PEMERINTAH KABUPATEN ENDE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ENDE Jl. Prof. Dr. Yohanes WZ. Ende Tlp. (0381) 21031 - 21026
DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ENDE
TAHUN 2011
Kata Pengantar
Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan dokumen Pengeloaan Lingkungan Hidup (DPLH) Rumah Sakit Umum Daerah Ende dengan baik. Pembuatan Dokumen Pengeloaan Lingkungan Hidup (DPLH) ini dimaksud untuk sebagi upaya pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan bagi kegiatan yang sudah beroperasi tetapi belum dilengkapi dengan AMDAL atau UKL - UPL. Dokumen ini berisikan data dan informasi dari Rumah Sakit Umum Daerah Ende yang berkaitan dengan upaya pencegahan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan. Kami menyadari bahwa pembuatan dokumen ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu berbagai kritik, usul dan saran sangat diperlukan untuk penyempurnaan dokumen ini. Akhirnya kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan dokumen ini.
Ende, September 2011 DIREKTUR RSUD ENDE
dr. Yayik Pawitra Gati, SpM NIP. 19611013 198812 2 001
SURAT PERNYATAAN Kami yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: dr. Yayik Pawitra Gati, SpM
Alamat
: Jl. Prof. Dr. Yohanes WZ. Ende
Jabatan
: Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ende
Penanggungjawab Kegiatan
: Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ende
Nama Perusahan
: Rumah Sakit Umum Daerah Ende
Alamat Kantor
: Jl. Prof. Dr. Yohanes WZ. Ende Tlp. (0381) 21031 - 21026 Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah
Rencana Lokasi Usaha dan/ atau Kegiatan
: Jl. Prof. Dr. Yohanes WZ. Ende
Jenis Usaha dan/ atau Kegiatan
: Pelayanan jasa Rumah Sakit Umum Daerah Ende
Dengan ini menyatakan 1. DPLH tersebut diatas telah disusun dengan memperhatikan pengarahan dari Instansi yang membidangi usaha dan/ atau kegiatan yang bersangkutan 2. Kami berjanji dan bersedia melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai yang tercantum di dalam dokumen DPLH serta bersedia dipantau dampaknya oleh Instansi/ pihak yang berwewenang sesuai peraturan yang berlaku 3. Bila kami tidak melaksanakan DPLH sebagaimana dimaksud di ata, kami bersedia menghentikan kegiatan perusahan dan bersedia menanggung semua kerugian serta segala resiko yang ditimbulkan oleh usaha dan/ atau kegiatan kami 4. Kami melaporkan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup perusahaan kepada instansi yang bertanggungjawab secara berkala 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan 5. Apabila terjadi perubahan proses produksi dan/ atau peningkatan luasan lahan dan/ atau peningkatan proses produksi sehingga tidak sesuai dengan dokumen, maka kami segera akan menyempurnakannya. Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ende, 30 September 2011 DIREKTUR RSUD ENDE
dr. Yayik Pawitra Gati, SpM NIP. 19611013 198812 2 001
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Surat Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel BAB I DATA UMUM A.
Identitas Penanggungjawab Usaha dan / atau kegiatan
B.
Lokasi Kegiatan :
C.
Jenis Usaha
D.
Masa Operasi :
E.
Saran/ Fasilitas yang ada
BAB II Identifikasi Dampak A.
Jenis Dampak
B.
Sumber Dampak
C.
Dampak yang terjadi
BAB III Pengelolaan Lingkungan A.
Cara/ Teknik Pengelolaan yang sekarang dilakukan
B.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
C.
Rencana Perbaikan Pemantauan yang akan dilakukan
BAB IV Pemantauan Lingkungan A.
Cara/ teknik pemantauan yang sekarang dilakukan
B.
Lokasi Pemantauan Lingkungan
C.
Hasil Pemantauan yang pernah dilakukan
D.
Rencana Perbaikan Pemantauan yang akan dilakukan
LAMPIRAN – LAMPIRAN 1. Matrik Pengelolaan Lingkungan 2. Matrik Pemantauan Lingkungan 3. Denah 4. Foto Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
BAB I
DATA UMUM A. Identitas Penanggungjawab Usaha dan / atau kegiatan Nama : dr. Yayik Pawitra Gati, SpM NIP :19611013 198812 2 001 Pangkat/ Gol : Pembina Tingkat I Jabatan : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ende B. Lokasi Kegiatan : Jl. Prof. Dr. Yohanes WZ. Ende Tlp. (0381) 21031 - 21026 Kelurahan Paupire, Kecamatan Ende Tengah Luas tanah Sebelah utara Sebelah timur Sebelah selatan Sebelah barat
: 40.314M² : Jalan Sam Ratulangi : Pemukiman penduduk : Jalan Prof. W.Z. Yohanes : Selokan
Luas bangunan : Sarana gedung/ ruang instalasi Kantor Gedung Instalasi Gawat Darurat Mushola Incenerator Ruang generator Ruang Oksigen konsentrator Gedung Dapur dan laundry Gedung Paviliun melati Gedung kebidanan dan perinatal Bank darah Rumah dinas dokter umum Asrama putra lama Rumah pompa air Asrama putri Gedung Instalasi Penunjang Sarana RS (IPSRS) Kamar mayat Gedung perawatan penyakit bedah Gedung perawatan penyakit dalam Gedung kebidanan dan kandungan Gedung operasi Gedung Intensive Care Unit (ICU) Gedung laboratorium Apotik ASKES Poliklinik Apotik rawat inap Gedung perinatal Gedung perawatan anak Gedung radiologi Gedung kebidanan & kandungan kelas I dan II Gedung kebidanan & kandungan kelas III
10.565,5 M² : 456 m² : 251 m² : 131 m² : 36 m² : 72 m² : 72 m² : 160 m² : 120 m² : … m² : … m² : 69 m² : 74 m² : 15 m² : 210 m² : 130 m² : 1.047 m² : 402 m² : 402 m² : 402 m² : 403 m² : 164 m² : 198 m² : 108 m² : 114 m² : 100 m² : 54 m² : 72 m² : 150 m² : 108 m² : 108 m²
Rumah dinas dokter ahli kandungan Rumah dinas dokter ahli anak Rumah dinas dokter umum Gedung Genset lama (gudang beras) Rumah dinas direktur Selasar Taman bunga Jalan (paving depan) Pagar Taman doa Gedung praktek dokter RS Gedung PMI Gedung perawatan penyakit anak Asrama putra Gedung farmasi RS Tempat parkir kendaraan RS Drainase
: 80 m² : 80 m² : 65 m² : 24 m² : 144 m² : 1.430 m² : 1.168 m² : 150 m² : 200 m² : 384 m² : 292,5 m² : 162 m² : 396 m² : 94,4 m² : 6.634 m² : 249 m² : 270 m²
C. Jenis Usaha Rumah Sakit berdasarkan teori mempunyai tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medic dan non medic yang didalamnya melalukan proses kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan social, budaya. Dalam menyelenggarakan upaya dimaksud dapat mempergunakan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar terhadap lingkungan (Agustiani, dkk, 1998).
D. Masa Operasi : Gedung RSUD Ende (gedung baru) mulai digunakan sejak tahun 1990 sampai dengan sekarang
E. Saran/ Fasilitas yang ada : 1. Sertifikat yang dimiliki : Rumah Sakit Umum Daerah Ende telah memiliki Sertifikat Akreditas Bersyarat dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan No. YM.01.10/ III/ 5890/ 10 untuk pelayanan : 1. Pelayanan istrasi dan Manajemen 2. Pelayanan Medis 3. Pelayanan Gawat Darurat 4. Pelayanan Keperawatan 5. Reka Medis Rumah Sakit Umum Daerah Ende menargetkan tahun 2012 sudah terakreditas penuh. 2. Pelayanan yang diberikan : RSUD Ende telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pelayanan melaksanakan kegiatan dimasing-masing instalasi dan unit kerja yaitu : Bagian Pelayanan 1. Instalasi rawat jalan Instalasi rawat jalan terdiri dari : Poli penyakit dalam
Poli bedah Poli kandungan Poli anak Poli mata Poli gigi Poli fisioterapi
2. Instalasi rawat inap Pasien datang dengan rujukan dari dokter praktek, rujukan dari puskesmas, rumah sakit lain dan datang sendiri melalui loket UGD dan poli yang membutuhkan perawatan lebih lanjut yang perlu diinapkan akan diantar ke masing-masing ruangan perawatan sesuai dengan kasus yang diderita oleh pasien/ pengunjung . Instalasi rawat inap terdiri dari : Ruang rawat penyakit dalam Diruangan rawat penyakit dalam melakukan diagnosis dan penatalaksanaan demam, diare, batuk dan sesak napas, hiper/ hipotensi. Anemia, perubahan berat badan, kelainan jantung bukan akut, gangguan lambung dan kerongkongan, gangguan metabolic endokrin, gangguan ginjal dan trakfus urinarius dan alergi. Hiperpireksia tanpa/ dengan kejang. Pasien juga mendapat pelayanan spesialistik. Ruang operasi (OK) Memberikan pelayanan untuk menunjang pelayanan anestesiologi dan bedah minimal dan pembedahan : penanganan kegawat-daruratan pada bedah akut abdomen (kolik, ileus, apendisitis, trauma). Melakukan bedah minor (insisi abses, ekstirpasi tumor kecil jinak pada kulit, ekstraksi kuku/ benda asing, sirkumsisi. Trauma tumpul : merusak organ/ tidak merusak organ penting. Patah tulang tertutup/ terbuka, luksasi, dislokasi. Bedah kecil (false emergency). Pasien juga mendapat pelayanan spesialistik oleh dokter ahi bedah.
Ruang perawatan bedah Memberikan pelayanan anastesi dan reanimasi dengan memberikan anastesi dan analgesia bagi pasien pembedahan dan tindakan medic lain yang menimbulkan rasa takut, cemas dan nyeri, resusitasi jantung, paru dan otak, melakukan tindakan penunjang hidup pasien gawat karena trauma atau penyakit medic lain, melakukan penatalaksanaan gangguan keseimbangan cairan, asam, basa, gas darah dan metabolism, serta melakukan penatalaksanaan nyeri kronis. Pelayanan anastesi dan reanimasi mencakup pelayanan pada periode pra-anastesi, selama anastesi dan pasca anastesi. Ruang rawat penyakit kandungan dan kebidanan Fungsi dari unit kebidanan dan penyakit kandungan ini adalah pelayanan yang berhubungan dengan alat reproduksi wanita dan penanganan penyakit kandungan. Memberikan pelayanan antenatal dan post natal. Mendiagnosis dan menangani vaginitis, servisitis adnixitis dan ekstirpasi kista kelenjar Bartholini, pelayanan keluarga berencana, memberikan pertolongan persalinan normal dan patologik (ekstraksi vakum, forceps embriotomi dan SC. Pelayanan Inpartu : Neonatus premature. Pasien juga mendapatkan pelayanan spesialistik dari dokter ahli kandungan (obgyn).
Ruang rawat anak Pasien mendapatkan pengawasan tumbuh kembang anak, melaksanakan imunisasi, diagnosis dini kelainan bawaan dan keganasan dan foto terapi. Pasien anak mendapat pelayanan spesialistik dari dokter spesialis anak untuk perawatan penyakit infeksi, penyakit non infeksi dan pediatric gawat darurat. Ruang rawat perinatal Perawatan bayi baru lahir dengan kondisi sehat (berat badan normal, partus tanpa penyakit/ komplikasi) harus rawat gabung (Rooming in) dengan ibunya. Pasien mendapatkan pengawasan tumbuh kembang anak, melaksanakan imunisasi, diagnosis dini kelainan bawaan dan keganasan dan foto terapi. Melakukan perawatan bayi dalam incubator. Pasien anak mendapat pelayanan spesialistik dari dokter spesialis anak untuk perawatan perinatologi. Ruang rawat intensive (ICU) Memberikan pelayanan pengelolaan resusitasi segera untuk pasien gawat, tunjangan kardoi-respirasi jangka pendek, dan mempunyai peran penting dalam pemantauan serta pencegahan penyulit pada pasien medic dan bedah yang berisiko. Dilakukan ventilasi mekanik dan pemantauan kardiovaskuler sederhana selama beberapa jam. Ruang rawat pavilion Memberikan asuhan keperawatan untuk pasien dengan penyakit yang dapat dilayani oleh dokter spesialis 4 dasar di unit rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat. Memberikan pelayanan perawatan intensif untuk menunjang dan menyelamatkan hidup sesuai dengan pelayanan spesialistik yang ada.
Ruang rawat khusus Memberikan asuhan keperawatan untuk pasien khusus dengan penyakit menular di unit rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat. Memberikan pelayanan perawatan intensif untuk menunjang dan menyelamatkan hidup sesuai dengan pelayanan spesialistik yang ada.
3. Instalasi rawat darurat Memberikan pelayanan gawat darurat selama 24 jam untuk pertolongan pertama pada pasien gawat darurat. Memberikan diagnosis dan upaya penyelematan jiwa. Mengurangi kecacatan dan kesakitan penderita dalam keadaan sebelum dirujuk. Memberikan pelayanan gawat darurat spesialistik bidang bedah, bidang medic non bedah, bidang obstetric ginekologi selama 24 jam. Diagnosis dan penanggulangan : - Renjatan (shock kardiogenik, hipovolemik,) - Hemoragik, septik - Pireksia/ Hiperpireksia - Kegawatan Kardiovaskuler : payah jantung akut, asma kardiale, infark jantung akut, hipertensi berat, ensefalopatia-hipertensive - Penurunan kesadaran : ketosis, uremia,heoatik, koma, CVA, malaria selebral - Gangguan keseimbangan asam basa - Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
-
Gangguan pernafasan; asfiksia Asma bronkiela/ Status asmatikus Pneumotorax Efusi pleurai Pendarahan hematemesis, hemoptea
Bagian Penunjang 1. Unit penunjang medis Farmasi - Melakukan perencanaan, pengedaan dan penyimpanan obat, alat kesehatan, reagensia,radiofarmasi, gas medic sesuai daftar obat RS (Formularium RS) - Melakukan kegiatan peracikan obat sesuai permintaan dokter baik untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap. - Mendistribusikan obat, alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medic - Memberikan pelayanan informasi obat dan melayani konsultasi obat.
Radiologi Memberikan pelayanan radio diagnostic non invasive dengan dan tanpa kontras, mendukung kegiatan unit lainnya selama 24 jam
Laboratorium Pelayanan patologi klinik : Melakukan pemeriksaan rutin dan atas indikasi untuk sediaan urin, feses rutin, cairan tubuh lainnya, hematologi klinik, imonologi klinik , mikrobiologi klinik, kimia klinik. Memberikan konsultasi labatorium
Elektromedis Pelayanan yang dilakukan adalah pelayanan yang tidak berhubungan langsung dengan pasien. Petugas elektromedis bertanggungjawab terhadap pemeliharaan dan perbaikan peralatan kedokteran.
Fisioterapi Jenis pelayanan yang diberikan di poli fisioterapi adalah Diathermy Ultrasound dan shot wave diathermi, manual terapi, traksi, terapi latihan/ exercise, massage, infrared, static baycicle dan pelayanan lain yaitu tindakan manipulative untuk mobilisasi sendi.
Bank Darah Instalasi yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan stok darah dari Unit Transfusi Darah PMI yang berasal dari kegiatan donor darah baik yang dilakukan secara pribadi maupun oleh kelompok yang kemudian akan dilakukan uji cocok serasi sebelum diserahkan kepada petugas ruangan untuk ditranfusikan kepada pasien.
2. Unit penunjang non medis Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit (IPSRS) Instalasi ini terdiri dari 5 unit yaitu elektromedis dan perbengkelan, listrik, oksigen, bangunan, Air bersih dan sanitasi lingkungan.
Unit kamar jenazah Penyimpanan sementara jenazah sebelum diambil oleh keluarganya, dan atau tempat mengeringkan mayat setelah dimandikan, selain itu dipakai
untuk keperluan otopsi mayat. Pelayanan untuk kamar mayat dilakukan 24 jam/ hari selama 7 hari dalam seminggu.
Dapur/ Gizi Memberikan pengadaan makanan bagi pasien rawat inap dan pengadaan makanan diet khusus
Laundry Loudry bertanggungjawab terhadap kebersihan linen rumah sakit.
Sistem informasi manajemen rumah sakit Rekam Medis (Catatan Medis) : Suatu unit yang merekam dan menyimpan berkas jati diri riwayat penyakit, hasil pemeriksaan dan pengobatan pasien.
Bagian istrasi Untuk menyelengarakan tugasnya Bagian Tata Usaha/ istrasi mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Pengelolaan surat menyurat 2. Pengelolaan perlengkapan, rumah tangga, keprotokolan dan hubungan masyarakat 3. Pengelolaan istrasi kepegawaian dan diklat 4. Pengkoordinasi,penyusunan program,evaluasi dan pelaporan kegiatan 5. Pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan
Bagian Keuangan Melaksanakan penyelenggaraan Pemerintahan Bidang Keuangan Rumah Sakit. Untuk menyelengarakan tugasnya bidang Keuangan mempunyai fungsi sebagai brikut: 1. Pengelolaan bahan dalam rangka penyusunan anggaran Rumah Sakit Penyiapan data untuk keperluan pembinaan pengelolaan keuangan Rumah Sakit. 2. Pengelolaan pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit bidang keuangan dan akuntansi. 3. Pelaksanaan sosialisasi kegiatan bidang keuangan dan akuntansi. 4. Pengelolaan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan unit terkait pada Rumah Sakit di bidang keuangan dan akuntansi. 5. Pelaksanaan evaluasi dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pada Rumah Sakit di bidang keuangan dan akuntansi 6. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit bidang keuangan dan akuntansi. Secara umum limbah rumah sakit dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu : Sampah atau limbah klinis/ medis dan non klinis/ medis baik padat maupun cair. Bentuk limbah klinis/ limbah medis bermacam-macam dan berdasarkan potensi yang terkandung didalamnya dapat dikelompokan sebagai berikut : Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotomg atau menusuk kuli seperti jarum hipodermik , perlengkapan intravena, pipet Pasteur, pecahan gelas, pisau bedah Limbah infeksius : limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif). Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/ isolasi penyakit menular. Limbah jaringan tubuh meliputi organ anggota badan, darah dan cairan tubuh, biasanya dihasilkan pada saat
pembedahan atau otopsi. Limbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. Limbah farmasi dapat dihasilkan dari obat-obatan kadaluarsa, obat yang terbuang karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat-obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat. Limbah Kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis, veterinary, laboratorium, proses sterilisasi Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis. Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit, juga menghasilkan sampah non klinis/ sampah non medis. Sampah non medis bias berasal dari kantor atau istrasi, unit pelayanan (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari ruangan pasien, siasa makanan buangan, sampah dapur (sisa pembukus, sisa makanan/ bahan makanan, sayur dan lain-lain). Limbah cair rumah sakit mengandung bermacam-macam mikroorganisme pathogen. Limbah rumah sakit mengandung bahan organic dan anorganik tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor seperti BOD, COD, pH, mikrobiologik dan lain-lain (data terlampir) 3. Mekanisme Pelayanan/ Alur pelayanan : Bagian Pelayanan : 1. Instalasi rawat jalan Pelayanan diberikan kepada pengunjung/ pasien lama dan pasien baru mulai dari loket untuk mendapatkan karcis, Setelah memperoleh karcis, pengunjung/ pasien menuju poli sesuai dengan keluhan pasien untuk mendapat pelayanan di masing-masing poli berdasarkan keluhannya, Setelah dari poli,pasien/ pengunjung kembali ke loket untuk menyerahkan status penyakitnya. Untuk pasien umum menuju kasir untuk penyelesaian istrasi. Untuk pengunjung/ pasien peserta asuransi (Jamkesmas, Jamkesda) ke loket ASKES untuk mengurus jasa perawatan yang akan dibebankan melalui kartu ASKES. 2. Instalasi rawat inap Ruang rawat penyakit dalam Menerima pasien dari UGD, Poli, ICU dan pindahan dari ruang rawat lain untuk dirawat sesuai dengan kebutuhan pasien dan tindakan medis yang harus diterima oleh pasien. Setelah mendapatkan perawatan, pasien sembuh akan dipulangkan setelah selesai mengurus istrasi, Pasien yang dirawat di ruang perawatan penyakit dalam ada yang dipindahkan ke ICU, paviliun, RPK, bedan, VK dan nivas sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasien. Bagi pasien yang belum sembuh atas permintaan dan kebutuhan pasien dapat dirujuk ke rumah sakit lain. Untuk pasien meninggal setelah penyelesaian istrasi akan diantar ke kamar mayat sebelum diambil oleh keluarga pasien.
Ruang operasi (OK) Ruang operasi menerima pasien dari jam kerja (poli, IGD, VK. Nifas, bedah, paviliun) dan diluar jam kerja (VK dan IGD). Jenis operasi yang dilakukan di RSUD Ende adalah : operasi kecil, operasi sedang, operasi mata dan operasi besar. Setelah melaksanakan persiapan operasi yaitu :
mengganti pakaian pasien dengan baju operasi, mengecek kelengkapan ceklist pasien dan mengkaji keadaan umum pasien maka dokter yang menangani akan melakukan tindakan operasi (tindakan pembedahan). Setelah selesai tindakan pembedahan pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan untuk diobservasi sampai membaik. Setelah itu baru dipindahkan ke ruang perawatan seperti ruang nifas, paviliun dan ruang perawatan bedah. Ada juga pasien yang dipindahkan ke ruang ICU sesuai dengan keadaan pasien. Untuk pasien operasi mata pasien dapat dipulangkan atau di pindahkan ke ruang perawatan bedah. Ruang perawatan bedah Setelah dari ruang operasi, pasien dari OK, UGD, Poli, RPD I, II dan RPA masuk ke ruangan perawatan bedah. Setelah mendapatkan perawatan, pasien sembuh akan dipulangkan setelah selesai mengurus istrasi, Pasien yang dirawat di ruang perawatan bedah ada yang dipindahkan ke ICU, paviliun, RPD, VK dan nivas sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasien. Bagi pasien yang belum sembuh atas permintaan dan kebutuhan pasien dapat dirujuk ke rumah sakit lain. Untuk pasien meninggal setelah penyelesaian istrasi akan diantar ke kamar mayat sebelum diambil oleh keluarga pasien. Ruang rawat penyakit kandungan dan kebidanan Pasien yang datang dari poli, datang sendiri, rujukan, visum et repertum ada yang dipulangkan dengan pengobatan, dipulangkan untuk melengkapi pemeriksaan penunjang, diambil alih laboratotium/ SMF yang lain. Untuk pasien ibu melahirkan setelah proses persalinan ada yang dipindahkan ke paviliun sesuai permintaan pasien. Bagi pasien perlu pengawasan ketat (observasi ICU) memerlukan tindakan khusus SC, petugas VK menghubungi petugas OK (operasi) dan dokter anastesi. Petugas perinatal menghubungi dokter spesialis anak. Setelah tindakan khusus SC ada yang dirawat di ruang nifas, paviliun dan ada yang di ruangan ICU berdasarkan permintaan dan kebutuhan pasien. Bagi pasien sembuh akan dipulangkan. Ruang rawat anak Ruang rawat anak menerima pasien anak dari poli, UGD dan ICU. Setelah pasien anak dirawat, jika sembuh akan diperbolehkan pulang setelah menyelesaikan istrasi. Jika ada indikasi tertentu pasien diminta untuk control ke poli, tempat praktek dokter atau ke puskesmas terdekat. Ada juga pasien anak dipindahkan ke ICU untuk perawatan lebih lanjut atau pindah ke ruang paviliun atas permintaan keluarga pasien. Bagi pasien yang meninggal dapat diambil oleh keluarga setelah menyelesaikan istrasi. Ruang rawat perinatal Bayi yang dirawat di ruang perinatal adalah bayi partus luar masuk melalui UGD dan bayi lahir yang melalui operasi SC serta bayi lahir spontan/ penyulit lahir yang dilahirkan di ruangan VK. Bagi bayi sehat bisa menyusui akan dirawat gabung dengan ibunya. Bagi bayi yang bermasalah akan diassesment oleh dokter untuk diketahui keadaan dan perkembangannya. Bayi yang sehat akan dirawat gabung dengan ibunya, sedangkan yang masih bermasalah dilakukan perawatan lanjutan. Bagi bayi sehat yang sudah diperbolehkan pulang setelah menyelesaikan istrasi.
Ruang rawat intensive (ICU) Ruang ICU menerima pasien dari UGD, Poli, OK (kamar operasi), ruang rawat biasa. Di ruangan ICU pasien mendapatkan perawatan sesuai dengan kebutuhan pasien. Apabila kondisi pasien sudah lebih stabil maka pasien akan dipindahkan ke ruang rawat biasa. Ada juga pasien yang kembali dipindahkan ke ruang operasi untuk perawatan lebih lanjut. Untuk pasien yang sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa bagi yang sudah sembuh akan diperbolehkan pulang setelah penyelesaian istasi. Bagi pasien yang meninggal akan dipindahkan ke kamar jenazah sebelum diambil keluarga. Ruang rawat pavilion Ruang paviliun menerima pasien dari OK (operasi), UGD, ICU, Poli, RPD I dan II, RPB, RPA, VK dan ruang nifas. Setelah mendapatkan perawatan di ruang paviliun, dapat dipulangkan karena sembuh dan ada yang dipindahkan ke ruang ICU untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Untuk pasien meninggal setelah penyelesaian istrasi akan diantar ke kamar mayat sebelum diambil oleh keluarga pasien. Ruang rawat khusus Ruang rawat khusus menerima pasien dengan penyakit menular dari UGD, dan poliklinik. Sedangkan dari ruang rawat inap, pasien ruang rawat khusu adalah pindahan dari RPD I, II dan III, ICU, RPB, RPA, VK dan ruang nifas. Setelah mendapatkan perawatan khusus, pasien dapat dipulangkan karena sembuh dengan pengobatan artinya dirujuk ke puskesmas, dokter praktek guna melakukan kontorl. Ada juga pasien dari ruang rawat khusu yang dipindahkan ke ruang ICU untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Untuk pasien meninggal setelah penyelesaian istrasi akan diantar ke kamar mayat sebelum diambil oleh keluarga pasien. 3. Instalasi rawat darurat Pasien yang datang diterima oleh dokter/ perawat. Perawat melakukan pengkajian pasien. Dokter dan perawat memberikan tindakan . Setelah itu melakukan observasi perkembangan pasien. Bagi pasien yang boleh pulang dengan pengobatan akan dipulangkan setelah penyelesaian istrasi. Untuk pasien yang memerlukan pemerikasaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium dan radiologi akan diambil sampel oleh perawat dan akan diantar ke radiologi untuk foto rongsen. Setelah itu pasien akan diantar ke ruang rawat inap untuk perawatan lebih lanjut. Sedangkan pasien dengan memerlukan tindakan khusus akan segera diantar ke ruang rawat inap seperti ICU dan ruang operasi untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Hanya dokter yang dapat menyatakan pasien datang sudah meninggal dengan membuat surat kematian. Perawat melakukan perawatan pasien sudah meninggal. Bagian Penunjang 1. Unit penunjang medis Farmasi : 1. Alur pelayanan resep BHP/ Alkes pasien umum rawat jalan Pasien/ pengunjung/ keluarga pasien yang datang ke bagian farmasi membawa resep. Petugas farmasi akan melakukan skrining resep. Dari hasil skrining dapat diketahui apakah BHP tersedia atau tidak tersedia.Bagi BPH yang tidak tersedia dilakukan apograph. Bagi BHP yang tersedia, petugas akan memberikan rincian harga. Setelah itu pasien/ pengunjung membayar di kasir. Petugas melakukan penyiapan BHP dan diserahkan ke pasien/ pengunjung/ keluarga pasien disertai
dengan KIE. Pasien/ pengunjung kembali ke poliklinik dan pasien/ pengunjung pulang. 2. Alur pelayanan resep obat, BHP/ Alkes pasien umum rawat inap Pasien/ pengunjung/ keluarga pasien yang datang ke bagian farmasi membawa resep. Petugas farmasi akan melakukan skrining resep. Dari hasil skrining dapat diketahui apakah BHP tersedia atau tidak tersedia. Bagi BPH yang tidak tersedia dilakukan apograph. Bagi BHP yang tersedia, petugas akan memberikan rincian harga. Setelah itu pasien/ pengunjung membayar di kasir atau bon. Petugas melakukan penyiapan BHP dan diserahkan ke pasien/ pengunjung/ keluarga pasien disertai dengan KIE. Obat diserahkan kepada petugas di ruang rawat inap. 3. Alur pelayanan resep obat pasien jamkesmas rawat jalan Pasien/ pengunjung/ keluarga pasien yang datang ke bagian farmasi membawa resep. Petugas farmasi akan melakukan skrining resep. Dari hasil skrining dapat diketahui apakah obat tersedia atau tidak tersedia.Bagi obat yang tidak tersedia dilakukan apograph. Bagi obat yang tersedia, petugas akan memeriksa apakah masuk daftar obat jamkesmas atau tidak. Untuk obat yang tidak masuk dalam daftar obat jamkesmas, pasien/ pengunjung/ keluarga pasien membayar di kasir. Untuk obat yang masuk dalam daftar jamkesmas, petugas melakukan penyiapan obat dan diserahkan ke pasien/ pengunjung/ keluarga pasien disertai dengan KIE. Pasien/ pengunjung kembali ke poliklinik dan pasien/ pengunjung pulang. 3.a. Alur pelayanan resep BHP/ Alkes pasien jamkesmas rawat jalan Pasien/ pengunjung/ keluarga pasien yang datang ke bagian farmasi membawa resep. Petugas farmasi akan melakukan skrining resep. Dari hasil skrining dapat diketahui apakah BHP/ Alkes tersedia atau tidak tersedia. Bagi BHP/ Alkes yang tidak tersedia dilakukan apograph. Bagi BHP/ Alkes yang tersedia, petugas melakukan penyiapan BHP/ Alkes dan diserahkan ke pasien/ pengunjung/ keluarga pasien disertai dengan KIE. Pasien/ pengunjung menyerahkan kepada petugas. 4. Alur pelayanan resep obat, BHP/ Alkes pasien jamkesmas rawat inap Pasien/ pengunjung/ keluarga pasien yang datang ke bagian farmasi membawa resep. Petugas farmasi akan melakukan skrining resep. Dari hasil skrining dapat diketahui apakah obat, BHP/ Alkes tersedia atau tidak tersedia. Bagi obat, BHP/ Alkes yang tidak tersedia dilakukan apograph. Bagi obat, BHP/ Alkes yang tersedia, petugas memeriksa apakah masuk dalam daftar jamkesmas atau tidak. Untuk obat yang tidak masuk dalam daftar obat jamkesmas, pasien/ pengunjung/ keluarga pasien membayar di kasir. petugas melakukan penyiapan obat, BHP/ Alkes dan diserahkan ke pasien/ pengunjung/ keluarga pasien disertai dengan KIE. Pasien/ pengunjung menyerahkan kepada petugas ruang rawat inap. 5. Alur pelayanan resep BHP/ Alkes pasien Askes dan Jamkesda rawat jalan dan rawat inap Pasien/ pengunjung/ keluarga pasien yang datang ke bagian farmasi membawa resep. Petugas farmasi akan melakukan skrining resep. Dari
hasil skrining dapat diketahui apakah BHP/ Alkes tersedia atau tidak tersedia. Bagi BHP/ Alkes yang tidak tersedia dilakukan apograph. Bagi BHP/ Alkes yang tersedia, petugas melakukan penyiapan BHP/ Alkes dan diserahkan ke pasien/ pengunjung/ keluarga pasien disertai dengan KIE. Pasien/ pengunjung menyerahkan kepada petugas. 6. Alur pengadaan obat dan BHP Farmasi Alur pengadaan obat, dan BHP farmasi dimuali dengan melihat stok opname gudang mingguan. Setelah itu membuat laporan stok. Dari laporan dapat dilihat apakah obat dan BHP/ alkes tersedia atau tidak. Bagi obat dan BHP/ alkes tidak tersedia dibuat rencana pengadaan. Setelah itu buat pesanan obat dan BHP farmasi.
Radiologi Pasien radiologi datang dari UGD, unit rawat inap, unit rawat jalan dan dokter praktek. Pasien terlebih dahulu daftar pada loket. Setelah itu menunggu diruang tunggu. Petugas akam memanggil nama pasien untuk diperiksa. Setelah itu kembali menunggu di ruang tunggu. Pasien dari UGD dan rawat inap kembali ke ruangan setelah mendapat informasi dari petugas. Untuk pasien dari unit rawat jalan dan kiriman dari dokter praktek mengambil rekening pada petugas dan kemudian membayar pada loket kasir. Hasil rongsen dapat dibawa ke poliklinik atau dokter pengirim.
Laboratorium Pemeriksaan laboratorium dilakukan ketika pasien membawa rujukan dari dokter baik itu dokter di poliklinik RS atau dari dokter praktek. Setelah itu dilakukan pengambilan sampel dan persiapan sampel. Setelah itu sampel dianalisa. Hasil analisa akan diinterpretasikan. Hasil interpretasi yang berupa hasil akan dipakai oleh dokter untuk mendiagnosa penyakit pasien.
Elektromedis Setiap hari petugas elektromedis melakukan survey ke semua ruangan untuk mengecek peralatan medis untuk mengetahui kerusakan alat. Peralatan yang rusak akan diperbaiki oleh petugas dan ada yang membutuhkan pihak ke-3.
Fisioterapi Pasien poli fisioterapi datang dari ruang rawat inap, rawat jalan dan dokter praktek melalui loket pendaftaran. Setelah selesai tindakan terapi, pasien membayar di loket kasir. Bagi peserta Askes dapat diklem melalui loket Askes.
Bank Darah Bank darah menerima darah dari dari Unit Transfusi Darah PMI yang berasal dari kegiatan donor darah baik yang dilakukan secara pribadi maupun oleh kelompok dan akan disimpan di penyimpanan stok darah. Ketika ada permintaan WB/ PC dari dokter maka akan dilakukan uji cocok serasi. Apabila kompatibel darah akan diserahkan kepada petugas ruangan untuk ditranfusikan kepada pasien. Bagi stok darah yang kadaluarsa yaitu lebih dari 28 hari, darah akan dimusnahkan dengan cara direndam dengan cairan bayclen kurang lebih setengah jam sebelum dibuang melalui spul hock. Kantong darah dibuang ditempat limbah medis sebelum diambil oleh petugas kebersihan.
2.
Unit penunjang non medis Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit (IPSRS) Setiap hari petugas dari IPRS melakukan survey ke semua ruangan untuk mengecek peralatan medis dan non medis untuk mengetahui kebutuhan bahan dan kerusakan alat. Ketersediaan bahan yang dimaksud termasuk oksigen. Setiap hari petugas dari ruangan sentral oksigen melakukan survey ke semua ruangan yang membutuhkan oksigen untuk mengetahui ketersediaan oksigen. Apabila ketersediaan oksigen sudah habis maka tabung oksigen yang kosong akan digantikan dengan tabung oksigen yang ada oksigennya. Kepala IPRS mengeluarkan surat perintah kerja kepada petugas IPRS sesuai dengan laporan yang diberikan. Peralatan yang rusak akan diperbaiki oleh petugas. Peralatan ada yang selesai diperbaiki dan ada yang membutuhkan pihak ke-3. Segala kegiatan petugas IPRS dilaporkan melalui buku kegiatan harian IPRS. Buku ini dijadikan acuan untuk membuat laporan bulanan pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit.
Unit kamar jenazah Unit kamar jenazah menerima pasien yang sudah meninggal dari semua ruangan. Selama ini pasien yang sudah meninggal dibawa oleh keluarga sebelum dipindahkan ke ruang jenazah.
Dapur Kegiatan dapur dimulai dari ruang penerimaan bahan makanan. Bahan makanan dipisah antara bahan makanan kering dan bahan makanan basah. Untuk bahan makanan kering simpan di ruang penyimpanan . Untuk bahan makanan basah dibawa ke area cuci bahan makanan kemudian disimpan di ruang penyimpanan bahan makanan basah. Dari ruang penyimpanan bahan makanan baik kering maupun basah dibawa ke ruang persiapan. Setelah itu dibawa ke ruang pengolahan untuk dimasak. Setelah itu masakan yang sudah jadi dibawa ke ruang penyajian yang kemudian didistribusikan kepada pasien rawat inap di masing-masing ruangan. Instalasi gizi dilengkapi dengan ruang penyimpanan perlengkapan, ruang pencucian peralatan. Sampah yang dihasilkan diletakan diwadah pembuangan sementara sampah dapur sebelum diangkut oleh petugas kebersihan.
Laundry Kegiatan laundry dimulai dari penerimaan dan pencatatan linen dari semua instalasi dan ruang perawatan. Setelah itu dilakukan pemisahan dan pencucian, pembilasan kemudian dilanjutkan dengan pengeringan. Setelah kering, disimpan dan didistribusikan ke tiap instalasi dan ruangan.
Sistem informasi manajemen rumah sakit - Rawat Jalan Pasien/ pengunjung mendaftar ke loket pendaftaran. Setelah mendaftar pasien/ pengunjung menuju poliklinik sesuai keluhan. Setelah pemeriksaan, status pasien dikembalikan ke loket. Bagi pasien umum melakukan pembayaran di kasir, dan status pasien dikembalikan lagi ke poliklinik dimana pasien diperiksa. Untuk peserta jaminan Askes atau asuransi lain mengikuti prosedur jaminan kesehatan yang digunakan.
- Rawat Inap Pasien datang dengan rujukan dari dokter praktek, puskesmas, rumah sakit lain atau datang sendiri melalui UGD atau poli. Pasien/ pengunjung mendaftar di loket pendaftaran. Bagi yang belum pernah berobat mendapatkan nomor Catatan Medik (CM) dan ….. Setelah itu pasien mendapatkan status rawat inap, maka pasien akan diantar ke ruang perawatan guna mendapatkan perawatan. Bagi yang belum sembuh dapat dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih lengkap . Bagi pasien sembuh diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk melakukan control ulang ke poliklinik, puskesmas atau dokter praktek. 3. Kapasitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende merupakan rumah sakit tipe C milik Pemerintah Daerah Kabupaten Ende yang memiliki kapasitas 115 tempat tidur yang terdiri dari : 1. Ruang penyakit dalam (RPD) : 36 tempat tidur 2. Ruang penyakit bedah (RPB) : 16 tempat tidur 3. Ruang penyakit anak (RPA) : 20 tempat tidur 4. Ruang kebidanan dan kandungan (RKK) : 17 tempat tidutur 5. Ruang Intensive Care Unit (ICU) : 5 tempat tidur 6. Ruang perinatal : 10 tempat tidur 7. Ruang paviliun : 4 tempat tidur 8. Ruang VIP : 14 tempat tidur 9. Ruang perawatan dengan alokasi setiap kelasnya sebagai berikut : Ruang kelas I : 27 tempat tidur Ruang kelas II : 22 tempat tidur Ruang kelas III : 48 tempat tidur RSUD Ende mempunyai 1 ruangan rawat inap yang dikhususkan untuk merawat pasien dengan penyakit menular, ruang ini adalah RPK (Ruang Perawatan Khusus) dengan alokasi 7 tempat tidur. Kapasitas Pelayanan di RSUD Ende dapat diukur berdasarkan indicator pelayanan. Hal ini dapat dilihat dalam table sebagai berikut : Tabel Indikator Pelayanan RSUD Ende tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
JENIS KEGIATAN Pasien awal Penderita masuk Penderita keluar Penderita mati Mati > 48 jam Mati < 48 jam Lama dirawat Hari perawatan Bed Occupancy Rate (BOR) Length Of Stay (LOS) Turn Over Interval (TOI) Bed Turn Over (BTO) Net Death Rate (NDR) Gross Death Rate Maternal Death Raet (MDR) NeonatalDeath Rate (NDR) Rata-rata penderita/ hari Rata-rata penderita/ bulan Jumlah kunjungan pasien baru Jumlah kunjungan pasien lama Jumlah persalinan
TOTAL 115 TT 47 6826 6574 258 121 137 25057 25146 60,00 3,67 2,46 59,41 17,71 37,76 3,88 36,74 18,70 47,40 17523 13586 1283
KETERANGAN pasien pasien pasien pasien pasien pasien hari hari % hari hari kali ‰ ‰ ‰ ‰ pasien pasien pasien pasien pasien
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
46
47
48
49
Persalinan normal Persalinan abnormal/ vakum Sectio Caesaria Kematian ibu bersalin Kematian perinatal Bayi lahir mat/ IUFD Bayi lahir hidup Bayi lahir < 2500 gram Bayi lahir > 2500 gram Bayi gamely/ kembar Jumlah kunjungan rawat jalan Jumlah kunjungan IGD Rata-rata kunjungan rawat jalan/hari Rata-rata kunjungan UGD/ hari Jumlah kegiatan di kamar operasi Hari buka poliklinik Abortus Mola Hidatidosa Kehamilan ektopik Patologi klinik/ labor Radiologi USG EKG Transfusi darah (cc) a) Jumlah pasien b) Total bag Pengadaan obat a) Jumlah item obat b) Jumlah obat yg tersedia Resep yang dilayani a) Rawat jalan b) UGD c) Rawat inap Resep yang tidak dilayani a) Rawat jalan b) UGD c) Rawat inap Kegiatan rujukan a) Dari luar ke RSUD Ende b) Dari RSUD Ende ke luar
866 24 393 5 46 57 1239 235 1004 13 20515 10594 56,20 29,02 820 298 137 4 8 20012 3414 897 854 184640 291 784 4382 2227 2158 73580 11383 19301 42896 28021 4130 8946 14945 692 673 19
pasien pasien pasien pasien bayi bayi bayi bayi bayi bayi pasien pasien pasien pasien pasien hari pasien pasien pasien pasien pasien pasien pasien cc pasien Kantong/ bag item item item item item item item item item item pasien pasien pasien
Sumber : Rekam Medis RSUD Ende Tahun 2010. Salah satu factor yang mempengaruhi kinerja pelayanan kesehatan adalah tenaga kerja. Ketersediaan tenaga kerja di RSUD Ende (data per Juni 2011) sejumlah 403 orang yang terdiri dari tenaga PNS sebanyak 364 orang, tenaga kontrak sebanyak 17 orang, tenaga sukarela sebanyak 5 orang, pegawai tidak tetap (PTT) sebanyak 5 orang dan cleaning service sebanyak 39 orang. Dari 403 orang terdiri dari masing-masing profesi dan tingkat pendidikan sebagai berikut : 1. Tenaga medis : 20 orang 2. Tenaga perawat : 184 orang 3. Pembantu perawat : 4 orang 4. Tenaga farmasi : 16 orang 5. Tenaga kesehatan lingkungan : 2 orang 6. Tenaga gizi : 2 orang 7. Tenaga fisi terapi : 4 orang 8. Tenaga teknis medis : 46 orang 9. Tenaga non keperawatan : 21 orang 10. Tenaga dengan ijazah SLTA : 49 orang 11. Tenaga dengan ijazah SLTP dan SD : 16 orang.
Dari hasil kajian atau survey yang dilakukan oleh petugas sanitarian diketahui bahwa produksi limbah padat maupun limbah cair adalah sebesar : Rata-rata limbah padat yang dihasilkan adalah sebesar 3,2 kg per tempat tidur per hari. Rumah Sakit Umum Daerah Ende menyediakan 115 tempat tidur, berarti dalam 1 hari produksi limbah padat diperkirakan sebanyak 368 kg. Dari limbah padat terdapat 85,376 kg adalah limbah padat yang bersifat infeksius, sedangkan 282,624 kg nya adalah limbah padat domestic.
Limbah cair yang dihasilkan adalah 416,8 liter per tempat tidur per hari, berarti dari 115 tempat tidur yang tersedia, limbah cair yang dihasilkan dalam 1 hari adalah sebesar 47,932 liter. 4. Sarana Penunjang a. Instalasi Listrik Sumber energy untuk memenuhi kebutuhan kegiatan operasional RSUD Ende disediakan dari PLN dengan kapasitas 105 KVA. Disamping itu juga menggunakan energy cadangan yang berasal dari Genzet dengan kapasitas 250 KVA. Adapun denah instalasi listrik sebagaimana terlampir. b. Instalasi Air Pasokan Air di RSUD Ende berdasarkan volume bak penampung (reserfoid) setiap hari adalah sebesar 40.000 liter. Kebutuhan air RSUD Ende dipenuhi dari PDAM dan Sumber mata air Woloare dengan perkiraan keperluan perhari nya adalah sebagai berikut : Kebutuhan pasien : 63.500 liter Kebutuhan karyawan : 2.618 liter Kebutuhan pengunjung : 3.240 liter Keperluan lain (taman) : Dilihat dari rata-rata kebutuhan akan air bersih di RSUD Ende, maka dapat disimpulkan bahwa ketersediaan air bersih di RSUD Ende adalah sangat terbatas bahkan mengalami kekurangan air. Adapun denah instalasi air sebagaimana terlampir.
BAB II IDENTIFIKASI DAMPAK Keberadaan kegiatan RSUD Ende, diperkirakan dapat memberikan dampak terhadap lingkungan. Adapun uraian perkiraan dampak yang terjadi adalah sebagai berikut : A. Jenis Dampak 1. Menurunnya kualitas udara 2. Menurunnya kualitas air tanah 3. Berkembangnya vector penyakit (lalat, kecoa, tikus), kuman, bakteri dan virus serta efek radiasi 4. Gangguan kelancaran lalu lintas 5. Persepsi masyarakat (positif dan negative) B. Sumber Dampak 1. Kegiatan operasional genset/ mesin dirasakan bilamana listrik PLN padam 2. Kegiatan operasinal RSUD Ende baik kegiatan medis dan non medis 3. Kegaiatan parkir C. Dampak yang terjadi 1. Debu dan kebisingan 2. Tercemarnya air tanah/ sumur 3. Menurunnya derajad kesehatan masyarakat RSUD Ende disekitar RSUD Ende 4. Keluhan dan tanggapan negative/ positif dari kegiatan RSUD Ende 5. Debu, kebisingan, rawan kecelakaan dan kemacetan lalu lintas
BAB III PENGELOLAAN LINGKUNGAN Dari bahasan prakiraan dampak yang terjadi dari kegiatan RSUD Ende, upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan terhadap perkiraan dampak yang terjadi adalah sebagai berikut : 1. Menurunnya kualitas udara berupa debu dan kebisingan akibat dari kegiatan operasional genset/mesin diesel A. Cara/ teknik pengelolaan yang dilakukan sekarang Rata-rata penggunaan perhari adalah sebesar 85 KVA. Untuk penggunaan Genzet, pemanasan otomatis dilakukan pada setiap hari Senin, Rabu, dan hari Sabtu jam 10.00 WITA. Selain pada hari-hari tertentu setiap hari petugas di ruangan genzet melakukan pemanasan otomatis kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit. Akibat dari pemanasan otomatis ini adalah menimbulkan kebisingan. B. Lokasi pengelolaan lingkungan Lokasi ruang genzet adalah bersebelahan dengan ruangan oksigen. Dua ruangan ini letaknya tidak jauh dari ruangan ICU, namun kebisingan yang ditimbulkan tidak mengganggu kenyamanan pasien. C. Rencana perbaikan pengelolaan yang akan dilakukan …………………. 2. Menurunnya kualitas air tanah/ sumur akibat buangan limbah cair dan limbah padat serta berkembangnya vector penyakit (lalat, kecoa, tikus), kuman, bakteri, virus serta efek radiasi A. Cara/ teknik pengelolaan yang dilakukan sekarang a. SAMPAH/ LIMBAH PADAT 1. Pemilahan dari sumber sampah: Dari masing-masing ruangan sampah sudah dipisahkan berdasarkan jenisnya yaitu sampah medis dan sampah non medis. Sampah-sampah tersebut dimasukan dalam kantong plastic menurut jenisnya. Seharusnya kantong plastic yang digunakan sudah dibedakan menurut jenis sampah, namun karena ketetersediaan kantong plastic hanya 1 warna maka sampah medis dan non medis menggunakan warna yang sama yaitu kantong plastic berwarna merah. Untuk menghindari kekeliruan dalam pemilahan sampah, di tong sampah/ kerajang sampah di beri label sampah medis dan sampah non medis. 2. Pengumpulan Sampah-sampah yang sudah dimasukkan kedalam kantong plastic akan dipindahkan ke tong sampah yang lebih besar yang terletak di halam masingmasing ruangan. 3. Pengangkutan Sampah-sampah yang sudah tertampung dalam tong sampah di halam dari setiap ruangan selanjutnya oleh petugas kebersihan diangkut ke pembuangan akhir sampah rumah sakit yang terletak di halam belakang rumah sakit. Hal ini dilakukan setiap pagi hari 4. Pemusnahan : Setelah berada di tempat pembuangan akhir, sampah-sampah ini akan dimusnahkan dengan cara :
Landfilt/ dikubur dalam tanah Pembakaran manual
Sampah padat ini termasuk sisa potongan organ tubuh atau limbah lainnya dari kamar operasi juga ditangani secara landfilt/ dikubur dalam tanah dan atau dibakar secara manual. Untuk sampah benda tajam seperti jarum suntik dan lainnya, sebelum diletakan kedalam kantong sampah medis, terlebih dahulu benda-benda ini direndam dalam cairan desinfektan selama kurang lebih 1 jam. b. SAMPAH/ LIMBAH CAIR Limbah cair yang berasal dari laboratorium : Pemeriksaan sampel darah yaitu Hematologi Analyzer menggunakan “Arcus Pro” dan Kimia klinik Analyzer menggunakan “ TRX 7010”. Kedua alat ini secara otomatis mengolah limbahnya sehingga sampel darah yang dimasukan ke dalam alat tersebut tidak dikeluar berupa darah lagi tetapi berupa cairan yang kemudian ditampung dan atau dialirkan ke spul hoc. Untuk limbah sisa sputum (dahak), urin dan feses diletakan di tempat sampah medis, yang akan ditangani seperti sampah medis lainnya yaitu dimusnahkan dengan pembakaran secara manual Limbah cair yang berasal dari kamar bersalin : Darah yang berasal dari proses persalinan ditampung dengan Underpad (sejenis pembalut). Estimasi jumlah perdarahan dengan melihat banyak sedikitnya darah di Underpad . Underpad yang sudah menampung darah akan dimasukan dalam plastic agar tidak tercecer yang kemudian diletakan di tempat sampah medis. yang akan ditangani seperti sampah medis lainnya yaitu dimusnahkan dengan pembakaran secara manual, sedangkan limbah darah lainnya dialirkan ke spul hoc. Limbah cair yang berasal dari kegiatan mandi, cuci, kakus (MCK) semua dialirkan melalui saluran pembuangan air limbah (SPAL). B. Lokasi pengelolaan lingkungan Pengolaan limbah rumah sakit dilakukan di dalam area rumah sakit yaitu dihalaman belakang dengan luas area 12m² dengan volume 36 m³ C. Rencana perbaikan pengelolaan yang akan dilakukan Tahun 2012 akan menggunakan Incenerator yaitu alat untuk membakar limbah padat dan membangun IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) untuk pengelolaan limbah cair rumah sakit. 3. Persepsi masyarakat A. ………….. B. …………. C. ……………. 4. Gangguan kelancaran lalu lintas berupa debu, kebisingan, kecelakaan dan kemacetan.
BAB IV PEMANTAUAN LINGKUNGAN Upaya pemantauan lingkungan hidup RSUD Ende adalah sebagai berikut : 1. Menurunnya kualitas udara berupa debu dan kebisingan akibat dari kegiatan operasional genset/mesin diesel A. Cara/ teknik pengelolaan yang dilakukan sekarang B. Lokasi pengelolaan lingkungan C. Rencana perbaikan pengelolaan yang akan dilakukan 2. Menurunnya kualitas air tanah/ sumur akibat buangan limbah cair dan limbah padat A. Cara/ teknik pengelolaan yang dilakukan sekarang B. Lokasi pengelolaan lingkungan C. Rencana perbaikan pengelolaan yang akan dilakukan 3. Berkembangnya vector penyakit (lalat, kecoa, tikus), kuman, bakteri, virus serta efek radiasi A. Cara/ teknik pengelolaan yang dilakukan sekarang B. Lokasi pengelolaan lingkungan C. Rencana perbaikan pengelolaan yang akan dilakukan 4. Persepsi masyarakat A. ………….. B. …………. C. ……………. 5. Gangguan kelancaran lalu lintas berupa debu, kebisingan, kecelakaan dan kemacetan A. ……….. B. …………. C. ………………
BAB V PENUTUP Dengan tersusunnya Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup ini dapat digunakan sebagai acuan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan bagi kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Ende. Dokumen ini juga diharapkan dapat memacu pihak rumah sakit untuk memberikan pelayanan dengang mutu optimal.
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Matriks Pengolahan Lingkungan 2. Matirks Pemantauan Lingkungan 3. Denah/ Desain Lokasi 4. Foto Kegiatan Pengolahan Sampah/ Limbah Rumah Sakit