinya terjun dalam bisnis online dengan produk kaos adalah modal keberanian. Karena ia sama sekali tidak memiliki pengetahuan sama sekali mengenai seluk beluk desain kaos. Ia hanya tahu kaos yang dibeli di pasar lalu dijual secara online. Bahkan ia pernah mendesain sebuah kaos menggunakan Microsof Word itupun karena sudah kepepet. Jadilah sebuah desain yaitu gambar Ir. Soekarno.Setelah dua minggu kaosnya selesai, Yasa Segera menjual dan hanya laku terjual 2 buah saja. Itupun dibeli oleh Ibunya sendiri karena kasihan. Tapi hal itu pun membuatya perasaannya semakin menarik. Lalu Yasa berlari ke Tanah Abang, membeli selusin pakaian Kaos hingga 4 juta rupiah. Setelah sampai dirumah, Yasa baru sadar dan terkejut membeli banyak barang. Lag-lagi harus berpikir bagaimana cara menjualnya atau pilihannya rugi besar. Tapi rasa percaya diri yang kuat dalam dirinya, harus terus maju walaupun dalam menjual tanpa ada marketing khusus atau brand tersendiri. Setelah melihat dan merasakan berbinis dengan modal kepepet, Yasa mulai merencanakan bisnisnya secara matangmatang. Dengan semangat yang menggebu-gebu dan perecanaan mulai matang membuatnya pada tahun 2012 mencoba menjajal bisnis lain. Ia pun mendirikan Kafe Kecil yang ia namai Ini Teh Kopi berada di Kawasan Kebun Jeruk. Ternyata bisnis tersebut sukses sampai enam bulan kemudian sudah mampu membuka cabang baru tepatnya di Mall Ambassador Jakarta Selatan. Akan tetapi, sepertinya bisnis yang tidak dibarengi dengan perhitungan matang membuat usahanya harus mengalami kebangkrutan. Membagi waktu antara sekolah dan dua bisnisnya menjadi alasan sehinggal hal ini memicu kerugian pada bisnisnya. Sehingga keuntungan dari penjualan Kaos digunakan menutupi kerugiannya. Bahkan kerugian yang dia alami mencapai 100 juta rupiah setelah menutup Kafenya dan bisnis kaosnya. Kebetulan juga saat itu Yasa sudah harus mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional. Di sisi lain ia sendiri tidak memiliki modal lagi untuk membeli barang. Sehingga usaha baju dihentikan sementara.
img by Youtube.com
Namun, Apakah kerugian 100 juta yang dialaminya menghentikannya untuk berbisnis lagi?
Tidak ! Setelah selesai mengikuti UN. Yasa bangkit dengan konsep bisnis yang lebih baik. Kegagalan yang dirasakannya tak membuat remaja kelahiran bekasi tersebut kapok. Kegagalan itu justru membuatnya semakin semangat lagi dalam menekuni dunia bisnis. Ia lebih matang dengan sebuah konsep jelas dilengkapi bisnis plan tersusun rapi. Yasa tak sekedar berjualan. Ia bekerja sama dengan pabrik sepatu asal Bandung untuk memproduksi sepatu Kasual dan formal untuk laki-laki. Yasa diberikan 250 pasang sepatu dan harus mengembalikan hasil penjualan sepatu dalam waktu 2 bulan. Akan tetapi dengan menggunakan media sosial, sepatu tersebut terjual habis selama 2 bulan. Pengalaman merasakan kegagalan dan bangkrut membuatnya hati-hati. Menggunakan survei sebagai landasan, Yasa mendapati pembeli rata-rata adalah antara umur 15 tahun – 25 tahun. Maka harga yang dibuatnya tak lebih dari Rp 500 ribu. Tak hanya menjual sepatu, brandnya juga menjual seperti Jaket, Sandal, Pakaian dan Celana Dalam. Kini Men’s Republic telah menjual 500 pasang sepatu per bulan. Kisaran harga yang dipatok antara Rp 195 ribu sampai Rp 390 ribu per itemnya. Bahkan ada total enam pabrik bekerja sama dengannya di Kawasan Bandung. Uniknya pabrik tempatnya bekerja sama juga bekerja sama dengan produk bermerek lain seperti Yongki Komaladi dan Fladeo. Yasa Singgih kini mengoptimalkan penjualan menggunakan media sosial. Selain sibuk membesarkan bisnisnya, kesuksesan juga membuatnya sering dipanggil mengisi seminar atau memberikan training. Ada banyak hal yang patut kita tiru dari Yasa Paramita Singgih. Bahwa jangan pernah takut mencoba, jangan takut mengalami kegagalan dan jangan cepat berpuasa diri. Yasa sendiri sampai sekarang masih terus banyak belajar, baik dari sesama pengusaha maupun dari pengalaman sendiri. Yasa selalu menyarankan pada Calon pengusaha untuk tidak terlalu banyak pertimbangan. Menurutnya bisnis harus dijalani dulu. Karena resiko gagal pasti selalu ada. Dan itu adalah ujian bagi seorang pengusaha. Makanya sebagai calon pengusaha untuk tidak menghindari risiko kegagalan tapi harus menghadapinya. 10D by Bygrave 1. Dream (Mimpi) Yasa selalu bermimpi untuk menjadi seorang pengusaha sukses, dan kini ia berhasil mewujudkan mimpinya itu. 2. Decisiveness (Ketegasan) Yasa berani mengambil keputusan dengan cepat pada awal mula ia memulai bisnis. 3. Doers (Pelaku) Yasa bukan seorang yang menunda-nunda kesempatan. ia selalu bergerak menuju keberhasilan. 4.
Determination
(Determinasi)
Yasa tidak pernah menyerah dan terus mencoba meski ia mengalami kegagalan berkali-kali karena ia sudah bertekad untuk mewujudkan mimpinya itu.
Usaha Yang Gagal dan Yang sukses contoh usaha yang gagal Berjualan Lampu Hias Warna-warni Berjualan Kaos Four Competence Latar Belakang Wirausahawan yang saya jadikan Role Model adalalah Yasa Paramita Singgih. Ia lahir di Bekasi, 23 April 1995. Ia lahir di keluarga yang sederhana sehingga membuatnya menghargai kerja keras. Alasan saya memilih Yasa Singgih sebagai Role Model adalah ia adalah sosok yang sangat menginspiratif, memiliki semangat yang tinggi, pantang menyerah dan mampu memotivasi saya bahwa usia muda itu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. From Zero to Hero! Yasa Singgih pertama kali memulai bisnis ketika berusia 15 tahun ketika ia masih kelas 3 SMP. dikarenakan kondisinya yang kepepet yaitu ketika ibunya menderita sakit. Saat itu ia mendapatkan sebuah titik balik, jadi mau tidak mau bagaimana caranya agar ia bisa mempunyai penghasilan sendiri. Usaha mencari pembawa berjualan
penghasilan
lampu
sendiri yang acara hias
sempat
Yasa
jalani: rokok
warna-warni
Filosofi Yasa tentang Entrepreneur Yasa memiliki pandangan dan filosofi tentang entrepreneur yaitu "Never too Young to Become Billionaire" menurutnya, untuk menjadi seorang pengusaha jangan berfikiran kita masih terlalu muda untuk menjadi jutawan. Yasa berpandangan untuk menjadi seorang pengusaha itu prinsipnya Just Do it!, itu saja. Maka jangan takut untuk memulai usaha. Melangkah adalah yang pertama, menyempurnakan yang berikutnya. KISAH SUKSES ROLE MODEL: YASA SINGGIH (Pemilik Men's Republic, Kedai "Ini Teh Kopi" dan Binary-Versity) Yasa Singgih (Pemilik Men's Republic, Kedai Ini Teh Kopi dan motivator muda) Continue... ia mulai melirik ke bisnis kaos. Namun bisnis kaosnya ini juga sering gagal beberapa kali. Berkat semangat dan keyakinannya, baru selanjutnya bisnis kaosnya kali ini bisa berhasil.
Hingga saat ini ia sukses mendirikan toko fashion online Man's Republic, bisnis kuliner kedai "Ini Teh Kopi" dan sekolah bisnis non formal Bilionary-Versity. continue... 5. Dedication (Dedikasi) Yasa sangat berdedikasi tinggi untuk pengembangan bisnisnya. Dedikasi yang tinggi itu dibuktikan dengan membangun sekolah bisnis 6. Devotion (Pengabdian) Yasa sangat mencintai dan menggemari apa yang ia kerjakan saat ini, karena menjadi pengusaha sukses adalah impiannya 7. Details (Cermat) Dalam menjalankan bisnisnya, Yasa selalu mempehatikan hal sekecil apapun. contoh : Kata-kata penyemangat untuk para pekerjanya. perencanaan detail. 8. Destiny (Nasib) Ia selalu berusaha untuk mengembangkan bisnisnya. agar kelak dapat tetap berjalan. kata kunci hidup roda berputar, kuncinya lakukan inovasi dan kreativitas untuk bersiap. 9. Dollars (Uang) Pada awal membangun bisnisnya, Yasa ingin berpenghasilan sendiri. namun kini setelah Yasa menjadi orang yang sukses, bukan uang yang menjadi fokus utama, melainkan bagaimana cara memberikan yang terbaik untuk konsumennya (). Konsep Desirability dan Posibility Kesulitan yang dihadapi menurut konsep Desirability dan Posibility Minat dan kemungkinan dari peluang yang tinggi tidak sejalan dengan permodalan yang dimiliki Yasa pada awal memulai bisnis Yasa sempat 3 kali gagal dalam memulai bisnisnya karena ia belum bisa membaca kemungkinan peluang yang ada saat itu Minat Yasa yang tinggi tidak diiringi dengan skill bisnis yang tinggi juga, Yasa hanya bermodal kepepet untuk menjalankan bisnisnya Pengalaman yang bisa dipetik Pengalaman yang dapat saya petik dari Yasa Singgih adalah: Berani bermimpi dan berkeinginan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Pantang menyerah, tidak mudah putus asa Jangan pernah takut untuk memulai. KESIMPULAN
Yasa Singgih merupakan seorang entrepreneur yang tergolong masih muda. Dengan sifatsifat yang ia miliki berdasarkan 10D Teori Bygrave, four competence dan kemampuan lainnya, saat ini Yasa dapat menjadi seorang yang sukses dan berhasil. Prinsip Yasa “Never too Young to Become Billionaire” mampu membawa Yasa menghasilkan omset sebanyak 30 juta per bulan. Menjadi seorang entrepeneur yang sukses adalah dengan kerja keras dan semangat yang tinggi. Tidak perlu melakukan hal-hal yang besar untuk menjadi orang yang besar. Hanya dengan keberanian mengambil resiko seseorang bisa menjadi orang besar, jangan takut pada
suatu permasalahan dan ancaman karena sesungguhnya didalam masalah dan ancaman itu ada kesempatan untuk menjadi orang besar. SARA Saran yang saya berikan untuk Yasa Singgih yaitu sebaiknya Yasa memperluas bisnisnya dengan mempercayakan orang lain untuk memegang salah satu bisnis yang ia bangun agar Yasa tetap fokus mengembangkan semua bisnisnya. Hal itu perlu agar idak semua bisnis yang ia jalankan ia handle sendiri, sehingga memudahkan Yasa dalam pelaksanaannya. Namun, Yasa harus tetap mengontrol bisnisnya tersebut.
Oleh Indri 1201110327
Ayu
: W.
Terimakasih Prinsip Yasa : "Never too Young to Become Billionaire Yasa memiliki karakter dari teori 10D by Bygrave Kemudahan yang dihadapi menurut konsep Desirability dan Posibility Minat beliau dalam berkecimpung di dunia bisnis sangatlah besar, karena menjadi pengusaha sukses adalah impiannya sehingga proses ia untuk menjadi seorang pengusaha jadi mudah diiringi dengan tekad yang kuat Yasa memiliki peluang membuat sebuah bisnis fashion dan kuliner karena saat itu fashion dan kuliner sangat diminati Kompetensi yang Yasa miliki untuk menjadi entrepreneur sukses menurut teori four competence Intrapersonal Competence Yasa dapat mengontrol dirinya, seorang pekerja keras, dan berkeinginan untuk terus selalu belajar Interpersonal Competence Sikap pantang menyerah Yasa tanpa disadari membuat ia menjadi role model bagi para anak muda lainnya. Entrepreneurial Competence Yasa dapat melihat peluang dengan baik dan berani mengambil risiko. selain itu Yasa juga selalu berusaha mengatasi kegagalan-kegagalan yang ia hadapi contoh usaha yang sukses dan berhasil Man's Republic (Toko Fashion Online) Kedai "Ini Teh Kopi" Billionary Versity (sekolah bisnis non formal)
More presentations by indri ayu