BIOFARMASETIKA •Pengantar •Mekanisme Absorpsi- Fungsi Faal Rute Pemakaian •Mekanisme Pelepasan Obat dari Rute Pemakaian dan Bentuk Sediaan •Bioavailabilitas – Bioekivalensi •Analisis Biofarmasetika •Penerapan Konsep Biofarmasetika- Rancang Bangun Sediaan Obat Biof-S1-05
Pustaka •Shargel – Applied Biopharmaceutics and pharmacokinetics, 5th Ed. Ch. 13, 14, 17 •Ritchel – Handbook of Basic Phramacokinetic, 4th Ed. •Niazi – Textbook of Biopharmaceutic s and Clinical Pharmacokinetic, Ch 3,4 •Gibaldi – Biopharmaceutics and Clinical Pharmacokinetics Ch, 3, 4, 5, 6
Biof-S1-05
RUTE PEMAKAIAN, PELEPASAN DAN ABSORPSI OBAT •Mengingat kembali Macam Bentuk Sediaan + Formula Penyusunnya •Mekanisme Pelepasan Obat – Sediaan – Faktor-2 •Macam Rute Pemakaian •Proses Absorpsi – Rute Pemakaian – Faktor-2 •Rute Pemakaian – Bentuk Sediaan •Usaha untuk Meningkatkan Pelepasan – Absorpsi Obat •Keuntungan – Kerugian Rute Tertentu
Biof-S1-05
Aspek Praktis •Obat dengan sifat fisika kimia tertentu – bentuk sediaan / rute pemakaian manakah yang terpilih? Faktor/hal-hal apakah yang harus diperhatikan ? •Mengapa diadakan berbagai bentuk sediaan/ rute pemakaian? •Pada pemakaian peroral – berapa % obat diabsorpsi di lambung/usus ? • Pada multi drug therapy- kapan obat digunakan? - satu waktu ?? - Berturutan ?? Biof-S1-05
Aspek Praktis (lanjutan) •Kapan / mengapa suatu obat digunakan AC/DC/PC? •Bentuk sediaan manakah yang terpilih untuk pasien dengan kondisi tertentu? •Rute pemakaian manakah yang terpilih untuk pasien dengan kondisi tertentu
Biof-S1-05
Review •Sifat Fisika-Kimia Bahan Obat . Pka – pH------ Pers. HH . Ukuran Partikel – Noyes –Whitney . Koefisien Partisi . Poliformisme dC DA ( = CS − C . Solvat-Hidrat dt h . Garam – Ester •Bentuk Sediaan . Larutan . Suspensi . Emulsi . Salap/krem Biof-S1-05
)
. Suppositiria . Kapsul/Tablet . “Controlled Release”
Review •Sediaan Padat . Pengisi-laktosa, CaHPO4 . Disintegran – starch, sellulosa . Lubrikan – Mg stearat, talk . Bahan Granulasi- sukrosa, polivinil pirolidon . Penyalut – HPMC, CAP . Fabrikasi Pelepasan Absorpsi Biof-S1-05
Bahan Pengisi (Exipients) Solid Dosage Form
Excipients Liquid Dosage Forms
Review •Sediaan Cair . Bahan pensuspensi / pengemulsi . Pemanis . Pelarut . Surfaktan . Pengawet Pelepasan Absorpsi •Rute Pemakaian ---- Aspek Fisiologik Biof-S1-05
Aspek fisiologik Kecepatan absorpsi obat dapat dipengaruhi oleh faktor-2: -Luas tempat absorpsi -Aliran darah yg lewat tempat absorpsi -First effect (FPE) -Ada tidaknya ikatan protein thd obat
RUTE PEMAKAIAN
•INTRAVASKULAR - Intraarterial - Intrathecal
- Intravena - Intracardial
•EKSTRAVASKULAR - Peroral - Bukal , Sublingual - Rektal - Inhalasi - Intramuskular, Subkutan, Intraperitoneal Enteral Parenteral Topikal, Transdermal Biof-S1-05
Oral Non Oral
RUTE PEMAKAIAN OBAT
Lullman, Color Atlas Pharmacology
TUJUAN RUTE OBAT : 1.LOKAL 2.SISTEMIK
Lullman, Color Atllas Pharmacology, 2002
Budi S-01
IDEALNYA DELIVERI OBAT 1.Mudah diterima pasien & n pasien komplians 2.Reprodusibel 3.Mudah untuk diakhiri 4.Tidak ada / kecil ESO
RUTE PERORAL •Sediaan ditelan dan diabsorpsi dalam saluran cerna •Keuntungan : - Pemakaian mudah, sendiri - Ekonomis - Aman - Tidak sakit •Kerugian : - Mual, muntah -Tidak stabil dalam GIT - Absorpsi Errartic - Interaksi dengan makanan - First Metabolism Biof-S1-05
RUTE PERORAL(lanjut)
ABSORPSI OBAT – SALURAN CERNA •Sebagian besar obat diabsorpsi – difusi pasif •Terjadi sepanjang saluran cerna •Usus Halus >>> Luas permukaan >>>(MIKROVILI) Perfusi darah >>> Mempertahankan gradien konsentrasi obat antara lumen usus - darah Biof-S1-05
Budi S-01
RUTE PERORAL(lanjut)
FAKTOR ABSORPSI – SALURAN CERNA •PENGOSONGAN LAMBUNG •MOTILITAS USUS – WAKTU TRANSIT •PERFUSI DARAH KE GIT •INTERAKSI OBAT, MAKANAN •METABOLISME – FIRST METABOLISM Biof-S1-05
RUTE PERORAL(lanjut)
PENGOSONGAN LAMBUNG •Pengosongan isi lambung usus halus •Cairan dan Partikel < 1 mm tidak tertahan dalam lambung Feldman 1984 Soft drink Scrambled egg (digestible) Radiopaque (undigestible) •Partikel besar (tablet, kapsul) - ada makanan Biof-S1-05
GET 30’ 154’ 3-4 jam 3-6 jam
RUTE PERORAL(lanjut)
PENUNDAAN PENGOSONGAN LAMBUNG Laju absorpsi jumlah terabsorpsi
Beberapa obat tidak stabil dalam suasana asam Penundaan absorpsi terjadi peruraian contoh : Penisilin Faktor pengosongan lambung - makanan : karbohidrat, protein, lemak - obat : antikholinergik analgesik narkotik - Emosi - dll (lihat Shargel, Ritchel) Biof-S1-05
RUTE PERORAL(lanjut)
GERAKAN USUS •Gerakan peristaltik normal - mencampur isi usus - partikel obat kontak – mukosa usus
ABSORPSI
•Waktu tinggal (residence time) –harus cukup •Small Intestine Transit Time (SITT) 3 – 4 jam •Puasa lambung + usus 4 – 8 jam •Keadaan makan – SITT 6 – 12 jam •Faktor ?? Biof-S1-05
RUTE PERORAL(lanjut)
PERFUSI DARAH PADA GIT •Aliran darah penting untuk membawa obat Ke dalam sirkulasi sistemik •Pembuluh kapiler mesenterika •Aliran limfatik •“Splanchnis Circulation” 28% cardiac output Meningkat setelah makan
Biof-S1-05
RUTE PERORAL(lanjut)
PENGARUH MAKANAN – ABSORPSI OBAT •Mengubah --- pH, motilitas, GET, kelarutan obat - absorpsi obat ↑↑ : Griseofulvin - absorpsi obat ↓↓ : penisilin, tetrasiklin •Merangsang aliran empedu - ↑↑ kelarutan lemak, obat larut lemak • Beberapa obat basa, misal Cinnarizine - ↑↑ kelarutan -- ↑↑ absorpsi •Keadaan puasa : absorpsi lebih baik Biof-S1-05
RUTE PERORAL(lanjut)
PENYAKIT – ABSORPSI PERORAL
Penyakit dapat mengubah: - pH lambung – usus - Pengosongan lambung - Motilitas saluran cerna - Aliran darah intestin - Permeabilitas dinding usus - Sekresi enzim pencernaan - Sekresi empedu - Flora normal saluran cerna ABSORPSI OBAT Biof-S1-05
Biof-S1-05
First Metabolism - FPE
Hepatic Portal Pain
RUTE PERORAL(lanjut)
JALUR – VASKULARISASI •MULUT – VENA JUGULARIS INTERNA •LAMBUNG USUS •REKTAL
Biof-S1-05
PEMBULUH MESENTERIKA - VENA H. SUPERIOR - VENA H. MIDDLE - VENA H. INFERIOR